Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yel Mahesa
Abstrak :
Skripsi ini membahas klaim bermasalah Gakin & SKTM DKI Jakarta pada pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2008 berdasarkan kelengkapan administrasi klaim, pengecualian, batasan biaya, batasan waktu pengajuan, dan ketidakwajaran klaim. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran klaim bermasalah Gakin & SKTM DKI Jakarta pada pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebab klaim bermasalah Gakin & SKTM dikarenakan ketidaklengkapan administrasi klaim, pengecualian pelayanan, dan batasan biaya. Saran penulis yaitu mengoptimalkan verifikasi berkas di unit Piutang, melakukan koordinasi dengan pengelola Gakin SKTM rumah sakit terkait batasan biaya, melakukan sosialisasi batas pelayanan dan batas biaya yang ditanggung, membekali unit-unit yang terkait pelayanan rawat inap pasien Gakin SKTM dengan juklak juknis Gakin SKTM, melakukan pertemuan antara pihak rumah sakit dengan Dinas Kesehatan, serta analisis kebutuhan SDM di unit piutang.
The focus of this thesis is about DKI Jakarta Gakin and SKTM claim problem at Inpatient Department of Pasar Rebo District General Hospital 2008, based on accomplishment of claim administration, exclusion, cost limit, time limit, and unappropriate claim. The objection of this research is understanding the description of DKI Jakarta Gakin and SKTM claim problem at Inpatient Department of Pasar Rebo District General Hospital 2008. This research is quantitative with cross sectional methode. Result of research shows that the causes of claim problem are accomplishment of claim administration, exclusion, and cost limit. Author's suggestions are optimalizing claim verification; coordinating of hospital Gakin and SKTM management for cost limitation; announcing service limit and cost limit that are covered; giving standard operating procedure of Gakin SKTM for inpatient department; coordinating between the hospital and Jakarta Health Provincial Office; and calculating the number of employee needs in the unit.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Paulina Riah Ukurta
Abstrak :
Meningkatkan mutu layanan pada Instalasi Rawat Inap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan daya saing rumah sakit serta meningkatkan pendapatan bagi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rawat inap di RSUD Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah dengan menggunakan metode integrasi Service Quality dan Quality Function Deployment. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi empati adalah dimensi dengan kesenjangan paling besar berdasarkan 26 kebutuhan pelanggan eksternal yaitu 100 orang pasien rawat inapdengan metode Servqual dan terdapat 8 aspek teknis pelayanan melalui kebutuhan pelanggan internal untuk menjawab kebutuhan pasien rawat inap tersebut. Melalui desain House of Quality, maka didapatkan 5 aspek teknis prioritas yang perludilakukan oleh RSUD Puruk Cahu untuk meningkatkan mutu pelayanan diinstalasi rawat inap yaitu peningkatan kerjasama dan komunikasi perawat, survei kepuasan pelanggan eksternal dan internal secara rutin, program interaksi dan evaluasi evaluasi rutin secara langsung antara manajemen dengan perawat,perbaikan fasilitas, pengadaan penunjang pelayanan dan ketersediaan obat serta pendidikan dan pelatihan rutin dan merata kepada perawat. ......Improving the quality of services on Inpatient Department is essential to improve customer satisfaction, improve hospital competitiveness and increase hospitalrevenues. This research is conducted as an effort to improve the quality ofinpatient service at RSUD Puruk Cahu of Kabupaten Murung Raya, Central Kalimantan by using integration Service Quality and Quality Function Deployment method. From the research results obtained that the dimension of empathy is the dimension with the largest gap based on 26 needs of external customers that is 100 people inpatient with Servqual method and there are 8technical aspects of service through internal customer needs to answer the needsof the inpatients. Through the House of Quality design, five priority technical aspects needed to be undertaken by RSUD Puruk Cahu to improve the quality ofservice in inpatient department dare increased cooperation and nurse communication, routine internal and internal customer satisfaction survey, interaction and evaluation program of routine evaluation directly between management and nurse, facility improvement, procurement service support and availability of drugs and education and training routine and evenly to the nurse.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemala Rita Wahidi
Abstrak :
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pelayanan keperawatan yang profesional. Setiap aspek pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh anggota tim kesehatan, harus didokumentasikan, sehingga dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Disamping itu dokumentasi keperawatan juga merupakan bukti yang legal bagi pasien, keluarga, tim kesehatan, dan pihak-pihak lain yang memerlukannya. Masalah utama dalam penelitian ini, belum dilaksanakannya pendokumentasian keperawatan secara optimal di Rumah Sakit Kanker "Dharmais", yang mengakibatkan adanya hambatan dalam menilai mutu asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendokumentasian keperawatan di Rumah Sakit Kanker "Dharmais" dengan menggunakan "Model Dokumentasi Modifikasi". Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker "Dharmais", terhadap semua perawat pelaksana tanpa melibat tingkat pendidikan dan karakteristik lain. Sedangkan materi penelitian dibatasi hanya pada pendokumentasian proses keperawatan dan kardeks keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian studi pre experiment one group pre & post treatment ( rancangan penelitian ulang ). Hasil penelitian didapatkan bahwa, efisiensi dan efektifitas pendokumentasian dapat meningkatkan / mengoptimalkan pendokumentasian keperawatan. Hampir semua tahap pendokumentasian keperawatan, mengalami peningkatan yang cukup bermakna antara sebelum dan setelah intervensi, kecuali ketepatan pendokumentasian tindakan keperawatan dan kardeks keperawatan, yang tidak mengalami peningkatan tinggi. Hal ini disebabkan karena pendokumentasian tindakan dan kardeks keperawatan sebelumnya, memang sudah cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian, manajemen Rumah Sakit Kanker Dharmais disarankan untuk meningkatkan pengetahuan perawat dengan melaksanakan pelatihan keperawatan secara rutin khususnya tentang pendokumentasian keperawatan, melakukan supervise secara teratur, khususnya tentang pendokumentasian proses keperawatan. Untuk meningkatkan motivasi perawat dalam membuat dokumentasi keperawatan perlu adanya sistem "reward". Untuk kepentingan Akademis, agar dapat merekomendasikan kepada mahasiswa untuk melanjutkan penelitian dengan variabel-variabel lain yang belum tercakup dalam penelitian ini.
