Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Adisti
"Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku jajan siswa sekolah dasar negeri terpilih di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer terhadap 422 responden kelas 4 - 5 di 6 sekolah dasar negeri di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 65,6% siswa memiliki perilaku jajan tidak baik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kebiasaan sarapan, kebiasaan membawa bekal, pengetahuan orang tua yang rendah mengenai gizi dan jajanan, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media terhadap perilaku jajan siswa, dengan interaksi antara sikap siswa dalam memilih jajanan dengan besar uang jajan siswa sebagai faktor dominan.
Peneliti menyarankan pihak sekolah mengadakan pendidikan gizi bagi siswa dan orang tua siswa, mewajibkan siswa untuk membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, serta orang tua untuk membatasi pemberian uang jajan, dan membatasi serta mengawasi kebiasaan anak menonton televisi.

The aim of the present study is to determine dominant factor associated with behavior of street food consumption among selected public elementary school students. This study uses a cross-sectional study design using primary data on 422 respondents grade 4-5 in 6 public elementary schools located in 5 different regions in Jakarta. The results showed 65.6% of students had poor behavior of street food consumption.
The analysis showed association between breakfast habits, packed lunch practice, poor parental knowledge in nutrition and street food, the amount of student's pocket money, peer influence, and media influence with children's behavior of street food consumption, as interaction between the amount of pocket money and student's attitude towards street food selection is the dominant factor.
Researcher suggest schools to held nutrition education for students and parents and require students to bring food and drinks from home and parents to restrict the provision of pocket.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rondang Marsaulina S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Victor
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Amalia
"Skripsi ini mengkaji tentang agensi anak dalam konteks kebiasaan jajan di sekolah dengan melihat fenomena ini melalui sudut pandang anak sebagai pelaku jajan. data tentang kebiasaan jajan pada anak dan kemampuan anak dalam memenuhi keinginan jajannya diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara kepada empat orang anak yang menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak pada dasarnya memiliki kemampuan untuk memperoleh keinginan jajannya berupa strategi-strategi terentu yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Strategi tersebut merupakan suatu bentuk agensi yang dimiliki anak, yaitu dengan memperlihatkan bahwa anak memiliki cara yang kreatif dalam mengantisipasi kondisi tertentu, memiliki kapasitas untuk menilai kondisi yang mereka alami dan mencari jalan keluar untuk mengubah kondisi tersebut, dan memiliki kemampuan untuk menegosiasikan keinginannya serta mempengaruhi keputusan orang lain.

This thesis examines children's agency in the context of snacking behaviour in school by looking at this phenomenon through child's perspective as the main actor. Information about snacking behaviour in children and the ability of children to fulfill their snacking desire was obtained through participant observation and interviews with four children who were the subjects of the study. The results of the study show that children basically have the ability to fulfill their snacking desire in the form of certain strategies that are manifested on their actions. This strategy is a form of agency owned by children, namely by showing that children have creative ways to anticipate certain conditions, have the capacity to assess the conditions they experience and find a way out to change these conditions, and have the ability to negotiate their snacking desire and affecting other people’s decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Rodry Mikhael
"Prevalensi status gizi kurang pada anak usia sekolah di Indonesia masih cukup tinggi. Status gizi anak usia sekolah salah satunya ditentukan oleh asupan nutrien, di mana konsumsi jajanan di sekolah memberikan asupan nutrien dalam jumlah yang cukup besar. Pengetahuan anak usia sekolah mengenai kebiasaan jajan dapat berimplikasi pada perilaku jajan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi berdasarkan indikator BB/U, TB/U, dan IMT/U, tingkat pengetahuan anak usia sekolah mengenai kebiasaan jajan serta hubungan keduanya. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan data primer yang diambil dari anak sekolah usia 6-14 tahun di Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan, pada tanggal 18 Oktober 2009. Sampel diambil menggunakan metode total sampling. Data yang diambil berupa data umum, data antropometrik serta data pengetahuan mengenai kebiasaan jajan menggunakan kuesioner.
Jumlah subyek penelitian adalah sebanyak 78 orang dengan rata-rata berusia 10,10 ± 1,43 tahun. Dari pengukuran antropometrik didapatkan rerata berat badan 26,18 ± 5,55 kg dan rerata tinggi badan 130,67 ± 8,32 cm. Persentasi subyek dengan status gizi kurang berdasarkan BB/U sebanyak 51,3%, berdasarkan TB/U sebanyak 32,1% dan berdasarkan IMT/U sebanyak 38,5%. Nilai tengah skor pengetahuan subyek mengenai kebiasaan jajan adalah 6 (1-10), di mana sebanyak 41% subyek memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Dengan menggunakan uji Chi Square antara tingkat pengetahuan mengenai kebiasaan jajan dan status gizi berdasarkan IMT/U, didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,026 (p<0,05). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai kebiasaan jajan dengan status gizi berdasarkan IMT/U pada anak usia sekolah di Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan tahun 2009.

