Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochmah
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk membentuk sistem telekomunikasi data yang canggih diperlukan sarana-sarana pendukung untuk mendapatkan kecepatan bit yang besar. Jaringan harus mempunyai kehandalan yang sempurna. Salah satu teknologi sistem transmisi data yang mampu memenuhi syarat-syarat tersebut adalah SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang merupakan penyempurnaan dari sistem terdahulu yaitu PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy). Kecepatan bit yang bisa dicapai oleh SDH yaitu sebesar 10 GBps.

Saat ini sistem pengiriman data paket yang banyak dipakai adalah ATM (Asynchronous Transfer Mode), yang sangat efisien dalam pemakaian lebar pita dan menjamin kualitas yang maksimal.

Lapisan fisik yang dipakai untuk mengantar data ATM (dalam hal ini adalah PDH/SDH) harus bersifat transparan, yaitu lapisan fisik tersebut tidak melakukan pengubahan terhadap informasi yang dilewatkan padanya.

Penggabungan teknologi pengiriman data paket ATM yang dilewatkan SDH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan infrastruktur jaringan dalam telekomunikasi data untuk mendukung lalu Iintas data yang semakin cepat di masa-masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Juwita
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tujuh tahun terakhir, jaringan fiber optik koheren telah memungkinkan berkembangnya generasi komunikasi optik digital berkecepatan tinggi. Teknologi transmisi koheren meningkatkan kapasitas dan jangkauan sistem transmisi fiber optik jarak jauh. Dengan didukung oleh teknologi laser koheren linewidth sempit, sistem modulasi multilevel, dan sistem deteksi koheren, transmisi optik digital koheren dapat mencapai bit rate hingga 100 Gbit/s. Jaringan fiber optik koheren dengan kapasitas tinggi dapat memenuhi permintaan bandwidth yang tumbuh dengan cepat di industri telekomunikasi dan merupakan solusi paling efisien untuk mentransmisikan data berkecepatan tinggi pada jarak jauh (long haul). Fiber optik menyediakan bandwidth besar dengan latency yang rendah. Perkembangan layangan dengan konsumsi bandwidth besar memerlukan jaringan transmisi long haul yang dapat membawa data berkecepatan 40Gbps -100 Gbps, dan diharapkan mencapai 400 Gbps - 1 Tbps di masa datang. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan membangun sistem kabel laut optik koheren dengan sistem DWDM berkapasitas 80x100Gbps dan jarak terpanjang sejauh 3.672 km, menghubungkan Dumai sampai ke Menado, dengan nama Indonesia Global Gateway (IGG). Kabel laut ini menjadi jalur kontingensi layanan PT Telkom ke arah global yang selama ini hanya melalui Singapura, dengan memberikan jalur alternatif melalui Menado. Dalam pelaksanaannya, diperlukan evaluasi dan verifikasi terhadap desain yang telah dibuat oleh tim pembangunan IGG untuk menentukan optimal tidaknya sistem yang akan dibangun. Dalam tesis ini, dilakukan evaluasi terhadap desain sistem IGG, dengan pemodelan menggunakan aplikasi simulasi jaringan optik Optisystem. Pemodelan dilakukan dengan mempergunakan spesifikasi teknis perangkat pembentuk sistem jaringan IGG, dan diverifikasi dengan memperhatikan pengaruh dispersi terhadap sistem dengan kecepatan tinggi (100 Gbps) long haul, pemilihan jenis modulasi, pemilihan jenis fiber optik, penggunaan sistem deteksi koheren, penyempitan linewidth dan pemodelan sistem DWDM. Parameter yang menjadi acuan evaluasi adalah bentuk konstelasi sinyal terima di penerima dan BER
ABSTRACT
In the last seven years, the fiber optic network has enabled the development of nextgeneration coherent optical high-speed digital communications. Coherent transmission technology increases the capacity and coverage of fiber optic long haul transmission systems. Supported by a coherent narrow line width laser technology, along with the system of multilevel modulation and coherent detection systems, the digital coherent optical transmission bit rate can reach up to 100 Gbit / s. Coherent optical fiber network with high capacity can meet the demand for bandwidth and it is growing rapidly in the telecommunications industry since it is the most efficient solution for transmitting high speed data. Fiber optics provides a large bandwidth with low latency. The development of services with a large bandwidth consumption require transmission long haul networks that can carry data speed 40Gbps -100 Gbps, and is expected to reach 400 Gbps- 1 Tbps in the future. