Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
S26955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Contents : - Chapter 1 Introduction - Chapter 2 Characteristics of Voice and IP Traffic - Chapter 3 VoIP Models for Connection - Chapter 4 VoIP Using the H.323 Protocol - Chapter 5 SIP for VoIP Transmission - Chapter 6 Gateways and Gatekeeper Protocols - Chapter 7 Transmitting Voice over a Public WAN and IP Network - Chapter 8 Service-Provider VoIP Offerings - Chapter 9 Strategies for Vendors, Regulators,and Customers - Chapter 10 Conclusion - Appendix VoIP Terminals and Other Equipment - References - Glossary
Chicago: International Engineering Consortium, 2004
e20452788
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Onang Prihadi
Abstrak :
ABSTRACT Developing of telecommunication technology with support by information technology produce new technology called Voice Over lntemet Protocols (\/oIP). The technology could reduce call cost, especially for long distance call and intemational call. Present, the quality of voice is not good as wire line telephone, but at the future that voice will similar as good as wire line telephone. That phenomena must be accept to all telecommunication operator in Indonesia to prevent VoIP technology, that?s way the operator could be survive on telecommunication business. TELKOIVI, especially DIVRE ll Jakarta, as one of the biggest telecommu- nication service provider in Indonesia, must be adaptive to the technology. This thesis is describe to solve the problem on "Implementation Strategy of Voice Over Internet Protocols (VoIP) at DIVRE ll Jakarta", that contains of how to implemented this technology at DIVRE ll. The tools analysis are used lntemal extemal matrix, space matrix, SWOT analysis and economic analysis such as net present value, profitability index, average rate return, intemal rate return and feasibility study. From the lntemal Extemal Matrix, SPACE Matrix and SWOT analysis, DIVRE ll should conduct active (offensive) or aggressive strategy, that means DIVRE ll must be good manage all resources (human, equipment and Finance) and also developing the new business such as multimedia, internet and VoIP to sun/ive in competitive market. From feasibility study, VoIP business is feasible to be implemented by DIVRE ll. Business plan that contains financial plan, human resources plan and marketing plan, management DIVRE ll could bring the companies to be one of the biggest service providers in Indonesia in competitive market environment. V
Abstract
ABSTRAKSI Perkembangn teknologi telekomunikasi yang didukung oleh teknologi infomwasi yang sangat pesat akhit-akhir ini menghasilkan suatu teknologi Voice Over Internet Protocol (\/o|P). Teknologi ini akan membawa dampak terhadap biaya pemakaian telepon terutama untuk hubungan interlokal (SLJJ) dan internasional (SLI), walaupun dengan kualitas suara yang reIatif masih belum bagus. Fenomena ini haruslah segera disikapi oleh para operator telekomunikasi di Indonesia untuk bersiap diri dalam menghadapi teknologi VoIP, sehingga perusahaan mampu menghadapi gempuran teknologi ini dan dapat bertahan dalam bisnis telekomunikasi. PT. TELKOM khususnya DIVRE II Jakarta sebagai Salah satu operator telekomunikasi di Indonesia harusiah bersikp adaptif terhadap perkembangan teknologi VoIP ini. Maka dari itu dalam tesis ini dilakukan kajian terhadap penerapan teknologi VoIP tersebut di DIVRE II Jakarta dengan melakukan analisa dalam berbagai aspek antara lain aspek ekonomi dan aspek teknis, yang bertujuan untuk memberi masukan kepada manajemen DIVRE il Jakarta dalam menetapkan strategi penerapannya. Dengan menganalisa data yang ada (dengan IE Matrik, Matrik SPACE dan analisa SWOT), diperoleh kesimpulan DIVRE II harus menerapkan strategi OffensiWAgresif dengan cara mengoptimalkan potensi yang ada (SDM, Keuangan dan Alat produksi) serta mengembangkan bisnis baru seperti multimedia. intemet dan VoIP. Sedangkan berdasarkan analisa kelayakan investasi, bisnis VoIP sangat layak untuk diterjuni oleh TELKOM khususnya DIVRE ll Jakarta. Dan untuk memberi arah kepada para manajemen disusun suatu business plan perusahaan yang terdiri dari : Financial plan, SDM pian, dan Marketing plan. V
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumari
Abstrak :
