Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Somadikarta
Depok: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra UI, 1998
025.5 SOM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yogyakarta: IAIN Susan Kalijaga, 2003
020 DAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dengan disahkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan merupakan langkah maju dunia kepustakawanan Indonesia.....
020 VIS 10:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andriaty Selvina
Abstrak :
ABSTRAK
Pengertian perpustakaan berbeda antara pengertian pa_da zaman dahulu dengan pengertian zaman sekarang. Pada zaman dahulu koleksi perpustakaan terbatas pada kumpulan buku saja, sehingga perpustakaan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku belaka. Pada masa kini koleksi perpustakaan tidak saja terbatas pada buku, melainkan juga dalam bentuk lain seperti film, pita rekaman, gambar, filmstrip, mikrofis, mikrofilm, peta dan majalah. Dengan demikian pengertian perpustakaan pada masa sekarang lebih luas di_bandingkan zaman sebelumnya.

Walaupun perpustakaan telah ada sejak zaman dahulu, namun sampai sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja sebenarnya kegiatan,yang dilakukan oleh perpustakaan.

Aman (1984:1) dalam tulisannya mengatakan bahwa ang_gapan tradisional mengenai perpustakaan adalah merupakan salah satu hambatan mengapa informasi tidak dapat dipero_leh secara tuntas. Masyarakat tidak atau belum sepenuhnya mengetahui jenis jasa yang bagaimanakah yang dapat diminta atau yang akan diperoleh dari perpustakaan selain peminjaman buku. Pandangan terhadap para petugas perpustakaan belum_lah menguntungkan bagi perpustakaan_
1985
S14937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anon Mirmani
Abstrak :
Latar belakang Perkembangan dan pembangunan pendidikan masyarakat Indonesia harus diikuti dengan perkembangan perpustakaan sebagai bagian integral dari proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengembangkan perpustakaan ini diperlukan tenaga-tenaga berkualifikasi sebagai pustakawan. Salah satu sekolah perpustakaan yang menawarkan pendidikan formal untuk mendidik tenaga berkualifikasi tinggi atau tenaga profesional akademis adalah Jurusan Ilmu Perpustakaan - Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Sejak berdirinya lembaga ini telah menghasilkan tenaga profesional di bidang informasi yang mencakup perpustakaan, records management, arsiparis dan spesalis informasi lainnya, sekitar 600 orang pada tingkat sarjana. Paradigma baru dalam bidang perpustakaan adalah paradigma kognitif. (Pendit, 1996: 8, mengutip Savolainen). Artinya bahwa yang dulu peran perpustakaan hanya sebagai penengah, kemudian ke cara pandang bahwa peran perpusatakaan adalah untuk kepentingan user (pemakai). Atau dengan kata lain cara pandang lama pemakai tidak bebas menentukan setting sendiri dalam mencari apa yang diperlukannya. Perbedaan paradigma inilah yang mengubah semua isi atau muatan kurikulum dalam bidang yang bersangkutan. Untuk mengetahui apakah kurikulum yang ditawarkan oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan sesuai dengan kebutuhan baik ketrampilan maupun pengetahuan lulusannya dalam lingkungan kerja.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Franindya Purwaningtyas
Abstrak :
Informasi saat ini menjadi primadona bagi pengguna TIK. Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola dan meyebarkan informasi kepada pengguna menjadikan informasi sebagai aset perpustakaan. Aset perpustakaan tidak jauh berbeda dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perpustakaan menjadikan segala material di perpustakaan sebagai aset seperti koleksi bahan pustaka, dokumen, data, inventaris,, infrastruktur, sumber daya manusia, dan penggunaan perpustakaan. Konten perpustakaan dalam bentuk fisik dan non-fisik menjadi aset informasi yang berharga bagi perpustakaan. Aset informasi perpustakaan yang dianalisa, diidentifikasi dan dievaluasi nilai aset yang terkandung didalamnya dengan menggunakan beragam teori yang mendukung perencanaan aset informasi perpustakaan. Perencanaan aset informasi ini dideskripsikan dengan melihat tata kelola, nilai, manajemen resiko dan keamanan aset informasi perpustakaan.
