Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Widyajayantie
"ABSTRAK
Minuman ringan merupakan salah satu dari produk yang sering
dikonsumsi oleh masyarakat luas karena dapat menghilangkan rasa haus,
memberikan kesegaran dan rasanya yang manis. Untuk menentukan
apakah produk minuman ringan layak dikonsumsi atau dipasarkan, maka
dilakukan penetapan kadar gula sebagai sukrosa , uji cemaran logam (Pb,
Cu, Zn, dan Sn) dan uji kualitatif siklamat. Metode analisis yang digunakan
antara lain penetapan kadar gula sebagai sukrosa dengan metode Luff
Schoorl, uji cemaran logam dengan AAS dan uji kualitatif siklamat dengan
pengendapan. Hasil analisis minuman ringan yang dilakukan pada 6 produk minuman yaitu sampel A dan C yang merupakan sampel dari
minuman teh dalam kemasan, sampel B dan D yaitu sampel dari minuman
isotonik, sampel E yaitu sampel minuman jeli dan sampel F yang
merupakan sampel dari limun dibandingkan dengan SNI 01-3143-1992
(syarat mutu minuman teh dalam kemasan), SNI 01-4452-1998 (syarat
mutu minuman isotonik), SNI 01-3552-1994 (syarat mutu jeli), dan SNI 01-
2972-1998 (syarat mutu limun) dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :
 Kadar gula total yang terkandung pada keenam sampel mengikuti SNI
yang telah ditetapkan yaitu sampel A dan C masing-masing sebesar
11,4% dan 14,668 % dengan syarat mutu minimal 6% (minuman teh
dalam kemasan), sampel B dan D masing-masing sebesar 13,8% dan
12,64% dengan syarat mutu minimal 5% (minuman isotonik), sampel E
sebesar 27,52% dengan syarat mutu minimal 20 % (jeli), dan sampel
F sebesar 14,89% dengan syarat mutu 6-15% (limun) sehingga
seluruh sampel layak untuk dikonsumsi dan dipasarkan oleh
masyarakat berdasarkan parameter % gula total
 Sampel F memiliki % sukrosa yang paling tinggi yaitu 12,825% dan %
sukrosa terkecil terdapat pada sampel C yaitu 4,89%.
 Sampel C dan D positif mengandung siklamat, sehingga hanya sampel
C dan D yang tidak layak untuk dikonsumsi dan dipasarkan oleh
masyarakat.
 Pada uji cemaran logam hanya sampel A dan E yang memenuhi SNI
untuk logam Pb, Cu, Zn, dan Sn, maka A dan E layak dikonsumsi."
2007
TA1449
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Nadia
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan tingkat kepatuhan tipe diabetes 2 untuk memeriksa kadar gula pada peserta JKN di Jakarta Selatan 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 52,1% responden memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi dan 47,9% memiliki tingkat kepatuhan yang rendah Variabel yang ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan periksa kadar gula adalah jenis kelamin (Nilai P = 0,055) dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan (Nilai P = 0,056).

This study aims to determine the factors associated with the level of diabetes type compliance 2 to check sugar levels in JKN participants in South Jakarta 2019. This type of research is quantitative research with cross sectional design. The results of this study indicate that 52.1% of respondents have a high level of compliance and 47.9% have a low level of compliance Variables found have a significant relationship with compliance check that sugar is gender (P value = 0.055) and patient satisfaction with health care (P value = 0.056)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Priyanto
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki
dan kadar gula darah pada aggregate lansia diabetes melitus di Magelang.
Penelitian eksperimen semu desain pre and post test group design with control
group. Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62
lansia kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian
menggunakan skala sensitivitas dan nilai kadar gula darah. Senam kaki dilakukan
3 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil penelitian kadar gula darah lebih baik
pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000). Sensitivitas kaki lebih
baik pada lansia sesudah diberikan latihan senam kaki (p value 0,000).

Abstract
The study aimed to determine the effect of leg exercise on the feet sensitivity and
blood sugar levels in elderly with diabetes melitus at Magelang. It applied quasiexperimental
design with accidental sampling to 62 elderly in intervention group
and 63 elderly in control group. Assessment instruments used the scale sensitivity
of blood sugar levels. Leg exercises activities performed 3 times a week for 4
weeks. The results showed better blood sugar levels after a given leg exercises as
well as leg sensitivity). A series of leg exercise is recommended to be done by
community nurses to the elders."
2012
T30470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Nurdiono
"Pekerja yang berisiko terkena pajanan polutan udara di jalan raya adalah polisi lalu lintas. Hal ini dikarenakan hampir sepanjang waktu kerjanya polisi lalu lintas berada di jalan raya. Semakin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan di daerah DKI Jakarta menyebabkan meningkatnya tingkat polusi udara di jalan raya salah satunya adalah partikulat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian kadar gula darah polisi yang bertugas di jalan raya dengan kadar gula darah pada polisi yang tidak bertugas di jalan raya DKI Jakarta tahun 2012 . Desain penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan kadar gula darah dengan usia, riwayat merokok, riwayat minum kopi, IMT, dan usia.