IPTV (Internet Protocol Television) merupakan gabungan dari beberapa teknologi yang terkait untuk mengirimkan program TV dengan koneksi broadband melalui Internet. Teknologi tersebut seperti software dan hardware yang masih terus dikembangkan. IPTV menjamin dikembangkannya fleksibilitas & skalabilitas teknologi IP untuk mengubah televisi dengan menyediakan akses terhadap lebih banyak content dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan Broadcast TV tradisional yang dapat disesuaikan selera dan memungkinkan layanan interaktif [6]. Dengan IPTV tersebut memberikan peluang bagi TELKOM untuk mengembangkan jaringan internet broadband yang dimiliki yaitu Speedy menuju layanan IPTV dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan dan customer base Speedy. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana model bisnis IPTV di TELKOM DIVRE II Jakarta dengan membandingkan (benchmark) bisnis model IPTV yang sudah diimplementasikan di PCCW Hong Kong dan France Telecom. Analisa model bisnis IPTV ditekankan pada aspek teknologi, aspek konten, aspek pasar (segmentasi, target dan posisi pasar), aspek tarif dan aspek keuangan. IPTV layak diimplementasikan di Telkom DIVRE II Jakarta berdasarkan analisa model bisnis menggunakan proyeksi jumlah pelanggan optimis sesuai data benchmark PCCW Hong Kong dengan hasil NPV sebesar Rp. 61,5 milyar, IRR sebesar 42,46% dan PP selama 3 tahun.
IPTV (Internet Protocol Television) refers to a group of related technologies delivering television programming using a broadband connection over internet. These are technologies as software and hardware are still being developed. IPTV promises to leverage the flexibility and scalability of IP technology to transform the television experience by providing access to more content of a superior quality that can be more personalized and interactive than traditional broadcast TV [8]. The IPTV gives opportunity to develop Speedy broadband internet network into IPTV services utilizing network infrastructure and customer base of Speedy. The purpose of this study is to know the business model of TELKOM DIVRE II Jakarta IPTV by benchmarking to PCCW Hong Kong and France Telecom IPTV. Analysis of IPTV business model was focused on technological, content, market (market segmentation, target and position), tariff and financial aspects. Business model analysis based on the number of optimist customer projection as a data benchmark of PCCW Hong Kong results on NPV is Rp. 61.5 M, IRR is Rp. 42.46% and 3 years of Pay Back Periode. This business model enables IPTV feasible to be implented in Telkom DIVRE II Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Abadi Arji
Abstrak :
Named Data Networking (NDN) adalah arsitektur jaringan baru yang diproyeksikan sebagai arsitektur jaringan masa depan. Tidak seperti jaringan konvensional yang bergantung terhadap model komunikasi client-server, model komunikasi NDN menggunakan data sebagai sebuah entitas. Oleh karena itu user hanya memerlukan sebuah aplikasi dan konten yang dibutuhkan untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Penggunaan jaringan yang berbasiskan NDN diharapkan dapat meningkatkan performa transaksi data, karena pada jaringan berbasiskan NDN tidak terdapat lagi fungsi layer-layer komunikasi seperti konsep modem TCP/IP yang saat ini digunakan didunia. Direct Speech (DS) Aeronautical Fixed Service merupakan model komunikasi yang memungkinkan komunikasi dua arah antara  Air Traffic Controller (ATC). Untuk itu dibutuhkan sebuah model komunikasi yang dapat menangani aplikasi DS tersebut dengan performansi dan reliability yang baik. Pada penelitian ini dilakukan transimisi aplikasi DS dengan melewati jaringan berbasiskan NDN pada saat pengiriman datanya. Kinerja jaringan kemudian dievaluasi dengan menggunakan parameter round-trip delay, jitter, Mean Opinion Score (MOS)  dan menggunakan berbagai macam codec. Kemudian dapat ditarik kesimpulan apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas penerbangan, selain itu juga dapat dilakukan perbandingan performansi antara DS dilewatkan pada jaringan NDN dengan DS yang dilewatkan pada jaringan berbasiskan TCP/IP. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi DS yang melewati jaringan berbasiskan NDN sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan. Namun terjadi penurunan kualitas round-trip delay, jitter dan MOS pada tiap codec yang diujikan jika dibandingkan dengan hasil yang didapat pada jaringan yang berbasiskan IP, dengan nilai MOS terbaik yang didapatkan adalah 3,9 dengan menggunakan codec G711u. ......The use Named Data Networking (NDN) is a newly projected future network architecture. Unlike conventional networks that rely on client-server communication models, the NDN communication model uses data as an entity. Therefore users only need an application and the content needed to communicate with each other, using NDN-based networks that are expected to increase data transaction performance. Network based on NDN do not have functions of communication layers such as the concept of TCP / IP modems currently used in the world. Direct Speech (DS) Aeronautical Telecommunication is a communication model that enables two-way communication between Air Traffic Controllers (ATC). Therefore we need a communication model which can handle the Direct Speech with good performance and reliability. In this study DS application transmission is carried out by passing the network based on NDN at the time of data transmission. Network performance is then evaluated using round-trip delay, jitter, failover time parameters and by various type of codecs used to conclude whether the results obtained are in accordance with the standards set by the aviation authority. We evaluate DS transmission performance DS on NDN networks which is passed on TCP / IP based networks. Evaluation results show that DS applications that pass through an NDN-based network are in accordance with the standards set by the aviation authority. However, there is a decrease in the quality of round-trip delay, jitter and MOS in each tested codec compared to results obtained on IP-based networks. The best MOS value obtained is 3.9 using the G711u codec.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Dedi Isnanto
Abstrak :
Biaya atau tarif yang dikenakan terhadap pengguna teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) dalam hal ini telepon internet merupakan masalah tersendiri yang harus dicarikan pemecahan masalahnya. ?Dalam hal ini, pengguna teknologi telepon internet menuntut perhitungan yang cukup adil untuk penetapan tarif Ada beberapa perhitungan yang dapat diusulkan didalam suatu penetapan tarif, diantranya adalah: time based pricing, yaitu penentuan tarif yang didasarkan pada jam pemakaian yang direduksi pada saat jam jam hubungan dilakukan dan dengan memperhitungkan kualitas suara yang dihasilkan oleh suatu telepon internet. Pada togas akhir ini diuraikan awal perkembangan dari teknologi VoIP dan keuntungan-keuntungan yang didapat apabila menggunakan telepon internet yang berbasis teknologi VoIP, semuanya ini dijelaskan pada bab I. Sedangkan pada bab II akan dijelaskan mengenai Internet Protocol (IP), diantaranya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh IP didalam melakukan pengiriman data, penjelasan mengenai IP Datagram dan contoh dari operasi IP didalam pertukaran data diantara host. Penjelasan mengenai teknologi VoIP yang dikembangkan didalam tiga arah, yaitu: komputer ke komputer, komputer ke PSTN, PSTN ke PSTN, dan protokol pendukung didalam suatu telepon internet, diantaranya RTP dan RTCP serta perangkat pendukung untuk multimedia didalam telcpon internet seperti H.323 juga dibahas didalam bab II ini. Pada bab III diuraikan mengenai kualitas layanan pada VoIP yang menjadi penentu didalam suatu penyusunan tarif, termasuk didalamnya pembahasan mengenai komponen-komponen delay yang terdapat didalam VoIP. Dasar-dasar perhitungan tarif dan struktur tarif dibahas juga didalam bab ini. Model simulasi dan penjelasan mengenai program simulasi yang dibuat dijelaskan didalam bab IV. Pada bab V dijelaskan mengenai anaiisa basil simulasi dari data-data yang didapat didalam suatu simulasi. Sedangkan pada VI, berisikan kesimpulan dari basil simulasi yang dibuat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rosseno
Abstrak :
Keselamatan manusia adalah faktor utama yang menjadi pertimbangan ketika terjadi kebakaran pada suatu bangunan, pabrik, atau di pada fasilitas umum seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan dan lain-lain. Para penghuni bangunan tersebut harus mendapatkan informasi atau peringatan dini pada saat terjadi kebakaran. Peringatan dini atau yang secara umum dikenal dengan alarm harus dapat mendeteksi dengan baik agar penghuni yang berada di tempat kejadian memiliki waktu untuk segera melakukan evakuasi. Agar informasi kebakaran tersebut dapat diterima dengan oleh manusia, maka dirancanglah sebuah sistem alarm kebakaran terintegrasi yang dapat memberi informasi secara cepat dan tepat mengenai titik kebakaran yang terdeteksi.