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2014
020 VIS 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriana
Abstrak :
Kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang cepat, tepat dan akurat di era informasi ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Kompleksitas pemakai jasa perpustakaan menuntut pihak perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi untuk dapat lebih kreati f dan inovatif seria aspiratif dalam memahami dan me;nenuhi kebutuhan pengguna akan informasi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Pengguna merupakan unsur yang penting dalam menciptakan perpustakaan yang bermakna dan bermanfaat artinya semakin banyak pengguna yang datang ke perpustakaan untuk mencari informasi, semakin bermanfaat perpustakaan tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang mengakibatkan mereka mau atau tidak datang ke perpustakaan tersebut dan hal itu sangat berhubungan sekali dengan kualitas layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan. Identifikasi terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru mengacu pada konsep kepuasan pengguna (user satisfaction) yang tertitik tolak dari dimensi dasar kualitas layanan, yang meliputi sepuluh dimensi yaitu : tampilan fisik (tangibles), Kehandalan (reliability), Tanggap (responsiveness), Kompetensi (competence), Tata-krama (courtesy), Kredibilitas (credibility), Keamanan (security) , Akses (acres), Komunikasi (communication), dan Pemahaman/perhatian terhadap pengguna (understanding the customer). Kesepuluh dimensi kualitas tersebut pada perjalanannya kemudian mengalami perubahan menjadi lima dimensi yang kesemuanya sudah mencakup sepuluh dimensi tersebut yang kemudian disebut "Servqual". Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna, yaitu dengan membandingkan persepsi pengguna terhadap pelayanan perpustakaan yang diberikan oleh Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru dengan harapan yang menjadi keinginan pengguna, dengan menggunakan 5 (lima) dimensi pengukuran kualitas jasa yang terdiri dari: Tampilan fisik (tangibles), Kehandalan (Reliability), Ketanggapan (Responsiveness), jaminan/kepastian (Assurance) dan Empati (Empathy). Adapun model pengukurannya dengan menggunakan Konsep Gaps Model Of Service Quality (ServQual) yang dikembangkan oleh Valerie A. Zeithaml dan Parasuraman, sehingga akan terlihat berapa tingkat kepuasan pelayanan perpustakaan yang diberikan oleh Kelompok Layanan Bahan Pustaka Baru, Perpustakaan Nasional RI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang menggunakan penarikan sampel secara sengaja (purpossive sampling) untuk tujuan tertentu kepada pengguna yang telah ditentukan dan dianggap sudah cukup mewakili... ......"Fast, precise and accurate information is undoubtedly needed by our society.The complexity of library users has made the library, as the the center of information, more creative and innovative as well as aspirative in understanding and fulfilling the users' need for various information. Library user is one of the most important part in creating a useful library. The more people come to a certain library, the more useful the library is. There are some reasons why they want or don't want to visit the library and they are highly connected with the service quality given by the library. The identification of the Latest Collection Service refers to the concept of user's s atisfaction which comes from the basic dimension of service quality which consists of ten dimensions. They are tangibles, reliability, responsiveness, competence, courtesy, credibility, security. access, communication dan understanding the customer. This research measures the level of user's satisfaction by comparing the users' perception oflibrary service given by contemporary book collection group with the users' expectancy by using five dimensions of service quality measurement which consist of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The measurement model uses the concept of Gas Model of Service Quality (Servqual) developed by Valerie A. Zeithaml and Parasuraman so that it will show degree of users' satisfaction on library service. This reserch uses questionnaires as data instruments which use purpossive sampling of representative users. The research shows that the users' satisfaction according to tangibles dimension is 84.42%, reliability dimension 67.67%, responsiveness 77.18%, assurance 75.41%, and empathy 76.67%. Based on the above scores, it can be concluded that tangibles dimension ranks the highest level of satisfaction(84.42%) and the lowest is reliability dimension (67.67%). Thus, if it is generally scored the level of users' satisfaction on the latest collection service is 76.27 which is "fairly satisfied". Based on the conclusion above, some suggestions can be given: provide more library officers, improve the professionalism of the officers either in education or in personality, add more insentive, dan always evaluate the service quality periodically especially on the significant point.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risyad Adityatama
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan literasi informasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Jakarta dalam mengerjakan tugas penyusunanmakalah dan menggambarkan peran guru dan perpustakaan sekolah dalam menunjang pemenuhan kebutuhan informasi untuk para siswa SMA Negeri 6Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif dengan observasi dan wawancara. Wawancara dibuat dengan menggunakan indikator-indikator model literasi informasi The Big 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 6 Jakarta telah memiliki kemampuan literasi informasi yang cukup baik untuk menunjang tugas penyusunan makalah. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa guru memiliki peran signifikan dalam menyediakan informasi penunjang tugas pembuatan makalah dan perpustakaan sekolah SMA Negeri 6 Jakarta juga telah menyediakan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan oleh siswa walaupun masih dirasakan perlunya upaya menambah koleksi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa dalam proses pemebelajaran mereka.
