Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Anesella Shara Claudy Andyputri
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh konvergensi IFRS terhadap kepemilikan investor asing di Indonesia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model Hamberg et al. (2013). Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa konvergensi IFRS meningkatkan jumlah dan persentase kepemilikan investor asing dari negara pengadopsi IFRS pada perusahaan kecil di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa konvergensi IFRS dapat memberikan dampak positif pada dunia investasi di Indonesia meskipun pengaruhnya masih kecil dan terbatas pada investor yang berasal dari negara pengadopsi IFRS dan pada perusahaan publik berskala kecil saja
This research aims to provide empirical evidence about the effect of the convergence of IFRS on foreign ownership in Indonesia. Tests are carried out using models from Hamberg et al. (2013). This study provides empirical evidence that the convergence of IFRS increases the number and percentage of foreign ownership by the countries adopting IFRS in small enterprises in Indonesia. This proves that the convergence of IFRS may have a positive impact on the world of investing in Indonesia although the effect may still be small and limited to investors who come from countries adopting IFRS and the small-scale public companies only."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betharia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perusahaan dengan kepemilikan asing. Variabel independen yang digunakan terdiri dari ukuran perusahaan, solvabilitas, deviden, likuiditas dan profitabilitas. Sampel yang digunakan dalan penelitian ini adalah 88 perusahaan publik non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2013-2014. Penelitian ini menggunakan linear regression model, penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kepemilikan asing.Kata Kunci:Investor asing, Karakteristik Perushaan, Kepemilikan asing

ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between characteristics of companies with foreign ownership. The independent variables used consist of firm size, solvency, dividends, liquidity and profitability. The samples used in this study were 88 non financial public companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013 2014. This research uses linear regression model, this research shows that firm size and profitability have significant relation with foreign ownership. Key words Firm characteristics, foreign investors, foreign ownership"
2017
S67293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Kurnia
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung sektor industri manufaktur di Indonesia. Hal lain yang dibahas adalah prioritas alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi investasi asing di sektor tersebut. Kajian data dilakukan dengan menggunakaan Proses Analisis Hirarki (PAH). Metode PAH adalah proses pembandingan langsung antara beberapa variabel tertentu yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing langsung di Indonesia khususnya sektor industri manufaktur.
Dengan melakukan proses perbandingan terhadap beberapa variabel tertentu yang dianggap panting yang didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh para ahli yang dianggap benar-benar memahami dan terkait langsung pada masalah pembinaan PMA dan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Dari hasil perhitungan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing khususnya sektor industri manufaktur dan alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi para investor asing di Indonesia.
Untuk keberhasilan upaya penciptaan daya tarik investasi tersebut perlu diupaya kerjasama antara instansi pemerintah terkait, industri domestik , lembaga keuangan, perguruan tinggi , lembaga penelitian dan riset dan pihak terkait lainnya. Kerjasama dapat dilakukan dalam upaya menciptakan daya tarik investasi asing yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara - negara pesaing lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iqbal Hasan
Depok: Rajawali Pers, 2019
346.092 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Maulana Syaban
"[Tesis ini membahas mengenai analisis pengaruh kepemilikan saham investor asing di masa lalu, likuiditas, ukuran perusahaan, imbal hasil indeks harga sektoral dan rasio nilai buku dengan nilai pasar terhadap Kepemilikan Saham Investor Asing pada Perusahaan Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data volume perdagangan dan harga saham sektor transportasi, pergerakan grafik atas kedua hal tersebut cenderung stagnan, sehingga peneliti berasumsi bahwa saham-saham di sektor transportasi kurang likuid sehingga investor asing tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan kepemilikannya untuk menghindati kerugian investasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel kepemilikan saham investor asing di masa lalu memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kepemilikan saham investor asing, Return Indeks Harga Sektoral Transportasi dan Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kepemilikan saham investor asing. Size yang diukur dengan volume perdagangan saham memiliki hubungan negatif tetapi tidak signifikan terhadap kepemilikan saham investor asing sedangkan Book to Market Ratio memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan terhadap kepemilikan saham investor asing.

