Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Agama, 2009
297.071 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abduh Malik
Jakarta: Dirjend. Pendd.Islam. Dirperting agama Islam. Departemen Agama RI, 2009
297.2 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Yahya
"Ateisme yang sangat mempengaruhi dunia ilmiah dan pemikiran sejak abad ke-18, kini tengah mengalami keruntuhan yang tak terhindarkan. Dalam film ini, anda akan saksikan bagaimana sejumlah asumsi dasar ateisme terbantahkan oleh perkembangan ilmiah, politik dan sosiologis yang terjadi selama beberapa dekade terakhir."
Jakarta: Nada Cipta Raya, 2003
297YAHK001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Utami
"Buku ini cukup menarik perhatianku, karena aku seorang pencinta alam. Sekilas buku ini terkesan berat materinya ketika aku menggenggamnya. Halaman demi halaman kubuka dari belakang ke depan.
Topik-topik yang disajikan cukup menarik karena sesuai dengan apa yang terjadi di Indonesia. Mulai dari soal kerusakan sumber daya alam di darat, laut hingga udara, ibu Ulfah Utami membahasnya dari sudut pandang ilmiah dan islam.
Memang apa yang dikemukakan seperti penebangan hutan yang berlangsung antara 2000-2005 adalah yang tercepat yaitu sebesar 1,871 juta hektar atau 2% setahun. Ini setara dengan 51 km2 per hari. Angka yang sangat fantastis tentunya.
Aku terkesan dengan kedalaman berpikir ibu Utami ini. Ia mampu menyajikan materi konservasi sumber daya alam dengan bahasa yang mudah dicerna sehingga tidak membuat kepalaku pusing.
Sebagai pencinta laut, walau bukan seorang pelaut, aku semakin dicerahkan oleh cara bu Utami memaparkan seberapa jauh intervensi manusia telah merusak ekosistem terumbu karang mulai dari tingkat global hingga ke dalam wilayah Indonesia sendiri.
Beliau tidak hanya memaparkan masalah melainkan juga memberikan solusi. Sebenarnya masyarakat tradisional Indonesia telah mengenal sistem pemanfaatan sumber daya alam secara ramah lingkungan. Contohnya, pertanian di lereng-lereng gunung menerapkan petakan persawahan bergaya terasering dan rorak untuk menghindari terjadinya tanah longsor. Memang nenek moyang kita, bukan hanya orang pelaut tetapi juga, petani yang ulung."
Malang: UIN-Malang Press, 2014
346.044 ULF k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainun Nur Hisyam Tahrus
"Perdebatan mengenai hubungan agama dan sains kembali mencuat di ruang digital, khususnya antara kelompok Islam dan ilmuwan. Di Indonesia, kontestasi ini dipicu oleh kondisi masyarakat Muslim yang banyak tidak memercayai temuan-temuan saintifik tentang pandemi Covid-19. Berbagai studi sebelumnya masih mengkaji perdebatan ini dalam tesis-tesis sekularisasi-d esekularisasi yang dikotomis. Sebagian studi mutakhir menemukan bahwa relasi agama dan sains sekuler dapat mencapai koeksistensi, tetapi studi-studi tersebut belum menyentuh praktik-praktik keislaman digital yang saat ini berperan besar dalam pembentukan wacana Islam dan sains. Dari kekurangan studi-studi itu, penulis berupaya mengeksplorasi lebih jauh bagaimana praktik-praktik keislaman digital turut membentuk wacana relasi antara Islam dan sains di masyarakat. Dengan menggunakan kerangka konsep masyarakat pasca-sekuler yang diajukan oleh Jürgen Habermas, penulis berargumen bahwa wacana keislaman tidak selalu berkonflik dengan wacana sains, melainkan juga dapat berdampingan (coexist) dan saling mengisi (mutual perspective taking). Proyek discursive translation dalam masyarakat pasca-sekuler yang difasilitasi oleh ruang digital dapat membangun wacana Islam dan sains yang komunikatif. Ruang digital yang mempunyai karakteristik keterbukaan (openness), timbal balik (reciprocity), dan pengertian (respect) memungkinkan penafsiran keagamaan yang lebih terbuka untuk mengakomodasi ide-ide sains sekuler. Penelitian ini menggunakan digital research methods dengan metodologi kualitatif sebagai pendekatan utama.

The debate around religion and science has resurfaced in the digital space, especially between Islamic groups and scientists. In Indonesia, this contestation was triggered by the condition of the Muslim community, who did not believe in the scientific findings of the Covid-19 pandemic. Previous studies are still reviewing this study in dichotomous secularization and desecularization theses. Some recent studies have found that the relationship between religion and secular science can achieve coexistence. However, these studies have not addressed the digital Islamic practices that currently play a significant role in shaping Islamic discourse and science. From the shortcomings of these studies, the author explores how digital Islamic practices help shape the discourse on the relationship between Islam and science in society. Using the framework of the concept of post-secular society proposed by Jürgen Habermas, the author argues that Islamic discourse does not always conflict with scientific discourse but can coexist and complement each other. Discursive translation projects in post-secular society facilitated by digital spaces can build communicative discourses of Islam and science. The digital space, which has the characteristics of openness, reciprocity, and respect, allows a more open religious interpretation to accommodate secular scientific ideas. This research uses digital research methods with qualitative methodology as the primary approach."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library