Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliani
"ABSTRAK
Jelly merupakan makanan kecil yang banyak beredar dipasaran dengan penainpilan menarik dan harga yang relatif murah. Sebagian besar konsumen Jelly tersebut adalah anak- anak, oleh karena,itu perlu dilakukan penelitian sejauh mana tingkat keamanan bahan-bahan yang terdapat dalam Jelly.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah peng- gunaan .bahan tambahan pengawet dan ■pemanis dalam Jelly sesuai dengan yang tertera dalam peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 722/MENKES/PER/IX/'88.
Untuk memisahkan pengawet dari zat-zat lain yang mengganggii digunakan kloroform dan dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis dehgan eluen n-heksan-asam asetat
glasial pada perbandingan 96:4. Penetapan kadar pengawet digunakan metode spektrodensitometri. Pada penetapan kadar pemanis, untuk sakarin dipakai metode kolorimetri. D.isini sakarin dengan penambahan fenol dan asam sulfat pada pemana- san 130-140*^0 dan dengan penambahan NaOH akan bdrwarna merah. Resapan maksimum diukur pada panjang gelombang 558 nm. . Sedangkan penetapan kadar siklamat menggunakan metode. gravimetri, dimana siklamat akan didestruksi menggunakan asam klorida pekat, keinudian diendapkan sebagai Barium
sulfat.

"
1995
S32020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wantonoro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui "Efektivitas kateterisasi urin menggunakan jelly anestesi dan jelly biasa terhadap respon nyeri pasien laki – laki di RSUD Muntilan dan PKU Muhammadiyah DIY". Desain penelitian Quasi eksperimen; post-test only control group. Pengambilan sampel dilakukan secara nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, Sampel penelitian berjumlah 30 responden yang terbagi dalam dua kelompok.
Hasil uji statistik Mann–Whitney didapatkan angka significancy 0,000. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada skala nyeri keterisasi urin menggunakan jelly anestesi dan jelly biasa pada pasien laki - laki. Dari hasil penelitian, jelly anestesi direkomendasikan diberikan 3 menit sebelum pemasangan kateter urin laki - laki.

This research aimed to show the effectiveness of urine catheterization using anesthetics jelly and water based lubricant for male patients’ pain response at RSUD Muntilan and PKU Muhammadiyah DIY. The research design used quasi experiment; post test only control group. Sample was taken by nonprobability sampling with purposive sampling method.In this study, there were 30 respondents which were divided into two groups.
The Mann-Whitney test indicated a significant difference in urine catheterization pain score response using anesthetics jelly and common jelly for male patients. From this study, anesthetics jelly was recommended to use with 3 min delay following instillation of anesthetics jelly before urine catheterization for male patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Natalie
"Peningkatan penggunaan Fetal Bovine Serum (FBS) dari tahun ke tahun menyebabkan permintaan melebihi supply. Hal ini menyebabkan peningkatan harga FBS. Penelitian ini dimulai dengan membuat sediaan serbuk royal jelly dan propolis menggunakan metode freeze drying. Serbuk royal jelly dan ekstrak propolis kemudian akan ditambahkan pada media kultur kemudian dihitung proliferasi dan viabilitas sel fibroblas dengan menggunakan Trypan blue assay. Penambahan variasi propolis, royal jelly, dan FBS akan dilakukan dalam 7 variasi konsentrasi. Hasil proliferasi sel fibroblas media variasi 1 pada hari ketujuh memberikan hasil terbaik dari antara media variasi lain dengan rata-rata 24.780,7±401,98 sel/cm2. Namun hasil tersebut masih belum melebihi proliferasi pada media kontrol. Hasil pengujian viabilitas media variasi 1 hingga media variasi 4 pada hari ketujuh memberikan hasil viabilitas > 95%. Berdasarkan pada hasil PDL, viabilitas, dan morfologi sel fibroblast, maka media variasi terbaik merupakan media variasi 3 dengan waktu inkubasi 3 hari yang mencapai nilai level pembelahan sebanyak 3,3 level. Untuk waktu inkubasi 7 hari, media 1 merupakan yang terbaik diantara media variasi dengan nilai level pembelahan sebanyak 3,4level.

