Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Fetria Faisal
"Latar belakang: Resistensi antibiotik merupakan ancaman dan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia medis saat ini. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan merupakan salah satu faktor yang mempercepat timbulnya resistensi antibiotik. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM tahun 2011 menunjukkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat sebanyak 48,3 dari total penggunaan antibiotik. Program pengaturan antibiotik di rumah sakit diperlukan untuk mengoptimalkan luaran klinis sekaligus mengendalikan resistensi antibiotik. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah edukasi klinisi.
Tujuan: Mengetahui penggunaan antibiotik secara kualitatif dengan menggunakan algoritma Gyssens di ruang perawatan Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM sebelum dan sesudah intervensi edukasi terhadap PPDS, berupa 1 penggunaan antibiotik yang tepat; 2 penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Metode: Studi intervensi dengan melakukan edukasi terhadap PPDS mengenai penggunaan antibiotik, yang terdiri dari kuliah sebanyak lima kali disertai diseminasi kartu pedoman penggunaan antibiotik empiris. Penilaian ketepatan penggunaan antibiotik dilakukan oleh dua orang klinisi berdasarkan rekam medis pasien di ruang perawatan kelas III Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, yang terdiri dari periode pra-intervensi 1 Desember 2015 ndash; 29 Februari 2016 dan pasca-intervensi 1 April 2016 ndash; 30 Juni 2016 . Analisis ketepatan penggunaan antibiotik menggunakan algoritma Gyssens.
Hasil Penelitian: Jumlah penggunaan antibiotik mengalami penurunan dari 374 menjadi 339 setelah intervensi. Penggunaan antibiotik yang tepat kategori I sebelum intervensi sebanyak 218 58,3 , meningkat menjadi 228 67,3 setelah intervensi p = 0,01 . Penggunaan antibiotik yang tidak tepat terdiri dari: data tidak memadai kategori VI sebelum intervensi 2, setelah intervensi 1; tidak ada indikasi kategori V sebelum intervensi 24, setelah intervensi 11; jenis antibiotik tidak tepat kategori IV sebelum intervensi 56, setelah intervensi 43; durasi tidak tepat kategori III sebelum intervensi 53, setelah intervensi 32; dosis tidak tepat kategori IIa sebelum intervensi 39, setelah intervensi 29; interval tidak tepat kategori IIb sebelum intervensi 23, setelah intervensi 16; serta rute pemberian tidak tepat kategori IIc tidak didapatkan sebelum maupun setelah intervensi.
Simpulan: Jumlah penggunaan antibiotik yang tepat mengalami peningkatan secara bermakna sebanyak 9 setelah dilakukan intervensi edukasi.

Background Antimicrobial resistance is now becoming a global threat and a challenge. Inappropriate and overuse of antimicrobial are factors that accelerate antimicrobial resistance. Study in 2011 at Department of Pediatrics, Cipto Mangunkusumo Hospital CMH shows that inappropriate antimicrobial use is up to 48.3 of total antimicrobial use. Antimicrobial stewardship program is needed in order to optimize clinical outcome and control antimicrobial resistance. Clinicians education is one of the applicable method.
Aim To evaluate qualitative antimicrobial use using Gyssens algorithm in pediatric inward unit, Department of Pediatrics, CMH before and after education of residents, including 1 appropriate antimicrobial use 2 inappropriate antimicrobial use.
Methods Interventional study by educating pediatric residents regarding antimicrobial use which consisted of five courses and dissemination of empiric antimicrobial therapy guideline cards. Evaluation of antimicrobial use by two independent clinicians based on medical records of class III pediatric inward unit, CMH, during pre intervention period December 2015 - February 2016 and post intervention period April 2016 ndash June 2016. Qualitative analysis was performed using Gyssens algorithm.
Results Antimicrobial use decreased from 374 to 339 after intervention. Appropriate antimicrobial use category I before intervention was 218 58.3 , increased to 228 67.3 after intervention p 0.01 . Inappropriate antimicrobial uses consist of insufficient data category VI was 2 before intervention, 1 after intervention no indication category V was 24 before intervention, 11 after intervention inappropriate antimicrobial choice category IV was 56 before intervention, 43 after intervention incorrect duration category III was 53 before intervention, 32 after intervention incorrect dose kategori IIa was 39 before intervention, 29 after intervention incorrect interval category IIb was 23 before intervention, 16 after intervention there was no incorrect route category IIc both before and after intervention.
Conclusion Appropriate antimicrobial use increased significantly at 9 after educational intervention.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aby Yazid Al Busthomy Rofi`i
"Praktik residensi keperawatan medikal bedah adalah rangkaian dari program pendidikan magister keperawatan yang dilaksanakan dalam tatanan pelayanan keperawatan. Keperawatan medikal bedah berfokus pada konsep dan prinsip dasar medikal dan bedah dalam penerapan ilmu dan tehnologi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan atau tanpa gangguan struktural. Praktik residensi keperawatan dilaksanakan di RSPAD Gatot Soebroto dan RSUP Fatmawati. Kegiatan Residensi terdiri dari pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan muskuloskeletal menggunakan pendekatan teori Virginia Henderson. Asuhan keperawatan telah diberikan pada pasien dengan fraktur, osteoarthritis, SCI, osteosarcoma, spondylitis TB dan beberapa kasus lainnya. Pendekatan teori Henderson membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya selama mengalami gangguan muskuloskeletal. Penerapan evidence based nursing (EBN) melalui intervensi edukasi pada pasien yang akan menjalani operasi tulang belakang membantu pasien dalam menurunkan kecemasan dan nyeri. Intervensi edukasi membantu pemahaman pasien dalam menghadapi operasi sehingga mengurangi kecemasan dan dapat mengelola nyeri dengan lebih baik. Proyek inovasi melalui aplikasi peran perawat dalam program Enhace Recovery for Orthopedic Surgery (EROS) pada pasien operasi Total Hip Replacement (THR). Aplikasi peran perawat membantu pasien dalam persiapan operasi sampai dengan rehablitasi paska operasi.

The residency program in medical medical nursing is a series of nursing master education programs carried out in the order of nursing services. Medical surgical nursing focuses on concepts and basic medical and surgical principles in the application of nursing science and technology to meet the needs of adult patients who experience physical changes with or without structural disorders. The practice of nursing residencies was carried out at Gatot Soebroto Army Hospital and Fatmawati General Hospital. Residency activities consist of giving nursing care to patients with musculoskeletal disorders using the Virginia Henderson theory approach. Nursing care has been given to patients with fractures, osteoarthritis, SCI, osteosarcoma, TB spondylitis and several other cases. Henderson's theoretical approach helps patients to meet their needs while experiencing musculoskeletal disorders. The application of evidence based nursing (EBN) through educational interventions in patients who will undergo spinal surgery helps patients reduce anxiety and pain. Educational interventions help understanding patients in the face of surgery so as to reduce anxiety and manage pain better. The innovation project through the application of the role of nurses in the Enhace Recovery for Orthopedic Surgery (EROS) program in patients operating Total Hip Replacement (THR). The application of the role of nurses helps patients in preparation for surgery until postoperative rehabilitation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library