Human safety is a major factor to be considered when there is a fire in a building, factory, or in the public facilities such as hospitals, shopping centers and others. The occupants of the building must obtain information or early warning in the event of fire. Early warning or that are generally known by the alarm should be able to detect the well to the inhabitants who were at the scene have the time for immediate evacuation. In order for fire information can be received by humans, then designed a fire alarm system integrated that can provide information quickly and precisely on the spot fires were detected.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1441
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sagala, Jakson Harianto Johannes
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi End to End QoS (Quality of Services) adalah teknologi pemrioritasan trafik pada jaringan IP (Internet Protocol) dan solusi bagi permasalahan delay yang ditimbulkan oleh karakteristik jaringan IP. Dalam pengembangannya, dihasilkan fitur pemrioritasan terhadap layanan data, yaitu THP/ARP (Traffic Handling Priority/Allocation Retention Priority) dan dikontrol oleh perangkat PCRF (Policy and Charging Rule Function) untuk mekanisme pentarifan. PT. XL Axiata belum melihat teknologi End to End QoS sebagai faktor utama dalam mempertahankan kualitas jaringan dan solusi utama akan tren penurunan pertumbuhan pendapatan yang diakibatkan peralihan penggunaan layanan konvensional (SMS dan suara) menjadi layanan OTT (Over The Top). Hal ini terlihat dari belum adanya perencanaan mekanisme perawatan teknologi End to End QoS dan belum dimanfaatkannya fitur THP/ARP pada produk PT. XL Axiata saat ini. Padahal fitur THP/ARP bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis layanan data PT. XL Axiata, dimana kontribusi layanan data masih kecil untuk pendapatan PT. XL Axiata yaitu hanya sekitar 18%. Analisa strategi penerapan End to End QoS menggunakan teori manajemen strategi, yang dilakukan dengan mengidenfikasi faktor terkait teknologi ini di internal maupun eksternal, kemudian dipetakan menggunakan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menentukan strategi utama dan pendukung. Berdasarkan hasil analisa SWOT, PT. XL Axiata berada di Kuadran I. Menurut Pearce and Robinson (1998), perusahaan pada kuadran tersebut mempunyai posisi strategis yang baik dan disarankan menggunakan strategi progresif, artinya PT. XL Axiata dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus berekspansi, bertumbuh dan meraih kemajuan secara maksimal. Agar penerapan strategi progresif berjalan dengan baik, diperluka perawatan teknologi End to End QoS yang baik. Dari hasil analisa SWOT yang dikombinasikan dengan QSPM, didapatkan bahwa mekanisme perawatan berkala berdasarkan kombinasi periode waktu tertentu atau pertumbuhan jaringan mendapatkan nilai yang lebih besar dibandingkan opsi tanpa perawatan dan perawatan berdasarkan periode waktu atau pertumbuhan jaringan saja
ABSTRACT
Technology of End to End QoS (Quality of Services) is a traffic prioritization technology in IP (Internet Protocol) -based network and the solution for delay problem caused by IP network characteristics. In its development, THP/ARP (Traffic Handling Priority/Retention Priority Allocation) feature is used for data services prioritization and controlled by the PCRF (Policy and Charging Rule Functin) for the pricing mechanism. PT. XL Axiata have not seen the End to End QoS technology as a key factor in maintaining the network quality and the main solution for revenue growth decreasing trend as result of displacement use of conventional services (SMS and voice) into OTT (over The Top) services. This is evident from the lack of planing for maintenance mechanism for End to End technology and THP/ARP feature have not been exploited on the PT. XL Axiata's product. Though the THP/ARP feature can be used to develop PT. XL Axiata data services business, while the contribution of data services is only about 18% for revenue of PT. XL Axiata. Implementation strategy of End to End QoS analysis using strategy management theory, by identifying associated internal and external factors with the technology, then map it to SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) and QSPM (Quatitative Strategic Planning Matrix) analysis to determine primary and supporting strategies. Based on the result of the SWOT analysis, PT. XL Axiata is in Quadrant I and according to Pearce and Robinson (1998), companies that are in the quadrant has a good strategic position ans suggested using a progressive strategic, meaning PT. XL Axiata in prime conditio and steady, so it is possible to continue to expand, growing, and achive the maximum progress. In order to make the progressive strategy implementation running well, it requires good maintenance of End to End QoS technology. The result of SWOT combined with QSPM analysis is the regular maintenance mechanism based on the combination of a specific time period or network growth gain greater value than no maintenance option, and maintenance options based on the time period only or network growth only.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T47068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Jakson Harianto Johannes