The increasing use of Fetal Bovine Serum (FBS) over the years has led to a demand exceeding the supply. This has resulted in an increase in the price of FBS. This research begins by preparing powdered formulations of royal jelly and propolis using the freeze-drying method. The powdered royal jelly and powder propolis sulawesi extracts will then be added to the culture media, and the proliferation, viability, and population doubling level (PDL) of sel fibroblas cells will be assessed using the Trypan blue assay. Seven serum concentration variations (combination of royal jelly, propolis, and FBS) will be added on multi well culture plate 12 wells microplate sterile. The results of sel fibroblas cell proliferation in 1st media variation on the seventh day showed the best outcome among the other variations, with an average of 24,780.7±401.98 cells/cm2. The viability testing results of 1st to 4th variation media on the seventh day showed viability rates of >95%. Based on the results of PDL, viability, and fibroblast cell morphology, the best variation medium is variation medium 3 with an incubation time of 3 days, reaching a cell division level of 3.3. For an incubation time of 7 days, variation medium 1 is the best among the 1st variation with seven day incubation, at the average level of 3.38 PDs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grestyasanti Wimasan
"Latar Belakang: Adanya stimulus yang diterima oleh dentin akan direspon oleh kompleks dentin-pulpa melalui reaksi inflamasi. Perkembangan terapi endodontik regeneratif melalui rekayasa jaringan melibatkan eksosom sebagai salah satu komponen pendukung yang esensial. Wharton’s Jelly (WJ) merupakan salah satu sumber sel punca mesenkim yang telah terbukti memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi adiposit, osteosit, dan kondrosit di bawah stimulasi yang sesuai. Belum ada studi yang mempelajari potensi eksosom WJ pada regenerasi kompleks dentin-pulpa.
Tujuan: Mengetahui potensi angiogenik dan odontogenik eksosom WJ melalui ekspresi FGF-2 dan DSPP pada regenerasi kompleks dentin-pulpa.
Metode: Untuk mengetahui potensi angiogenik, pada kultur hDPSC primer dilakukan penambahan eksosom WJ 0,5%, 1%, dan 5% dibandingkan dengan kontrol pada waktu observasi 3 dan 7 hari, kemudian dilakukan analisis ekspresi FGF-2 dengan uji ELISA. Selain itu, dilakukan analisis ekspresi marker diferensiasi odontogenik yaitu ekspresi DSPP dengan uji ELISA pada waktu observasi 7 dan 14 hari, serta pengamatan kualitatif sel dari pewarnaan Alizarin Red pada hari ke-21. Uji statistik dilakukan menggunakan one-way Anova.
Hasil: Terdapat peningkatan ekspresi FGF-2 dan DSPP yang menunjukkan potensi eksosom WJ berbagai konsentrasi (0,5%, 1%, dan 5%) pada media kultur hDPSC, serta terlihat gambaran nodul berwarna merah menunjukkan deposisi mineral yang berasal dari sel punca pulpa yang terdiferensiasi
Kesimpulan: Eksosom WJ memiliki potensi untuk diferensiasi angiogenik dan odontogenik.

Background: The stimulus received by dentin will be responded by dentin-pulp complex through inflammatory reaction. The development of regenerative endodontic therapy through tissue engineering involves exosomes as one of the essential supporting components. Wharton's Jelly (WJ) is one of the sources of mesenchymal stem cells that have been proven to have the ability to differentiate into adipocytes, osteocytes, and chondrocytes under appropriate stimulation. There has been no study on the potential of WJ exosomes on dentin-pulp complex regeneration.
