Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St. Louis: Mosby, 1991
618.92 ADV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herman
Abstrak :
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) terutama pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang termasuk Indonesia. Dari 15 juta kematian yang diperkirakan terjadi dikalangan anak di bawah usia lima tahun (balita) setiap tahun di negara berkembang, kira-kira 4 juta kematian (26,6 %) disebabkan oleh penyakit ISPA terutama pneumonia. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir penyakit pneumonia masih menjadi masalah kesehatan dimana dari data prosentase sepuluh penyebab kematian balita sebesar 30 % menempati urutan teratas. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2002. Studi ini menggunakan desain kasus-kontrol. Kasus adalah balita yang menderita radang paru ditetapkan berdasarkan kriteria diagnosis Puskesmas yang di dalam registernya dinyatakan sebagai penderita pneumonia, sedangkan kontrol adalah anak balita yang bertempat tinggal dalam satu kelurahan/desa dengan tempat tinggal kasus. Data diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu balita dan dilakukan observasi dengan cara pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kepadatan rumah dan keadaan ventilasi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara ventilasi hunian OR=4,21 (95 % CI: 2,0-8,6) p=0,000, riwayat pemberian vitamin A OR=4,14 (95 % Cl: 2,4-7,0) p=0,000 kepadatan hunian 0R=3,41 (95 % CI: 2,0-5,6) p=0,000, adanya perokok dalam keluarga OR= 2,97 (95 % CI:1,6-5,2) F0,000, imunisasi campak OR-2,21 (95 % CI: 1,3-3,6) p=0,002, dengan kejadian pneumonia pada balita. Dari hasil penelitian ini disarankan agar pemberian vitamin A secara gratis setiap bulan Februari dan Agustus diantarkan langsung oleh kader ke rumah balita, bukan ibu balita yang mengambil kerumah kader/kepala desa. Mengadakan penyuluhan kesehatan masyarakat mengenai pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan balita, manfaat imunisasi campak dalam rangka untuk mencegah terjadinya pneumonia pada balita. Kerja sama lintas sektoral dengan Dinas Pekerjaan umum dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan perumahan terutama mengenai ventilasi hunian yang memenuhi syarat kesehatan dan kepadatan hunian. ...... Acute respiratory infection especially pneumonia, is the number one cause of mortality and morbidity of infant and children in developing countries included Indonesia. U the developing countries, about 4 millions out of 15 millions under five deaths every year are due to acute respiratory tract infection. In Ogan Komering Ilir district, pneumonia is still a major health problem and also a number one rank among ten cause of children under five years morbidity rate with 33 %. The aim of this study is to investigate factors related to pneumonia incidence in children under five years in Ogan Komering Ilir district in 20002. Design of this study is case control. The case is under-five with pneumonia that diagnosed by Puskesmas noted as pneumonia in the register book and the control is under-five children live in the same house crowdedness and ventilation condition. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate analysis. Multivariate analysis show five independent variable that related to pneumonia incidence in under-five children, that is ventilation condition OR 4.21 (95 % CI: 20-8.6) p=0.0000, vitamin A consumption history OR 4.14 (95 % CI: 2.4-7.0) p=0.0000, housing crowdedness OR 3.41 (95% CI: 2.0-5.6) p=0.0000, smokers among family OR 2.97 (95% Cl: 1.6-5.2) p= 0.0000, and measles immunization OR 2.21 (95% CI: I.3-3.6) p=0.0002. Based on the research, it is suggested that free vitamin A distributed on February and August could be dropped directly to under-five children's mothers instead of picked up by under-five children's mothers to cadres of village's house. Health promotion program about smoking adverse effect to under-five children health and measles immunization advantages to prevent pneumonia incidence in under-five children should be conducted in the community. Inter-sector's coordination with the Dinas Pekerjaan Umum should be implemented in order to improve quality of housing environment especially healthy and crowdedness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Cahya
Abstrak :
Kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kesakitan utama pada balita di negara berkembang. Demikian juga di wilayah Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta, kondisi ini terlihat dari prevalensi penyakit ISPA yang selau mengalami kenaikan dan menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah yang meliputi kepadatan hunian rumah, ventilasi rumah, dan kelembaban rumah dengan kejadian ISPA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Subyek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang didalamnya terdapat balita berusia no sampai lima tahun dengan besar sampel 97 responden.Pengumpulan data melalui wawancara terstruktur, observasi, dan pengukuran. Uji statistik menggunakan uji kai kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kepadatan hunian rumah (OR=8,254 , p=0,000 ), ventilasi rumah (OR=2,625 , p=0,033 ), dan kelembaban rumah (OR=3,010 , p=0,018 ) dengan kejadian ISPA. Berdasarkan Penelitian ini upaya untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita adalah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hunian rumah serta penyebarluasan informasi mengenai kualitas udara dalam rumah yang buruk dapat menimbulkan gangguan ISPA. ......Incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) is the one of the main painfulness cause in children under five years old developing countries. It also happen in Area Mergangsan Public health Yogyakarta City, it is shown by increase prevalence of respiratory infection and it was ranked the firts of big ten diseases based on yearly report of community health centre. The aim of this research was to know the relationship between physical environment condition included density of house dwelling, house ventilation and house dampness with the ARI incidence. This research was done in Mei 2011 in Working area of Mergangsan Yogyakarta City. The type of this research with cross sectional approach. The subject were all of the house which have children under five years old with 97 respondents sample. Data were collected throught structured interviews, observation and measurement. The result of this research indicated that there was a relationship between density of house dwelling (OR=8,254 , p=0,000 ),house ventilation (OR= 2,625, p= 0,033), between house dampness (OR= 3,010 ,p= 0,018 ) with ARI insidence. From this research is suggested to passing observation effort and conselling to society to increase the quality of dwelling and also dissemination of information hiting the quality of air in ugly house can generate disturbance of acute respiratory infection.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Natalia
Abstrak :
Infeksi yang terjadi pada anak merupakan perhatian penting pada kesehatan anak di dunia. Kondisi ini membutuhkan pelayanan dan perawatan jangka panjang sehingga dilakukan tindakan invasif pada anak, salah satunya pemasangan central venous catheter (CVC), tindakan ini meningkatkan potensial komplikasi yang memperberat kondisi infeksi pada anak. Pendekatan asuhan keperawatan menggunakan teori caring Swanson dapat diterapkan. Teori ini sesuai dengan proses keperawatan dan sejalan dengan family centered care (FCC) yang merupakan paradigma keperawatan anak. Karya ilmiah spesialis ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan berdasarkan teori caring Swanson pada anak dengan masalah infeksi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Kebutuhan pada 5 kasus kelolaan dikaji berdasarkan 5 konsep caring Swanson yaitu knowing meliputi pengkajian dan diagnosis keperawatan. Intervensi keperawatan diberikan dengan melakukan doing for, being with, enablingempowering, dan maintaining belief . Salah satu intervensi yang dilakukan adalah pemantauan dan perawatan CVC menggunakan CVC exit-site infection score untuk menurunkan kejadian infeksi. Evaluasi tindakan dilakukan berdasarkan nursing outcome sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditegakkan. Hasil studi aplikasi teori caring Swanson pada anak dengan masalah infeksi, berdampak pada penurunan kondisi infeksi CVC dan kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan yang diberikan. ......Infection that occurs in children is an important concern for children's health in the world. This condition requires long-term care and treatment so that invasive measures are taken on children, one of which is the installation of a central venous catheter (CVC), this action increases the potential for complications that aggravate the condition of infection in children. Nursing care approach using Swanson's caring theory can be applied. This theory is in accordance with the nursing process and is in line with family centered care (FCC) which is the paradigm of pediatric nursing. The scientific work of this specialist is aimed at providing an overview of nursing care based on Swanson's theory of caring for children with infectious problems. The method used is a case study. The needs of the 5 cases under management were studied based on Swanson's 5 caring concepts, namely knowing covering nursing assessment and diagnosis. Nursing intervention is given by doing for, being with, enabling-empowering, and maintaining belief. One of the interventions carried out is CVC monitoring and treatment using CVC exit-site infection score to reduce the incidence of infection. Evaluation of actions is carried out based on nursing outcomes in accordance with the Nursing diagnosis that has been established. The results of the study of the application of Swanson's caring theory in children with infection problems, have an impact on reducing the condition of CVC infection and patient and family satisfaction with the services provided.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muridi Mudehir
