Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Ambar Sih Wardhani
Abstrak :
PT Astra Nissan Diesel Indonesia merupakan salah satu grup Astra yang mempunyai komitmen untuk mencapai Green Company. Dalam pedoman kriteria assessment Astra Green Company (AGC) menyebutkan bahwa setiap insiden LK3 harus dicatat, baik itu insiden yang tidak menimbulkan luka atau kerusakan (near miss), kerusakan harta benda (property damage), dan kecelakaan (baik cedera ringan, sedang, serius) sampai kematian (fatality). Selain itu, dalam manajemen kerugian menyeluruh tidak ada suatu kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan begitu saja. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya PT Astra Nissan Diesel Indonesia belum melaksanakan pelaporan kecelakaan kerja secara optimal dan belum sesuai dengan kriteria AGC. Dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar pekerja pernah mengalami tersayat atau tergores, baik disebabkan oleh terkena cutter pada saat packing atau tersayat seng saat bongkar peti, kecelakaan berangkat atau pulang kerja, kejatuhan benda, terjepit alat, dan pernah mengalami near miss di area kerja. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tingkat pengetahuan pekerja masih kurang (belum mencapai tahap aplikasi), sikap kurang (belum mencapai tahap bertanggung jawab), dan tindakan yang kurang (belum mencapai tahap mekanisme). Selain itu, didapatkan temuan bahwa dari 70% pekerja yang ?tahu? tentang pelaporan kecelakaan kerja, berasal dari five minute talk (57%), sharing pengalaman dengan rekan kerja (29%), dan pelatihan (14%). Untuk pengetahuan berdasarkan masa kerja, 57% pekerja yang tahu mempunyai masa kerja lebih dari 10 tahun dan 43% kurang dari 10 tahun. Sedangkan hasil evaluasi pelaporan kecelakaan kerja, para pekerja menyebutkan bahwa masih kurangnya sosialisasi mengenai mekanisme pelaporan kecelakaan kerja (54%), belum ada peraturan perusahaan mengenai pelaporan kecelakaan kerja (38%), dan kurangnya sosialisasi format standar pelaporan kecelakaan kerja (8%). Dengan demikian, didapatkan bahwa tingkat kesadaran pekerja di PT Astra Nissan Diesel Indonesia masih perlu diperbaiki.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triovva Elsy Armita
Abstrak :
Terjadi peningkatan kasus abortus pada perawat hamil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu kurang lebih 30 % dari seluruh perawat hamil yang bertugas pada unit-unit kerja, yang meliputi : unit rawat jalan, unit rawat inap dan kamar operasi. Jenis abortus yang terbanyak dan tersering adalah abortus spontan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal apakah yang paling berperan dalam hubungannya dengan kejadian abortus, faktor-faktor adalah : faktor lingkungan kerja, faktor aktivitas kerja dan faktor kebiasaan hidup. Proses analisa data dilakukan dengan disain metode Case-Control Study, dengan membandingkan kelompok perawat hamil yang melakukan aktivitas kerja keperawatan dan mengalami abortus, dengan kelompok yang tidak mengalami abortus dengan aktivitas yang sama. Dengan tujuan didapatkannya suatu angka perbandingan odd ratio (OR) diantara kedua kelompok tadi. Dari pengolahan data didapatkan 231 orang perawat hamil yang tidak mengalami kelainan internal, seperti : kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, kelainan plasenta, dan penyakit ibu, terdiri dari : 169 orang tidak mengalami abortus, dan 62 orang yang mengalami abortus. Hasil akhir dengan multivariat analisis diperoleh bahwa faktor yang berperan secara bermakna terhadap kejadian abortus pada perawat dalam penelitian ini adalah faktor aktivitas kerja yang ditunjukkan dengan odd ratio (OR) 2.6 (95.0 % CI = 1.145 - 5.904). Sebagai kesimpulan akhir, didapatkan bahwa faktor eksternal utama yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian abortus pada perawat hamil di Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah faktor aktivitas kerja, dengan odd ratio 2.6. Penelitian ini membutuhkankan kajian lebih lanjut untuk mencari pemecahan yang lebih baik. ......The Factors Which Have Correlation with Incident of Abortion of