Objective: To investigate the angiogenic and odontogenic potential of WJ exosomes through the expression of FGF-2 and DSPP towards regeneration of pulp-dentine complex.
Methods: To determine the angiogenic potential, the primary hDPSC culture was added with 0.5%, 1%, and 5% WJ exosomes compared to the control at the observation time of 3 and 7 days, then analysed the expression of FGF-2 by ELISA test. In addition, the expression of odontogenic differentiation markers, namely DSPP expression, was analysed by ELISA test at 7 and 14 days of observation, as well as qualitative observation of cells from Alizarin Red staining on day 21. Statistical tests were performed using one-way Anova.
Results: There was an increase in the expression of FGF-2 and DSPP indicating the potency of WJ exosomes at various concentrations (0.5%, 1%, and 5%) in the hDPSC culture medium, and red nodules were seen indicating mineral deposition derived from differentiated pulp stem cells.
Conclusion: WJ exosomes have potential for angiogenic and odontogenic differentiation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Khusuma
"ABSTRAK
Sel punca mesenkimal SPM sangat menjanjikan untuk pengobatan penyakit degeneratif. Keterbatasan penggunaan sel punca dari jaringan embrionik dan dewasa menyebabkan peneliti mencari alternatif lain sumber sel punca, salah satunya wharton rsquo;s jelly tali pusat. Wharton rsquo;s jelly WJ dari persalinan aterm cukup bulan telah berhasil diisolasi dan didiferensiasikan, sedangkan WJ dari persalinan preterm kurang bulan belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan WJ sebagai sumber sel punca dan membandingkan proliferasi dan diferensiasi WJ dari persalinan preterm dan aterm menggunakan medium kultur xenofree.Sel punca WJ dikultur dalam medium DMEM 10 FBS, DMEM 10 PRP dan Mesencult . Sel yang telah konfluens dipanen, dan ditumbuhkan kembali pada wadah yang baru pasase dengan medium yang sama. Pasase dilakukan hingga pasase ke 5 dan dilakukan uji diferensiasi pada pasase 3 dan 5. Jumlah sel antara WJ dari persalinan preterm dan aterm dianalisis menggunakan analisis statistik t-independent test. WJ preterm tumbuh dan bersifat plastic-adherent dan memiliki perbedaan yang tidak bermakna dalam proliferasi sel dengan jumlah populasi sel lebih besar dibandingkan WJ aterm. Sel punca WJ preterm dapat berdiferensiasi dan medium xenofree dapat digunakan untuk menggantikan FBS. WJ dari persalinan pretem dapat digunakan sebagai sumber sel punca mesenkimal.

ABSTRACT
Mesenchymal stem cells are claimed as a promising degenerative medicine.
Due to limited use of stem cells derived from embryonic and adult tissues, researchers have to find alternative sources of stem cells, and one of them are Wharton 39 s Jelly umbilical cord. Wharton 39 s Jelly WJ derived from full term birth have been isolated and differentiated, but very few researches focus on the WJ derived from preterm birth. This study aimed to analyse the ability of WJ a source for the stem cells, and to compare the proliferation and differentiation of WJ derived stem cells from preterm and full term birth using xeno free culture media. WJ was cultured with the followings media DMEM 10 FBS, DMEM 10 PRP and Mesencult . Cells reaching confluence were har vested and pasage in different containers, but with the same media. Cell passaging was carried out until the fifth passage, and the differentiation tests were performed. Cell cumulative between WJ derived stem cells from pre term and full term birth were then analysed using t independent test. The preterm WJ grown in culture media were plastic adherent, had a non significant difference with WJ derived from full term birth, but had a higher number of cell populations than the latter. WJ were able to differentiate, and xeno free media can be used to replace FBS. WJ derived stem cells from preterm birth can be used as a source for mesenchymal stem cells."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Cristy Arianta
"Latar belakang: Inflamasi adalah respon imun untuk mempertahankan inang terhadap patogen atau kerusakan. Namun, inflamasi yang tidak diatur dapat menyebabkan banyak penyakit. Peradangan terutama dimediasi oleh faktor kekebalan bawaan, termasuk sitokin, kemokin, dan sel kekebalan bawaan. Sitokin adalah mediator peradangan. Lipopolisakarida (LPS) adalah stimulator pulpitis yang kuat yang telah ditemukan pada jaringan pulpa yang meradang, menyebabkan pelepasan sitokin inflamasi termasuk IL-6, TNF-α dan IL-1β. Eksosom muncul sebagai strategi terapi mutakhir untuk mengobati sistem kekebalan tubuh akibat inflamasi. Sebagian besar sel mengeluarkan eksosom, yang dapat memiliki aktivitas imunomodulator yang kuat, tergantung pada jenis sel tempat mereka berasal. Sel punca mesenkim Wharton’s Jelly (hWJ-MSC) yang berasal dari tali pusar telah disarankan untuk mengurangi peradangan, sebagian melalui pelepasan eksosom.
