Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sani Kristani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Karina Wulandari
"Skripsi ini menyajikan analisis pengaruh dari kesempatan investasi dan rasio hutang terhadap kebijakan pembayaran dividen perusahaan. Analisis dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan non keuangan pada Bursa Efek Indonesia yang melakukan pembayaran dividen kas secara konsisten selama periode 2009-2010.
Penelitian ini menggunakan dividend payout ratio sebagai variabel dari kebijakan dividen. Pengujian empiris yang dilakukan menemukan bahwa kesempatan investasi yang dinyatakan dengan Tobin's Q ratio memiliki pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kebijakan pembayaran dividen perusahan. Untuk rasio hutang yang dinyatakan dalam debt to equity ratio memiliki pengaruh negatif yang juga tidak signifikan terhadap kebijakan pembayaran dividen perusahaan. Sedangkan rasio hutang yang dinyatakan dalam debt maturity memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan pembayaran dividen perusahaan.

This thesis analyses the effect of investment opportunities and debt ratio on firm's dividend payout policy. The objects of analysis are listed firms on Indonesia Stock Exchange who made cash dividend consistently during period 2009-2010.
This research uses dividend payout ratio as a variable for firm's dividend payout policy. Empirical test in this research shows that investment opportunity, which is represented by Tobin's Q ratio has no significant influence on firm's dividend payout policy. Debt ratio that is represented by debt to equity ratio has no significant influence on firm's dividend payout policy. While debt ratio that is represented by debt maturity has positif and significant influence on firm's dividend payout policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Malinda
"ABSTRAK
Fokus penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh likuiditas saham, leverage,ukuran perusahaan dan industri terhadap investasi perusahaan pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Peneliti tidak menemukan pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham terhadap investasi perusahaan. Peneliti menggunakan dua jenis ukuran investasi dan menggunakan tiga jenis ukuran likuiditas. Riset juga menemukan pengaruh hubungan posiitif yang signifikan antara leverage dan investasi perusahaan. Lalu, ukuran perusahaan signifikan secara statistik terhadap investasi perusahaan. Kemudian, terdapat perbedaan investasi antara dummy industri dasar dan kimia dengan industri lainnya. Selanjutnya, terdapat perbedaan investasi antara dummy industri pertambangan dengan industri lainnya. Terakhir, terdapat perbedaan investasi antara industri transportasi dan infrastruktur dengan industri lainnya.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the effect of stock liquidity, leverage, firm size and industry towards firm investment for non-financial firms listing in Indonesia Stock Exchange year 2010. Researcher find no significant effect between stock liquidity towards firm investment. Researcher used two kinds of investment and used three kinds of liquidity measurement. The research also find significant positive effect between leverage towards firm investment. Then, firm size is statistically significant towards firm investment. Then, there is investment difference between dummy basic industry and chemical with other industry. Moreover, there is investment difference between dummy mining industry with other industry. The last, there is invesment difference between transportation and infrastructure industry with other industry."
2013
S46313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Tae Yeon
"Penelitian ini menganalisis tentang preferensi investasi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia terhadap Sukuk. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada empat perusahaan asing yang mempunyai pengaruh signifikan di pasar Indonesia. Keempat perusahaan tersebut diperkenalkan melalui testimonial di website BKPM. Kuesioner terdiri lima bagian, yaitu Understanding Sukuk, Investment Behavior, Investment Decision, Type of Sukuk, dan Valuation Market to Sukuk. Perusahaan asing yang disurvey menunjukkan minatnya masih rendah untuk berinvestasi di Sukuk.
Hal ini antara lain disebabkan oleh masih rendahnya pemahaman terhadap Sukuk, termasuk penilaian terhadap Sukuk dan keputusan investasi perusahaan di pasar Sukuk Indonesia. Informasi yang terkumpul dari kuesioner ini akan menjadi tolak ukur indeks preferensi investasi di Sukuk dengan sistem penilaian. Indeks ini digunakan untuk mengevaluasi preferensi investasi keempat perusahaan asing terhadap Sukuk dan memberi saran yang dapat menarik perusahaan asing di Indonesia untuk berinvestasi di pasar Sukuk Indonesia.