This thesis discusses previous foreign investor?s ownership, liquidity, size, sectorial price index return and book to market ratio have influence to foreign investor ownership. Based on data from the trading volume and share price the transport sector, the graphic movement on both side tend to stagnate, so researcher assumes that stocks are not liquid in the transport sector so that foreign investors do not have the opportunity to divest their holdings to avoid investment losses. Results from this study are that the foreign investor previous ownership has positive relationship and significant to foreign investor ownership, Sectorial Price Index Return and Liquidity have negative relationship and significant to foreign investor ownership. Size which measure by trading volume has negative relationship but insignificant to foreign investor ownership and book to market ratio has positive relationship but insignificant to foreign investor ownership, This thesis discusses previous foreign investor’s ownership, liquidity, size, sectorial
price index return and book to market ratio have influence to foreign investor
ownership. Based on data from the trading volume and share price the transport
sector, the graphic movement on both side tend to stagnate, so researcher assumes
that stocks are not liquid in the transport sector so that foreign investors do not have
the opportunity to divest their holdings to avoid investment losses. Results from this
study are that the foreign investor previous ownership has positive relationship and
significant to foreign investor ownership, Sectorial Price Index Return and Liquidity
have negative relationship and significant to foreign investor ownership. Size which
measure by trading volume has negative relationship but insignificant to foreign
investor ownership and book to market ratio has positive relationship but
insignificant to foreign investor ownership]
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Frederika
"Expropriation merupakan tindakan pengambilalihan aset atau properti milik investor asing oleh pemerintah untuk alasan kepentingan umum. Namun, pengambilalihan yang dapat dilakukan oleh pemerintah tidak hanya yang secara fisik atau kasat mata terlihat secara nyata. Berdasarkan perkembangannya, pemerintah dapat melakukan expropriation secara sembunyi-sembunyi melalui indirect expropriation. Selain itu, perlindungan terhadap investor asing ini semakin diperluas dengan adanya perlindungan terhadap tindakan setara expropriation. Kasus-kasus yang ada menunjukkan bahwa tindakan pemerintah harus menimbulkan kerugian substansial bagi investor asing apabila hendak dikualifikasi sebaga tindakan setara expropriation.

Expropriation is the taking of foreign assets or property for the sake of the public interest. Such taking may involve not only direct or outright taking. Nowadays, we may find governments disguising the taking of foreign property, thus constituting indirect expropriation. Furthermore, foreign investors are now more protected than before with the existence of protection towards measures tantamount or equivalent to expropriation. The established cases demonstrate that governmental measures must constitute substantial deprivation suffered by foreign investors to be considered as measures tantamount to expropriation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfany Ulfah Tri Phalita
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh penanaman modal asing langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan atau PGI Triangle. Variabel yang digunakan adalah alokasi FDI berdasarkan provinsi, PDRB regional, koefisien gini, dan headcount ratio. Penelitian menggunakan sampel 33 provinsi di Indonesia pada periode 2007-2013. Dengan menggunakan metode panel, ditemukan hasil yang konsisten dimana FDI meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun dampak pada kemiskinan dan ketimpangan tergantung pada tingkat pendidikan di tiap provinsi.

This research aims to examine the impact of foreign direct investment on growth, poverty, and inequality (PGI Triangle in Indonesia). The determinants that represent FDI is level of allocation FDI in each province, while growth represented by regional GDP, inequality by gini coefficient, and poverty by headcount ratio. This research uses sample from 33 provinces in Indonesia within the period of 2007-2013. By using panel method, the result of this study is consistent whereas FDI significantly affect growth in all province, but the effect on inequality and poverty depends on education level in each province."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Syarlitha Virgasari Sriyanto
"Klausul fair and equitable treatment FET merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap kegiatan investasi asing. Klausul FET tersebut muncul dalam hampir seluruh perjanjian penanaman modal asing antar negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Akan tetapi, klausul FET masih menjadi kontroversi karena definisi dan ruang lingkupnya yang belum diatur secara tegas dalam hukum internasional, sehingga dalam penerapannya, majelis arbitrase yang memeriksa dan memutus sengketa investasi tentang pelanggaran klausul FET menafsirkan klausul FET secara luas. Akibatnya, klausul FET dianggap hanya memihak kepada kepentingan investor asing yang mayoritas merupakan negara maju, dan merugikan kepentingan host state selaku negara yang menerima investasi, yang mayoritas merupakan negara berkembang. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan terhadap klausul FET dengan menentukan komponen-komponen yang terkandung dalam klausul FET dan memasukannya ke dalam ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik. Selain itu, diperlukan juga keseimbangan antara penerapan klausul FET terhadap negara maju dan negara berkembang, dengan menyesuaikan pada tahap pembangunan negara terkait.