Tujuan: Untuk menyelidiki efek eksosom Wharton's Jelly pada konsentrasi 0,5%, 1% dan 5% pada sel punca pulpa gigi manusia yang terpapar LPS (hDPSC) pada waktu pengamatan 24, 48 dan 72 jam (analisis ekspresi IL-6)
Metode: Menghitung jumlah ekspresi IL-6 pada human dental pulp stem cell (hDPSCs) yang terpapar LPS yang telah dikultur terlebih dahulu kemudian diberikan eksosom Wharton’s jelly dengan masing-masing konsentrasi 0,5%, 1%, 5% dan dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa pemberian eksosom pada waktu pengamatan 24 jam, 48 jam, dan 72 jam dengan analisis ELISA. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) satu arah dengan uji lanjut LSD.
Hasil : Terdapat penurunan ekspresi IL-6 pada human dental pulp stem cells (hDPSCs) yang dipapar LPS menggunakan eksosom Wharton's Jelly dengan konsentrasi 1% dan 5% pada waktu pengamatan 48 jam.
Kesimpulan: Eksosom Wharton's Jelly dapat menurunkan ekspresi IL-6 pada HDPSC yang terpapar LPS

Background: Inflammation is an immune response that defends the host against pathogens or damage. However, unregulated inflammation can cause many diseases. Inflammation is primarily mediated by innate immune factors, including cytokines, chemokines, and innate immune cells. Cytokines are the mediators of inflammation. Lipopolysaccharide (LPS) is a potent stimulator of pulpitis that has been found in inflamed pulp tissue, causing the release of inflammatory cytokines including IL-6, TNF-α dan IL-1β. Exosomes are emerging as a state-of-the-art therapeutic strategy for treating an overactive immune system. Most cells secrete exosomes, which can have a potent immunomodulatory activity, depending on the type of cell from which they originate. Human Wharton’s jelly mesenchymal stem cells (hWJ-MSC) derived from the umbilical cord have been suggested to reduce inflamation, in part through the release of extracellular vesicle-like exosomes.
Objective: To Investigate the effect of Wharton's Jelly exosomes at concentrations of 0.5%, 1% and 5% on LPS exposed human dental pulp stem cell (hDPSCs) at observation times of 24, 48 and 72 hours (IL-6 expresion analysis)
Methods: Calculating the amount of IL-6 expression in lps exposed human dental pulp stem cells that have been cultured first and then given wharton jelly exosomes with each concentration of 0.5%, 1%, 5% and compared with the control group without exosome administration at observation time 24 hours 28 hours and 72 hours using ELISA analysis. Data were analyzed using a one‐way analysis of variance (ANOVA) with LSD’S post‐test.
Result : There is a decrease in IL-6 expression in lps exposed human dental pulp stem cells (hDPSCs) using Wharton's Jelly exosomes with a concentration of 1% and 5% at 48 hours observation time.
