Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evinia Listiania
"ABSTRAK
Latar Belakang: Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif Salmonella typhii. Gejala dari demam tifoid adalah demam, nyeri abdomen, sakit kepala, dan menurunnya nafsu makan. Penggunaan antibiotik yang berlebihan telah memunculkan permasalahan dalam pengobatan demam tifoid, yaitu resistensi Salmonella typhii terhadap beberapa antibiotik standar. Daun Annona muricata atau sirsak sering digunakan sebagai pengobatan tradisional dan terbukti memiliki sifat antimikrobial terhadap S.typhii. Maka, penggunaan ekstrak daun Annona muricata diharapkan dapat menghambat pertumbuhan S.typhii.
Metode: Daun sirsak diekstraksi dengan metode maserasi dan menggunakan pelarut metanol. Kemudian ekstrak diencerkan menjadi 4 konsentrasi (400 mg/ml, 200 mg/ml, 100 mg/ml, 50 mg/ml) dan diuji efek antibakterinya terhadap isolat bakteri Salmonella typhii melalui metode difusi cakram. Lalu, diameter zona hambat dari setiap cakram diukur dan diinterpretasikan.
Hasil: Pada penelitian ini, tidak terdapat zona inhibisi pada kertas cakram yang mengandung ekstrak daun Annona muricata.
Konklusi: Oleh karena itu, efek antibakteri ekstrak daun Annona muricata terhadap pertumbuhan bakteri S.typhii tidak dapat diamati dengan metode difusi cakram dikarenakan metode difusi cakram dapat mengurangi difusi molekul ekstrak ke dalam agar. Namun, metode dilusi cair, dapat menunjukkan efek antibakteri ekstrak daun Annona muricata."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nofi Yani
"Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri namun belum diketahui aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes sebagai salah satu bakteri yang berperan dalam patogenesis jerawat. Dalam penelitian ini ekstrak daun binahong mengandung asam ursolat 1,28% kemudian diuji secara in vitro terhadap Propionibacterium acnes sehingga didapatkan konsentrasi bunuh minimum sebesar 0,05%. Emulgel yang dibuat dari ekstrak daun binahong dalam penelitian ini memiliki stabilitas fisik yang baik selama 12 minggu dan jumlah kumulatif asam ursolat yang terpenetrasi dari sediaan ini dengan sel difusi franz yaitu pada formula 1 adalah 38,60 μgcm-2 dan emulgel formula 2 yaitu 107,37 μgcm-2. Sediaan emulgel ekstrak daun binahong didapatkan zona hambat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dari sediaan emulgel lebih besar dibandingkan klindamisin fosfat 1,2% yaitu pada formula 1 sebesar 19,67 mm dan formula 2 sebesar 20,67 mm sedangkan klindamisin fosfat 1,2% memiliki zona hambat yaitu 16,33 mm.

Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) leaves have been known to have antibacterial activity but it is not known activity against Propionibacterium acnes as one of the bacteria that play a role in the pathogenesis of acne. In this study, binahong leaves extract containing 1,28% Ursolic acid and then in vitro testing of binahong leaves extract against Propionibacterium acnes have a minimum bactericidal concentration is 0,05%. Emulgel made from binahong leaves extract in this study had good physical stability for 12 weeks and the cumulative amount Ursolic acid which penetrated from emulgel by Franz diffusion cell that is in formula 1 is 38, 60 μgcm-2 and emulgel formula 2 is 107,37 μgcm-2. Inhibition zone of emulgel is greater than clindamycin phosphate 1,2% against Propionibacterium acnes , which is in formula 1 is 19,67 mm and formula 2 is 20,67 mm while clindamycin phosphate 1,2% have a inhibition zone is 16,33 mm.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T45920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wahyuni
"ABSTRAK
Teknologi terus dikembangkan dalam dunia biomedis untuk menemukan cara pengobatan yang tepat dan murah. Sebuah metode untuk mengukur efekifitas anti mikroba adalah dengan metode uji silinder. saat ini, pengukuran zona inhibisi masih dilakukan dengan menggunakan caliper atau penggaris. Dalam penelitian ini, sistem instrumentasi untuk deteksi otomatis dan pengukuran zona inhibisi dikembangkan dengan menggunakan teknik pengolahan citra. Sampel zona inhibisi dalam cawan petri ditangkap menggunakan kamera dan diproses secara langsung di komputer.Pada penelitian ini perangkat lunak dibuat dengan memanfaatkan program Matlab berbasis Graphical User Interface GUI , Akhirnya, sistem pengukuran yang diusulkan sangat menjanjikan dan dapat digunakan sebagai alat untuk evaluasi efektivitas anti mikroba.