Fair and equitable treatment FET is one of the protection clauses in foreign investment. The FET clause exists in almost all international investment agreements between countries, whether in developed countries or developing countries. However, the existence of the said clause is still an object of controversy, since the meaning and scope of the clause have not been stipulated strictly in international law. As a result, during the implementation, the arbitrators who examine and rule the investment cases regarding breach of the FET clause could interpret the clause widely, resulting in bias that the arbitrators only side with the foreign investors from developed countries, and harm the interest of host states from developing countries. Therefore, the limitation of the FET clause is needed, by deciding the components contained in the FET clause and specify the components into more specific rules. Besides, balance is also needed when implementing the FET clause between developed countries and developing countries, to adjust with the development level currently take place in related countries.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T49485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Agung Nugroho
"Dasar hukum kepemilikan tanah dan bangunan bagi warga negara asing dan badan hukum asing di Indonesia adalah UUD Tahun 1945 Pasal 33 Ayat (3), Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 1 Ayat (2) dan Pasal 2 Ayat (1). Peraturan pelaksanaannya adalah PP Nomor 40 tahun 1996 tentang HGU, HGB, HP Atas Tanah dan PP Nomor 41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing. Ditindak lanjuti dengan KepMen. Agraria/Kepala BPN No. 7 Tahun 1996 tentang Persyaratan Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing dan diganti dengan PerMen Agraria/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 1996 tentang Persyaratan Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing, diikuti dengan SE Menteri Agraria/Kepala BPN Nomor 110-2871 tentang Pelaksanaan PP 41 Tahun 1996, yang pada prinsipnya sudah secara komprehensif mengatur tentang kepemilikan tanah dan bangunan oleh warga negara asing dan badan hukum asing di Indonesia. Setelah disahkannya UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pada Pasal 22 yang mengatur tentang kemudahan pelayanan dan/atau perizinan hak atas tanah. Pangkal permasalahannya adalah perbedaan jangka waktu pemberian HGU, HGB, dan HP Atas Tanah, hal inilah yang memicu ketidakserasian. Penulis berpendapat, pemberian hak atas tanah dalam jangka waktu yang lama dan dikhawatirkan akan memicu kepemilikan tanah dan bangunan oleh warga negara asing dan badan hukum asing yang berlebihan sehingga merusak rasa keadilan masyarakat dan menyalahi landasan filosofis negara Republik Indonesia sebagai negara agraris. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang arif dan bijaksana dalam menyikapi kedua perbedaan ini, sehingga investor asing dapat meyakini bahwa peraturan tentang kepemilikan tanah dan bangunan oleh WNA dan BHA benar-benar memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia dalam mensejahterakan rakyatnya, tanpa suatu keragu-raguan dan kekhawatiran atas keberadaan mereka.

The legal basis of ownership of land and buildings for foreigners and foreign legal entities in Indonesia is the Constitution of 1945 Article 33 Paragraph (3), the Basic Agrarian Law Article 1 Paragraph (2) and Article 2 Paragraph (1). Implementing regulations are PP No. 40 year 1996 on HGU, HGB, HP on Land and the Regulation No. 41 of 1996 on Housing Home Ownership or occupancy by Foreigner. Followed up by ministerial decree. Agrarian Affairs / Head of BPN No.. 7 / 1996 on Requirements for Residential Housing or Shelter by Foreigner and replaced with candy Agrarian Affairs / Head of BPN No. 8 of 1996 on Requirements for Residential Housing or Shelter by The Stranger, followed by SE Minister for Agrarian Affairs / Head of BPN No. 110-2871 on the implementation of PP 41 of 1996, which in principle has been comprehensively regulates the ownership of land and buildings by foreign citizens and foreign legal entities in Indonesia. After the enactment of Law No.25 of 2007 concerning Investment, Article 22 which regulates the ease of service and / or licensing rights to the land. The base problem is the difference in term of provision of HGU, HGB, and HP on Land, this is what triggers the incompatibility. The author argues, the granting of rights to land in a long period time and it is feared will lead to ownership of land and buildings by foreign citizens and foreign legal entities that excessive and damage the public sense of justice and violates the philosophical foundation of the Republic of Indonesia as an agricultural country. Therefore, necessary steps are wise and prudent in dealing with these two differences, so that foreign investors can be confident that the rules on ownership of land and buildings by foreigners and BHA truly benefit the nation of Indonesia in its people prosper, without a doubt- doubts and fears for their existence."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>