Conclusions: Wharton's Jelly Exosome decrese IL-6 expresion on LPS‐exposed HDPSCs.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nickie
"Latar Belakang: Konsep cell-free therapy mencakup cell homing yang melibatkan serangkaian proses fisiologis termasuk pengenalan sel, migrasi, proliferasi, dan diferensiasi, dan pada akhirnya mencapai regenerasi jaringan. Sel punca ligamen periodontal (hPDLSCs) memiliki kapasitas regenerasi periodontal yang unik. Eksosom Wharton’s Jelly (WJ-Eksosom) telah terbukti memiliki kemampuan memperbaharui diri dan diferensiasi menjadi berbagai jaringan. Namun, belum banyak yang meneliti mengenai pengaruh aktivitas migrasi dan proliferasi WJ-Eksosom terhadap hPDLSCs.
Tujuan: Membuktikan WJ-Eksosom dengan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 5% memiliki pengaruh terhadap aktivitas migrasi dan proliferasi hPDLSCs
Metode: Untuk melihat aktivitas migrasi (speed rate dan wound closure), pada kultur hPDLSCs dilakukan penambahan eksosom WJ 0,5%, 1%, dan 5% dibandingkan dengan kontrol pada waktu observasi 24 jam dengan metode scratch assay.Untuk melihat proliferasi, pada kultur hPDLSCs dilakukan penambahan eksosom WJ 0,5%, 1%, dan 5% dibandingkan dengan kontrol pada waktu observasi 24 jam dan 72 jam dengan metode cell counting kit-8. Uji statistik dilakukan analisis One-Way Anova.
Hasil: Terdapat peningkatan aktivitas migrasi dan proliferasi pada hPDLSCs yang dipaparkan WJ-Eksosom dengan kelompok perlakuan WJ-Eksosom dengan konsentrasi 5% memberikan hasil yang paling baik.
Kesimpulan: WJ-Eksosom memiliki pengaruh terhadap aktivitas migrasi dan proliferasi sel punca ligamen periodontal.

Background: The concept of cell-free therapy includes cell homing which involves a series of physiological processes including cell recognition, migration, proliferation, and differentiation, and ultimately achieving tissue regeneration. Periodontal ligament stem cells (hPDLSCs) have a unique periodontal regeneration capacity. Wharton's Jelly exosomes (WJ-Exosomes) have been shown to have the ability to self-renew and differentiate into various tissues. However, there has not been much research on the effect of WJ-Exosomes migration activity and proliferation rate on hPDLSCs.
Objective: To investigate the effect of WJ-Exosomes with 0,5%, 1% and 5% concentration on migration activity and proliferation rate of hPDLSCs
Methods: To determine the migration activity (speed rate and wound closure) on primary culture of hPDLSCs, WJ-Exosomes (0,5%,1% and 5%) is added and compared to control group at 24 hours examination with scratch assay. To determine the proliferation rate on primary culture of hPDLSCs, WJ-Exosomes (0,5%,1% and 5%) is added and compared to control group at 24 hours and 72 hours examination with cell counting kit-8 assay. Result then analayzed statistically with One-Way Anova.
