Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Akhmad
"Perhitungan biaya satuan jenis operasi ini akan memperlihatkan besarnya defisit/profit dari setiap jenis operasi sehingga dapat diketahui total defisit/profit dari Instalasi Bedah Sentral. Dengan melakukan analisa ini, maka dapatlah diadakan perencanaan, pengendalian biaya maupun penetapan tarif yang tepat. Selain itu analisis ini juga dapat memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan balk oleh Instalasi Bedah Sentral maupun pimpinan rumah sakit dalam rangka pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan setiap jenis operasi hubungannya dengan pola tarif yang berlaku untuk setiap jenis operasi di Rumah Sakit Persahabatan tahun 1991/1992. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tidak melihat hubungan sebab akibat antar variabel. Pengumpulan data sekunder dengan Cara- cross sectional untuk periode tahun 1991/1992.
Hasil penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa hanya ada satu jenis operasi yang profit dari ketujuh puluh tujuh jenis operasi. Pada penggolongan jenis operasi menurut teknis medis dan catatan dari medical record di hasilkan masing-masing : Operasi besar 5 dan 16 jenis operasi profit, 31 dan 44 jenis operasi defisit. Operasi sedang keduanya hanya hanya satu jenis operasi profit, 32 dan 51 jenis defisit. Operasi kecil dan operasi khusus paru pada kedua penggolongan tersebut di atas mengalami defisit. Keadaan defisit di atas selain tarif yang rendah bila dibandingkan dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga disebabkan oleh utilisasi theater/kamar operasi yang belum optimum.
Disarankan selain penyesuaian tarif dengan biaya satuan setiap jenis operasi juga kapasitas theater ditingkatkan. Selain itu perlu dipertimbangkan dalam hal penyesuaian tarif adalah kemampuan membayar masyarakat serta tarif pesaing yang ada."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aguswan
"Kamar Operasi dapat dijadikan andalan pendapatan bagi Rumah Sakit bila dikelola dengan baik dan profesional. Kesulitan pengelolaan kamar operasi kebanyakan disebabkan karena kegiatan pelayanan dikamar operasi pada pelaksanaannya dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu.
Instalasi Bedah Sentral di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang yang dibentuk berdasarkan SK Menkes RI nomor 542/MENKES/SKIVI/1994, yang berfungsi untuk menyediakan semua sarana dan tenaga yang diperlukan oleh unit pelaksana fungsional yang akan melakukan tindakan operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran utilisasi kamar operasi oleh unit pelaksana fungsional tersebut dan variabel yang berhubungan dengan ini diukur dengan melihat jumlah operasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Model penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk studi kasus. Populasi adalah seluruh operator yang melakukan operasi Bedah, Obstetri Ginekologi, THT, Bedah Mulut dan Mata, dengan wawancara menggunakan kuisioner pertanyaan terbuka dan beberapa operator dilakukan wawancara mendalam. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh operator yang terlibat dalam masa penelitian. Data lain diambil dari rekam medik dan laporan operasi serta pengamatan langsung saat operasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa operasi yang dihasilkan adalah dibawah standar utilisasi kamar operasi 24 % bila dibandingkan dengan referensi yang ada, dan tindakan yang dilakukan operator perharinya adalah 0,17 operasi yang berarti pemakaian kamar operasi adalah rata-rata 9 menit. Dan variabel yang diteliti nampaknya tidak berpengaruh terhadap rendahnya angka ini., kecuali variable efisiensi tenaga kerja
Saran yang dikemukakan adalah agar pihak manajemen lebih bertindak proaktif dan berkomunikasi secara berkala dengan unit pelaksana fungsional untuk mencari solusi mengatasi masalah ini."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonita Petrus Pati
"Persaingan yang ketat pada industri perumahsakitan sudah tidak dapat dihindari lagi. RS Medika Grin baru akan memperkuat posisi bersaing dengan mengembangkan pelayanan - pelayanan unggulan, diantaranya Unit Hemodialisa., Instalasi Bedah, dan Instalasi Laboratorium. Ketiga pelayanan ini belum pernah dianalisa sehingga belum diketahui pelayanan unggulan mana yang menjadi prioritas unggulan, serta belum diketahui jenis strategi yang akan diterapkan dalam bersaing.