The purpose of this study is to describe the information literacy skills of class 10 students of SMA 6 Jakarta in preparing and writing the paper assignment, and to describe the role of the school library as well as the role of teachers in supporting the information needs of SMA 6 students. This is a qualitative research using a descriptive method with observations and interviews. The interviews are conducted based on the indicators of information literacy model, The Big 6. The results of the study show that class X students of SMA Negeri 6 Jakarta have already had sufficient information literacy skills to support their essay assignments. The study also shows that the teachers have significant roles to provide supporting information for the essay writing assignments and the school library of SMA 6 Jakarta has also already provided information resources that are needed by the students, however, the library collection still needs to be added to fulfill the information needs of students in their learning process.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Kumara Santi Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai kualitas layanan perpustakaan elektronik keliling (pusteling) dalam memenuhi kebutuhan informasi siswa SMK. Perpustakaan elektronik keliling merupakan sebuah program baru yang diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional RI untuk meningkatkan penetrasi teknologi informasi/internet di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui kualitas layanan yang diberikan oleh pusteling kepada salah satu pemustakanya yaitu siswa SMK. Lokasi penelitian diadakan di SMK 11 Kelompok Bisnis dan Manajemen Pinangsia, Jakarta Barat. Berdasarkan observasi dan pengolahan data kuesioner secara kuantitatif, hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pusteling kepada siswa SMK sudah tergolong baik. Dari 5 faktor penentu kualitas sebuah layanan, dua di antaranya yaitu kelengkapan fasilitas dan penataan ruangan mendapat poin sangat baik. Sedangkan kebutuhan informasi siswa SMK yang berhasil diidentifikasi terbagi menjadi tiga konteks yaitu kebutuhan informasi berdasarkan peran sosial, personal dan lingkungan. Terkait dengan peran sosial sebagai pelajar, penyelesaian tugas sekolah menempati prioritas pertama dan kedua. Untuk kebutuhan informasi dilihat dari sisi personal, informasi mengenai hiburan mendapat prioritas teratas. Sedangkan untuk kebutuhan informasi menyangkut konteks lingkungan, informasi mengenai peristiwa terkini mendapat peringkat pertama.
ABSTRACT
This study is about the service quality of mobile electronic library in meeting the information needs of vocational students. Mobile electronic library is a new program launched by the National Library to enhance the penetration of information technology/internet in the community. The purpose of this study wanted to know the quality of services provided by electronic mobile library to the vocational students as one of their user. The research location was held at SMK 11 Pinangsia Business and Management Group, West Jakarta. Based on observations and data processing quantitative methods, the results showed the quality of services provided by pusteling to vocational students are good. Of the five determinants of service quality, two of which are complete facilities and arrangement of the room got very good points. While the information needs of vocational students who were identified divided into three contexts is based on the information needs of social roles, personal and environmental. Associated with social roles as students, completion of school work got the first and second priority. For information needs in terms of personal, information about the entertainment gets top priority. As for the need of information regarding the environmental context, information on current events got first rank.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>