Results: There was an increase in migration activity and proliferation rate of hPDLSCs with the highest result found in WJ-Exosomes 5%
Conclusion: WJ-Exosomes have effect on migration activity and proliferation rate of hPDLSCs
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Arini Fitria Jamin
"Latar belakang : Pada tahap inflamasi awal pulpa, sitokin dan mediator inflamasi akan disintesis dan disekresikan oleh sel-sel kompleks dentin pulpa. TNF-α adalah sejenis sitokin yang memiliki efek pleiotropik pada berbagai jenis sel dan sebagai pengatur utama respon inflamasi. LPS terhadap pulpa adalah sebagai stimulator poten pada pulpitis yang dapat ditemukan pada jaringan pulpa yang terinflamasi yang menyebabkan pelepasan sitokin inflamasi. Sekretom WJ memiliki potensi dalam regenerasi dan modulasi sistem imun tubuh serta melalui sekresi faktor spesifik. Tujuan : membuktikan Potensi Sekretom Wharton Jelly Terhadap Ekspresi TNF-α Pada hDPSC Yang Terekspos LPS. Metode : Sel punca pulpa (hDPSC) merupakan hasil kultur primer yang telah 80% confluent (telah melalui uji stem cell marker CD90 98%, CD105 99,7% , CD73 94% dan LinNeg 0,5%) dan mencapai P2-3 dilakukan serum starvation 24 jam. Kelompok penelitian ini terdiri dari 5 kelompok, yaitu : DMEM ; DMEM + LPS; DMEM + LPS + USEPro 12,5 % ; DMEM + LPS + USEPro 25 % ; DMEM + LPS + USEPro 50 %. Kemudian dilakukan uji ELISA untuk melihat potensi sekretom WJ dalam menurunkan ekspresi TNF-α pada observasi waktu 24 dan 72 jam. Hasil : Tidak Terdapat perbedaan ekspresi TNF-α (p > 0,05) antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Kesimpulan : Walaupun tidak terdapat perbedaan yang bermakna, namun secara substansi sekretom WJ 25% yang paling berpotensi dalam menurunkan ekspresi TNF-α sel punca pulpa yang terekspos LPS.

Background: In the early inflammatory stages of the pulp, cytokines and inflammatory mediators will be synthesized and secreted by cells of the pulp dentin complex. TNF-α is a type of cytokine that has pleiotropic effects on various cell types and is a major regulator of inflammatory responses. LPS is a potent stimulator of pulpitis which can be found in inflamed pulp tissue which causes the release of inflammatory cytokines. The WJ secretome has the potential to regenerate and modulate the body's immune system as well as through the secretion of specific factors. Objective: to prove the potential of the Wharton Jelly Secretome on TNF-α Expression in hDPSCs Exposed to LPS. Method: : Human Dental Pulp stem cells (hDPSC) are the result of primary culture which are 80% confluent (have gone through the stem cell marker test CD90 98%, CD105 99.7%, CD73 94% and LinNeg 0.5%) and reached P2-3 by serum 24 hour starvation. This research group consists of 5 groups, namely: DMEM; DMEM + LPS; DMEM + LPS + USEPro 12.5 % ; DMEM + LPS + USEPro 25 % ; DMEM + LPS + USEPro 50 %. Then an ELISA test was carried out to see the potential of the WJ secretome in reducing TNF-α expression at 24 and 72 hours of observation. Results: There was no difference in TNF-α expression (p > 0.05) between the test group and the control group. Conclusion: Although there was no significant difference, substantially the 25% WJ secretome had the greatest potential in reducing the expression of TNF-α in pulp stem cells exposed to LPS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chico Xavier
"Penyembuhan luka merupakan sesuatu yang kompleks dan melibatkan banyak hal termasuk homeostasis, peradangan, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Namun, kerusakan pada jaringan kulit karena luka parah dapat menyebabkan regenerasi yang kurang cukup dan memerlukan intervensi klinis. Walaupun adanya perawatan klinis, jaringan bekas luka tetap menjadi penghalang untuk pemulihan penuh secara estetik dan fungsional dari jaringan kulit di area luka. Alginat merupakan salah satu biomaterial yang digunakan untuk membuat scaffold untuk jaringan kulit. Royal jelly memiliki kemampuan untuk meningkatkan regenerasi sel serta memiliki sifat-sifat antioksidan, antibakteri, dan anti-peradangan. Hal ini membuat kedua bahan tersebut menjadi cocok untuk dijadikan bahan utama scaffold jaringan kulit. Pada penelitian ini, akan dilakukan perakitan dan karakterisasi pada 3D printer Anet A8 menjadi bioprinter. Perakitan dimulai dari pembuatan microextruder printhead, modifikasi panel kontrol, dan modifikasi firmware serta pembuatan sprayer. Bioink yang terbuat dari sodium alginat 5% (w/v) dan royal jelly 10% (w/v) akan digunakan untuk membuat scaffold menggunakan metode 3D bioprinting dengan scaffold yang dirancang menggunakan perangkat lunak SolidWorks dan Ultimaker Cura. Tiga jenis model scaffold dibuat dengan bentuk persegi berjaring yang memiliki pola yang berbeda. Scaffold dicetak menggunakan bioprinter yang telah dimodifikasi dan dipadatkan menggunakan CaCl2. Scaffold berhasil dibentuk dengan menggunakan model persegi berjaring dengan pola zig-zag.

