Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Bahrul Anam
Abstrak :
Permintaan energi di sektor industri diperkirakan meningkat dan mendominasi total kebutuhan energi final. Industri Kecil dan Menengah saat ini mendominasi jumlah industri di Indonesia. Industri dengan skala menengah diambil sebagai bahan penelitian karena homogenitasnya, potensinya untuk menjadi industri besar dan umumnya telah memiliki struktur organisasi yang dapat melaksanakan suatu sistem manajemen. Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) mengeluarkan standar Manajemen Energi ISO 50001 yang digunakan untuk mengelola kinerja energi termasuk efisiensi dan konsumsi energi. Oleh karena itu penerapan ISO 50001 dapat memainkan peran penting dalam industri untuk mendukung penghematan finansial dan mengurangi dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klausul apa saja pada sistem manajemen energi ISO 50001 yang memiliki hubungan dengan keefektifan penerapan sistem manajemen energi ISO 50001 pada industri menengah di Indonesia sehingga dapat memberikan kemudahan kepada industri menengah dalam pengambilan keputusan untuk menentukan fokus pada saat implementasi sistem manajemen energi. Hasil pengolahan data menggunakan ANP dari kuesioner dan wawancara kepada ahli di bidang ISO 50001 adalah diperolehnya urutan kriteria efektivitas yaitu (Kepemimpinan; Perencanaan; Operasional; Dukungan; Evaluasi Kinerja), dan dari sub kriteria diperoleh hasil urutan sub kriteria lima teratas adalah (Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang; Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja energi dan SME; Memahami ekpektasi pihak berkepentingan; Informasi terdokumentasi; dan Memahami konteks organisasi). ......Energy demand in the industrial sector is predicted to increase and will dominate the total final energy demand. Small and Medium Industries currently dominate the number of industries in Indonesia. Medium scale industry is taken as research material because of its homogeneity, its potential to become a large industry and generally has an organizational structure that can implement a management system. The International Organization for Standardization (ISO) issued the ISO 50001 Energy Management standard which is used to manage energy performance including energy efficiency and consumption. Therefore the application of ISO 50001 can play an important role in the industry to support financial savings and reduce environmental impact. This study aims to determine what clauses in the energy management system ISO 50001 have a relationship with the effectiveness of the application of the ISO 50001 energy management system in medium-sized industries in Indonesia so that it can provide convenience to medium-sized industries in making decisions to determine focus when implementing energy management systems. The results of data processing using ANP from questionnaires and interviews with experts in the field of ISO 50001 are the obtaining of a sequence of effectiveness criteria, namely (Leadership; Planning; Operation; Support; Performance Evaluation), and from the sub criteria the top five subcriteria order results are (Actions to address risks and opportunities; Monitoring, measurement, analysis and evaluation of energy performance and the EnMS; Understanding the needs and expectations of interested parties; Documented information; and Understanding the organization and its context).
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Slamet Wibowo
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akha Dewantoro
Abstrak :
Perkembangan industri dunia dengan melibatkan internet sebagai media integrasi seluruh kegiatan pada sebuah industri mendorong Industri Menengah Indonesia untuk bersaing dengan perusahaan besar baik lokal maupun internasional. Industri plastik Indonesia yang mengalami kenaikan permintaan selama sepuluh tahun terakhir menjadi salah satu peluang dalam mengembangkan integrasi dengan menerapkan ERP Open Source untuk mengintegrasikan kegiatan pada industri plastik tersebut. Aspek mobilitas yang diuji telah menunjukkan kemampuan ERP mampu diakses pada lingkup perusahaan rujukan dan dalam waktu stabil. Setiap kegiatan produksi membutuhkan pendukung berupa perawatan mesin produksi yang banyak diteliti untuk mencapai perawatan yang optimal dalam mengurangi kerugian berupa downtime dan penurunan produktivitas. Pada Industri Menengah, perawatan yang sudah umum dilakukan berupa breakdown, preventif, dan prediktif tidak dilakukan secara sempurna sehingga memberikan biaya cukup tinggi dan downtime lebih lama. Dengan menciptakan sebuah ERP Open Source yang mencakup modul perawatan, pencegahan kerusakan dapat dilakukan dengan mengestimasi MTTF menggunakan Distribusi Weibull terhadap kerusakan yang terjadi pada komponen mesin produksi. Hasil estimasi yang dilakukan oleh ERP telah menunjukkan nilai kesalahan yang sangat kecil kurang lebih 4% dibandingkan dengan perhitungan analitis. Nilai PDF dan Probabilitas kerusakan telah diuji dapat terhitung sempurna. Penggunaan estimasi