Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boissiere, Olivier
Basel: Birkhauser Verlag, 1996
720.92 BOI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sesonske, Alexander
Cambridge, UK: Mass Harvard University Press , 1980
791.437 SES j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maligon, Jean
Paris: Seuil, 1960
786.6 MAL r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Aisha Chandra
"Skripsi ini membahas tentang pemikiran Jansenisme terutama mengenai grâce yang terdapat dalam novel Le Baiser au Lépreux melalui tokoh Jean yaitu dari diri Jean sendiri, lingkungan maupun latar tempat Jean berada. Untuk melihat bagaimana pemikiran tersebut ditampilkan dalam novel Le Baiser au Lépreux maka akan digunakan teori sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes dan teori sekuen Viala dan Schmitt.

Abstract
This thesis analysis the school of thought of Jansenism especially about the grace of God which is implied in the novel of Le Baiser au Lépreux through its main character Jean. The analysis will be focusing on Jean itself, his environment and places where he has been. To demonstrate the way the thoughts are being exposed in the novel of Le Baiser au Lépreux, the structuralism theory of Roland Barthes, Viala and Schmitt are applied."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S520
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Natsir Afandi
"Karya tulis ilmiah ini akan menelaah suatu masalah pokok, yaitu mengenai Kebebasan Menuru Jean Paul Sar_tre dalam 'Ada dan Ketiadaan'. Sartre, lahir di Paris tanggal 21 Juni 1905 dan meningrgal 15 April 1980. Banyak menulis karya-karyanya di bidang filsafat, prose-fiksi, drama dan lainnya. Sartre mendasari filsafatnya dengan bertumpu pada ontologi. Ia mengemukakan masalah ada, yakni : (1) L'etre en-soi (Ada-pada-dirinya), (2) L'erte pour-soi (Ada-untuk-dirinya), dan (3) L'etre pour-les autres (Ada-untuk-orang lain) beserta sifat-sifatnya. Kebebasan merupakan sifat dari "etre pour-soi" yang tidak dapat dilepaskan sifat lainnya, yakni, kesadaran, kebelumselesaian dirinya. Maka, "Kebebasan sebagai Ada dan Ketiadaan" harus dipahami sebagai berikut ini. "Ada" sebagai pour-soi (untuk dirinya) adalah dihukum untuk bebas. "Ada" ini mampu "berbuat" baik secara "meniada" maupun untuk "mengadakan".
Dengan melalui kemampuan menentukan pilihan/tujuan di pikiran, motif, motivasinya, kehendak dan tindakannya guna mewujudkan tujuan objektifnya. Berarti melalui kebebasannya manusia mempunyai kesanggupan untuk menyadari dirinya yang bebas itu memang _ada_ sekaligus mampu memahami fenomena-fenomena dirinya. Maka dari itu dirinya dipahami sebagai ada dan tiada, mampu "membuat" dirinya, dengan membuat dari yang tiada menjadi ada (mampu mewujudkan apa yang di alam pikirannya menjadi kenyataan). Lagi pula Sartre juga mengulas kebebasan dalam hubungannya dengan situasi, faktisitas, serta tanggung jawabnya. Begitu juga kebebasan erat kaitannya dengan pembuatan nilai-nilai yang dilakukan oleh dirinya. Demikianlah menurut Sartre.
Penulis memilih judul Skripsi tersebut, guna mengetahui arti suatu kebebasan. Dan tentunya kita ingin mengetahui pengaruh kebebasan terhadap suatu masyarakat khususnya terhadap kreativitas atau dinamikanya. Maka, tidak heran jika diperlukan pula adanya evaluasi atau pun pembahasan mengenai relevansinya. Namun, guna mengetahui isi tulisan tersebut yang lebih luas sebaiknya dibaca dalam bab-bab selanjutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is conducted to answer questions surrounding social phenomenon of reading books as a consumptive lifestyle and its relation to political economy studies of the mass media consumption as system of significations. Jean Baudrillard's theory on consumer society and his critic of the political economy of the sign are two important works upon which the theoritical foundation of this research was based. This is a qualitative research rooted in critical tradition with social constructionism as its strategy. Finding in this research is collected through in-dept interview and participatory observation and analyzed through qualitative comparative analysis. The findings reveal that books consumption (especially imported books) have higher degree of prestige than other media as it manifests into consumptive lifestyle of "positional goods" upon which upper class can enjoy only if others from lower class do not; therefore defining their superior social status."
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, V (3) September-Desember 2006: 1-29, 2006
TJPI-V-3-SeptDes 2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Susanto
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27658
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nauli, Ellen Patar
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penam_pilan konflik melalui alur, pengaluran dan tokoh dalam lakon Electre karya Giraudoux. Metode yang dipakai adalah metode struktural. Teori yang digunakan adalah teori Anne Ubersfeld yaitu teori skema aktan dan teori tentang tokoh sebagai Himpunan ciri-ciri Pembeda. Analisis alur dilakukan dengan menyusun skema aktan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lakon Electre terdapat tiga skema aktan dengan masing-masing subyek yaitu Electre, Egisthe dan Clytemnestre. Terlihat melalui skema aktan bahwa obyek dan tujuan subyek-subyek bertentangan sehingga menimbulkan konflik. Setelah itu diteliti pula pengaluran lakon. Peristiwa secara beruru_tan dari awal babak I sampai babak II diuraikan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa pengaluran menunjang des_kripsi penampilan konflik lakon. Pembahasan tokoh berpatokan pada hubungan antar tokoh yang terlihat dalam skema aktan (tokoh sebagai unsur yang menduduki fungsi S, A, Op). Kemudian tokoh dianalisis sebagai Himpunan ciri-ciri Pembeda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa delapan tokoh yang dianalisis memiliki ciri mental dan tindakan tertentu yang membedakan satu tokoh dengan tokoh lainnya. Terlihat bahwa masing-masing tokoh mempunyai fungsi tertentu dalam skema aktan dan memiliki peran dalam gerak alur cerita. Dari hasil analisis tokoh terlihat pula bahwa pada tokoh Electre dan Egisthe terjadi perkembangan sikap, sedangkan pada tokoh Clytemnestre terlihat adanya konsis_tensi watak. Setelah itu tokoh yang sangat besar perannya dalam penyelesaian konflik yaitu Electre dan Egisthe dibahas secara khusus. Perkembangan sikap mereka diuraikan seja_lan.dengan perkembangan konflik. Perkembangan sikap tokoh Electre dan Egisthe mempengaruhi cara masing-masing untuk mencapai tujuan dan mengalahkan lawan. Electre dengan kekerasan hatinya tidak memberi kesempatan pada Egisthe untuk menyelamatkan rakyat Argos. Electre memperalat Oreste dalam usahanya membalas dendam kepada Egisthe dan Clytemnestre. Tokoh Egisthe dengan cara membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi ingin agar Electre mengukuhkannya sebagai raja Argos tetapi gagal. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tokoh Electre mampu mengalahkan lawannya didorong oleh kekuatan watak dan keyakinannya dalam bertindak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boissière, Olivier.
Paris: Terrail, 1996.
720 BOI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>