Abstrak :
ISPA adalah penyakit infeksi yang paling banyak terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya pada anak balita, kondisi ini juga terjadi di Kecamatan Jambi Selatan. Beberapa penelitian ISPA pada anak balita banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkugan rumah. Permasalahan penelitian ini adalah belum diketahui faktor-faktor lingkungan rumah mana saja yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Kecamatan Jambi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan rumah dan karakteristik anak balita yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Kecamatan Jambi Selatan. Desain penelitian adalah Cross Sectional yang dilaksanakan dengan metode survei menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang diambil sebesar 358 rumah tangga yang ada anak balita, yang diambil secara random di wilayah Kecamatan Jambi Selatan, sebagai responden ibu rumah tangga. Analisa data dengan univariat, bivariat, dengan uji Chi Square, don analisa multivariat dengan uji regresi lagistik model prediksi. Hasil penelitian diperoleh gambaran 35,8% anak balita yang menderita ISPA, kondisi lingkungan rumah dari 10 variabel pada umumnya belum memenuhi syarat, dan karakteristik anak balita masih banyak yang belum mendapat imunisasi lengkap serta stains gizi kurang. Dari 10 variabel yang diduga ada hubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita melalui uji Chi Square menunjukkan ada 8 variabel yang berhubungan yaitu konstruksi dinding OR = 2,2 ; jenis lantai OR = 3,1 ; ventilasi OR = 1,7 ; kelembaban OR = 14,4 ; lubang asap dapur OR = 2,7 ; kepadatan penghuni rumah OR = 3 ; kondisi dapur OR = 2,8 ; asap rokok OR = 3,9. variabel yang tidak berhubungan yaitu jenis bahan bakar masak dan obat anti nyamuk bakar. Dan 10 variabel lingkungan rumah, setelah melalui uji multivariate ternyata yang mempunyai hubungan yang bermakna ada 4 variabel, yaitu kepadatan penghuni rumah, kondisi dapur, kelembaban dan asap rokok. Variabel yang paling dominan hubungannya dengan kejadian ISPA pada anak balita di Kecamatan Jambi Selatan adalah kelembaban, dengan persamaan regresi yaitu : Logit Y = -7,837 + 2,187 kelembaban + 1,412 asap rokok + 0,878 kondisi dapur + 0,701 kepadatan penghuni rumah. Variabel perancu tidak ada yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita Kesimpulan bahwa kejadian ISPA pada anak balita ada hubungan dengan empat variabel tersebut dan perlu ada upaya perbaikan. Berkaitan dengan hasil penelitian disarankan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota. Jambi, semua Puskesmas di wilayah Kecamatan Jambi Selatan untuk merencanakan, memprogramkan pelaksanaan penyuluhan tentang faktor-faktor lingkungan rumah berhubungan terhadap kejadian ISPA pada anak balita, serta memberdayakan kader dasawisma yang ada dan klinik sanitasi. Daftar bacaan : 44 (1983 - 2001)
The Connection between the Factors of the House Environment with the Appearance of ISPA Disease on Children Under 5 Years Old in Kecamatan Jambi Selatan in 2002 ISPA or acute respiratory infection is an infection disease mostly occurs in the community specifically on children under 5 years old in Indonesia, and it appears in Kecamatan Jambi Selatan. Several researches of ISPA on children under 5 years old shows that it is caused by the houses environmental factors. The research problem is the unknown of houses environmental factors which connected to ISPA on children under 5 years old in Kecamatan Jambi Selatan. The research was undertaken to know the figures of the house environmental factors and the characteristic of the children under 5 years old related to the occurrence ofISPA in Kecamatan Jambi Selatan. The design used in this Cross Sectional which is undertaken by survey method, using questioner. The respondents are house-wives who have children under 5 years old The number of samples are 358 homes/houses, taken by random in Kecamatan Jambi Selatan. Data analyzed by univariate, bivariate with Chi Square test, and multivariate analysis with prediction mode of logistic regression test. The result of research is picturing that 35,8% of children under 5 years are suffering ISPA, the houses environment condition of 10 variables are generally poor and the characteristics of the children under 5 years old have not got complete immunization and are in less nutrient status. From 10 variables which are predicted connected with ISPA disease on the children under 5 years old, through