Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willy Hidayat
"Tesis ini merupakan bagian dari riset tentang the sociology of markets of Indonesian traditional medicine  (jamu) (Hardjosoekarto et al, forthcoming), khususnya yang menyajikan laporan awal tentang dinamika pasar obat tradisional di Indonesia dengan menggunakan konsep market field dari Jense Beckert, yang menekankan interelasi tiga social forces yaitu institutions, networks dan cognitive frames. Studi ini fokus pada respons Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) terhadap peng-ilmiahan Jamu yang dimulai sejak tahun 2007. Social Network Analysis diterapkan untuk mengukur perubahan KOJAI networks, baik pada level makro maupun pada level meso.  Ekplorasi kualitatif perubahan dua KOJAI social forces lainnya, yaitu institutions dan cognitive frames dilakukan pada level meso. Riset ini menyajikan bukti berlakunya Beckertss social grid model dengan pengayaan beberapa novelties. Pertama, dinamika interrelasi tiga social forces itu dapat terjadi di level meso yaitu pada level KOJAI as organizational field. Kedua, stabilitas dan perubahan organizational field itu dapat terjadi karena adanya dinamika internal di dalam organisasi itu sendiri, tetapi dapat juga berlangsung karena adanya perubahan external seperti perubahan institutional rules pada tingkat makro. Ketiga, riset ini juga menyajikan aplikasi Social Network Analysis untuk mengukur network as a market forces, sebuah pengukuran market field yang tidak dilakukan oleh Beckert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jamu kurang berkembang karena, banyak regulasi yang memperkecil pengaruh dari aktor bisnis, baik itu pelaku usaha jamu maupun petani dalam mendapatkan dominasi nya di market field. Dominasi market field lebih banyak dilakukan oleh aktor dari Pemeritah, namun tetap belum memberikan hasil signifikan dalam pengembangan jamu. Oleh sebab itu, perlu adanya penguatan untuk para pelaku usaha industri yang memiliki keterbatasan modal dalam merealisasikan pemenuhan CPOTB. Sebagai stategi efektif, penelitian ini memberikan saran untuk memobilisasi cognitive frame bahwa proses produksi jamu tidak bisa disamakan dengan proses produksi obat kimia melalui konstruksi pada sisi institusional dan network struktur berdasarkan dari pemikiran Beckert (2010).

This thesis is a part of research on the sociology of markets of Indonesian traditional medicine (jamu) (Hardjosoekarto et al, forthcoming), specifically which presents a preliminary report on the dynamics of the traditional medicine market in Indonesia by using the market field concept from Jense Beckert, which emphasizes the interrelation of three social forces namely institutions, networks and cognitive frames. This study focuses on the response of the Indonesian Herbal Cooperative (KOJAI) to the knowledge of herbal medicine that began in 2007. Social Network Analysis is applied to measure changes in KOJAI networks, both at the macro level and at the meso level. Qualitative exploration of changes in two other KOJAI social forces, namely institutions and cognitive frames is carried out at the meso level. This research presents evidence of the validity of Beckerts's social grid model with the enrichment of several novelties. First, the dynamics of the interrelation of the three social forces can occur at the meso level, namely at the KOJAI as organizational field level. Second, stability and organizational field changes can occur due to internal dynamics within the organization itself, but can also take place due to external changes such as changes in institutional rules at the macro level. Third, this research also presents a Social Network Analysis application to measure network as a market forces, a measurement of market fields that Beckert did not do. The results showed that, herbal medicine was underdeveloped because, there were many regulations that reduced the influence of Bussines actors, both herbal and farmer entrepreneurs in getting their dominance in the market field. Market field domination is mostly done by actors from the Government, but still does not provide significant results in the development of herbal medicine. Therefore, it is necessary to strengthen for industrial businesses that have limited capital in realizing the fulfillment of CPOTB. As an effective strategy, this study provides suggestions for mobilizing cognitive frames that the process of herbal medicine production cannot be equated with the process of producing chemical drugs through construction on the institutional and network structures based on the thought of Beckert (2010)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrotul Latifah
"Kemampuan komunikasi menjadi hal yang paling penting dalam proses pembelajaran di kelas. Kemampuan komunikasi peserta didik dapat diukur melalui keterampilan berbicara yang dimiliki antar peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan: (1)bentuk keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (2) faktor penyebab kegagalan keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (3) faktor peningkatan keberhasilan keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (4) interelasi keterampilan berbicara terhadap kemampuan komunikasi antar peserta didik dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan ialah menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian yaitu peserta didik kelas VII di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang ketika melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini berupa hasil tuturan berbicara dan tuturan komunikasi antar peserta didik di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang kelas VII yang diperoleh melalui perekaman, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk keterampilan berbicara terhadap kemampuan komunikasi antar peserta didik dalam pembelajaran memilikihubungan yang berbanding lurus. Peserta didik SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang telah menerapkan aspek kebahasaan dengan baik dan berdampak pada kemampuan berargumentasi yang baik pula, sedangkan aspek nonkebahasaan berupa sikap peserta didik yang masih kurang juga berdampak pada kemampuan merespon informasi dengan sikap menghargai orang lain juga masih kurang."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Dwiathayya
"Skripsi ini bertujuan untuk menelusuri pembentukan tempat oleh penulis cerita untuk hadir sebagai karakter melalui signifikansinya terhadap plot. Suatu tempat di narasi pada dasarnya dibentuk oleh penulis cerita, tetapi kehadirannya cenderung diposisikan sebagai pelengkap. Dengan melepas tempat dari definisinya sebagai latar, terdapat potensi untuk mereposisinya dari sekadar latar menjadi karakter melalui pemaknaannya terhadap cerita yang ada. Skripsi ini akan mengkaji tempat pada cerita fiksi untuk melihat bagaimana penulis cerita membentuknya sebagai karakter melalui basis teori narrative, place, character, serta pemaknaan tempat melalui critical worldbuilding. Melalui studi kasus, ditemukan bahwa interelasi antara tempat dengan elemen lain pada cerita akan membentuk suatu tempat yang terikat secara kausal, menjadikannya khas terhadap cerita serta turut berkembang seiring jalannya cerita. Keterikatannya dengan elemen lain pada cerita membuat kehadiran tempat menjadi signifikan terhadap plot yang ada, untuk kemudian mereposisinya sebagai karakter pada cerita tersebut.
......This thesis aims to explore the construction of place by a story author to be positioned as a character through its significance to the plot. A place in a narrative is shaped by the author, but the presence of a place tends to be positioned as a complement. By detaching place from its definition of setting, there is a potential to reposition it from a mere setting element to a character through its meaning to the story. This thesis will examine a place in a fictional story to see how the story author shape it as a character through the basis of narrative theory, place, character, as well as the construction of meaning in fictional places through critical worldbuilding. The study reveals that the interrelation between place and other elements in the story will form a place that is causally tied, making it particular to the story and dynamic as the story progresses. The interrelatedness with other elements of the story makes the place significant to the plot, therefore repositions it as a character of the story."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library