Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlian Prabawati
Abstrak :
Setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan. Hal ini disetujui oleh seluruh negara dan wajib memenuhi kebutuhan pendidikan bagi warga negaranya. Namun terdapat sejumlah anak yang tidak dapat memperoleh pendidikan yang sama pada umumnya, yaitu mereka yang berkebutuhan khusus. Maka dari itu, pemerintah membuat kebijakan pendidikan inklusif yang dpaat memberikan kesempatan bagi mereka untuk menempuh pendidikan di sekolah reguler. Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan keberlanjutan pendidikan inklusif. Teori yang digunakan adalah teori dari Sue Stubbs. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivist dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor keberhasilan dan keberlansungan pendidikan inklusif di Kota Depok cukup terpenuhi dibandingkan dengan Kota Bandung. ...... Every children has the right to education. It is approved in the entire country must fulfill the needs of education for its citizens. However there are a number of children who can not obtain the same education in general, such as those with special needs. Therefore, the government made a policy of inclusive education that could provide an opportunity for these children to study in regular schools. This study wanted to examine the factors of success and sustainability of inclusive education. The theories that are used in this reseach are theory of Sue Stubbs. This research used a post positivist  approach, with in-depth interviews and literature study. The result of research showed that factors of success and sustainable inclusive education in Depok adequately met the criteria than Bandung.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Brahma Aditya
Abstrak :
Studi ini menjelaskan stagnasi advokasi yang dilakukan oleh kelompok disabilitas dalam mengarusutamakan perlindungan dan pemenuhan hak-hak orang dengan disabilitas. Proses advokasi ini bertujuan untuk memperjuangkan dan mewujudkan masyarakat inklusif di Provinsi Yogyakarta. Orang-orang dengan disabilitas mengalami eksklusi sosial selama beberapa dekade dan membuat mereka hidup dalam kemiskinan dan tereksklusikan dari berbagai layanan sosial. Eksklusi sosial yang dihadapi oleh para orang dengan disabilitas disebabkan oleh model medis, yang menempatkan mereka sebagai kelompok yang tidak berdaya dan selalu membutuhkan dukungan. Akibatnya, orang dengan disabilitas selalu dipandang sebagai warga negara kelas dua. Proses advokasi menuju gerakan disabilitas yang dipimpin oleh organisasi orang dengan disabilitas dilakukan untuk mengatasi hambatan ini. Model sosial disabilitas yang menempatkan disabilitas, bukan sebagai masalah individu tetapi lebih ke masalah sosial menjadi ide besar organisasi orang dengan disabilitas. Menurut model ini, seseorang menjadi disabel karena masyarakat yang membuat mereka menjadi orang dengan disabilitas. Karena itu, rekonstruksi pandangan ini menjadi tujuan utama kerja advokasi yang dilakukan oleh organisasi orang dengan disabilitas. Strategi dan taktik advokasi terutama dilakukan oleh organisasi orang dengan disabilitas hanya berfokus pada aspek struktural. Ada beberapa hasil kerja advokasi, namun, terdapat jalan panjang yang harus ditempuh. Organisasi orang dengan disabilitas masih berjuang untuk mengubah arti disabilitas. Pemerintah dan masyarakat masih menempatkan disabilitas sebagai warga negara yang kekurangan dan membuat orang dengan disabilitas belum mampu keluar dari hambatan budaya yang telah mengakar selama beberapa dekade. Oleh karena itu, model sosial yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah bekerja melalui pendekatan jalur ganda. Fokus jalur pertama untuk mengatasi hambatan pada struktur dan jalur kedua fokus untuk mengatasi hambatan di tingkat budaya. ...... This study explains the stagnation of advocacy conducted by disability groups in mainstreaming the protection and fulfillment of the rights of persons with disabilities. This advocacy process aims to fight for and realize an inclusive society in the Province of Yogyakarta. People with disabilities are experienced by social exclusion for decades and make them live in poverty and excluded from various social services. The social exclusion faced by people with disabilities is caused by the individual model, which put them as underpowered group and always need support. As a result, people with disabilities always seen as second-class citizen. Advocacy process toward disability movement which led by disabled people organisation is raised to overcome this barrier. A social model of disability that put disability, not an individual issue but more to the social issue become a big idea of the disabled organisation. According to this model, someone become disability because of society who make them disabled. Therefore, reconstruction of this view becomes the main objective of the advocacy works made by disabled people organisation. Advocacy strategies and tactics mainly conducted by disabled people organisation only focus on the structural. There are some results of the advocacy works, however, there still a long way to go. The disability organisation still struggle to change the meaning of disability. The government and society still put disability as a pitiful citizen and make people with disability have not been able to get out of the cultural barrier that has been rooted for decades. Therefore, a social model recommended by this research is to work through the twin tracks approach. The first track focus to overcome barriers at the structure and the second track focus to overcome barrier on the cultural level.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nur Amalina Wijayanti