Untuk dapat mengetahui unit unggulan yang menjadi prioritas dan strategi yang kan diterapkan, dilakukan penelitian operasional dengan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian ini meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal dari ketiga pelayanan unggulan. yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group ( CDMG ). yang terdiri dari para wakil direktur. kepala unit pelayanan unggulan, dan para dokter dari masing - masing unit unggulan. Kemudian melakukan analisis dengan matriks Internal - Eksternal ( IE ) dan matriks BCG ( Boston Consulting Group ). Selanjutnya dilakukan penelitian strategi dan dilanjutkan dengan pembahasan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa prioritas unggulan adalah Unit Hemodialisa, dalam matriks BCG terletak pada kuadran Question Mark, dan dalam matriks IE terletak pada kuadran Growth and Build. Strategi pilihannya adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Sebagai saran untuk ditindaklanjuti, strategi yang terpilih perlu dioperasionalkan secara optimal, sehingga dapat menempatkan diri di kuadran Star pada matriks BCG. Sedangkan sebagai alternatif pelayanan ke dua dipilih unggulan laboratorium.
Daftar bacaan : 23 ( 1990 -- 2001 )

Operational Research of Determining Excellent Health Services Priority at Medika Gria Hospital 2001The tight competition in the hospital industries can not be avoided by now. Medika Gria Hospital will go on to strengthening its competitive position by developing excellent services such as through the 1-lemodialysis Unit, Surgery Instalation, and Laboratory Instalation. The three unit services had not been analyzed which excellent health services priority. In addition the strategy that will be implemented to reach competitive advantage still unknown.
To know excellent health services will be prioritized and what strategy is implemented, the operational research with qualitative and quantative analyses is performed. The research covers the external and internal analysis of the three unit services. The analyses have been done by Consensus Decision Making Group ( CDMG) involving Vice Directors, Chief of Excellent Health Services and some doctors of the excellent health services. The analyses are followed by Internal - External Matrix and BCG Matrix. Then the strategy is chosen and followed by discussions.
The research concludes that the priority is Hemodialysis Unit within BCG Matrix is in Question Mark quadrant and within IE Matrix is in Growth and Build quadrant. And the Strategy is market penetration and product development.
The suggest that all selected choosen strategies need optimally operation and then will be the Star quadrant within BCG Matrix. The other alternative services is Laboratory Unit, which can also strengthening competitive position in the hospital industries.
Bibliography : 23 ( 1990 - 2001 )"
2001
T5621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutopo
"Standarisasi benang bedah di bedah sentral rumah sakit penting untuk tujuan efisiensi biaya dan sumber daya, mengurangi terjadinya benang kadaluarsa dan kehilangan. Kesulitan untuk standarisasi sering kali disebabkan pemakai mempunyai kesukaan terhadap benang tertentu, munculnya dokter bedah baru menyebabkan muncul pula kode kode baru dan kodekode sebelumnya menjadi tidak bergerak lagi atau lambat bergeraknya. Standarisasi akan menghilangkan resiko yang akan datang terhadap stok yang berlebihan. Secara keseluruhan mengurangi kesulitan dalam administrasi dari inventori yang juga berarti mengurangi biaya inventori. Tersedianya data yang akurat pemakaian benang dapat dijadikan dasar yang Iebih baik untuk menganalisa, memperkirakan dan merencanakan pemakaian berikutnya.
Data sekunder persediaan benang bedah di Bedah Sentral RSPAD Gatot Soebroto periode Maret 1997 sampai dengan April 1998 diteliti dengan Analisis ABC sehingga diketahui pemakaian yang banyak (fast moving) dan sedikit ( slow moviig) demikian pula diketahui nilai investasi yang tinggi, sedang dan rendah. Dipiih 14 dokter spesialis sebagai respondens mewakili semua spesialis pemakai bedah sentral untuk mengisi kuesioner, sehingga didapatkan nilai kritis dan masing-masing benang bedah. Dengan pembobotan nilai investasi, nilai pemakaian dan nilai kritis tersebut didapatkan indeks kritis dari masing-masing benang.