the Nurse in the Workplace in Pertamina Central HospitalThe increasing of abortion of the nurse in the last five years term, more less 30 % of the all of pregnant nurse who came to Obstetrics department which worked at : inpatient unit, outpatient unit and the operation room. The most type of abortion that Spontaneous Abortion. The aim of this study to find out what is the main external factor that has correlation with this abortion. In this study, the external factors include: workplace environment factors, nursing activity factors, and behavior of life. Analysis processing of data use Case-Control Study design method, with compare the pregnant nurse group which have miscarriage and the other group are the pregnant nurse which not miscarriage in the same of activity in the workplace. The result of the analysis to achieve the odd ratio between the two groups. The data found that 231 nurses has pregnant and have not internal complication, such as: intra uterine growth defect, placental defect, and mother's disease, which consist of: 169 nurses have not abortion, and 62 nurses with abortion. The final result from multivariat analysis found that nursing activity factors a statistically significant have correlation with spontaneous abortion with an odd ratio (OR) of 2.6 (95.0 % C.I = 1.145 - 5.904) For the conclusion, the main external factor have a role is abortion of the nurse a statistically significant found the nursing activity factors with odd ratio (OR) of 2.6 (95.0% C.I. = 1.145 - 5.904). This condition need further study to find out the way of a good solution.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamsul
Abstrak :
Penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang adalah penyakit diare. Penyakit ini sering menimbulkan KLB dan penyebab kesakitan serta kematian pada balita. Diperkirakan di seluruh negara berkembang setiap tahun terdapat 1,3 milyar penderita dengan 3,2 juta kematian pada balita akibat diare. Dari SKRT 1992, penyakit diare sebagai penyumbang kematian kedua pada bayi dan balita, dengan proporsi 11% kematian pada bayi dan 23% pads anak balita. Sedangkan SKRT 1995, disebutkan penyakit ini penyebab kematian ketiga pada balita yaitu sebesar 13,9%, untuk luar Jawa dan Bali penyebab kematian 16,4% pads bayi dan 20,6% pada anak balita. Di Propinsi Sumatera Selatan Tahun 1998 tercatat angka kesakitan diare 18,38/1000 penduduk (CFR 0,003%), Tahun 1999 meningkat menjadi 21,19/1000 penduduk (CFR 0,001%) dan Tahun 2002 meningkat lagi menjadi 22,97/1000 penduduk dengan CFR 0%. Pada tahun 2000, jumlah kasus diare yang berobat ke Puskesmas di propinsi ini sebanyak 36.557 kasus, 40,8% diantaranya (14.913 kasus) adalah kasus diare pada golongan balita. Untuk Kota Palembang, data Tahun 2002 dilaporkan kasus diare 28,7/1000 penduduk (26,4% dari jumlah kasus di Prop. Sumatera Selatan), angka tersebut juga sudah meningkat dari tahun sebelumnya (2001) yang tercatat sebesar 24,55/1000 penduduk dengan CFR 0%. Beberapa penelitian mengatakan diare tidak terlepas dari kondisi sanitasi dasar yang tidak baik, seperti sarana air bersih, jamban dan lain-lain, disamping faktor status gizi, perilaku atau faktor lainnya. Berdasarkan data dan informasi tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian serupa di tempat berbeda dengan tujuan ingin mengetahui hubungan sanitasi dasar yang meliputi penggunaan sarana air bersih, tingkat risiko pencemaran sarana air bersih, kondisi jamban keluarga, kondisi saluran pembuangan air limbah, kondisi tempat pembuangan sampah sementara, dan kondisi rumah dengan insiden diare pada balita di Puskesmas Wilayah Kota Palembang Tahun 2001-2003. Dengan desain penelitian ekologi, dan unit analisis data laporan triwulan insiden diare pada balita dan sarana sanitasi dasar di 34 Puskesmas di Kota Palembang selama 3 tahun (2001-2003) serta menggunakan analisis regresi linier ganda maka disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kondisi jamban keluarga, kondisi saluran pembuangan air limbah dan kondisi rumah dengan insiden diare pada balita. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan insiden diare pada balita adalah kondisi saluran pembuangan air limbah. Untuk mengantisipasi insiden diare pada balita dimasa mendatang hendaknya dilakukan upaya perbaikan sarana sanitasi dasar dengan memprioritaskan pada faktor yang berhubungan secara signifikan dengan insiden diare yaitu kondisi SP.AL, rumah dan jamban keluarga yang dapat dilakukan secara bertahap melalui kegiatan proyek percontohan, pemberian dana atau material stimulan untuk perbaikan rumah dan pembuatan sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat. Disisi lain guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, perlu juga dilakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan di posyandu, pertemuan di kelurahan, RT atau RW serta kegiatan pemantauan rumah yang dilakukan secara berkala dalam waktu 3 bulan sekali. Disisi lain, sebaiknya perlu juga dilakukan penelitian lanjutan dengan melihat faktor-faktor lain yang berhubungan dengan insiden diare sehingga hasil penelitian yang ada akan lebih komprehensif untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi diare. ......The Relation Between the Base Sanitation and the Diarrhea Incident on Under Kindergarten at Polyclinic in Palembang City Region of Year 2001-2003The contagious disease that is still being a health problem factor of the growth country is diarrhea disease. This disease often brings about KLB, painful and death on under kindergarten. On predict, in all of growth country every years there are 1.3 billions sufferers with 3.2 millions deaths on under kindergarten caused by diarrhea. From SKRT 1992, the diarrhea disease is the second death contributor of baby and under kindergarten, with proportion 11% death on baby and 23% death on under kindergarten. Meanwhile, in SKRT 1995 was said that this disease is the third death agent on under kindergarten that is as big as 13.9%, for outer of Java and Bali is the death agent 16.4% on baby and 20.6% on under kindergarten. In Province of Sumatera Selatan in year of 1998 was recorded the number of diarrhea sufferer 18.38/1000 inhabitant (CFR 0.003%), in year of 1999 was increased became 21.19/1000 inhabitant (CFR 0.001%) and year of 2002 was increased again became 22.97/1000 inhabitant with CFR 0%. In year of 2000, the amount of diarrhea cases which got medical treatment at polyclinic in this province was as many as 36,557 cases, 40.8% among of them (14,913 cases) were diarrhea cases on under kindergarten group. In Palembang City, data of year of 2002 was reported that the diarrhea cases 28.7/1000 inhabitant (26.4% number of cases in Province of Sumatera Selatan), the number had increased from previous year (2001) which was recorded as big as 24.5511000 inhabitant with CFR 0%. Several researches assert that diarrhea is not regardless with bad condition of the base sanitation, such as pure water supply, lavatory, and so on, besides nutrient status factor, behaviors or another factors. Based on the data and such information, I am interesting to perform similar research in different place with objective is to determine the relation of sanitation base which is consist of pure water utilizing, risk level of water supply pollution, family's lavatory, drainage of waste water, temporary dump and house condition, with diarrhea incident on under kindergarten at polyclinic in Palembang City Region of year 2001-2003. With ecology research design, analysis unit of three-months data report of diarrhea incident on under kindergarten and base sanitation facility in 34 polyclinics in Palembang City during 3 years (2001-2003), and using double analysis of linear regression, so having a conclusion that there is significant correlation between family's lavatory condition, waste water drainage. condition and house condition with diarrhea incident on under kindergarten. The most dominant factor which has correlation with diarrhea incident on under kindergarten is waste water drainage condition. To anticipate the diarrhea incident on under kindergarten in the future, ought to effort restoration of sanitation base facility