Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Pujiharjawasana
Abstrak :
Kabupaten Kudus merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di Jawa tengah yang cukup potensial. Hampir 90 % basis perekonomian masyarakatnya bertumpu pada sektor industri / perdagangan, sehingga menempatkan kabupaten Kudus sebagai kabupaten dengan product domestic bruto (PDRB) tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Semarang. Bahkan kalau dilihat PDRB secara perkapita justru tertinggi di Jawa tengah melampaui Semarang lebih dari 25 % di tahun 2000. Akibat kegiatan industri/perdagangan tersebut di tahun 2001 memberi kontribusi ke kas negara rata-rata per hari kerja hampir Rp. 15,5 milyar dalam bentuk cukai rokok dan cukai lainnya, PPN dan PPH pasal 22, namun tidak sedikitpun yang dapat dibagi langsung ke pemkab Kudus sebagai bagian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagaimana dimungkinkan bagi daerah yang memiliki sumber daya alam seperti hutan, pertambangan umum dan lain-lain yang tidak dimiliki oleh pemkab Kudus. Minimnya sumber daya alam di Kabupaten Kudus tidak bias mendongkrak APBD yang saat ini hanya tercatat 11 % dari APBD atau sekitar Rp. 24,5 milyar. Tesis ini membahas salah satu upaya yang bisa ditempuh oleh pemkab Kudus untuk meningkatkan PAD melalui langkah revitalisasi aset daerah yang selama ini pemanfaatannya tidak optimal dan cenderung membebani APBD agar bisa memberi kontribusi terhadap peningkatan PAD. Upaya tersebut adalah pengoptimalan VSAT SISKOMDAGRI yang saat ini pemanfaatannya hanya 10 % untuk difungsikan sebagai node backbone Internet melalui pendirian usaha ISP bekerja sama dengan mitra swasta dalam bentuk kerja sama operasi. Tinjauan analisis yang digunakan adalah analisa kelayakan bisnis. Dari analisa kelayakan bisnis dengan menyalurkan bandwidth Internet 256 kbps di tahun pertama, kemudian diupgrade menjadi 384 kbps ditahun ketiga serta 512 kbps ditahun ketujuh melalui wireless 2,4 GHZ sebagai jaringan akses memberikan hasil yang layak. Pemkab sebagai pemilik aset VSAT berhak atas revenue sharing yang berkontribusi langsung pada peningkatan PAD. ......Kabupaten Kudus is one of 35 districts/cities in Central Java, which is quite potential. Almost 90% of the society's economy is based on industrial/trading sector; hence Kabupaten Kudus becomes a district with the second highest product Domestic Bruto (PDRB) in Central Java, after Semarang. Moreover, if we see the ratio of PDRB for people per area, it has the highest PDRB in Central Java, surpassing Semarang by 25% in 2000. The result of the industries/trades in 2001 contributes to the country cash at almost Rp. 15, 5 billion per work-day, in the form of cigarette/tobacco customs and other customs, value-added taxes (PPN) and income taxes (PPH) sub-chapter 22, Never the less, none of these can be shared directly to kudus municipality as district original income, as it is possible for other areas which have natural resources like forests, general mining, etc, that are not owned by kudus municipality. The minimum natural resources in kudus district cannot support the district's budget which is now only 11% of the budget or about Rp 24, 5 billion. This thesis discusses about one of the efforts which can be carried-out by kudus municipality in order to increase its income, i.e., through revitalization of regional assets which have not been utilized optimally and tend to burden the budget so that they can give contribution towards the increase of the income. The effort is the utilization of VSAT SISKOMDAGRI that's only 10% exploited as node of internet backbone, in the form of joint operation body. The analytical review applied is business feasibility analysis. From the business feasibility analysis by distributing internet band with 256 kbps in the first year, then upgraded to 384 kbps in the third year, and 512 kbps in the eighth year via wireless 2, 4 GHZ as access network result in a feasible outcome. The municipality as VSAT asset owner has a right on the revenue sharing that gives direct contribution towards income increase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Sumantri