Hasil Analisis indeks Knitis ABC sebagai berikut Kelompok A merupakan kelompok knitis tinggi terdapat 44 jenis benang bedah (28,39%) dengan nilai kumulatifpemakaian Rp 188,834.636,- (46,31 %) dan kelompok B merupakan kelompok kritis sedang terdapat 65 jenis benang (41,84%) dengan nilai kumulatif Rp 75.132.959,- (18.42%) dan kelompok C inerupakan kelompok kritis rendah terdapat 46 jenis benang (29,77%) dengan nilai investasi Rp. 143.807.411,- (35,27%). Hasil Analisis Indeks Kritis ABC tersebut selanjutnya didiskusikan untuk disederhanakan dengan cara menghapuskan jenis benang yang spesifikasinya sama dari berbagai produk dan dengan pertimbangan penilaian kritisnya benang oleh para doktcr spesialis. Hasil dari penyederhanaan jenis benang tersebut dari semula 155 jenis dapat disederhanakan menjadi 62 jenis benang. Susunan 62 jenis benang bedah tersebut merupakan standar benang bedah di Bedah Sentral RSPAD Gatot Soebroto dan ditetapkan sebagai Dafiar Benang Esensial RSPAD Gatot Soebroto.
Saran selanjutnya kepada rumah sakit adalah mengembangkan suatu formula benang bedah yang tepat yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam prosedur standar operasi dan lapisan jaringan, Menyusun Efficient Pack (Paket Hemat) dengan cara mengidentifikasi pemakaian benang bedahyang paling efisièn dengan menentukan jumlah yang dibutuhkan dan meminimalkan benang yang terbuang. Rumah Sakit diharapkan dalam situasi krisis moneter saat mi dapat menetapkan biaya PaNe (Paket Hemat) setiap prosedur dengan tetap mengutamakan kualitas penanganan pásien, sehingga harga terjangkau dengan kualitas terjarmin.

The standardization of surgical suture at the Central Surgery Unit is of great importance for cost efficiency and human resources. It checks the possibility of using expired suture and prevents loss. There are several difficulties in developing a standard on suture. First, standardization would be more difficult if surgeons has different preferences for certain kinds of suture. Second, new surgeons would devise new codes and thus make old codes unworkable or just too slow-moving. Stadardization could decrease a possibility of over-stocking. On the whole, it helps in inventory control and saves cost. The availability of accurate data on the use of sutures is useful for analyzing, estimating and planning future needs.
Secondary data on the inventory of surgical suturesat the Central Surgery Unit of the Central Army Hospital (RSPAD Gatot Soebrojo ) during the period March 1997 to April 1998 were used and analyzed using ABC Analysis. This analysis separated fast-moving and slow-moving sutures. In addition the analysis who divided high invesment value of suture from the low one. Fourteen specialist doctors representing defferent specialties and who frequently used the Central Surgery Unit for surgery were asked using questionaries. A critical score of the use of each type of suture was gathered. After compiling the investment score, usage score, and.critical score.
A critical index for each type of suture were developed. The result was as follows Group A represented the high critical group. This group used 44 different types of surgical suture (28.39%) amounting to a cumulative usage value of Rp. 188.834.636,- (46.31 %). Group B which represented the medium critical group, used 65 different types of surgical suture (41.84 %) amounting to a cumulative usage value of Rp. 75.132.959,- (18.42 %). Group C , which represented the low critical group, used 46 different types of sugical suture (29.77 %) amounting to a cumulative usage value of Rp. 143.807.411,- (35.27 %). Based on the importance of critical index value of sutures used by specialist doctors, the ABC Critical Index Analysis was further simplified by eliminate sutures of the same specification from different producers. Finally, 62 types of sutures out of originally 155 were chosen to be the standard surgical suture to be used at the Central Surgery Unit of the Central Army Hospital (RSPAD Gatot Soebroto ) and called as the Essential Sutures of the Central Army Hospital ((RSPAD Gatot Soebroto)
It is suggested that a special formula for surgical suture should be developed, in accordance to appropriatenes of standard operating procedure and tissues layer. An Efficient Pack (Paket Hemat) should also be devised by identifying the most efficient use of surgical suture and by determining the amount to be used, to minimize its wastage. In conclusion, during this monetary, crisis, hospitals should try to establish the cost of such an Efficient Pack (Pal-le) for each procedure affordable to the patient without even decreasing the quality of care for patients."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Septiani
"[Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati merupakan rumah sakit rujukan nasional tipe A yang melayani salah satunya pelayanan bedah orthopedi. Pelayanan bedah orthopedi merupakan pelayanan terbanyak yang dilakukan di IBS, dan memiliki demand yang sangat tinggi. Demand yang tinggi menyebabkan lamanya waktu tunggu. Apalagi ditambah dengan tingginya kejadian penundaan operasi, terutama penundaan operasi orthopedi. Skripsi ini menganalisis standar waktu
operasi yang ada apakah sesuai dengan kejadian real di lapangan atau tidak dan meilai efektivitas pelayanan bedah orthopedi khusunya ORIF (Open Reduction Internal Fixation) dengan metode Lean Hospital. Didapatkan hasil bahwa standar operasi yang ada sesuai dengan lapangan bahkan kurang dari waktu standar yang ditentukan, akan tetapi banyak terdapat waste pada setiap aktivitas pelayanan
yang menghambat operasi. Waste di ruangan serah terima (36,4%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 1870 ?s atau 81,7%. Waste di ruangan persiapan (42,9%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 2460 ?s atau 89,1%. Waste pada saat persiapan operasi (21%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 1490 ?s atau 48,2%.