Abstrak :
Pergeseran makna perpustakaan di zaman modern mengubah persepsi perpustakaan yang dulunya hanya dianggap sebagai tempat pencarian referensi atas sebuah informasi, kini dilihat sebagai tempat untuk mengembangkan komunitas dalam sebuah kota. Oleh karena itu, perpustakaan dapat disebut sebagai sebuah civic space. Civic space memiliki potensi di mana pertukaran sosial dan ekonomi terjadi, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang bisa bertemu dengan bebas, dan di mana masyarakat dapat dengan bebas berekspresi. Pentingnya kehadiran civic space dalam sebuah kota dibarengi dengan pentingnya aspek inklusifitas untuk memastikan civic space ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana perpustakaan dapat berperan sebagai sebuah civic space yang inklusif yang diperlukan dalam lingkup perkotaan. ......The shift in the meaning of libraries in modern times has changed the perception of libraries that were previously seen only as a place to find references for information, and now they are seen as a place to develop communities in a city. Therefore, a library can be defined as a civic space. Civic space has the potential of being where social and economic exchanges occur, where people from various backgrounds can meet freely, and where people can freely express themselves. The importance of the presence of civic space in a city is accompanied by the importance of the aspect of inclusivity to ensure that all levels of society can enjoy the civic space. This paper aims to examine how a library can act as an inclusive civic space that is needed in urban areas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naeni Amanullah
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
362.042 NAE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aloys Budi Purnomo
Jakarta: Kompas, 2003
291.2 ALO m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Helen Keller International, 2013
371.904 6 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: UI-Press, 2015
362.042 TAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: PSLD UIN Sunan Kalijaga, 2012
378.1 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Toman Sony
Abstrak :
Digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM diharapkan dapat mendorong sektor UMKM menjadi lebih kuat, meningkatkan daya tahan yang lebih tinggi, kapasitas yang lebih produktif dan inovatif, dapat memperluas akses pasar serta mampu meningkatkan daya saing.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 63 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Siti Mariyam
Abstrak :
Penerimaan teman sebaya di Madrasah Ibtidaiyah Inklusif merupakan hal paling dasar yang perlu untuk dikembangkan karena akan menumbuhkan interaksi sosial yang positif antara siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus sehingga tujuan pendidikan inklusif untuk menghilangkan diskriminasi dapat tercapai. Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang dapat menumbuhkan penerimaan teman sebaya di Madrasah Ibtidaiyah Inklusif. Ada 3 faktor yang diuji yaitu strategi pengajaran, teacher self-efficacy dan persepsi guru terhadap dukungan sekolah. Partisipan adalah 41 guru dan 930 siswa Madrasah Ibtidaiyah Inklusif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan alat ukur TEIP, strategi interaksi sosial, PSSIE, dan PAS. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa teacher self-efficacy dan strategi pengajaran memediasi secara serial pada hubungan persepsi guru terhadap dukungan sekolah dan penerimaan teman sebaya (a1d21b2=0.0079, LLCI=0,004, ULCI=0.0117). Meskipun demikian efek langsung dan efek tidak langsung yang terjadi tidak berbeda jauh (C=0.0782, C’=0.0778). ......Peer acceptance in Madrasah Ibtidaiyah Inclusive is the most basic thing that needs to be developed because it will foster positive social interaction between regular students and students with special needs so that the goal of inclusive education to eliminate discrimination can be achieved. This study will examine the factors that can foster peer acceptance at Madrasah Ibtidaiyah Inclusive. There are 3 factors tested, namely teaching strategies, teacher self-efficacy and teacher perceptions of school support. The participants were 41 teachers and 930 students of Inclusive Madrasah Ibtidaiyah in Indonesia. This study uses the TEIP, social interaction strategy, PSSIE, and PAS measurement tools. The results of the regression analysis showed that teacher self-efficacy and teaching strategies mediated serially the relationship between teachers' perceptions of school support and peer acceptance (a1d21b2=0.0079, LLCI=0.004, ULCI=0.0117). However, the direct and indirect effects were not much different (C=0.0782, C'=0.0778).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>