Workers at risk of exposure to air pollutants on the highway is a traffic cop. This is because most of the time it works the traffic police were on the highway. The increasing number of vehicle users in Jakarta area led to increased levels of air pollution on the highway one of which is particulate.
This research study aims to determine the blood sugar level police on duty on the highway with glukose levels that are not on police duty in Jakarta highway in 2012. The design is an observational study conducted by cross-sectional approach. The collection of data obtained from observations and interviews.
From the survey results revealed that there was no association of blood sugar levels with age, smoking history, history of coffee drinking, BMI, and age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Widyaputri
"Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang banyak terjadi di perkotaan. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita DM jika tidak teratur mengontrol kadar gula darahnya adalah ulserasi diabetikum. Pasien ulserasi diabetikum mengalami kerusakan integritas kulit dan diperlukan penatalaksanaan luka dengan segera untuk mencegah amputasi. Perawatan luka yang dapat dilakukan adalah operasi debridement kemudian luka dibalut dengan balutan yang lembab. Hasil dari analisis ini adalah diperlukan pula manajemen diabetes yang ketat untuk membantu mengatasi luka ulserasi diabetikum. Rekomendasi penulisan ini adalah perlu adanya pendidikan kesehatan kepada setiap pasien ulserasi diabetikum tentang manajemen diabetes.

Diabetes mellitus is a chronic disease that commonly happens in urban community. Complication that could happen if blood glucose is uncontrolled is ulcers diabetic foot. Patients with ulcers diabetic foot experience impaired skin integrity and need wound care as soon as possible to prevent amputation. The wound care which we can do is debridement operation, and then wraps the wound with a moist bandage. The result of this analysis is also needed a strict diabetes management to help overcome the ulcers diabetic foot. Recommendation of this writing is that health education is necessary to every patient of ulcers diabetic foot about diabetes management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Andri
"[ABSTRAK
Kerentanan lansia terhadap masalah kesehatan seperti diabetes mellitus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Karya Ilmiah Akhir ini mengintegrasikan teori manajemen pelayanan keperawatan dan tiga model keperawatan yaitu Community as Partner, Family Centred Nursing dan Functional Consequencies. Asuhan keperawatan diberikan pada 32 lansia diabetisi di kelurahan Sukamaju Baru selama 9 bulan. Intervensi inovasi yang dikembangkan adalah booklet DM yang didasari pada program CERDIIK Kemenkes RI, Diabetes Self Management Education (DMSE) dan empat pilar penatalaksanaan DM. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan perilaku lansia diabetisi, kelompok pendukung dan sebaya dalam melakukan penatalaksanaan DM. Penurunan rata-rata kadar gula darah lansia kelompok sebaya sebesar 101,5 poin. Penggunaan booklet DM efektif dalam mengontrol kadar gula darah lansia diabetisi dengan wadah kelompok sebaya dan dukungan kader kelompok pendukung. program ini diharapkan dapat diteruskan dengan peningkatan keterlibatan keluarga, kader dan tenaga kesehatan.

