Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Dewi Prajanti
Abstrak :
Keamanan organisasi tidak hanya terletak pada bangunan fisik, tetapi juga pada aset informasinya. Melindungi aset informasi memerlukan studi lebih lanjut untuk menetapkan langkah-­langkah mitigasi keamanan yang optimal. Dalam menentukan mitigasi aset informasi yang tepat, diperlukan penilaian risiko keamanan informasi dan peringkat yang jelas dan terukur. Sebagian besar metode manajemen risiko tidak memberikan fokus yang tepat pada peringkat aset informasi kritis suatu organisasi. Penelitian ini menganalisis pendekatan kerangka kerja untuk peringkat aset informasi kritis. Pendekatan kerangka tersebut menggunakan metode OCTAVE Allegro, yang berfokus pada profil aset informasi dengan menggabungkan pengukuran peringkat prioritas menggunakan metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK), seperti Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode OCTAVE Allegro 􀂱 SAW dan OCTAVE Allegro 􀂱 AHP yang dikombinasikan diharapkan dapat mengatasi prioritas risiko dengan lebih baik sebagai input untuk membuat keputusan mitigasi untuk aset informasi penting. Kombinasi ini akan membantu manajemen untuk menghindari kesalahan langkah dalam menyesuaikan penanganan resiko aset informasi kritikal dalam memilih mitigasi menggunakan hasil pemeringkatan beberapa metode. Pengerjaan analisis ini dilaksanakan di salah satu instansi pemerintah di Indonesia. Kinerja perhitungan menggunakan metode kombinasi SPK lebih memiliki tingkat granularitas yang tinggi dalam membedakan urutan prioritas dibandingkan perhitungan menggunakan metode OCTAVE Allegro saja, sehingga prioritas suatu aset informasi kritikal satu dengan yang lain dapat dibedakan posisi pendekatan mitigasi resiko secara lebih jelas. Hasil kinerja pada metode OCTAVE Allegro, aset informasi kritikal pendekatan mitigasi cenderung lebih banyak di-­accept dengan jumlah 10 aset, dibanding hasil dari metode kombinasi OCTAVE Allegro -­ SAW / AHP yang pendekatan mitigasi aset informasi kritikal cenderung lebih banyak di-­defer dengan jumlah 13 atau 10. Hal ini menunjukan granularitas hasil dengan penggabungan metode SPK lebih condong untuk mempertimbangkan kembali aset dalam penanganan mitgasinya apakah akan mitigate atau accept. Hasil rekomendasi penggabungan ketiga metode OCTAVE Allegro, OCTAVE Allegro -­ SAW, dengan OCTAVE Allegro -­ AHP berdasar unit kerja pendekatan mitigate ada 5 aset, defer ada 8 aset, dan accept ada 10 aset. ......Organizational security is not only in physical buildings, but also in information assets. Protecting information assets requires further study to establish optimal security mitigation measures. In determining appropriate information asset mitigation, information security risk assessment and clear and measurable ratings are needed. Most risk management methods do not provide the right focus on ranking critical information assets of an organization. This study analyzes the framework approach to ranking critical information assets. The framework approach uses the OCTAVE Allegro method, which focuses on the profile of information assets by combining priority ranking measurements using Decision Support System (DSS) methods, such as Simple Additive Weighting (SAW) and Analytic Hierarchy Process (AHP). The OCTAVE Allegro-­SAW method and the OCTAVE Allegro-­AHP combined are expected to better deal with risk priorities as input for making mitigation decisions for important information assets. This combination will help management to avoid missteps in adjusting the risk handling of critical information assets in choosing mitigation using the results of ranking several methods. The work of this analysis was carried out in one of the government agencies in Indonesia. The performance of calculations using the DSS combination method has a higher level of granularity in differentiating priority sequences compared to calculations using the OCTAVE Allegro method only, so that the priority of a critical information asset with one another can be distinguished from a position of risk mitigation approach more clearly. The results of performance in the OCTAVE Allegro method, the critical information assets of the mitigation approach tend to be more accepted with 10 assets, compared to the results of the OCTAVE Allegro-­SAW/AHP combination method where critical information asset mitigation approaches tend to be deferred by 13 or 10. This shows that the granularity of the results by combining the DSS method is more likely to reconsider the assets in handling the calculation whether to mitigate or accept. The results of the recommendations incorporate the three OCTAVE Allegro methods, OCTAVE Allegro-SAW, with OCTAVE Allegro-­AHP based on work units namely the mitigate approach with 5 assets, defer approach there are 8 assets, and accept approach there are 10 assets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyah
Abstrak :
Makalah ini mengelaborasi aktivitas knowledge management pada perpustakaan Badan Litbang dan Diklat (Balitbangdiklat) Kementrian Agama. Sebagai lembaga riset, Balitbangdiklat menghasilkan banyak kajian dan penelitian yang menjadi pengetahuan berharga bagi masyarakat luas. Aset pengetahuan yang dimiliki lembaga riset ini bermula dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki individu peneliti yang menghasilkan karya atau hasil penelitian bagi institusinya yang kemudian dikelola oleh institusinya. Pengelolaan pengetahuan tersebut melalui infrastruktur yang dibangun mulai dari proses, organisasi, sistem, dan metode yang digunakan. Praktek knowlege management pada perpustakaan Balitbangdiklat meliputi kegiatan menciptakan pengetahuan baru, mengumpulkan dan mengolah pengetahuan baru, melakukan pendokumentasisn dan pemeliharaan pengetahuan, serta menyebarkan dan berbagi pengetahuan secara menyeluruh di perpustakaan. Aktivitas yang dilakukan untuk menyebarkan dan berbagi pengetahuan adalah dengan melakukan tatap muka, diskusi, dan dialog terbuka, baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi informasi. Akhirnya, pengetahuan yang implisit atau tacit dan telah dipublikasikan mampu dicapture oleh perpustakaan Balitbangdiklat guna kepentingan bersama.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 VISI 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosini
Abstrak :
This study aims to conduct risk assessment on information vulnerabilities, to get the level of information vulnerabilities, and to generate strategic recommendations to overcome information vulnerabilities in the X Library using OCTAVE Allegro as a method. The result showed that from 4 categories, information vulnerabilities at X Library is at category 3 or vulnerable enough with 22 areas of concern or equal to 42.31%. The risk assessment carried out in X Library turns the result that there are 10 assets information held by the Head of Central Library, Adminisration Services Unit, Cataloging and Classifying Unit, Circulation Services Unit, Reference Services Unit. The second result is contained threats to information assets by 52 areas of concern that conducted by internal X Library are 14 actors, by internal X are 13 actors, and by external are 2 actors. The third result is there are 62 consequences of 52 information assets with at the most consequences found in electronic document collections X-ana which from 6 areas of concern produce 10 consequences. The strategic recommendations to overcome the information vulnerabilities in X Library is adjusted according to the risk mitigation that carried out in each area of concern which is called the control or risk control. From the results of this risk assessment that can be done is to reduce or eliminate risk (mitigate) as many as 21 areas of concern, to transfer or mitigate risk as many as 16 areas of concern, to defer the risk a total of 12 areas of concern, and to receive risk (accept) or defer as much as 3 areas of concern.
Bogor : Perpustakaan IPB , 2015
020 JPI 14:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library