Prevalence of poor nutritional status among school-age children in Indonesia remains high. Nutrient intake is one of factors that determine school-age children nutritional status, and the consumption of snacks at school-environment provides large amount of nutrient intake. Their knowledge about snack habits implicate on their daily snack behavior. This study was conducted to determine the distribution of nutritional status based on indicators WAP, HAP, and BMI, the knowledge of school-age children about snack consumption and their association. This study was conducted with a cross sectional design using data taken from primary school children aged 6-14 years in the Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan, on October 18, 2009. Samples were taken using the total sampling method. Data was taken in the form of common data, anthropometric data and knowledge level about snack consumption using a questionnaire.
Total subjects were 78 people with an average age of 10.10 ± 1.43 years. Anthropometric measurements obtained resulted mean weight 26.18 ± 5.55 kg and mean height 130.67 ± 8.32 cm. Percentage of subjects with poor nutritional status based on WAP as much as 51.3%, based on the HAP as much as 32.1% and based on the BMI as much as 38.5%. The mean score of knowledge about snack consumption habits is 6 (1-10), where as many as 41% of subjects had poor knowledge level. The Chi Square test were used to measure the association between the knowledge about the snack consumtpion and nutritional status. Probability value of 0.026 (p <0.05) was obtained based on BMI and knowledge-level. There is an association between the knowledge snack consumption and nutritional status based on BMI / U on school-age children in the Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan in 2009.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Lisetyaningrum
"Pada kota-kota besar di Indonesia saat ini telah terjadi perubahan gaya hidup dan berdampak pada peningkatan risiko obesitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik dengan indikator obesitas pada remaja SMA di Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis desain studi cross-sectional dengan jumlah sampel 170 siswa SMA kelas 10 sampai 12 di Provinsi DKI Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online dan data diolah dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna pada kebiasaan jajan, kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan indikator obesitas pada remaja SMA di Jakarta (p > 0,05). Disarankan agar perawat tidak hanya memberikan pengetahuan saja tapi juga melakukan pendekatan untuk modifikasi perilaku dengan membiasakan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menerapkan gaya hidup yang sehat, dan melakukan konseling kepada remaja dengan obesitas untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka.

In big cities in Indonesia there has been a change in lifestyle and have an impact on increasing the risk of obesity. This study was conducted to determine the relationship between snacking habits, eating habits, and physical activity with indicators of obesity in high school adolescents in Jakarta. This study uses a cross-sectional study design with a sample size of 170 student‟s grades 10 to 12 in DKI Jakarta Province selected by purposive sampling technique. Data collection uses an online questionnaire and data processed by chi-square test. The results showed that there was no association involving snacking habits, eating habits and physical activity with obesity indicators in high school adolescents in Jakarta (p>0.05). It is related that nurses not only provide knowledge but also conduct discussions for policy modification by familiarizing the
consumption of healthy and nutritious foods and implementing healthy lifestyles, and counseling adolescents with obesity to increase their self-confidence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Agus Setiawan
"Anak usia sekolah mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat. Jika pemenuhan kebutuhan pada masa ini tidak terpenuhi kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu. Faktor lain yang berhubungan dengan risiko masalah gizi anak usia sekolah adalah kebiasaan jajan. Hal tersebut bisa disebabkan karena tidak sarapan pagi sebelum ke sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan perilaku jajan anak usia sekolah dasar di Jakarta Selatan. Desain penelitian menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 380 siswa. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji kanonikal. Hasil analisis bivariat terhadap kedua variabel ini memiliki kemaknaan yang signifikan (p value = 0.000 dan α = 0.05). Kesimpulan penelitian Terdapat hubungan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan perilaku jajan. Fungsi perawatan kesehatan keluarga menjadi faktor yang paling dominan. Saran penelitian dapat menggunakan desain penelitian eksperimen atau kualitatif sehingga dapat melihat secara langsung hubungan sebab akibat fungsi perawatan Kesehatan keluarga.