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah menganalisis loyalitas konsumen internet service provider dengan menggunakan mobile access dengan mengambil studi kasus pada pelanggan internet broadband di Jabodetabek. Variabel yang digunakan untuk mengukur loyalitas adalah variabel kepuasan pelanggan, service quality, switching cost, persepsi harga dan corporate image. Metode analisis data pada penelitian ini adalah metode survey dengan menganalisis data utama yang bersumber dari kuesioner yang disebarkan kepada 200 pelanggan internet broadband dari pelanggan konsumen internet service provider yang menggunakan mobile wireless access. Teknik sampel yang digunakan adalah judgment sampling dengan sampling error sebesar 5% dan tingkat kepercayaan sebesar 10%. Hasil Penelitian ini adalah variabel kepuasan pelanggan dan variabel switching cost yang mempengaruhi secara signifikan variabel loyalitas. Sedangkan variabel service quality secara signifikan mempengaruhi variabel kepuasan pelanggan dan variabel corporate image. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, maka perusahaan disarankan menciptakan switching cost dengan cara menumbukan rasa enggan untuk berpidah ke ISP lain dan menciptakan kepuasan pelanggan dengan mengoptimalkan service quality. Selain itu, pengoptimalan service quality oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan corporate image. ......This research is focus to analyze the internet service provider of consumer loyalty on mobile wireless access by taking a case study in broadband internet at Jabodetabek. Customer satisfaction, service quality, switching cost, price perceptions and corporate image are used to measure customer loyalty. The survey method using quesioner as main data which questionnaires distributed to 200 customers of broadband internet service provider internet consumer customers using mobile wireless access by judgment sampling technique. s used Sampling error is 5% and confidence level is 10%. The results of this study are the variables of customer satisfaction and switching cost variables are significantly affect the loyalty variable. While service quality variables significantly affect customer satisfaction variables and the variable corporate image. The results of research and analysis is to increase customer loyalty, the company suggested creating barrier using switching costs and create customer satisfaction by optimizing service quality. In addition, the optimization of service quality by the company is expected to improve the corporate image.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Roland
Abstrak :
ISP (Internet Service Provider) diharapkan untuk mampu menawarkan layanan paket data melalui beberapa teknologi nirkabel (seperti: 3G, 802.11g, WiMAX). Seiring dengan perkembangan teknologi perangkat komunikasi sekarang ini, maka kebutuhan akan penggunaan jaringan teknologi 3G mengakibatkan penambahan jumlah traffic. Offloading jaringan seluler merupakan solusi yang cukup menjanjikan untuk digunakan sebagai alternatif layanan telekomunikasi karena tidak membutuhkan biaya yang relatif banyak untuk mengaplikasikannya, proses pembangunan infrastrukturnya cepat, dan dapat digunakan dalam semua sistem operasi perangkat mobile. Proses offloading memerlukan suatu skema pengambilan keputusan perpindahan jaringan agar jumlah handover dapat dilakukan seminimal mungkin, mengingat bahwa pemancar setiap teknologi mempunyai paramter-parameter seperti mobilitas, bandwidth, daya yang dipancarkan, kekuatan sinyal, dan jumlah kapasitas pengguna. Dengan demikian, diperlukan suatu model pengambilan keputusan sebagai mekanisme dalam pemilihan teknologi guna untuk meningkatkan efektivitas proses offloading dan performance jaringan. Algoritma pengambilan keputusan yang berbasiskan bandwidth dapat melihat bagaimana proses perpindahan jaringan secara vertikal dan ada beberapa parameter yang menjadi pertimbangan, yaitu: nilai RSS, gangguan, daya pada sisi pemancar, bandwidth yang dibutuhkan aplikasi, dan bandwidth teknologi.