ini juga memberikan pengurangan downtime maupun biaya bagi industri lebih dari 20%. ......Development of world industries involving internet usage for integration media in all industry activities motivate Medium Industries of Indonesia to compete with Big Industry both local and international. Plastic Industries of Indonesia which experienced increasing demand in the last ten years become one of opportunities in developing integration by applying ERP Open Source to integrate activities in those plastic industries. The tested mobility aspect has shown ERP capability can be accessed in referral company scope and in stable time. Every production activity need support in the form of production machine maintenance that has been widely studied to gain optimal treatments in order to reduce loss like downtime and decreasing productivity. In Medium Industries, common maintenances are breakdown, preventive, and predictive cannot be done perfectly that gives high cost and longer downtime. By creating ERP Open Source that include maintenance module, failure prevention can be done by estimate MTTF using Weibull Distribution on production machine component failures. Estimation result by ERP has shown very small error value approximately 4% rather than analytical calculation. PDF and failure probability value have tested can be calculated perfectly. This estimation also give reduction both downtime and loss cost more than 20% for the referral industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelik Teguh Santoso
Abstrak :
ABSTRAK
Seri penelitian terdahulu yang dilakukan untuk mengetahui persentase substibusi kokas impor dengan briket semikokas tipe telur milik PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PYBA) pada industri pengecoran besi tuang menggunakan dapur tukik membuktikan bahwa briket semikokas telah dapat mensubstirusi 20% kebutuhan pemakaian kokas. Keterbatasan untuk melakukan substitusi dalam jumlah lebih dari 20% dikarenakan briket semikokas memiliki kekurangan dalam hal sifat fisik yaitu kekuatan tekan yang rendah dan ukuramgva yang kecil. Karenanya pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan tekan dan memperbesar ukuran briket tanpa mengubah bahan baku batubara yang digunakan Penelitian dimulai dengan mencoba bahan pengikut yang Iain yaitu campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 2,5%/w, 595/w dan 7,5%/w, serta memperbesar ukuran briket menjadi Iipe silinder berdiameter 3 inch dan tinggi 7 cm. Proses briketasi menggunakan tekanan 300 kg/cmz, dilanjutkan tahap karbonisasi (drying) briket pada temperatur 200°C (karbonisasi 1) dan 300°C (karbonisasi II). Proses pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengvgfian kekuatan jatuh, kelmatan tekan, komposisi, dan nilai kalor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa briket dengan campuran bahan pengikat tersebut memenuhi spesifikasi briket semikokas untuk pengecoran besituang. Nilai paling optimal dicapai oleh briket dengan campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 7.5%/w yang Ielah melalui proses karboninisasi tahap kedua. Karakterislik bribe! yang dicapai yaitu kuat jatuh mencapai 98,5%, /mal lekan 29 kg/cm2, nilai kalor 7746,1 cal/gram, dan kandungan carbon 82,1 %/w, sulfur 0,55%/w, serta /cadar air 6,93%/w.
2000
S41538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amstrongmia
Abstrak :
ABSTRAK
Resesi ekonomi yang melanda negara Indonesia secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya biaya produksi di industri peleburan Iogam yang menggunakan dapur tukik. Peningkatan tersebur dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap bahan bakar kokas import yang digunakan oleh dapur tukik. Aras dasar ini maka perlu dicari bahan bakar alternatif yang dapat mensubtitusi kokas impont. Pada penelitian ini diharapkan dapat dibuat briket semikokas dengan bahan pengikat gula tetes yang dapat mensubtimsi pamakaian kokas import dengan jumlah yang cukup berarti(>50 %). Penelitian diawali dengan briketasi dimana persentase gula tetes yang digunakan adalah 7,5, 10 dan 12,5%. Masing-musing briket tersebut kemudian dikarbonisasi pada temperatur 300℃ dan 400℃. Karbonisasi diawali dengan pengeringan air yang menggunakan oven pada temperatur 200℃ selama 20 menit. Pengujian karakteristik briket dilakukan pada green briker maupun briket pasca karbonisasi (briket semikokas). Pada green briket dilakukan pengujian sifat mekanis (kekuatan tekanan dan kekuatan jatuh) sedangkan pada briket semikokas dilakukan pengujian sifat mekanis, komposisi kimia (carbon dan sulfur, kadar air serta nilai kalor). Dari hasil optimum yang didapat jika dibandingkan dengan briket bambara PT. BA dan kokas import (nilai optimum briket semikokas didapat pada briket dengan persentase gula teres 12,5% dan temperatur karbonisasi 400℃), dapat diprediksi briket semikokas tersebut dapat mensubtitusi kokas import sampai 50%. Prediksi didasari oleh karakteristik briket yaitu kekuatan rekan yang mencapai 5,4 kg/cm2, kekuatan jatuh 99,52%, nilai kalor 5772,02 serta kadar sulfur 0,33%.