Abstrak :
Teknologi End to End QoS Quality of Services adalah teknologi pemrioritasan trafik pada jaringan IP Internet Protocol dan solusi bagi permasalahan delay yang ditimbulkan oleh karakteristik jaringan IP. Dalam pengembangannya, dihasilkan fitur pemrioritasan terhadap layanan data, yaitu THP/ARP Traffic Handling Priority/Allocation Retention Priority dan dikontrol oleh perangkat PCRF Policy and Charging Rule Function untuk mekanisme pentarifan.PT. XL Axiata belum melihat teknologi End to End QoS sebagai faktor utama dalam mempertahankan kualitas jaringan dan solusi utama akan tren penurunan pertumbuhan pendapatan yang diakibatkan peralihan penggunaan layanan konvensional SMS dan suara menjadi layanan OTT Over The Top . Hal ini terlihat dari belum adanya perencanaan mekanisme perawatan teknologi End to End QoS dan belum dimanfaatkannya fitur THP/ARP pada produk PT. XL Axiata saat ini. Padahal fitur THP/ARP bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis layanan data PT. XL Axiata, dimana kontribusi layanan data masih kecil untuk pendapatan PT. XL Axiata yaitu hanya sekitar 18 .Analisa strategi penerapan End to End QoS menggunakan teori manajemen strategi, yang dilakukan dengan mengidenfikasi faktor terkait teknologi ini di internal maupun eksternal, kemudian dipetakan menggunakan analisa SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats dan QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan strategi utama dan pendukung.Berdasarkan hasil analisa SWOT, PT. XL Axiata berada di Kuadran I. Menurut Pearce and Robinson 1998 , perusahaan pada kuadran tersebut mempunyai posisi strategis yang baik dan disarankan menggunakan strategi progresif, artinya PT. XL Axiata dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus berekspansi, bertumbuh dan meraih kemajuan secara maksimal.Agar penerapan strategi progresif berjalan dengan baik, diperluka perawatan teknologi End to End QoS yang baik. Dari hasil analisa SWOT yang dikombinasikan dengan QSPM, didapatkan bahwa mekanisme perawatan berkala berdasarkan kombinasi periode waktu tertentu atau pertumbuhan jaringan mendapatkan nilai yang lebih besar dibandingkan opsi tanpa perawatan dan perawatan berdasarkan periode waktu atau pertumbuhan jaringan saja. Technology of End to End QoS Quality of Services is a traffic prioritization technology in IP Internet Protocol based network and the solution for delay problem caused by IP network characteristics. In its development, THP ARP Traffic Handling Priority Retention Priority Allocation feature is used for data services prioritization and controlled by the PCRF Policy and Charging Rule Functin for the pricing mechanism.PT. XL Axiata have not seen the End to End QoS technology as a key factor in maintaining the network quality and the main solution for revenue growth decreasing trend as result of displacement use of conventional services SMS and voice into OTT over The Top services. This is evident from the lack of planing for maintenance mechanism for End to End technology and THP ARP feature have not been exploited on the PT. XL Axiata 39 s product. Though the THP ARP feature can be used to develop PT. XL Axiata data services business, while the contribution of data services is only about 18 for revenue of PT. XL Axiata.Implementation strategy of End to End QoS analysis using strategy management theory, by identifying associated internal and external factors with the technology, then map it to SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats and QSPM Quatitative Strategic Planning Matrix analysis to determine primary and supporting strategies.Based on the result of the SWOT analysis, PT. XL Axiata is in Quadrant I and according to Pearce and Robinson 1998 , companies that are in the quadrant has a good strategic position ans suggested using a progressive strategic, meaning PT. XL Axiata in prime conditio and steady, so it is possible to continue to expand, growing, and achive the maximum progress.In order to make the progressive strategy implementation running well, it requires good maintenance of End to End QoS technology. The result of SWOT combined with QSPM analysis is the regular maintenance mechanism based on the combination of a specific time period or network growth gain greater value than no maintenance option, and maintenance options based on the time period only or network growth only.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>