ISP (Internet Service Provider) is expected to be able to offer a packet data service through multiple wireless technologies (such as 3G, 802.11g, WiMAX). Along with the recent development of communication technology devices, the need for the use of 3G technology network resulted in increase in the number of traffic. Offloading mobile networks is a solution that is promising to be used as an alternative for telecommunications services, for cheaper resolution, rapid infrastructure development process, and able be applied in all mobile device operating system. Offloading process requires as minimum as possible handover decision, since the transmitter has the a lot of parameters such as mobility, bandwidth, the radiated power, signal strength, and the number of user capacity. So, there should be a handover decision model as a mechanism in an election technology to improve the effectiveness of offloading process and network performance. Handover decision for vertical handover algorithm is based on bandwidth so it can show the process of handover. Parameters used as consideration of the algorithm is the value of RSS, interference, power of the transmitter, the required bandwidth, and bandwidth the wireless technologies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Widiawan
Abstrak :
Kemajuan Teknologi Informatika khususnya internet membawa perubahan yang sangat cepat dan dapat memberikan manfaat positif, namun intemet juga memiliki' banyak kelemahan yang dapat dimanfaatkan secara negatif oleh sebagian penggunannya. Di Indonesia pengguna Internet masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara seperti Singapura, Cina, Korea Selatan, Jepang, India, Australia, serta beberapa negara lainnya. Hal ini dapat diakibatkan antara lain karena faktor budaya, daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah, kurangnya dukungan pemerintah, dll. Namun yang mengherankan meskipun jumlah pengguna internet di Indonesia tergolong kecil, tetapi angka kejahatan Internet di Indonesia sangat tinggi, Hal ini terlihat dari banyaknya hasil survey yang dilakukan menjelaskan posisi Indonesia yang dinilai memiliki kontribusi terhadap cyber crime yang cukup besar. Realitas tersebut membangun gambaran negatif yang mewakili entitas dan identitas bangsa Indonesia di lingkup peraauran global, dan bila dilihat dari konsep Ketahanan Nasional hal tersebut merupakan cerminan dari lemahnya kemampuan mengatasi ancaman, gangguan, Hambatan dan tantangan baik dari dalam maupun luar serta dapat membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara, dengan and lain cyber crime memiliki implikasi negatif dan merugikan Ketahanan Nasional Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memperkecil penyalahgunaan internet di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui pengamatan dengan melakukan interaksi langsung dengan obyek yaitu internet, juga menggunakan pendekatan kuantitaif yang diperoleh dari hasil questioner dari beberapa pakar dibidangnya yang berkorelasi dengan teknologi internet, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan alat bantu AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan altematif berupa saran yang sebaiknya digunakan untuk menekan dampak negatif dari penyalahgunaan internet agar dapat menunjang Ketahanan Nasional Indonesia, maka diperoleh beberapa altematif cara yang dapat dilakukan untuk memperkecil penyalahgunaan internet di Indonesia, diantaranya sebagai berikut ; alternatif pertama adalah membuat regulas/ peraturan atau undang-undang yang mengatur kejahatan internet secara khusus. Hal ini sangat beralasan mengingat sampai saat ini di Indonesia masih belum mempunyai hokum yang mengatur kejahatan internet secara khusus. Alternatif kedua adalah memberikan kewenangan kepada institusi intelegen baik dari POLRI, BAIS, BIN, kejaksaan dan aparat lain yang terkait, serta bekerja sama dengan IPS (Internet Service Provider) atau Penyedia Jasa Layanan Internet untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan disalahgunakannya internet. Alternatif ketiga adalah melakukan blocking situs yang terindikasi dapat disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan cyber. Progress of Technology Informatics specially Internet bring very change quickly and can give positive benefit, but internet also have many weakness to be exploited negatively by some people. In Indonesia internet consumer still pertained to lower in comparison with state like Singapore, Chinese, South Korea, Japan, India, Australia, and also some other state. This matter can be resulted because of cultural factor, lower purchasing power some Indonesian, lack of governmental support, etc. Surprisingly the Internet consumer in Indonesia pertained-is small; but the number of internet crime in Indonesia is very high, This seen from the result of survey which is explained assessed Indonesia position