the Chi Square test, show that 8 variables related are wall construction OR = 2,2; type of floor OR = 3,1; ventilation OR =1,7; humidity OR = 14,4; kitchen chimney OR = 2,7; human density of house OR = 3; kitchen condition OR = 2,8; cigarette smoke OR = 3,9. The other variable which no connection are kind of cooking fuel and solid mosquito repellent. From the 10 variables of the houses environment, after passing the multivariate test shows that there are 4 variables which have very close connection. There are human density in house, kitchen condition, humidity and cigarette smoke. The most dominant variable on ISPA on the children under 5 years old in Kecamatan Jambi Selatan is the humidity, with regression similarity that is: Logit Y = - 7,837 + 2,187 humidity + 1,412 cigarette smoke + 0,878 kitchen condition + 0,701 human density in house. There is no confusing variable connecting with ISPA disease occurs on the children under 5 years old. The conclusion of the appearance of ISPA on the children under 5 years old, there are 4 variables mentioned before, and improvement must be undertaken to overcome the 4 variables. Due to the result of the research, it is suggested to the Health Official Government of Jambi Province, Health Official of Jambi City, and all PUSKESMAS (Community Health Center) in Kecamatan Jambi Selatan, to provide a planning, and an implementation program of illumination information about house environmental factors which cause the occurance of LSPA to the children under 5 years old, and to push and using the existing Dasawisma and Sanitation Clinic cadres efficiently and effectively. Literature : 44 (1983 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 4616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wempi Aronggear
Abstrak :
Perumahan yang sehat merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, memberikan rasa nyaman, menjamin kebebasan dari kemungkinan-kemungkinan penyebaran penyakit terutama penyakit yang ditularkan lewat udara antara lain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit Infeksi Saluran Pernasapan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, tercatat 40 - 60% kunjungan Puskesmas ialah oleh penyakit ISPA dan angka kematian ISPA masih tinggi pada Balita. Sementara angka kesakitan pada bayi 42,4% dan pada Balita 40,6%. ISPA merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab utama kesakitan dan kematian di Desa Yiwika Kecamatan Kurulu Kabupaten Jayawijaya, tercatat angka penyakit ISPA pada Balita tahun 1990/1991 untuk seluruh Kabupaten Jayawijaya 28,41% dan Puskesmas Kurulu sebagai obyek penelitian sebesar 37,47% dan pada tahun 1991/1992 terjadi penurunan menjadi 30,11% tetapi untuk semua golongan umur < 1 -=> 45 tahun, menunjukkan peningkatan menjadi 2.152 dibanding tahun sebelumnya 1990/1991 sebesar 1.273, berarti kenaikan 59,15%. Demikian penyakit ISPA pada umur Balita jauh lebih tinggi daripada golongan umur 5 -=> 45 tahun. Tingginya angka kematian bayi dan Balita lebih banyak terdapat di daerah rural pedalaman Irian Jaya, disebabkan karena masyarakat hidup dalam lingkungan perumahan tradisional dengan kondisi yang sangat sederhana, serta iklim yang tidak mendukung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan rumah, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit ISPA. Manfaat penelitian adalah untuk memperoleh masukan-masukan untuk menentukan kebijaksanaan dalam program pemberantasan penyakit ISPA terutama dalam program preventif dan promotif, serta untuk membantu pemerintah dalam perencanaan program pemukiman dan pembangunan rumah sehat di daerah tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik penelitian survei analitik dan desain "Cross Sectional Study" dengan melakukan pengukuran variabel lingkungan perumahan tradisional, wawancara, pengamatan dan observasi terhadap adanya kernungkinan sumber penularan dalam rumah. Populasi mengacu pada rumah-rumah yang dihuni oleh Balita yang memenuhi persyaratan. Pemilihan sampel menggunakan "Cluster Sampling", dan menghasilkan 105 sampel dari jumlah populasi sebesar 345. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel independen luasventilasi dan sumber penularan sebagai faktor lingkungan fisik, berhubungan bermakna secara statistik (uji chi square p < 0.05) dengan kejadian penyakit ISPA pada Balita. Dernikian juga variabel pendidikan ibu, berhubungan secara bermakna dengan kejadian ISPA pada Balita (uji chi square p < 0.05). Pada seluruh sampel, jumlah sinar matahari masuk ke rumah dibawah 20 fc (footcod) yaitu jumlah yang sangat kurang. Dari hasil studi disarankan untuk menciptakan model tempat tinggal orang Dani yang sehat secara kualitas maupun kuantitas ruang, agar keseluruhan aktifitas dapat dilakukan sebagaimana layaknya suatu kehidupan rumah tangga yang sehat.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library