ABSTRACT
The vulnerability of the elderly to health problems such as diabetes mellitus increases with age. This final internship report integrated nursing service management theory with three nursing models, which are Community as Partner, Family Centred Nursing dan Functional Consequencies. A nursing care was provided to 32 elderly with diabetic at district Sukamaju Baru for 9 months. An innovative intervention was developed that was DM booklet based on CERDIIK program from Ministry of Health Indonesia, Diabetes Self Management Education (DMSE) and the four pillars of DM management of care. Result of intervention showed changes of healthy behavior from elderly with DM, support group dan peer group in providing DM care management. There was a reduce of elderly blood glucose level in average about 101,5 poin. The DM booklet usage was effective in controlling blood glucose level of elderly with DM who actively involved in peer group and support group of community workers. This program was expected to be sustained and get more family involvement, as well as involvement from community workers and health workers. , The vulnerability of the elderly to health problems such as diabetes mellitus increases with age. This final internship report integrated nursing service management theory with three nursing models, which are Community as Partner, Family Centred Nursing dan Functional Consequencies. A nursing care was provided to 32 elderly with diabetic at district Sukamaju Baru for 9 months. An innovative intervention was developed that was DM booklet based on CERDIIK program from Ministry of Health Indonesia, Diabetes Self Management Education (DMSE) and the four pillars of DM management of care. Result of intervention showed changes of healthy behavior from elderly with DM, support group dan peer group in providing DM care management. There was a reduce of elderly blood glucose level in average about 101,5 poin. The DM booklet usage was effective in controlling blood glucose level of elderly with DM who actively involved in peer group and support group of community workers. This program was expected to be sustained and get more family involvement, as well as involvement from community workers and health workers. ]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firohmatin
"ABSTRAK
Remaja obesitas cenderung memiliki aktivitas fisik rendah sehingga lebih beresiko mengalami penyakit degeneratif, salah satunya adalah Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa pada remaja obesitas di Depok tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sampelnya adalah remaja yang memiliki status gizi obesitas sebanyak 56 responden, dengan consecutive sampling, menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Penelitian ini menunjukan remaja obesitas yang memiliki aktivitas fisik rendah memiliki kadar gula darah tinggi (17,2%) dengan hasil (p=0,04; α= 0,05) artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah puasa. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif untuk pencegahan peningkatan kadar gula darah pada remaja dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

ABSTRACT
Adolescents are obese tend to have low levels of physical activity which risk of degenerative diseases, one of which Diabetes Mellitus. The aim of this study was investigate the relationship between physical activity with fasting blood sugar levels in obese adolescents in Depok 2016. This study used a cross-sectional design, the sample are teenagers who have the nutritional status of obesity with 56 respondents, by consecutive sampling, using statistical tests Kolmogorov- Smirnov. This study shown that obese adolescents with low levels of physical activity have high blood sugar levels (17.2%) with the result (p= 0.04; α= 0.05) means that there was a relationship between physical activity with fasting blood sugar levels. This study is expected to be the basis for promotion and preventive activities to prevent an increase in blood sugar levels in adolescents by conducting regular physical activity."
2016
S63997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Desiana Nurhayati
"[ABSTRAK
Latar Belakang: Hipoglikemia merupakan masalah metabolik yang sering terjadi pada neonatus terutama bayi kurang bulan dan bayi kecil masa kehamilan. Sebagaian besar neonatus kompensasi hipoglikemia fisiologis dengan memproduksi benda keton.
Tujuan: Membantu menambahkan data dalam membuat pedoman pemeriksaan glukosa darah pada bayi late preterm dan bayi cukup bulan kecil masa kehamilan.
Metode Penelitian: Penelitian cross sectional untuk melihat gambaran kadar gula darah diawal kelahiran pada bayi late preterm dan cukup bulan kecil masa kehamilan dan hubungannya dengan keton darah sebagai respons adaptasi metabolik. Penilaian respons kadar keton darah terhadap perubahan kadar gula darah dengan melakukan uji korelasi pada masing-masing tahap penilaian.
Hasil: Sebanyak 53 subyek memenuhi kriteria penelitian. Rerata kadar gula darah pada usia 0-4 jam 69,83±22,19 mg/dL, >4-24 jam 63,02±16,80 mg/dL, >24-48 jam 62,94±14,80 mg/dL ) keseluruhan secara statistik tidak berbeda bermakna (p= 0,117). Median kadar keton darah pada usia 0-4 jam 0,60 (0,10-1,40) mmol/L, >4-24 jam 0,60 (0,30-1,3) mmol/L, >24-48 jam 0,60 (0,10-1,40) mmol/L keseluruhan secara statistik tidak berbeda bermakna (p = 0,326). Hubungan antara perubahan kadar gula darah dengan perubahan kadar keton darah menunjukkan bahwa setiap perubahan satu unit kadar gula darah mengakibatkan perubahan kadar keton darah sebesar 0,0012 secara statistik tidak bermakna (p = 0,192).
Simpulan: Pola perubahan glukosa darah bayi late preterm dan bayi cukup bulan kecil masa kehamilan tidak selalu mengalami hipoglikemia, produksi badan keton pada bayi late preterm dan bayi cukup bulan kecil masa kehamilan memadai.

