Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fatih Farendy
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi Core Values BerAKHLAK pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di BPSDM Provinsi Riau. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya membangun budaya kerja yang tidak hanya bersifat formalitas, tetapi benar-benar dihayati dan diterapkan dalam perilaku kerja sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teori sosialisasi organisasi dari Robbins, yang mencakup tiga tahap: pre-arrival, encounter, dan metamorphosis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi non-partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ASN membawa nilai pribadi yang beragam, namun banyak yang masih berorientasi pada kepatuhan administratif. Pada tahap encounter, organisasi telah menyediakan pelatihan dan pendampingan, namun pelaksanaan di lapangan masih cenderung bersifat formalitas dan belum sepenuhnya membentuk perilaku yang berorientasi pada kualitas pelayanan. Pada tahap metamorphosis, sebagian ASN mulai menunjukkan perubahan perilaku yang lebih positif, namun penerapan nilai BerAKHLAK belum sepenuhnya konsisten dan masih terhambat oleh budaya birokrasi yang prosedural serta sistem promosi yang belum sepenuhnya berbasis merit. Penelitian ini menyimpulkan bahwa proses internalisasi Core Values BerAKHLAK di BPSDM Provinsi Riau telah berjalan, tetapi masih memerlukan penguatan dalam kontekstualisasi budaya lokal, penyusunan sistem evaluasi berbasis perilaku yang terukur, pelatihan berkelanjutan, serta penguatan merit system dalam pengembangan karir ASN.

This study aims to analyze the internalization process of the BerAKHLAK Core Values among civil servants (ASN) at the Human Resources Development Agency (BPSDM) of Riau Province. This research is driven by the need to build a work culture that goes beyond formal compliance and is genuinely internalized and practiced in daily work behavior. A qualitative descriptive method was employed, using Robbins' organizational socialization theory, which includes three stages: pre-arrival, encounter, and metamorphosis. Data were collected through in-depth interviews, document studies, and non-participant observation. The findings indicate that ASN brought diverse personal values, but many still focus on administrative compliance rather than service quality. In the encounter stage, the organization provided training and mentoring systems, yet the implementation in the field often remains formalistic and has not fully shaped quality-oriented work behavior. In the metamorphosis stage, some civil servants began to demonstrate more positive behavioral changes, but the application of BerAKHLAK values is still inconsistent and hindered by procedural bureaucratic culture and a promotion system that is not fully merit-based. This study concludes that the internalization process of BerAKHLAK Core Values at BPSDM Riau Province is underway but requires further strengthening in cultural contextualization, the development of measurable behavior-based evaluation systems, continuous training, and the reinforcement of a merit-based career system for civil servants."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Devita Djajasinga
"ABSTRAK
Masyarakat Indonesia terdiri dari multietnik dan agama. Keanekaragaman
tersebut memungkinkan adanya interaksi antar etnis dan agama. Selain itu
perpindahan masyarakat dari satu daerah ke daerah lain menyebabkan pembauran
di dalam masyarakat. Dari -interaksi dan pembauran yang terjadi dapat
menyebabkan timbulnya perkawinan silang antar etnis maupun antar agama.
Perkawinan beda agama menimbulkan adanya nilai agama yang berbeda
dalam keluarga. Hal ini membuat anak menerima perbedaan nilai tersebut
sebelum nantinya membentuk sistem nilainya sendiri. Penanaman nilai agama
berinteraksi dengan faktor yang ada dalam diri anak tersebut saat dia menyerap
nilai agama yang diberikan orang tuanya dan menjadi bagian dari internalisasi
nilai agama. Setelah pilihan agama dibuat maka seseorang memiliki komitmen
terhadap agamanya dapat terlihat pada dimensi komitmen beragama.
Penelitian ini berfokus pada internalisasi nilai agama serta komitmen
beragama anak dari orang tua berbeda agama pada tahap dewasa muda.. Dari
penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang internalisasi nilai
agama dan komitmen beragama pada anak dari orang tua berbeda agama.