This research analyzes the preference of foreign companies investment operated in Indonesia against Sukuk investment. The data is accumulated by distributing questioners to four foreign companies which give a significant impact in Indonesia market. Those four companies are introduced through testimonial in BKPM?s website. The questioner consists of five parts, namely Understanding Sukuk, Investment Behavior, Investment Decision, Type of Sukuk, and Valuation Market to Sukuk. Foreign companies which are surveyed in this research showed still low interest to invest to Sukuk.
This is because of the poor understanding about Sukuk, including an assessment of Sukuk and investment decisions of companies to Indonesian Sukuk market. The collected information from questioner will be a measurement of Index Preference of Investment in Sukuk. This Index is used for evaluate preference of those four foreign companies Investment through Sukuk and give some advices to attract the other foreign companies in Indonesia to invest in Indonesia?s Sukuk Market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jalu Dibyo Sanwasi
"[ABSTRAK
Karya tulis ini meneliti perilaku investasi perusahaan terbuka di Indonesia dari tahun 2006 hingga tahun 2014 Penelitian ini mencoba meneliti apakah permintaan investasi perusahaan memiliki hubungan yang bersifat backward bending terhadap suku bunga Hal tersebut dilakukan dengan meneliti hubungan suku bunga dan investasi perusahaan serta mengontrolnya dengan kondisi keuangan perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan Hasil dari penelitian menemukan bahwa perusahaan yang telah diteliti memiliki fungsi permintaan investasi yang memiliki hubungan backward bending dengan suku bunga dimana kenaikan suku bunga hingga titik tertentu dapat meningkatkan investasi yang dilakukan oleh perusahaan Sifat investasi perusahaan tersebut bersifat konsisten dengan teori investasi yang menggunakan framework real options.

ABSTRACT
This research investigates the investment behavior of public companies in Indonesia from the year 2006 to 2014 Focus will be placed on finding whether the investment demand of public companies in Indonesia are backward bending in nature relative to the level of interest rates The relation between interest rates and investment will be analyzed by also controlling for individual company rsquo s financial condition and potential growth The result of the research has shown that investment demands of public companies in Indonesia have a backward bending relationship with respect to interest rates whereby an increase of the interest rate up to a certain point will also lead to an increase in corporate investment This phenomenon is consistent with investment theories derived from real options framework., This research investigates the investment behavior of public companies in Indonesia from the year 2006 to 2014 Focus will be placed on finding whether the investment demand of public companies in Indonesia are backward bending in nature relative to the level of interest rates The relation between interest rates and investment will be analyzed by also controlling for individual company rsquo s financial condition and potential growth The result of the research has shown that investment demands of public companies in Indonesia have a backward bending relationship with respect to interest rates whereby an increase of the interest rate up to a certain point will also lead to an increase in corporate investment This phenomenon is consistent with investment theories derived from real options framework ]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rinanda Bagus Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas laporan keuangan dan intervensi pemerintah terhadap efisiensi investasi perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 876 observasi dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 hingga 2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap underinvestment dan efisiensi investasi secara keseluruhan. Intervensi pemerintah dengan proksi persentase kepemilikan pemerintah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi investasi namun, intervensi pemerintah dengan proksi koneksi politik justru berpengaruh negatif dan signifikan terhadap efisiensi investasi, hal tersebut dapat disebabkan oleh tingginya biaya modal akibat koneksi politik dan adanya tekanan dari para politisi yang tidak ingin disalahkan atas kegagalan perusahaan. Ditemukan juga indikasi bahwa intervensi pemerintah yang diukur dengan melihat koneksi politik memoderasi secara negatif pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi.

This research aims to understand the effect of financial reporting quality and government intervention on investment efficiency of companies in Indonesia. This research uses 876 observations of companies that listed in Indonesia Stock Exchange during 2012 to 2014 period. The results suggest that financial reporting quality positively impact underinvestment and investment efficiency in general. Government intervention, measured by government ownership, have no significant impact on investment efficiency but, government intervention, measured by political connection, significantly have a negative impact on investment efficiency, it is because a higher cost of capital due to political connection and a pressure caused by politicians who don't want to be blamed on company?s failure. Also there is a finding that government intervention, measured by political connection, negatively moderate the influence of financial reporting quality on investment efficiency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mahardhika Bagaskara
"Dalam penelitian ini, penulis menganalisis bagaimana perilaku investasi perusahaan dipengaruhi oleh leverage dan debt maturity. Dengan menggunakan dataset panel seimbang dari sampel 72 perusahaan FMCG Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021, hasil regresi menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif yang cukup besar terhadap investasi perusahaan, tetapi debt maturity tidak signifikan terkait dengan tingkat investasi. Hasil temuan ini memiliki dua implikasi utama: (i) semakin banyak utang yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi semakin banyaknya peluang investasi yang dimilikinya sehingga membuat manajemen lebih bersikap hati-hati dalam melakukan investasi., (ii) perusahaan-perusahaan FMCG tidak memperhatikan utang jangka panjang ataupun dapat memandang utang jangka panjang dapat membiayai pengeluaran investasi mereka.

