Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santody Hasan
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Pekerja informal umumnya bekerja tanpa mempertimbangkan sisi ergonomi yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa gangguan tulang dan otot/musculoskeletal disorders (MSDs) seperti Nyeri Punggung Bawah (NPB). Gerakan Fleksi William adalah salah satu jenis gerakan latihan fisik untuk mencegah NPB. Penelitian ini bertujuan menilai efektifitas gerakan Fleksi William dalam menurunkan prevalensi NPB dan skor pada nyeri Visual Analog Scale (VAS).

Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cluster-Randomized Controlled Trial (RCT) dengan 200 orang responden (100 orang kelompok eksperimen; 100 orang kelompok kontrol). Intervensi berupa latihan gerakan Fleksi William yang dilakukan selama dua minggu pada Januari 2017 dengan pembanding/kontrol tanpa latihan. Penilaian atas prevalensi NPB (melalui proses diagnosis klinis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik) dan keluhan nyeri dengan pengukuran skor nyeri VAS di tempat kerja sebelum dan setelah intervensi pada pekerja informal bengkel sepatu di Ciomas Kabupaten Bogor.

Hasil: Terdapat penurunan bermakna prevalensi NPB pada kelompok yang diberikan intervensi gerakan Fleksi William dibandingkan dengan yang tidak (76% menjadi 16% versus 68% menjadi 28%; p = 0,041). Terdapat penurunan bermakna pada rerata skor nyeri setelah intervensi dengan skala VAS pada kelompok eksperimen yang diberikan intervensi gerakan Fleksi William selama dua minggu bila dibandingkan dengan yang tidak (skor VAS 4 menjadi 2 versus 3 menjadi 2; p = 0,028). Didapatkan Number Needed to Treat (NNT) = 8 yaitu gerakan Fleksi William dapat menambah penurunan prevalensi NPB satu orang pada pekerja informal bengkel sepatu dengan delapan orang yang mengikuti gerakan tersebut.

Kesimpulan: Gerakan Fleksi William efektif menurunkan NPB pada pekerja informal bengkel sepatu
ABSTRACT
Background and objectives: Informal workers generally work without considering the ergonomic side that can lead to occupational health problems such as bone and muscle disorders/musculoskeletal disorders (MSDs) such as Lower Back Pain (NPB). William's Flexion movement is one type of physical exercise to prevent LBP. This study aims to assess the effectiveness of William's Flexion movement reducing the prevalence of NPB and Visual Analog Scale pain score (VAS) in the group given the intervention.

Method: This study used Cluster-Randomized Controlled Trial (RCT) design with 200 respondents (100 experimental group, 100 control group). The intervention was a two-week exercise of the William's Flexion movement in January 2017 with a comparison/control without the training. Assessment of the prevalence of LBP (through the diagnostic process of history taking and physical examination) and pain complaints by measurement of VAS pain scores in their place before and after intervention in informal shoe production workshop in Ciomas Bogor District.

Results: There was a significant decrease in the prevalence of NPB in the group given the intervention of the William's Flexion movement compared with those not (76% to 16% versus 68% to 28%; p = 0.041). There was a significant decrease in the mean pain scores after intervention with VAS scale in the experimental group given William's Flexion intervention for two weeks when compared with those not (VAS score 4 to 2 versus 3 to 2; p = 0.028). Obtained Number Needed to Treat (NNT) = 8 or number of worker in informal shoe production workshops who need to be treated to avoid one additional event with William's Flexion movement are eight people.

Conclusion: William's Flexion movement effectively decreases NPB in informal shoe production workshops.
Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Ayu Sasmita
Abstrak :
Pemerintah Indonesia setiap tahunnya meningkatkan upah minimum pekerja. Akan tetapi, pada kenyataannya kebijakan tersebut hanya diimplementasikan di sektor formal sedangkan pasar tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh sektor informal. Menurut teori Welch, kenaikan upah minimum akan menyebabkan penurunan upah pekerja informal. Penelitian ini ingin membuktikan secara empiris apakah upah minimum menekan upah pekerja informal. Melalui rangkaian analisis deskriptif dan regresi fixed-effect yang dibandingkan dengan estimasi regresi lainnya bersama beberapa variabel kontrol, ditemukan bahwa kenaikan upah minimum tidak menekan upah pekerja informal di Indonesia secara keseluruhan dan signifikan bagi pekerja perempuan. ......However, in reality these policies are implemented only in the formal sector, while the labor market in Indonesia is still dominated by the informal sector. According to Welch's theory, the increase in minimum wage will cause a decrease in wages of informal workers. This study wants to prove empirically whether minimum wages depress wages of informal workers. Through a series of descriptive analysis and fixed- effects regression compared to other regression estimation along with several control variables, found that minimum wage increases do not depress the wages of informal workers in Indonesia as a whole and significant for women workers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library