have contribution to cyber crime is big enough. The reality build negative picture which deputize Indonesian nation identity and entity in global scope, and if seen from National Resilience concept represent reflection from weakening of ability overcome threat, trouble, And challenge resistance either from in and also outside and can endanger integrity, identity, the continuity of nation life and state, with other meaning cyber crime have negative implication and harm Indonesia National Resilience. IS required effort to minimize the crimes of internet in Indonesia. This research use qualitative approach, data obtained from perception by direct interaction with object that is internet, also use quantitative approach to obtain questioner result from some expert which have correlation with internet technology, then by using appliance assist AHP (Analytical Hierarchy Process) to determine alternative suggestion which are better be used to depress negative impact from abuse of internet can support Indonesian National Resilience, hence obtained some alternative way to minimize the internet crime in Indonesia, among others as follows ; first alternative is to make regulation or law to arrange the internet crime specifically this is very occasion because till now Indonesia have no owned law to arrange the Internet crime. Second alternative by giving right to Intelligence institution either from POLICE, BAIS, BIN, Public attorney And related other government officer, and also cooperate with ISP (Internet Service Provider) to make investigation and monitoring in order to anticipating possibility misusing of internet. Third alternative is blocking site which is indicating can be misused to act the cyber crime.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Baihaki
Abstrak :
Jaringan internet merupakan sarana transport informasi yang bersifat global dan dapat diakses dimana saja dengan menggunakan jaringan telepon sebagai akses jaringan internet ke pusat-pusat informasi. Jaringan telepon yang digunakan untuk internet secara dial-up mempunyai kelemahan dengan kecepatan pengiriman informasi yaitu sekitar 56 kbps. Untuk itulah diperlukan suatu alternatif teknologi yang dapat mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi, salah satunya dengan menggunakan teknologi wireless internet yang bekerja di frekuensi 2,4 GHz. Teknologi wireless ini dapat digunakan oleh ISP sebagai salah satu alternatif teknologi dalam mengembangkan bisnisnya. Sebelum diimplementasikan oleh ISP, maka perlu dilakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam mengenai pemanfaatan teknologi, pasar dan pemasaran serta aspek finansialnya. Tujuan dari penelitian dan pengkajian tersebut untuk mengetahui kelayakan dari teknologi wireless untuk diterapkan oleh ISP. Dari hasil analisa teknologi, pasar dan finansial diperoleh kesimpulan bahwa teknologi wireless ini layak diimplementasikan pada ISP dengan lamanya payback period diperkirakan 2 tahun 2 bulan. Untuk jangka pendeknya target pasarnya warnet dan perkantoran, sedangkan jangka panjangnya teknoiogi wireless dapat diimplentasikan untuk perumahan. Untuk mencapai target yang diinginkan maka dipergunakan strategi pemasaran terpusat dan penentuan tarif berdasarkan cost-based pricing.
Internet network is global information which is accessible everywhere with used telephony network as internet network access to center information. Telephony network have a weakness on speed of transferring information. Wireless technology is once of another technology can be used to ISP for development of business and that technology work at 2,4 GHz frequency. Before to be implemented by ISP, that need research about technology, market & marketing and financial aspect. The purpose of the research is suitable from wireless technology before to be used by ISP. The result of analysis, wireless technology can be implemented to ISP with payback period about 2 years and 2 months. For short term market target is it can be implemented for warnets and offices, and long term for residential. Concentrated marketing strategy and cost based pricing for tariff are the way to get targets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Puspitasari Jasmin
Abstrak :