by taking priority on factors which have significant relation with diarrhea incident, that is SPAL condition, house and family's lavatory that could do gradually through model project activities, donation, or stimulant material for house restoration and developing qualify base sanitation facility. In another side for upgrading public knowledge, also need to take elucidation toward public through posyandu activities, confluence in kelurahan, RT or RW, and houses monitoring activity, that are performed periodically once of 3 months. Additionally, preferable that needs to do the advance research by consider another factors which have correlation with diarrhea incident, thus the available research result would more comprehensive for describing the factors which have diarrhea influence.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Adlyana Putra
Abstrak :
Kondisi fasilitas stasiun anjungan lepas pantai "E" di PT. X dengan dengan panjang pipeline offshore ± 1.955 kilometer dan pipeline onshore ± 10.057 kilometer serta jumlah SCE (safety critical equipment) sebanyak 25.601 unit, juga PCE (process critical equipment) sebanyak 60.164 unit dan adapun 17 insiden yang sangat berharga sepanjang tahun 2011-2013 sangat berguna untuk dilakukan analisa lebih jauh oleh peneliti. Tesis ini mengulas insiden hydrocarbon release dengan menggunakan analisa Bow-Tie untuk menentukan faktor dominan dari penyebab insiden yang ada di stasiun lepas pantai "E" di PT. X pada tanggal 26 Februari 2013. Dengan ditetapkannya faktor dominan maka manajemen dapat membuat program kerja untuk membantu keberjalan proses fasilitas menjadi lebih aman dan memberi dampak yang baik bagi PT. X dari segi bisnis. Teknik analisa bahaya tradisional seperti Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) sudah terlalu sering digunakan untuk menganalisis suatu bahaya. Teknik analisa FMEA dan FTA ini bersifat sebab-akibat linier dan kurang baik dalam analisa bahaya (Song, 2012). Metode Bow-tie menyediakan visualisasi yang mudah dipahami dari hubungan antara penyebab gangguan bisnis, eskalasi peristiwa kecelakaan, pencegahan peristiwa dan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk membatasi dampak bisnis (Lewis, 2010). Diagram Bow-tie telah berkembang sebagai metode yang sangat berguna berguna untuk menggambarkan dan memelihara sistem manajemen risiko yang melekat dalam pekerjaan operasi sehari-hari dan juga telah terbukti dalam industri lepas pantai di seluruh dunia (Saud, Israni, & Goddard, 2013).
The condition of Offshore Platform Station "E" in PT. X with its length of offshore pipeline reach to ± 1.955 kilometers and length of onshore pipeline ± 10.057 kilometers, as well as its total number of SCE (Safety Critical Equipment) 25.061 units and total number of of PCE (Process Critical Equipment) of 60.164 units, also it has 17 valuable incidents occured during 2011 - 2013, which all are very useful for further analysis by researcher. This thesis will analyze hyrdocarbon release incidents by using Bow-Tie analysys to determine dominan factors of causes of incidents happened at Offshore Station E at PT. X on 26th February 2013. By the establishment of dominant factors, the management can develop work programs to ensure the process of the facility to be safer and cause good impact for PT. X in term of business. Traditional hazard analysis techniques such as Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) and Fault Tree Analysis (FTA) are too frequently used to analyze a hazard. These FMEA and FTA analysis techniques are tend to be causal linear and poor in analyzing hazard (Song, 2012). Bow-tie method provides easily understandable visualization of relationship among business disruption causes, incident escalations, events prevention, and preparedness measures to limit business impact (Lewis, 2010). Bow-tie Diagram has developed to be a very useful method to describe and maintain risk management system that embedded in the daily operational works and also become a proven method in offshore industry worldwide (Saud, Israni, & Goddard, 2013).