Wound healing is a complex process involving various factors such as homeostasis, inflammation, migration, proliferation, and maturation. However, severe skin tissue damage due to wounds can result in insufficient regeneration and may require clinical intervention. Despite clinical treatments, scar tissue remains a barrier to full aesthetic and functional recovery of skin tissue at the wound site. Alginate is one of the biomaterials used to create scaffolds for skin tissue. Royal jelly has the ability to enhance cell regeneration and possesses antioxidant, antibacterial, and anti-inflammatory properties. These qualities make both materials suitable as primary components for skin tissue scaffolds. In this study, assembly and characterization will be conducted on a 3D printer Anet A8 transformed into a bioprinter. Assembly will begin with the creation of a microextruder printhead, modification of the control panel and firmware, and the creation of a sprayer. A bioink made of 5% (w/v) sodium alginate and 10% (w/v) royal jelly will be used to create scaffolds using 3D bioprinting, with scaffold designs created using SolidWorks and Ultimaker Cura software. Three types of scaffold models will be produced in the form of square mesh with different patterns. Scaffolds will be printed using the modified bioprinter and solidified using CaCl2. The scaffolds were successfully formed using the square mesh model with a zig-zag pattern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Adrian Diapari
"ABSTRAK
Sistem pengukuran dengan menggunakan tolak ukur finansial saat ini dirasakan
tidaklah cukup karena hanya dapat mengukur kinerja masa lampau saja. Yang dibutuhkan oleh
manajemen adalah suatu alat ukur yang dapat menuntun dan mengevaluasi strategi untuk
mencapai vlsi dan misi perusahaan. Selain itu tolak ukur finansial juga tidak dapat mengukur
asset-asset perusahaan yang intangible yang diperlukan untuk pencapaian visi dan misi
perusahaan.
Konsep Balanced Scorecard menggabungkan penggunaan tolak ukur finansial dan non
finansial, baik sebagai outcome measures, maupun sebagai performance drivers dari inisiatif
strategik yang digunakan perusahaan. Konsep Balanced Scorecard juga menggambarkan
hubungan sebab akibat dari keempat perspektif, yaitu flnansial, pelanggan, proses bisnis
internal serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Kembalinya pola konsumsi masyarakat Indonesia dan semakin meningkatnya volume
ekspor merupakan salah satu peluang bagi PT.Yupi Indo Jelly Gum sebagal salah satu pemain
di industri confectionaty indonesia untuk mencapai tujuan utamanya yaitu peningkatan nilai
Return on Investment (ROI).