School age children are experiencing a period of rapid growth and development. If the fulfillment of the needs at this time is not fulfilled, then the possibility of growth and development will be disrupted. Another factor that is related to the risk of nutritional problems in school-age children is the habit of eating snacks. This snacking habit can be caused by not having breakfast before leaving for school. This study aims to determine the relationship between the family health care function and the snacking behavior of elementary school aged children in South Jakarta. This research method or design is a descriptive correlational study. This research is a quantitative study using aapproach cross sectional. The research sample from the calculation results obtained that the number of research samples was 380 students. This data analysis used frequency distribution variance, bivariate analysis, chi-square test and canonical test multivariate analysis. The results of the bivariate analysis on these two variables had significant significance (p value = 0.000 and α = 0.05). Research conclusions There is a relationship between family health care functions (recognizing problems, deciding action, caring for sick children, modifying the environment and utilizing health services) with snacking behavior towards knowledge, attitudes and skills / practices. In this study, there were also the most dominant variables controlled by confounding variables. Research suggestions can use experimental or qualitative research designs so that they can see directly the causal relationship of the family health care function."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Asyuri Yasmin
"Infeksi kecacingan merupakan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan serta higiene perorangan. Sampai saat ini, prevalensi infeksi kecacingan di daerah tropis dan subtropis masih tinggi, salah satunya di Indonesia. Prevalensi tertinggi ditemukan pada anak usia sekolah dasar, yaitu sekitar 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku jajan dan kondisi jajanan yang dikonsumsi siswa SD Negeri 09 Pagi Paseban dengan kejadian infeksi kecacingan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross-sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 169 orang dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 114 orang yang berasal dari kelas I-VI. Data dikumpulkan melalui pengisian kuisioner. Metoda analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fisher.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi kecacingan pada sekolah dasar ini adalah 11,4% dengan Ascaris lumbricoides sebagai penyebab utama (53,8%). Dilihat dari karakteristik responden, proporsi siswa yang suka membeli jajanan 95,6%. Proporsi siswa yang membeli jajanan tak berkemasan (di jajakan secara terbuka) 29,8%. Proporsi siswa yang membeli jajanan yang telah dihinggapi lalat 60,5%. Dari uji fisher, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara infeksi kecacingan dengan perilaku jajan (p=1), kebiasaan membeli jajanan yang dijajakan secara terbuka (p=0,203), dan kebiasaan membeli jajanan yang telah dihinggapi lalat (p=1) pada siswa SD Negeri 09 Pagi Paseban.