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Endah Puspita Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak tahun 2013 Grup Rumah Sakit Awal Bros telah memiliki program pencegahan pasien jatuhnamun hingga saat ini insiden pasien jatuh masih terjadi serta belum pernah dilakukan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program pencegahan pasien jatuh di unit rawat inap pada Grup Rumah Sakit Awal Bros dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata angka insiden jatuh di unit rawat inap adalah 0,18 per 1000 hari rawat, rasio perawat dengan pasien 0,22, kepatuhan pengkajian risiko jatuh 0,95, kepatuhan edukasi risiko jatuh 0,94, penggunaan gelang risiko jatuh 0,97. Dari keempat variabel tersebuthanya pemberian edukasi risiko jatuh yang secara bermakna mempengaruhi terjadinya insiden pasien jatuh. Rekomendasi perbaikan program pencegahan pasien jatuh yang diusulkan mengacu kepada teori Malcolm Baldrige yang disusun berdasarkan tujuh aspek penilaian yaitu kepemimpinan, rencana strategi, pelanggan,manajemen pengukuran, analisis dan pengetahuan (perbaikan mutu), tenaga kerja (sumber daya manusia), sistem informasi / proses kerja dan hasil.
ABSTRACT
Patient falls prevention program in Awal Bros Hospital Group has been made since 2013 but the incidence of patient falls still occur and have not been evaluated. The purpose of this study is to evaluate the program uses cross sectional method. Data collected through documents review and in-depth interviews.The results of the study concluded that the average fall rate incident in inpatient units is 0,18 per 1.000 days of hospitalization, ratio of nurses to patients is 0,22, fall risk assessment compliance is 0,95, compliance for risk fall education is 0,94, the use of fall risk bracelet 0,97. From the four variables studied only the provision of education that significantly affects the incidence of patient falls. Recommendations for improvement of patient falls prevention programs were proposed referring to the theory of Malcolm Baldrige, compiled by seven aspects leadership, strategic planning, customer, management of measurement, analysis and knowledge (quality improvement), labor (human resources), information systems / processes work and result.
2016
T46018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pfleeger, Charles P., 1948-
Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, 2015
005.8 PFL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Fatmawati
Abstrak :
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan karena dapat menimbulkan kerugian materi maupun jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit sistem keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta. Hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 dan NFPA 10, 13, 72, 101. Klasifikasi gedung merupakan bangunan kelas 8 dan risiko kebakaran kelas A, B, C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung telah dilengkapi detektor; alarm; APAR; sprinkler; jalan dan tanda keluar; tangga, pintu dan penerangan darurat; tempat berhimpun. Telah memiliki organisasi, prosedur, dan latihan kebakaran. Pemeriksaan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran telah dilakukan namun belum ada prosedur tertulisnya.
Fire is an incident that may cause loss of material and life. The objective of this study is conduct audit for fire safety in the building at PT. X Jakarta. The audit results are then compared to the Perda DKI No. 3/1992, Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 and NFPA 10, 13, 72, 101. Building classification is classified as Class 8 and fire risk as Class A, B, C. Results of audit show that the building equipped with detector; alarm; fire extinguisher; sprinkler; exit way and sign; emergency stair, door and lighting; muster point. PT. X has emergency response organization, procedure, and training. PT. X conduct fire safety facilities inspection but there is no written procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-5708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adyan Pamungkas Ganefi Putra
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membawa perkembangan jaman menjadi serba digital. Pesatnya teknologi informasi, membawa suatu institusi atau organisasi memanfaatkan suatu teknologi informasi yang tidak dapat dipisahkan dari layanan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan bisnisnya. Dalam menggunakan layanan teknologi informasi ini tidak terlepas dari kelemahan dan permasalahan seperti terjadinya insiden yang yang dapat mengakibatkan buruknya layanan teknologi informasi dan dapat mengancam keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Untuk meminimalisir ancaman availability layanan bisnis yang didukung oleh teknologi informasi, pengelolaan layanan teknologi informasi yang baik menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan agar menghasilkan kualitas layanan yang baik. Satuan Kerja XYZ merupakan satuan kerja yang bertugas untuk mengelola TI di Institusi X yang bergerak di bidang keuangan dan perbankan yang memiliki tim pengelolaan insiden dalam menjaga kualitas layanan TI nya. Dalam operasionalnya Satuan Kerja XYZ memiliki berbagai insiden yang berdampak besar pada ketersediaan layanan sistem pembayaran yang disediakannya untuk pihak internal dan eksternal. Sejauh ini belum diketahui apakah tim pengelolaan insiden di Satuan Kerja XYZ sudah berjalan dengan baik serta apakah hal yang perlu dilakukan seharusnya sudah diimplementasikan oleh Satuan Kerja XYZ. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukannya assessment terhadap Incident Management yang berjalan di Satuan Kerja XYZ. Oleh karena itu, kegiatan penelitian ini yaitu melakukan assessment Incident Management menggunakan OGC Self-Assessment Tools serta memberikan usulan perbaikan atas kekurangan yang didapatkan dari hasil assessment. ......The development of information technology is very fast bringing the development of the era to become completely digital. The rapid development of information technology brings an institution or organization to use information technology that cannot be separated from business process services to increase efficiency and effectiveness in carrying out activities and achieving its business goals. In using information technology services, it is inseparable from weaknesses and problems such as incidents that can result in poor information technology services and can threaten the business continuity of an organization. To minimize the threat to the availability of business services that are supported by information technology, good management of information technology services is an important thing to consider in order to produce good service quality. The XYZ Work Unit is a work unit in charge of managing IT at Institution X which is engaged in finance and banking which has an incident management team to maintain the quality of its IT services. In its operations, the XYZ Work Unit had various incidents that had a major impact on the availability of the payment system services it provided to internal and external parties. So far, it is not known whether the incident management team at XYZ Work Unit is running well and whether the things that need to be done should have been implemented by XYZ Work Unit. Based on these problems, an assessment of Incident Management running in XYZ Work Unit is required. Therefore, this research activity is to conduct an Incident Management assessment using the OGC Self-Assessment Tools and provide suggestions for correcting the deficiencies that are obtained from the assessment results.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Datu Euphrat Adhi Pradana
Abstrak :
Kualitas gambar dan dosis sangat dipengaruhi oleh kualitas radiasi sehingga perlu dilakukan studi pengaruh tehnik kV tinggi pada pemeriksaan thorak anak. Pengaruh kualitas radiasi terhadap gambar dapat diketahui melalui densitas film hasil penyinaran objek stepwedge. Pengaruh penggunaan kV tinggi terhadap dosis dilakukan dengan menganalisa incident air kerma dan entrance surface dose ( ESD) pada dua pesawat radiografi. Nilai incident air kerma diperoleh dari hasil pengukuran pada jarak 100 cm pada berbagai variasi tegangan tabung (kV) dan beban tabung (mAs), dan nilai ESD diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan TLD yang diletakan pada pertengahan dada pasien. Dari penelitian ini diperoleh bahwa penggunaan tehnik kV tinggi akan menyebabkan kontras gambar menurun bila dibandingkan dengan tehnik kV standar, Akan tetapi gambaran bronkus paru akan terlihat lebih banyak dibanding penggunaan tehnik kV standar. Pada penggunaan tehnik kV tinggi nilai incident air kerma berkurang sekitar 57,975% - 61, 007% untuk pesawat Trophy dan sekitar 36,492% - 40,197% untuk pesawat Siemens. Penggunaan tehnik kV tinggi menurunkan dosis terimaan pasien, dengan tetap menghasilkan diagnosa optimal dari gambaran radiografi thorak anak. ...... Image quality and dose influence by radiation quality, so it necessary to study about effect of high kV technique application on pediatric examination. The effect of radiation quality on image can be study from optical density on film produced by exposed object stepwedge. The dose do to high kV technique analyzed by incident air kerma and entrance surface dose on two general X-Ray machine. Incident air kerma obtain from measurement at 100 cm variation tube voltage (kV) and loading (mAs), and ESD obtain from measurement TLD on patient. From this study it found that high kV technique could reduced contrast againt standar kV technique, on the other hand more bronchus can be seen clearly againt standar kV technique. On high kV technique, incident air kerma reduced approximately 57.975 %- 61.007 % for trophy machine and approximately 36.492% - 40.197 for Siemens machine. High kV technique reduced pasient dose, while still producing an optimal diagnosis of thoracic radiographs of children.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S670
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>