Eksistensi internet sebagai salah satu institusi dalam periode new economy ditegaskan lagi dengan bentuk transaksi bisnis yang dikenal dengan electronic commerce. Dalam pelaksanaan transaksi pembelian iVoucher simPATI melalul e-commerce masih memiliki kendala utama yaitu mengenai kepercayaan, proses administrasi, sistem pembayaran, sisi informasi dan teknologi serta hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam strategi pengamanan penjualan melalul transaksi e-commerce dan alternatif strateginya. Diperlukan analisis deskriptif untuk penjelasan seluruh proses bisnis dari mulai proses administrasi, sistem pembayaran, sisi informasi dan teknologi serta hukum. Untuk melengkapi dilakukan proses hirarki analisis guna memudahkan pemilihan prioritas masalah dalam memutuskan alternatif strategi pengamanan penjualan melalui transaksi e-commerce. Urutan prioritas dari faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dalam transaksi e-commerce adalah masalah informasi dan teknoiogi, masalah hukum dan sistem pembayaran. Pelaku yang berperan adalah Internet Service Provider, Konsumen, Bank, Auditor, Pemerintah, Bank dan Certification Authority. Prioritas tujuan adalah pertumbuhan penjualan dan kepercayaan. Alternatif strategi yang dilaksanakan dengan fully e-commerce, manual atau double system. Adapun strategi pengamanan yang dilakukan pertama kali secara double system, fully electronic commerce dan yang terakhir dilakukan adalah secara manual. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, maka strategi pengamanan penjualan melalui transaksi e-commerce diperusahaan dilakukan dengan double system. Diiaksanakan dengan menggunakan sistem e-commerce tetapi untuk pelaksanaan verifikasi dilakukan cross cek secara manual misalnya melalui jaringan telepon. Menindaklanjuti pentingnya transaksi e-commerce di Indonesia dan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat sebagai penggunanya, maka diperlukan seperangkat aturan yang mengatur e-commerce tersebut. Di samping perangkat hukum yang perlu disiapkan, kemudian edukasi masyarakat, pelaksanaan hukum. Dari kesiapan bisnis internal perusahaan harus disiapkan jauh-jauh hari.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Albertha Dwi Atmaja
Abstrak :
Jumlah pengguna internet selalu bertambah setiap tahunnya. Banyak perusahaan internet service provider (ISP) yang senantiasa menjaga base customer agar tidak berpindah ke provider kompetitor lain. Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan terhadap provider. Model kerangka konseptual pada penelitian ini berfokus pada tiga hal, yaitu dimensi service quality pada ISP, cognitive dan affective evaluations, dan loyalitas sebagai output pada penelitian ini. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan metode survey secara online via google docs untuk mendapatkan data 10 konstruk yang ada pada conceptual model. Responden yang dipilih adalah responden pengguna internet Indihome. Terdapat 476 data untuk dilakukan dianalisis lebih lanjut. Hubungan antar berbagai konstruk pada conceptual model kemudian diuji Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Structural Equation Modeling (SEM). Network quality menduduki peringkat pertama yang mempengaruhi ISPs service quality, ISPs service quality berpengaruh signifikan dan positif terhadap cognitive dan affective evaluation, cognitive dan affective evaluation berpengaruh signifikan dan positif terhadap customer loyalty, serta customer commitment berpengaruh paling dominan dalam memdiasi hubungan antara ISPs service quality terhadap customer loyalty. ......The number of internet users is always increasing by years. Many internet service provider (ISP) companies are always looking after their customer base in order to make them will not switch to other competitos providers. Many factors can affect loyalty to the provider. The conceptual framework model in this study focuses on three key areas, (1) the dimensions of service quality in ISPs, (2) cognitive and affective evaluations, and (3) loyalty as an output in this study. This research is quantitative study, using online survey methods via Google Docs to obtain data on 10 constructs in the proposed conceptual model. The selected respondents were Indihome internet user. During the test, 476 data were obtained to further analysis. The relationship between various constructs in the conceptual model were tested using Confirmatory Factor Analysis (CFA) and Structural Equation Modeling (SEM). The findings confirm that network quality is the first rank on ISPs service quality, ISPs service quality has a significant and positive effect on cognitive & affective evaluation, cognitive & affective evaluation have a significant and positive effect on customer loyalty and customer commitment is the highest effect on mediating the relationship between ISPs service quality and customer loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdi Hafidz
Abstrak :