2000
S41572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirina Imami
Abstrak :
ABSTRAK
Pengawasan adalah salah satu fungsi dari manajemen. Pengawasan penting dilakukan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai, terutama di bidang industri makanan dan minuman. Pengawasan di bidang industri makanan dan minuman penting untuk menjaga mutu dan keamanan dari pangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengawasan dari Kementerian Perindustrian, yaitu di Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan Kementerian Perindustrian mengenai pelaksanaan Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) makanan dan minuman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan dalam penerapan CPPOB terdiri atas empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengawasan, tahap pengolahan data, dan tahap tindak lanjut dan belum maksimal karena dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu PT. Sucofindo (Persero) dan tindak lanjut yang diberikan,yaitu pembinaan dan sanksi kurang ditegakkan dalam penerapan CPPOB ini.
ABSTRACT
Monitoring is one of the management function. Monitoring has to be done by an organization so that it is goals can be reached as well, especially on food and drink section. Monitoring is very important keep and maintain the quality and safety of the food. The main purpose of this reasearch is to analyze the implementation monitoring process of the Good Manufacturing Practices Guidelines by Ministry Of Industry on the Small And Medium Industry in the food and beverage sector. Qualitative approach was used in this reasearch and data was collected from in-depth interview. The research result shown that monitoring in the GMP processes can be divided in four stages. The first stage is preparation, then controlling or monitoring stage, data processin stage, and no further stage and monitoring is not maximal to do because it is done by the third party, which is PT. Sucofindo (Persero), and the development all the way sanctions have not been enforced well still to this GMP application.
2016
S63870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Industri kecil pengecoran logam turut merasakan dampak depresiasi rupiah akibat krisis moneter, salah satunya adalah melonjaknya harga kokas sebagai sumber energi umuk peleburan besi tuang dengan menggunakan dapur tukik. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa briket semikokas 'super' ripe telur produksi PT. Tambang Bukit Asam (PTBA) telah dapat mensubstitusi kebutuhan kokas sebanyak 20%. Tingkat substitusi brikt semikokas dapat ditingkatkan dengan syarat peningkalan kekuatan fisik dan ukuran briket, karena hal itulah penelitian ini dilakukan. Penelitian dimulai dengan mencoba variasi bahan pengikat lain yang digunakan, yaitu campuran gamping 10% w dengan variasi air, gula tetes dan aspal, serta mempelbesar ukuran briket da.ri tipe telur (produksi PTBA) dengan ukuran 5 x 5 cm, menjadi ripe silinder dengan diameter 7 cm dan tinggi 7 cm. Proses briketasi menggunakan tekanan 300 kg/cm2, yang dilanjutkan tahap pengeringan briket dengan variasi temperatur 200°C selama 20 menit (kondisi dry briquett) dan 200°C selama 20 menit dilanjutkan 300°C selama 3 menit (kondisi rousred briquen). Pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengujian kekuatan jatuh, kekuatan tekan, komposisi dan nilai kalor. Hasil penglitign menunjukkan secara umum briket ini mampu memenuhi spesifikasi pada aplikasi peleburan besi tuang dengan menggunakan dapur tukik. Karakteristik briket paling optimal dicapai oleh campuran bahan pengikat gamping 10% w, air 3% w dan gula tetes 3%/w pada kondisi dry briquett dengan hasil nilai kekuatan jatuh 94,48%, nilai kekuatan tekan 14,33 kg/cm2, kadar carbon 54,62%, sulfur 0,24% dan kandungan air 5,93%, serta nilai kalor 7.278,72 cal/gram.
2000
S41494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library