Studi dalam karya akhir ini membahas penerapan konsep Balanced Scorecard sebagai
sistem penilaian kinerja perusahaan di PT.Yupi Indo Jelly Gum dalam mencapai visi dan misi
perusahaan yaitu melayani pasar-pasar besar didunia. Dalam studi ini akan dibahas inisiatif
inisiatif strategik perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya yang dipisahkan dalam empat
perspektif Balanced Scorecard. Studi ini juga menjelaskan hubungan antara inisiatif-inisiatif
strategik tersebut serta tolak-tolak ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilannya,
baik yang berupa outcome measures maupun yang berupa performance drivers.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam karya akhir ini meliputi urutan proses
yang dimulai dari penelitian pendahuluan dan kemudian diikuti oleh identifikasi masalah,
perumusan tujuan, penelitian kepustakaan dan lapangan, serta tahap-tahap pembuatan
Balanced Scorecard yang meliputi penentuan tujuan tiap perspektif, pemilihan inisiatif
strategik, penentuan tolak ukur, penentuan target dan pembuatan peta strategi. Kemudian path
tahap terakhir diambil kesimpulan dan keseluruhan penelitian yang dilakukan.
Peningkatan nilai ROT merupakan tujuan akhir dari keseluruhan inisiatif strategik yang
terdapat dalam Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum. Dalam perspektif finansialnya,
peningkatan nilai ROT dilakukan melalui pertumbuhan pendapatan perusahaan, penurunan
biaya operasi dan peningkatan produktivitas karyawan.
OIeh karena pelanggan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan, maka
perspektif pelanggan pada Balanced Scorecard menekankan pada retensi pelanggan dengan
meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan serta melakukan proses akuisisi pelanggan baru
Hal ini dicapai dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, menjaniin ketersediaan
barang dipasar dan peningkatan brand awareness dan produk PT.Yupi Indo Jelly Gum.
Untuk mendukung inisiatif strategi dalam perspektif pelanggan, perspektif bisnis
internal pada Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum memuat inisiatif strategik yang
mendukung peningkatan tingkat kepuasan pelanggan. Menjamin kualitas sebelum dan sesudah
proses produksi, peningkatan kemampuan riset dan pengembangan, peningkatan kinerja
distributor serta peningkatan efisiensi proses produksi yang mengarah ke penurunan per unit
Cost dari produk merupakan inisiatif strategik yang ada dalam perspektif proses bisnis internal.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan dasar dan merupakan
infrastruktur untuk mencapai tujuan pada ketiga perspektif lainnya dalam Balanced Scorecard.
PT.Yupi Indo Jelly Gum rnenempatkan karyawan sebagai dasar utama. Peningkatan
kemampUan karyawan serta peningkatan tingkat kepuasan karyawan merupakan inisiatif
strategik yang ada dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan diharapkan dapat
menjadi infrastruktur dalam mencapai tujuan pada ketiga perspektif lainnya yang terdapat
pada Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum.
Kesemua inìsiatif strategik itu diukur dengan beberapa tolak ukur, tidak hanya
menggunakan tolak ukur finansial namun juga non finansial, Sebagian tolak-tolak ukur yang
digunakan berfungsi tidak hanya sebagai outcome measures saja, tetapi juga sebagai
performance drivers.
Untuk lebih jelas menvisualisasikan hubungan antar inisiatif-inisiatif strategik yang
terdapat pada keempat perspektif Balanced Scorecard PT.Yupi Indo Jelly Gum, maka dibuat
sebuah peta strategi. Peta strategi tersebut memberikan gambaran yang jelas kepada seluruh
karyawan di perusahaan bagaimana keseluruhan inisiatif-insiatif strategik yang digunakan
mengarah kepada tujuan utama perusahaan yaitu peningkatan nilai ROI. Peta strategi juga
memberilcan gambaran bagaman intangible assets yang dimiliki perusahaan seperti
kemampuan karyawan serta tingkat kepuasan karyawan akan menghasilkan sesuatu yang
tangible yaitu peningkatan nilai ROI.
Namun salah satu hal yang perlu diperhatikan dan penggunaan konsep Balanced
Scorecard oleh PT.Yupi Indo Jelly Gum adalah meskipun keseluruhan inisiatif strategik dalam
keempat perspektifnya akan mendorong peningkatan ROI, namun masih ada faktor-faktor
ekstemal perusahaan yang akan peningkatan ROI seperti krisis ekonomi yang
pernah terjadi.
"
2002
T1569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>