In this study, the author analyze how the company's investment behavior is influenced by leverage and debt maturity. Using a balanced panel dataset from a sample of 72 Indonesian FMCG companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2021, the regression results show that leverage has a fairly large positive effect on company investment, but debt maturity is not significantly related to investment. These findings have two main implications: (i) the more debt the company has, the more investment opportunities it has, making management more careful in investing, (ii) FMCG companies do not pay attention to long-term debt or can’t view long-term debt to finance their investment spending."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Mario Antonio
"Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) merupakan suatu jenis produk asuransi yang menggabungkan antara manfaat pertanggungan dengan manfaat investasi. Sejak mulai dipasarkan, PAYDI telah menimbulkan berbagai permasalahan. Di Indonesia sendiri, banyak terjadi kasus perusahaan asuransi yang mengalami gagal bayar akibat kegagalan investasi dalam PAYDI. Akibatnya, pemegang polis PAYDI seringkali berada dalam posisi yang rentan. Untuk itu, penting untuk melihat langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan untuk mengatur penjualan PAYDI yang aman di Indonesia. Oleh sebab itu, skripsi ini akan meneliti sejauh mana regulasi yang berlaku di Indonesia telah mengatur mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang menjual PAYDI. Selain itu, akan dilakukan juga perbandingan regulasi dengan negara lain khususnya India dan Korea Selatan yang mengatur mengenai hal serupa untuk dijadikan referensi bagi regulasi di Indonesia. Pada skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dimana penulis akan melakukan penelitian berdasarkan bahan pustaka. Setelah melakukan penelitian, penulis memperoleh kesimpulan bahwa masih terdapat sejumlah kekosongan hukum dan ketentuan yang longgar dalam regulasi di Indonesia mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang menjual PAYDI. Maka, Indonesia perlu untuk merevisi peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini guna mencegah terjadinya kasus gagal bayar polis PAYDI dan menjamin hak-hak pemegang polis.

Investment Linked Product (PAYDI) is a type of insurance product that combines insurance benefits with investment benefits. Since it began to be marketed, PAYDI has caused various problems. In Indonesia alone, there are many cases of insurance companies experiencing defaults due to investment failures in PAYDI. As a result, PAYDI policyholders are often put in a vulnerable position. For this reason, it is important to see what steps have been taken to regulate the safe trading activity of PAYDI in Indonesia. Therefore, this thesis will examine the extent to which the applicable regulations in Indonesia have regulated the financial health of insurance companies that sell PAYDI. In addition, it will also compare regulations with other countries, especially India and South Korea, which regulate similar matters to serve as a reference for regulations in Indonesia. In this thesis, the research method used is normative juridical where the author will conduct research based on library materials. After conducting the research, the author concludes that there are still several legal gaps and loose provisions in Indonesian regulations regarding the financial health of insurance companies that sell PAYDI. Therefore, Indonesia needs to revise the current laws and regulations to prevent the occurrence of PAYDI policy defaults and guarantee the rights of policyholders."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinard Y Seno Setiaji
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan risiko yang mereka hadapi sehari-hari mendorong berkembangnya usaha asuransi jiwa di Indonesia. Hal ini didukung dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memacu usaha perasuransian, diantaranya dengan dikeluarkannya kebijaksanaan Pakdes 88 yang diikuti oleh UU No.2 tahun 1992 tentang Perasuransian. Dengan adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut maka perkembangan perusahaan asuransi jiwa menjadi pesat, dimana pada tahun 1988 tercatat 30 perusahaan asuransi jiwa dan pada tahun 1996 telah mencapai 56 perusahaan.