Nursing documentation is the evident of professional nursing services. The aspect of treatment and care by member of health team should be documented, so it could describe whole of patient's health condition. Beside that, nursing documentation is also the legal of evident for patient, family, nursing team, and all sides that need it. The research problem is nursing documentation has not done perfectly at Dharmais Cancer Hospital that effect in obstacles existing in judging nursing service quality. The objectives of this research is to improve nursing documentation at Dharmais Cancer Hospital by using "Modification Document Model". This research is done in Inpatient Installation at Dharmais Cancer Hospital to all of nurses without looking at their educational background and other characteristic. The research subject is limited to documented nursing process and nursing "cardex". This research study is pre experimental with one group pre and post treatment. Research found that efficiency and effective of nursing documentation, increase by using the "Modification Document Model". Most of nursing documentation stage has improved by using the "Modification Document Model" compared of before and after intervention. According to research result, management of Dharmais Cancer Hospital is advised to improve a nursing knowledge by doing nursing training routinely, especially about nursing documentation. Do supervision continuously especially about nursing process documentation in the field. In order to increase motivation of the nurses to write the nursing documentation, reward system is necessary. The Academic should be recommended to another student to continue this research with another variables that is not include in this research.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Sangha Mitta
Abstrak :
Grafik Barber-Johnson digunakan untuk menghitung nilai efisiensi rawat inap dengan menggunakan parameter Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (aLOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO). Ruang rawat inap kelas perawatan general memiliki nilai BOR harian terendah dibanding kelas perawatan lain yang ada di Rumah Sakit Mayapada Tangerang pada Triwulan I-III tahun 2022. Selain itu, nilai BOR setiap bulannya tidak memenuhi nilai ideal Barber-Johnson dan ada beberapa bulan nilai aLOS yang juga di bawah standar nilai ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan desain kuantitatif untuk perhitungan efisiensi penggunaan tempat tidur menggunakan pendekatan Barber-Johnson, dan kualitatif untuk melihat faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi tersebut. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan nilai BOR dan TOI setiap bulan serta triwulan I-III tidak memenuhi nilai ideal BOR (75-85%) dan TOI (1-3 hari) teori Barber-Johnson. Nilai aLOS Januari, Juni, Juli, Agustus, dan triwulan III tidak memenuhi nilai ideal aLOS (3-12 hari) Barber-Johnson. Nilai BTO dari periode triwulan I-III mencapai 27.21 kali. Berdasarkan hasil wawancara informan berupa perawat, kepala departemen rawat inap, dan unit RMIK di Rumah Sakit Mayapada ditemukan faktor permintaan tempat tidur yang rendah di kelas perawatan general sehingga mempengaruhi nilai efisiensi kelas perawatan tersebut. Sementara itu, untuk faktor sarana dan fasilitas, tenaga kesehatan, pasien pulang atas permintaan sendiri, dan pasien yang dirujuk atau dipindahkan tidak memiliki pengaruh besar terhadap nilai efisiensi. ......The Barber-Johnson Graphic is used to evaluate the value of inpatient efficiency using the indicators Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (aLOS), Turn Over Interval (TOI), and Bed Turn Over (BTO). The general inpatient room has the lowest daily BOR value compared to other classes at Mayapada Tangerang Hospital in Quarters I-III 2022. In addition, the monthly BOR value and there have been several months of aLOS values, which are also below the ideal value standard. This study uses a mixed-methods approach with a quantitative design to calculate the efficiency of using a bed using the Barber-Johnson approach and a qualitative design to find the factors that influence the value of this efficiency. The research results obtained show that the BOR and TOI values every month and quarters I–III do not meet the ideal values of BOR (75–85%) and TOI (1-3 days) of the Barber-Johnson theory. The aLOS values for January, June, July, August, and the third quarter do not meet the Barber-Johnson ideal aLOS values (3–12 days). The BTO value from the I-III quarter reached 27.21 times. Based on the results of interviews with informants in the form of nurses, heads of inpatient departments, and the health information unit at Mayapada Hospital, it was found that the demand for beds was low in the general care class, which affected the efficiency value. On the other hand, facilities, health workers, forced discharge patients, and referred or transferred patients do not have a big influence on the value of efficiency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien. Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit. Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita. Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.
The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything. Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management. Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc. The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered. This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test. The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied. The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library