Helminthic infection is an environmental-based disease related to environmental sanitation and personal hygiene. Nowadays, prevalence of helminthic infections in tropic and subtropic area is still high, including in Indonesia. The highest prevalence of helminthic infections is found in school-aged children which is about 70%. This study is to determine the association of snacking behaviour and the hygiene of snacks with soil transmitted helminths (STH) infection among students of SDN 09 Pagi Paseban. This is an observational analytic study with cross-sectional method. The study population is 169; 114 are selected to be the samples for this study. The data are collected through questionnaire. Statistical analysis is carried out by using fisher exact test.
From the study we know that prevalence of STH infection in this school is 11.4%. Ascaris lumbricoides is the most frequent parasite in causing the infection (53.8%). Characteristics of respondents show the proportion of the students who like buying snacks (95.6%), students who buy snacks that are peddled openly (29.8%), and students who buy snacks which are already contaminated by flies (60.5%). The result of fisher exact test shows that there is no significant association between STH infection with the habit to buy snacks (p=1), habit to buy snacks that were peddled openly (p=0.203), and habit to buy snacks which are already contaminated by flies (p=1) among students in SDN 09 Pagi Paseban.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sartini
"ABSTRAK
Pangan merupakan kebutuhan mendasar dalam kehidupan manusia,
khususnya untuk anak-anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan
diperlukan pangan yang aman dan bergizi. Masih tingginya angka keracunan
yang disebabkan oleh pangan jajan di Indonesia dan jumlah hasil sampling dan
pengujian pangan jajan yang tidak memenuhi syarat (TMS), menggerakkan Badan
POM untuk menyusun suatu kebijakan dalam bentuk intervensi kepada sekolah
(sekolah dasar) termasuk di Propinsi DKI Jakarta. Intervensi kebijakan yang
diberikan oleh BPOM kepada sekolah dibedakan menjadi dua yaitu intervensi
kebijakan yang lengkap yaitu dengan melakukan sampling dan pengujian PJAS,
rapid test kit dengan mobil keliling, memberikan bimbingan teknis, serta KIE dan
penyebaran produk informasi berupa poster, leaflet, CD yang berisi tentang
edukasi pangan yang baik. Sementara intervensi kebijakan yang lain adalah
dengan memberikan KIE secara singkat dan menyebarkan produk informasi saja.
Dengan menggunakan metodologi regulatory impact assessment (RIA),
penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak kebijakan yang berupa intervensi
terhadap kesadaran kelompok sasaran yaitu komunitas sekolah. Dari penelitian
yang dilakukan diperoleh hasil bahwa intervensi kebijakan A yaitu dengan
memberikan secara lengkap termasuk pengujian sampel PJAS memberikan hasil
berupa kesadaran yang lebih baik dibanding dengan intervensi kebijakan C yang
hanya memberikan produk informasi. Kelompok sasaran sekolah yang
diintervensi kebijakan A mempunyai kesadaran yang sangat baik, sementara
untuk intervensi C adalah cukup baik. Demikian halnya penilaian kualitas
keamanan pangan di sekolah untuk sekolah yang diintervensi A, rata-rata menilai
kualitas kondisi sudah baik, sementara untuk sekolah yang diintervensi C masih
memerlukan upaya peningkatan yang lebih intensif.

ABSTRACT
Food is a basic necessity in human life, especially for children who are experiencing a period of growth required a safe and nutritious food. A high rate of food poisoning caused by eating snacks in Indonesia and the number of sampling and lab testing results of snack foods are substandard. That reason encourage National Agency of Drug and Food Control (NADFC) for developing a policy in the form of intervention to school (elementary school) included in DKI Jakarta. Policy interventions provided by the NADFC to school divided into two policies intervention, first is to conduct sampling and testing PJAS, rapid test kit with the car around, provide technical guidance, as well as IEC and dissemination of information products such as posters, leaflets, CDs containing about good food education. While other policy interventions is to provide a brief IEC and disseminate product information only.
By using the methodology of regulatory impact assessment (RIA), this study aims to measure the impact of policies intervention to improve awareness of the target group as community school. From research done shows that a policy intervention is to provide complete application, including testing of samples PJAS to result in better awareness compared with C policy interventions that only provide product information. Target group A policy intervention schools have a very good awareness, while for intervention C is enough to good. Similarly, the quality assessment of food safety in schools for the intervention school A, the average rate the quality of the conditions are good, while for school intervention C still require more intensive efforts."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Umaiya Anggraeni
"ABSTRAK
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM tahun 2015 menunjukkan 72,08 jajanan mengandung zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor eksternal dengan perilaku jajan pada siswa SD di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 111 siswa kelas IV dan V yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan 91 siswa SD di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur memiliki perilaku jajan yang baik. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara uang saku dengan perilaku jajan nilai p 0,357 , tidak ada hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku jajan nilai p 0,414 , ada hubungan antara pengaruh orang tua dengan perilaku jajan nilai p 0,004 , dan tidak ada hubungan antara pengaruh media massa dengan perilaku jajan nilai p 0,738 . Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran pelayanan kesehatan anak dalam upaya promotif dan preventif terhadap masalah gizi pada anak usia sekolah.

ABSTRAK
Data The Head of the National Agency for Drug and Food Control BPOM on 2015 shows 72,08 snacks are dangerous for health. the aim of this research to understand relation of external factor and snacking behavior in elementary students. This cross sectional research involves 111 elementary students at IV grade and V grade that have been choosen using cluster sampling. This research showed 91 elementary school students at Kec. Cakung have a good snacking behavior. Chi Square test shows that there s no relation between their money and their snacking behavior p value 0,357 , no relation between friends and their snacking behavior p value 0,414 , there is relation between parents and their snacking behavior p value 0,004 , no relation between advertisment and their snacking behavior p value 0,738 . This research is expected to increase children health service role in promotive and preventive effort to the elementary school students with nutrition problems. "
2017
S68695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library