Pada tesis ini akan dibahas loyalitas konsumen jasa layanan internet perorangan di jabodetabek. Model hasil penelitian Cheng et al. (2008) diuji secara empiris untuk mengetahui faktor apa saja yang merupakan pcndorong loyalitas konsumen terhadap Internet Service Provider (ISP) di Jabodetabek. Structura1 Equation Modeling (SEM) digunakan untuk mengevaluasi model. Dari 156 responden, terdapat 134 responden yang valid. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa faktor customer satisfaction, corporate image, price, dan switching cost adalah faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan customer loyalty. Walaupun ditemukan bahwa ada hubungan langsung antara service quality dan customer satisfaction yang pada akhimya akan berpengaruh pada customer Ioyalty, ditemukan bahwa tidak ada hubungan langsung antara service quality dengan customer loyalty. Ditemukan juga bahwa service quality mempunyai hubungan dengan corporate image. ......In this tesis we examine customer loyalty in retail market in .Iabodetabek area. Previous model from Cheng et al. (2008) was empirically tested to examine the antecedents of customer loyalty towards Internet Service Provider in Jabodetabek. Structural Equation Model (SEM) was used to evaluate the proposed model. 134 valid returns show that customer satisfaction, corporate image, price, dan switching coszare antecedents that lead directly to customer loyalty. Altough we found that service quality is significantly influnces customer satisfaction, which in turns lead to customer loyalty, we did not find direct relationship between service quality and customer loyalty. The result also showed that service quality is directly related to coiporate image.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33897
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rudy
Abstrak :
Teknologi mengubah perilaku masyarakat dunia hari ini. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan hubungan relasi positif antar laten variabel brand orientation, brand knowledge, brand involvement dan brand commitment terhadap brand equity suatu organisasi, dengan kebaharuan variabel di moderasi organization change readiness untuk perusahaan business to business (B2B), khususnya Internet Service Provider (ISP) di negara berkembang. Survei online mengikuti metode purposive sampling kepada 68 responden perusahaan dan dilakukan analisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi brand commitment terhadap internal brand equity dengan moderasi organization change readiness namun tidak terbukti adanya hubungan langsung dari internal brand equity dan brand equity. ......Technology changes people behavior in today society globally. Reseach objective is to explain positive relationship between latent variables of brand orientation, brand knowledge, brand involvement, brand commitment to brand equity in organization, by novelty in moderation organization change readiness at business to business (B2B), especially to internet service provider (ISP) in developing country. Online survey uses purposive sampling at 68 company respondents and analysis using Partial Least Square (PLS). Result shows relationship between brand orientation, brand commitment to internal brand equity with moderation organization change readiness, however there is no proof established relationship between internal brand equity and brand equity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisamatin
Abstrak :
Kebutuhan akan koneksi internet yang cepat dan stabil dengan waktu penggunaan yang lama membuat pasar jasa internet di Indonesia semakin berkembang. Dengan perkembangan tersebut, kompetisi antar perusahaan Internet Service Provider khususnya pada layanan Fixed Broadband Internet semakin ketat sehingga dapat memicu timbulnya kemungkinan peralihan pelanggan ke perusahaan Internet Service Provider lain. Maka dari itu, para perusahaan Internet Service Provider membutuhkan strategi yang kuat untuk meningkatkan kepuasan dan keloyalitasan pelanggan. Dalam pembuatan strategi tersebut, diteliti pengaruh variabel Service Quality, Perceived Value, Corporate Image, Trust, Switching Cost, dan Customer Satisfaction terhadap loyalitas pelanggan. Selain itu, digunakan Importance-Satisfaction Analysis untuk mendapatkan strategi beserta prioritas pelaksanaannya. Hasil penelitian ini merupakan strategi bagi dua perusahaan Internet Service Provider terbesar di Indonesia dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. ......The needs for a fast and stable Internet connection with a long usage time resulting in a rapidly growing fixed broadband Internet market in Indonesia. This makes the competition among Internet Service Providers especially on fixed broadband Internet services is getting intense so that it can trigger the possibility of customer to switch to another Internet Service Providers. Therefore, Internet Service Providers needs a strong strategy to increase customer satisfaction and customer loyalty. To create such strategy, this research examines the impact of Service Quality, Perceived Value, Corporate Image, Trust, Switching Cost, and Customer Satisfaction on Customer Loyalty. Importance Satisfaction Analysis method is also used to obtain some strategies along with its execution priority. The results of this research is a strategy for the two largest Internet Service Providers in Indonesia in order to improve their customer loyalty.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library