Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrul Ramadhan
"Tulisan ini berupaya untuk mentelaah konsep kebudayaan melalui fenomena jasa joki tugas di pendidikan tinggi. Jasa joki tugas di pendidikan tinggi hadir sebagai fenomena budaya yang kerap dipilih sebagai jalan untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan secara instan, yang padahal, kehadiran jasa joki tugas di pendidikan tinggi merupakan suatu hal terlarang dan bertentangan dengan budaya akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk menjelaskan pentingnya memahami strategi adaptasi dan perasaan sebagai cara untuk menelaah konsep kebudayaan pada fenomena jasa joki tugas di pendidikan tinggi. Skripsi ini menyajikan bahwa jasa joki tugas di pendidikan tinggi dipilih sebagai strategi adaptasi serta manifestasi perasaan para penjokinya. Kehadiran jasa joki tugas di pendidikan tinggi tidak bisa dilepaskan dari perasaan para aktornya serta berbagai hal yang turut menyertai; yakni globalisasi dan penetrasi industri yang membuat kampus menjadi semakin neoliberal sehingga menormalisasi kehadiran jasa joki tug

This paper attempts to examine the concept of culture through the phenomenon of task jockey services in higher education. Task jockey services in higher education exist as a cultural phenomenon that is often chosen as a way to instantly complete lecture assignments. The presence of task jockey services in higher education is prohibited and contrary to academic culture. This research is qualitative with an ethnographic approach to explaining the importance of understanding adaptation strategies and feelings to examine the concept of culture in task jockey services in higher education. This thesis presents that task jockey services in higher education are chosen as an adaptation strategy and a manifestation of the jockey's feelings. The presence of task jockey services in higher education cannot be separated from the actors' feelings and the various things accompanying it, namely globalization and industrial penetration, which have made campuses increasingly neoliberal implicated to normalization the existance of tak jokey"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynardus Rafael
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena penggunaan jasa joki akademik—suatu praktik yang menggambarkan pelanggaran etika akademik di kalangan mahasiswa. Pada studi-studi sebelumnya, perilaku atau pilihan individu mahasiswa dilihat sebagai faktor pendorong, seperti kurangnya kontrol diri, keterbatasan waktu, atau kesulitan dalam mengerjakan tugas. Sementara itu, studi lainnya cenderung menekankan pada faktor struktural atau eksternal, seperti tekanan akademik, faktor lingkungan sosial, dan tersedianya berbagai jenis layanan jasa joki. Saya setuju bahwa kedua faktor utama tersebut berkontribusi pada penggunaan jasa joki akademik di kalangan mahasiswa. Akan tetapi, studi-studi sebelumnya cenderung melihat kedua faktor tersebut secara terpisah. Dengan menggunakan teori habitus dari Pierre Bourdieu, penelitian ini berupaya menjembatani dua pendekatan tersebut dengan melihat bagaimana kedua faktor tersebut saling berkaitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap mahasiswa yang pernah terlibat dalam praktik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik faktor internal (agensi mahasiswa) dan eksternal (struktur sosial) saling memengaruhi dalam membentuk dan memperkuat kebiasaan penggunaan jasa joki akademik. Hal tersebut penting karena tidak hanya mengidentifikasi faktor-faktor pendorong tetapi juga menjelaskan bagaimana praktik tersebut terinternalisasi hingga menjadi kebiasaan dalam lingkungan akademik.

This study aims to explore the phenomenon of contract cheating—an unethical academic practice among university students. Previous studies have typically viewed this behavior through two separate lenses. On one hand, individual factors such as lack of self-control, limited time, or academic difficulties are considered driving forces. On the other hand, structural or external factors, such as academic pressure, social environment, and the availability of cheating services, are also emphasized. While I agree that both internal and external factors contribute to the practice of contract cheating, prior research tends to treat these aspects in isolation. Drawing on Pierre Bourdieu's theory of habitus, this study aims to bridge these two approaches by examining their interconnection. Using a qualitative approach and in-depth interviews with students who have engaged in contract cheating, the findings reveal that internal factors (student agency) and external structures (social structure) interact to shape and reinforce habitual involvement in academic dishonesty. This insight is important not only for identifying the drivers of contract cheating but also for understanding how such practices become normalized within educational settings."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarissa Febriana Azwar
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mendorong penggunaan jasa joki game online sebagai bentuk perilaku risk-taking. Penelitian ini berfokus pada studi kasus dalam komunitas pemain Genshin Impact di Twitter (X), dengan menelaah pengalaman para pemain yang pernah menjadi korban penipuan jasa joki game Genshin Impact. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 4 orang korban. Adapun konsep risk-taking behavior dan reckless behavior digunakan untuk menganalisis narasi viktimisasi korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pemain Genshin Impact melakukan risk- taking dengan menggunakan jasa joki. Game culture seperti flexing, peer pressure, time consuming game content, serta cost and benefit di dalam komunitas mendorong pemain untuk menggunakan jasa joki game online. Selain itu, metode social engineering yang dilakukan oleh pelaku penipuan turut meningkatkan kerentanan pemain yang menunjukkan perilaku reckless terhadap kejahatan penipuan jasa joki game online.

This thesis explores some factors behind the use of online game jockey services as a form of risk-taking behavior. The study focuses on a case within a Genshin Impact player community on Twitter (X), examining the experiences of players who have fallen victims to game jockey service fraud. This descriptive case study adopts a qualitative approach, employing in-depth interviews with 4 victims as the primary data collection method. The concepts of risk-taking and reckless behavior are used to analyze the victims’ narratives. The findings reveal several factors that lead Genshin Impact players to take risks by using game jockey services. Elements of gaming culture—such as flexing, peer pressure, the time consuming nature of gameplay, and cost-benefit considerations within the community—encourage players to seek out these services. Additionally, social engineering tactics used by fraudsters increases the vulnerability of players who exhibit reckless behavior, increasing their susceptibility to online fraud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library