Secara umum pendapatan usaha perusahaan asurans1 JIWa terbagi atas pendapatan premi yang merupakan pendapatan utama perusahaan, pendapatan dari hasil investasi yang dilakukan, klaim reasuransi, dan pendapatan lainnya. K.husus untuk pendapatan dari hasil investasi ini, pemerintah mengeluarkan SK Menkeu No. 224/KMK. 017/1993 mengenai Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, yang mengatur jumlah dana perusahaan asuransi jiwa yang akan diinvestasikan dan jenis-jenis instrumen yang diperbolehkan beserta batasanbatasannya. Dikeluarkannya SK ini bertujuan untuk menghindari agresifitas perusahaan asuransi jiwa dalam melakukan kegiatan investasi yang bertentangan dengan karakteristik perusahaan asuransi jiwa.
Dalam karya akhir ini penulis melakukan penelitian mengenai kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa, yaitu bagaimana perusahaan asuransi jiwa memilih instrumen finansial dalam portofolio investasi beserta proporsi dari masingmasing instrumen finansial tersebut, dengan memperhatikan batasan-batasan yang berlaku. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi banding pada perusahaan asuransi jiwa di Jakarta.
Perusahaan asuransi jiwa yang menjadi obyek dari studi perbandingan ini adalah AJB Bumiputera 1912 yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang memiliki bentuk usaha bersama di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912 dan sekarang telah memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 629 kantor operasional dan 15 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan investasinya AJB Bumiputera 1912 memiliki 2 departemen, yaitu Dept. Investasi I yang bertanggung jawab atas investasi pada real asset dan Dept Investasi II yang bertanggung jawab atas investasi yang dilakukan pada financial asset. Pada karya akhir ini, penelitian dilakukan pada Dept. Investasi II yang mengelola investasi pada instrumen deposito, saham, obligasi, reksadana, dan penyertaan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi dari portofolio investasi yang dikelola Dept. Investasi II belum optimal karena tingkat return yang diterima masih dibawah rata-rata bunga deposito. Bobot terbesar dari portofolio investasi yang dikelola Dept. Investasi II ditempatkan pada instrumen deposito, karena instrumen ini tidak membt:tt:hkan banyak pekerjaan dalam arti hanya melakukan negosiasi awal dengan bank untuk penentuan tingkat bunga dan selanjutnya memberikan pendapatan yang tetap bagi perusahaan tanpa perlu adanya pengawasan. Hal lain yang menjadi kendala adalah keterbatasan dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis mencoba membuat kombinasi portofolio yang terdiri atas saham, deposito baik dalam Rupiah maupun Dollar, dan obligasi. Dari kombinasi portofolio yang ada, didapatkan kombinasi terbaik yang sesuai dengan karakteristik dan kendala kegiatan investasi perusahaan asuransi jiwa. Karakteristik dan kendala kegiatan investasi yang dimaksud adalah tingkat return yang cukup untuk memenuhi kewajibannya, toleransi resiko yang konservatif, dan jangka waktu investasi yang lama. Kombinasi portofolio yang dibentuk memberikan tingkat return yang lebih tinggi dengan toleransi risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan kombinasi portofolio investasi yang telah dibentuk oleh AJB Bumiputera 1912. Hal ini terlihat dari rasio excess return dari portofolio terhadap total risiko dari portofolio yang lebih tinggi daripada portofolio yang dibentuk AJB Bumiputera 1912."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chr. Kris Budiwardoyo
"ABSTRAK
Bank BCA, siapa orang Indonesia yang tidak kenal bank satu ini. Hampir bisa dipastikan setiap orang yang mengenal tabungan akan tahu BCA, bahkan tidak mustahil memakai BCA sebagai tempat untuk menyimpan uangnya. Bank satu ini memang mempunyai track record yang unik, setelah tidak berdaya menghadapi rush yang dilakukan oleh 5 juta nasabahnya di tahun 1998 lalu, yang mengakibatkan Bank BCA berada di pangkuan BPPN dengan status bank take over (BTO), pada tanggal 31 Mei 2000 Bank ini melakukan penjualan perdana sahamnya sebanyak 22,5 % dan keseluruhan saham yang ada.