Penelitian bersifat narasi deskriptif dengan menggunakan metode
kualitatif. Metode ini digunakan agar didapatkan pemahaman yang menyeluruh
dan utuh dari setiap pengalaman individu yang bersifat unik. Subjek berjumlah 3
orang berusia 20-34 sesuai dengan usia pad atahap dewasa muda menurut
Santrock (1991). Pengumpulan data diperoleh dari wawancara dengan pedoman
umum terbuka dalam bentuk wawancara terfokus.
Analisis dilakukan dengan dua cara. Pertama peneliti merangkum hasil
wawancara setiap subjek ke dalam padatan narasi. Kemudian dilakukan analisis
antar kasus untuk menemukan perbedaan dan kesamaan aspek dalam setiap kasus,
mengumpulkan hal-hal umum dan memberikan perhatian pada hal-hal khusus lalu
dikaitkan dengan teori yang relevan. Hal ini dilakukan agar dapat diperoleh
gambaran yang utuh dan menyeluruh dari fenomena yang diteliti.
Penelitian ini menemukan bahwa faktor yang berperan dalam internalisasi
nilai agama ketiga subjek adalah: orang tua, lingkungan sekolah, teman, dan diri
subjek sendiri. Dari penelitian ini juga diperoleh perbedaan tingkatan internalisasi
tiap subjek. Komitmen beragama ketiga subjek terlihat dalam dimensi ideologis, intelektual, dan konsekuensial. Sedangkan dimensi ritual dan eksperensial tidak
terlalu terlihat pada ketiga subjek.
Jumlah subjek sebanyak 3 orang menyebabkan kurangnya variasi dalam
hal perbedaan agama orang tua dan subjek. Diperlukan adanya keterbukaan dari
orang tua dalam membicarakan masalah agama dengan anak serta dibutuhkannya
bimbingan dari orang tua dalam memberikan nilai agama setelah anak menentukan agamanya."
2004
S3454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnasari Yudhanti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S10594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denty Avianty
"PT A adalah perusahaan piranti lunak multinasional berasal dari California - Amerika Serikat yang beroperasi di 145 negara di seluruh dunia sejak 1977. Dalam upaya meningkatkan skalabilitas perusahaan melakukan strategi akuisisi lebih dari 21 perusahaan piranti lunak dari berbagai negara dalam 18 bulan terakhir sejak awal 2004. Strategi ini telah mengantar PT A menjadi perusahaan TI piranti lunak terbesar di dunia dan secara global telah mendatangkan keuntungan yang sangat signifikan termasuk di pasar bursa efek. Mengikuti perubahan yang terjadi pasca akuisisi, muncul permasalahan yang bersumber pada hal-hal berikut yaitu komunikasi tidak efektif antar Line of Business (LOB); hambatan dalam kerjasama antara karyawan maupun antar LOB; meluntumya identitas perusahaan atau "Nilai-nilai PT A".
Analisa terhadap PT. A dengan aktivitas akuisisinya yang relatif agresif, mengarahkan penulisan Tugas Akhir ini pada rekomendasi untuk mernbangun proses integrasi yang produktif namun juga cepat. Budaya perusahaan adalah perekat yang menyatukan nilai-nilai dan perilaku anggotanya. Oleh karena itu fokus integrasi diarahkan pada internalisasi standarstandar perusahaan termasuk didalamnya budaya perusahaan. Formasi budaya perusahaan-perusahaan yang diakuisisi memiliki kesamaan visi, sehingga resistensi integrasi sangat minimum dalam internalisasi budaya perusahaan PT A. Alternatif solusi ini juga sejalan dengan visi 2010 yaitu mendukung dilaksanakannya standar perusahaan.
Proses internalisasi dilaksanakan secara bertahap dan terstruktur dengan melibatkan seluruh lapisan dan LOB dalam pelaksanaannya. Program internalisasi diawali dengan penyelarasan budaya perusahaan terhadap sistem organisasi pasca akuisisi, sehingga budaya perusahaan yang disosialisasikan adaptif terhadap kepentingan usaha. Langkah-lanngkah program pelaksanaan terdiri dari 4 tahapan yaitu pre-pembukaan, pembukaan, publikasi serta aktivitas penguatan dan evaluasi program. Rancangan ini merupakan program yang berkesinambungan dan bukan hanya satu aktivitas lepas, sehingga komitmen dan konsistensi berbagai pihak menjadi kunci utama keberhasilan internalisasinya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
TA34162
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library