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) is intentionally going to build a coherent optical submarine cable system with a capacity of 80x100 Gbps DWDM systems and the longest distance as far as 3,672 km, connecting Dumai to Manado, under the name Indonesia Global Gateway (IGG). This sea cable into contingency lines PT Telkom towards global service, during which in the past only through Singapore, by providing an alternative route via Manado. In the implementation, evaluation and verification of the design that has been created by the IGG development team are needed, in order to determine whether or not the optimum system to be built. In this thesis, evaluation of the IGG system design, modeling simulation of optical network using the application Opti-system. Modeling done by using technical specifications of devices forming the IGG network system, and verified by observing the effect of dispersion of the system at high speed (100 Gbps) long haul, the selection of modulation type, the choice of optical fiber, the use of the system coherent detection, narrowing the line width and modeling DWDM system. As parameter, the researcher uses the reference signal constellation form which is received in the receiver and BER.
2016
T45402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Harish
Abstrak :
Pada penelitian ini, dilakukan sebuah evaluasi dari jaringan serat optik di sebuah institusi perguruan tinggi yang berlokasi di Depok dan metode peningkatannya. Jaringan serat optik tersebut merupakan sebuah jaringan serat optik yang secara keseluruhan terletak di bawah tanah yang dirancang berdasarkan topologi star yang berpusat pada gedung Pusat Ilmu Komputer dari institusi tersebut. Jaringan serat optik ini termasuk kedalam tipe active optical network (AON) yang mengandalkan peralatan elektronik aktif untuk melakukan operasi switching yang dilakukan di layer 3 dari model OSI Layer. Jaringan serat optik ini terdiri dari gabungan antara single-mode fiber dan multi-mode fiber yang digunakan secara berkesinambungan dengan menggunakan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm untuk multi-mode dan 1350 nm untuk single-mode. Kapasitas total dari jaringan serat optik ini untuk saat ini adalah 2.6 Gbps dengan 1.6 Gbps untuk penggunaan internet internasional dan 1 Gbps untuk penggunaan internet domestik. Kapasitas internet internasional tersebut dibagi lagi menjadi dua, 0.8 Gbps diarahkan menuju Telkom dan 0.8 Gbps sisanya menuju Indosat. Jaringan tersebut juga tersambung dengan area kampus Salemba yang letaknya terpisah melalui Metro Ethernet Indosat dengan kecepatan 270 mbps. Pada penelitian ini, dikemukakan sebuah ide bahwa sambungan tersebut dapat dikembangkan lagi menuju institusi perguruan tinggi lainnya untuk meningkatkan kesinambungan antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. ...... This paper presents an evaluation of a fiber optic network of a higher education institution that is located in Depok and its improvement methods. The fiber optic network in question is a wholly underground network with designs based on the star topology centered in said institution’s Center for Computer Science. The fiber optic network is an active optical network (AON) which relies on a set of electrically powered switches to perform switching or routing operations which is conducted in the layer 3 of the OSI Layer model. The fiber optic network utilizes a combination of both single-mode fiber and multi-mode fiber concurrently with the 850 nm wavelength reserved for the multi-mode fiber and 1350 nm wavelength for the single-mode fiber. The current total capacity of the network is 2.6 Gbps with 1.6 Gbps allocated for international connections and the remaining 1 Gbps for domestic internet connections. The 1.6 Gbps bandwidth for international connection is further divided into two halves, 0.8 Gbps is routed through Telkom and the other half is routed through Indosat. This network is also connected to an off-site campus located at Salemba through Indosat's Metro Ethernet network with a data rate of 270 mbps. This paper presents the idea of expanding this connection to include other higher education institution to increase the degree of connectivity between educational institutions in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohan Adhi Styoutomo