Lebih hebat lagi, penawaran saham tersebut dilakukan pada saat kondisi pasar dan perekonomian Indonesia penuh ketidakpastian dengan adanya guncangan rupiah yang mengakibatkan kemerosotan nilai tukar. Bahkan di Bursa Efek Jakarta sendiri sedang terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang amat tajam. Akankah ini menjadi momentum yang bisa memberikan keuntungan bagi investor, bagaimanakah prospek saham Bank BCA kedepan?
Sebelum sampai pada satu keputusan investasi, seorang investor membutuhkan analisis yang matang. Biasanya digunakan bentuk analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental dilakukan dengan menggunakan top down approach, dimulai dengan melakukan analisis ekonomi makro dengan memperhatikan indikator-indikator moneter yang ada serta memperkirakan kecenderungan perubahan perekonomian, dilanjutkan dengan melakukan analiis pada industri perbankan dengan memperhatikan struktur industri pada saat ini serta prospek industri di masa datang, dan yang terakhir melakukan analisis terhadap Bank BCA dengan melihat strategi yang diterapkan okh perusahaan, kinerja keuangannya serta dilakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan di masa datang. Sedangkan analisis teknikal lebih menekankan pada pemanfäatan harga saham di masa lalu untuk memprediksikan harga saham di masa yang akan datang dengan bantuan berbagai bentuk grafik.
Berdasarkan analisis terhadap ekonomi makro, diketahui kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan masih terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi, dengan terjadìnya peningkatan aktifitas ekonomi meskipun masih terus clibayangi oleh tekarnin inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Berdasarkan analisis industri, diketahui kondisi industri perbankan mulal menunjukkan perbaikan walaupun kondisinya secara umum masih belum pulih. Perkembangan tersebut tercermin pada peningkatan penghimpunan dana, profitabilitas, membaiknya kualitas kredit serta peningkatan jumlah bank yang telah memenuhi ketentuan minimum Capital Adequacy Ratio (CAR). Disamping itu, fungsi intermediasi bank yang sempat terganggu selama berlangsungnya krisis telah rnenunjukkan pemulihan, yang tercenflin dan adanya ekspansi kredit walaupun masih dalam skala kecil.
Bank BCA sendiri terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabahnya disamping terus menciptakan keunggulan baru dibanding pesaingnya. Bahkan Bank BCA sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi era baru dalam bisnis perbankan yaitu teiepon banking dan internet banking yang didukung dengan penggunaan teknologi canggih Kecanggihan teknologi inilah yang membedakan Bank BCA lebih maju dari bank lain di Indonesia.
Mulai membaìknya aktivitas ekonomi yang didorong oleh kebijakan yang telah dilakukafl pemerintah dalam rangka restrukiurisasi perbankan nasional yang dilaksanakan secara konsisten untuk mencapai sistem perbankan yang sehat akan mendorong kemajuan kondisi perbankan ke depan. Namun demikian, kondisi moneter yang masih tenis dibayangi oleh melemahnya nilai tukar dan tekanan inflasi perlu tetap diwaspadai. Sejalan dengan pecbaikan ekonomi dan kondisi keuangan nasional, Bank BCA dengan jumlab nasabahnya yang besar, jaringan cabang dan ATM yang luas dan infrastruktur teknologinya yang canggih, bersaina-sama dengan namanya yang telah dikenal masyarakat tuas akan mampu memberikan keunggulan kompetitif dan segi pembiayaan sumber dana yang lebih rendah dan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil penilaian Bank BCA dengan menggunakan free cash flow to equiy model dengan menggunakan expected rate of return 27,63 % memberikan hasil nilai intrinsik saham Bank BCA sebesar Rp. 3316,15. Disarankan kepada investor untuk tidak membeli saham BCA jika harganya berada di atas nilai tersebut (overvalued), sebaliknya membeli saham BCA jika harganya di bawah (undervalued) atau mendekati nilai tersebut. Keputusan berdasarkan model penilaian tersebut akan sangat bergantung pada proyeksi arus kas di masa yang akan datang serta besarnya tingkat hasil yang diharapkan (expected rate of return) oleh Seorang investor. Akibatnya keputusan setiap investor akan berbeda jika digunakan model, proyeksi anis kas dan expected rate of return yang berbeda pula."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>