ABSTRACT
Technology continues to be developed in the biomedical world to find the rightand inexpensive treatment. A method for measuring anti microbial effectiveness is by cup platemethod. Currently, inhibition zone measurements are still done manually using a caliper or ruler.In this study, the intrumentation sistem for automatic detection and zone measurement of inhibitionwas developed using image processing techniques. Samples of inhibition zones in petri dishes werecaptured using cameras and processed directly on the computer. In this research the software ismade by using Matlab program based on Graphical User Interface GUI . Finally, the proposedmeasurement sistem is very promising and can be used as a tool for evaluation of anti microbialeffectiveness. "
2017
T47864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Najma Azizah
"Salmonella typhi adalah bakteri penyebab demam tifoid, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan demam tifoid penyakit yang mengancam jiwa yang sering ditemukan di negara berkembang. Penampilan Salmonella typhi yang kebal antibiotik telah mengganggu efektivitas antibiotik digunakan sebagai obat demam tifoid. Syzygium aromaticum adalah rempah-rempah yang dikenal sebagai salah satu obat tradisional dan terbukti khasiatnya antibakteri terhadap bakteri yang menyebar melalui makanan, salah satunya adalah Salmonella typhi. Bunga cengkeh diekstraksi dengan etanol menggunakan metode kelelahan. Selanjutnya, ekstrak diencerkan menjadi empat konsentrasi yang berbeda (200 mg/ml, 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml) untuk diuji terhadap bakteri
Salmonella typhi menggunakan metode difusi cakram. Diameter zona
hambatan kemudian diukur. Data dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Uji Post-Hoc Tamhane. Uji konfirmasi dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran cair. Dari percobaan ini, tidak ada zona hambat dari empat konsentrasi ekstrak yang berbeda terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Kesimpulannya, ekstrak bunga cengkeh tidak menghasilkan zona hambat pada kultur Salmonella typhi menggunakan metode difusi cakram. Hal ini dapat disebabkan oleh
pengaruh sifat ekstrak dan jenis/kondisi kertas cakram yang digunakan
digunakan untuk proses difusi senyawa antibakteri dalam ekstrak ke dalam medium yang seperti itu.
Salmonella typhi is the bacteria that causes typhoid fever, a disease that can cause typhoid fever, a life-threatening disease that is often found in developing countries. The appearance of antibiotic-resistant Salmonella typhi has interfered with the effectiveness of antibiotics used as typhoid fever drugs. Syzygium aromaticum is a spice that is known as a traditional medicine and has proven antibacterial properties against bacteria that spread through food, one of which is Salmonella typhi. Clove flowers were extracted with ethanol using the fatigue method. Next, the extract was diluted into four different concentrations (200 mg/ml, 100 mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml) to be tested against bacteria.
Salmonella typhi using disc diffusion method. Zone diameter
resistance is then measured. Data were analyzed using One-Way ANOVA and Tamhane Post-Hoc Test. Confirmation test was carried out using the liquid dilution method. From this experiment, there was no inhibition zone of four different extract concentrations on the growth of Salmonella typhi. In conclusion, clove flower extract did not produce a zone of inhibition in Salmonella typhi culture using the disc diffusion method. This can be caused by
the effect of the nature of the extract and the type/condition of the disc paper used
used for the process of diffusion of antibacterial compounds in the extract into such a medium."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdullah
"Penumpukan sampah yang terjadi terutama sampah organik mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Untuk itu diperlukan pengolahan sampah lebih lanjut menjadi produk yang bermanfaat, salah satunya adalah ekoenzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dan mengevaluasi potensi antimikroba ekoenzim yang terdiri dari campuran bahan kulit buah naga, kulit pepaya, kulit jeruk, dan bonggol nanas. Skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder dilakukan melalui reaksi warna dengan menggunakan pereaksi tertentu. Sedangkan aktivitas antimikroba ditentukan dengan menggunakan metode zona hambat atau metode difusi cakram kertas dan metode bioautografi kontak terhadap mikroba Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella typhi, dan Candida albicans. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekoenzim mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid dan fenol. Hasil dari metode zona hambat menunjukkan bahwa ekoenzim pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat berturut-turut 0,450 mm, 2,133 mm, dan 4,367 mm; menghambat pertumbuhan Salmonella typhi dengan diameter zona hambat berturut-turut 1,483 mm, 4,733 mm, dan 6,083 mm; tetapi tidak menghambat pertumbuhan Candida albicans. Pada uji bioautografi, ekoenzim menunjukkan adanya zona hambat tetapi hanya pada titik awal penotolannya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas antimikroba dari ekoenzim yang terdiri dari campuran bahan kulit buah naga, kulit pepaya, kulit jeruk, dan bonggol nanas terhadap S. aureus dan S. typhi, sehingga dapat dijadikan produk antimikroba alami potensial.

The accumulation of waste, especially organic waste, can have a negative impact on the environment and public health. Therefore, further processing of waste into useful products is needed, one of which is eco-enzymes. This study aimed to identify secondary metabolite compounds and evaluate the antimicrobial potential of eco-enzymes consisting of a mixture of dragon fruit peel, papaya peel, orange peel, and pineapple stem. Phytochemical screening of secondary metabolite compounds is carried out through color reactions using certain reagents. Meanwhile, antimicrobial activity is determined using the inhibition zone method or paper disc diffusion method and contact bioautography method against Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella typhi, and Candida albicans. The results of phytochemical screening showed that eco-enzymes contain secondary metabolite compounds of flavonoids and phenols. The results of the inhibition zone method showed that eco-enzyme at concentrations of 50%, 75%, and 100% could inhibit the growth of Staphylococcus aureus with inhibition zone diameter respectively 0,450 mm, 2,133 mm, and 4,367 mm; inhibit the growth of Salmonella typhi with inhibition zone diameter respectively 1,483 mm, 4,733 mm, and 6, 083 mm; but didn’t inhibit the growth of Candida albicans. In bioautography assay, the eco-enzyme showed the presence of an inhibitory zone but only at the starting point. The results of this study showed the antimicrobial activity of eco-enzymes consisting of a mixture of dragon fruit peel, papaya peel, orange peel, and pineapple stem against S. aureus and S. typhi, so that it can be used as a potential natural antimicrobial product."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library