Waste di pada saat operasi (29,4%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak 900 ?s atau 12,4%. Waste di ruangan pemulihan atau recovery (12,5%). Non value added pada waktu aktivitas di ruangan ini sebanyak
2390 ?s atau 47,8%. Berdasarkan hasil analisis ditemukan penyebab waste yang terjadi, dan dibutuhkan perbaikan segera untuk melancarkan jalannya pelayanan bedah serta penambahan value added pada pelayanan.

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is the national referral hospital type A which serves one orthopedic surgical services. Orthopedic surgical care is a service of the highest in Central Surgery Installation, and has a very high demand. High demand led to long waiting times. Coupled with the high incidence of surgery delay, especially orthopedic surgery delay. This thesis analyzes the surgery standard is in accordance with real events or not, and assess the effectiveness of orthopedic surgical services especially ORIF (Open Reduction Internal Fixation) by the method of Lean Hospital. Showed that
surgical standards that are applicable to the field even less than the time specified standards, but there is a lot of waste in any activity that inhibits surgery services.
Waste in the handover room (36.4%). Non value added at the activity in this room as much as 1870 's or 81.7%. Waste in the preparation room (42.9%). Non value added at the activity in this room as much as 2460's or 89.1%. Waste at the time of preparation of the surgery (21%). Non value added at the activity in this room as much as 1490's or 48.2%. Waste at surgery process (29,4%). Non value
added at the activity in this room as much as 900's or 12,4%. Waste in the recovery room or recovery (12.5%). Non value added at the activity in this room as much as 2390's or 47.8%. Based on the analysis found the cause of waste that occurs, and needed urgent repairs to expedite the course of the surgical services and the addition of value in services., Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati is the national referral hospital type A
which serves one orthopedic surgical services. Orthopedic surgical care is a
service of the highest in Central Surgery Installation, and has a very high
demand. High demand led to long waiting times. Coupled with the high
incidence of surgery delay, especially orthopedic surgery delay. This thesis
analyzes the surgery standard is in accordance with real events or not, and assess
the effectiveness of orthopedic surgical services especially ORIF (Open
Reduction Internal Fixation) by the method of Lean Hospital. Showed that
surgical standards that are applicable to the field even less than the time specified
standards, but there is a lot of waste in any activity that inhibits surgery services.
Waste in the handover room (36.4%). Non value added at the activity in this
room as much as 1870 's or 81.7%. Waste in the preparation room (42.9%). Non
value added at the activity in this room as much as 2460 's or 89.1%. Waste at the
time of preparation of the surgery (21%). Non value added at the activity in this
room as much as 1490 's or 48.2%. Waste at surgery process (29,4%). Non value
added at the activity in this room as much as 900 ‘s or 12,4%. Waste in the
recovery room or recovery (12.5%). Non value added at the activity in this room
as much as 2390 's or 47.8%. Based on the analysis found the cause of waste that
occurs, and needed urgent repairs to expedite the course of the surgical services
and the addition of value in services.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library