Abstrak :
Pada tanggal 18 Januari 2022, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah mengesahkan rancangan undang – undang (RUU) Ibu Kota Negara menjadi undang – undang (UU) sehingga Ibu Kota Jakarta akan digantikan dengan Ibu Kota baru yang bernama Nusantara. Berdasarkan rencana induk Ibu Kota Nusantara (IKN), IKN memiliki visi menjadi economic superhub melalui enam klaster dan dua enabler. Salah satu enabler adalah penerapan kota cerdas yang mendorong IKN sebagai kota berkelanjutan, bukan hanya liveable tetapi juga loveable. Tolak ukur keberhasilan kota cerdas di IKN dinyatakan melalui KPI, yaitu terpenuhinya seluruh konektivitas digital dan teknologi, informasi, serta komunikasi untuk seluruh penduduk dan bisnis. Guna mencapai target tersebut dibutuhkan infrastruktur cerdas yang merupakan salah satu komponen penting kota cerdas. Proses pengumpulan data dilakukan secara wawancara dan studi dokumen terkait IKN. Penerapan best practice studi dari negara lain dijadikan sebagai pertimbangan dari analisis pemilihan rancangan awal berdasarkan analisis SWOT. Penelitian ini menghasilkan rancangan awal jaringan fiber pada backbone menggunakan topologi double ring. Rancangan awal pusat komando dan kontrol digunakan untuk memantau sistem perkotaan, keselamatan dan keamanan, layanan pemerintah, lingkungan dan keberlanjutan, akses dan mobilitas, dan kelayakan huni. Rancangan awal pusat data di IKN diimplementasikan dengan membangun pusat data sendiri dan menjadikan pusat data IKN menjadi bagian dari pusat data nasional sehingga setiap kementerian atau lembaga tidak perlu membuat pusat datanya masing – masing. Rancangan awal penerapan infrastruktur kendaraan otonom di IKN menerapkan teknologi DSRC berbasis WiFi 802.11bd/802.11p. Implikasi teori dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam perancangan infrastruktur cerdas pada ibu kota negara atau kota cerdas lainnya. ......On January 18, 2022, the People's Representative Council (DPR) and the Government passed the draft law (RUU) on the State Capital to become law (UU) so that the capital city of Jakarta will be replaced with a new capital city called Nusantara. Based on the master plan for the Archipelago Capital City (IKN), IKN has a vision of becoming an economic superhub through six clusters and two enablers. One of the enablers is the implementation of smart cities that encourage IKN to become sustainable cities, not only liveable but also loveable. The benchmark for the success of smart cities in IKN is expressed through KPIs, namely the fulfilment of all digital connectivity and technology, information and communication for all residents and businesses. To achieve this target, smart infrastructure is needed, which is one of the essential components of a smart city. The data collection process was carried out using interviews and a study of documents related to IKN. The application of best practice studies from other countries is used as a consideration in the analysis of the selection of the initial design based on the SWOT analysis. This research produces a preliminary design of fiber network strategy on the backbone using a double-ring topology. Preliminary design of command-and-control center awales monitor urban systems, safety and security, government services, environment and sustainability, access and mobility, and habitability. Preliminary design of the data center at IKN is implemented by building its data center and making the IKN data center part of the national data center so that each ministry or agency does not need to create its own data center. Preliminary design for implementing autonomous vehicle infrastructure in IKN applies DSRC technology based on WiFi 802.11bd/802.11p. The theoretical implications of this research can be used as a reference for further study in designing smart infrastructure in national capitals or other smart cities.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library