ABSTRACT
Introduction: Hypoglycaemia is the most common manifestation of failure of metabolic adaptation in the newborn period, especially in premature infants and small for gestational age. Most of the physiological neonatal hypoglycaemia compensate physiologist hypoglycaemia by producing ketone body.
Objective: Provide data to establish guidelines blood glucose tests in late preterm infants and term infants small for gestational age.
Methods: A cross sectional research to see pattern of blood glucose concentration at the newborn and its relationship with blood ketones as a response to metabolic adaptation. Evaluation of blood ketone concentration to the change of blood glucose is done by correlation test at each evaluation stage.
Results: A total of 53 subjects fulfil the study criteria. The mean blood glucose level at the age of 0-4 hours was 69,83 ± 22,19 mg/dL, > 4-24 hours was 63,02 ± 16,80 mg/dL, > 24-48 hours was 62,94 ± 14,80 mg/dL overall was not statistically significant (p = 0.117). Median levels of blood ketones at the age of 0-4 hours was 0.60 (0.10 to 1.40) mmol/L, > 4-24 hours was 0.60 (0.30 to 1.30) mmol/L , > 24-48 hours was 0.60 (0.10 to 1.40) mmol/L overall was not statistically significant (p = 0.833). The relationship between changes in blood glucose levels by changing levels of blood ketones indicate that any change in one unit of blood glucose levels lead to changes in levels of blood ketones at 0.0012 was not statistically significant (p = 0.192) .
Conclusion: The change of blood glucose in late preterm infants and term infants small for gestational age not always having hypoglycemia. Production of ketone body at late preterm infants and term infants small for gestational age is not sufficient., Introduction: Hypoglycaemia is the most common manifestation of failure of metabolic adaptation in the newborn period, especially in premature infants and small for gestational age. Most of the physiological neonatal hypoglycaemia compensate physiologist hypoglycaemia by producing ketone body.
Objective: Provide data to establish guidelines blood glucose tests in late preterm infants and term infants small for gestational age.
Methods: A cross sectional research to see pattern of blood glucose concentration at the newborn and its relationship with blood ketones as a response to metabolic adaptation. Evaluation of blood ketone concentration to the change of blood glucose is done by correlation test at each evaluation stage.
Results: A total of 53 subjects fulfil the study criteria. The mean blood glucose level at the age of 0-4 hours was 69,83 ± 22,19 mg/dL, > 4-24 hours was 63,02 ± 16,80 mg/dL, > 24-48 hours was 62,94 ± 14,80 mg/dL overall was not statistically significant (p = 0.117). Median levels of blood ketones at the age of 0-4 hours was 0.60 (0.10 to 1.40) mmol/L, > 4-24 hours was 0.60 (0.30 to 1.30) mmol/L , > 24-48 hours was 0.60 (0.10 to 1.40) mmol/L overall was not statistically significant (p = 0.833). The relationship between changes in blood glucose levels by changing levels of blood ketones indicate that any change in one unit of blood glucose levels lead to changes in levels of blood ketones at 0.0012 was not statistically significant (p = 0.192) .
Conclusion: The change of blood glucose in late preterm infants and term infants small for gestational age not always having hypoglycemia. Production of ketone body at late preterm infants and term infants small for gestational age is not sufficient.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Akmalia
"ABSTRAK
Kadar gula total merupakan salah satu parameter internal untuk kualitas buah. Pada penelitian ini diperkenalkan sistem pengukuran kadar gula total tanpa merusak buah menggunakan hyperspectral imaging dalam rentang panjang gelombang V-NIR 400-1000 nm . Komponen utama pada sistem hyperspectral imaging adalah lampu halogen dan kamera hiperspektral. Hyperspectral imaging bekerja dengan memanfaatkan data reflektansi dari permukaan buah pisang dan menggunakan Partial Least Square Regression PLSR dan Support Vector Machine SVM untuk analisis spektral dan spasial yang menghasilkan model yang dapat memprediksi nilai kadar gula total dan klasifikasi tingkat kematangan pada buah pisang. Nilai kadar gula total pada buah pisang sebagai data pembanding diuji menggunakan refraktometer. Pada penelitian ini digunakan 15 pisang raja dan 15 pisang ambon yang terdiri dari 5 pisang mentah, 5 pisang matang dan 5 pisang terlalu matang. Dari PLSR dan SVM model didapatkan nilai RMSE 0,4091 , koefisien korelasi R2 sebesar 0,997 dan kesalahan klasifikasi 0 untuk pisang raja dan didapatkan nilai RMSE 0,4802 , koefisien korelasi R2 sebesar 0,996 dan kesalahan klasifikasi 0 untuk pisang ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hyperspectral imaging dapat digunakan sebagai instrumen untuk pengukuran kadar gula total pada buah pisang.

ABSTRACT
Sugar content is one of the internal parameters for fruit quality. In this study, a non destruction measurement system for sugar content is introduced using hyperspectral imaging in the V NIR spectral range 400 1000 nm . The main components of the hyperspectral imaging system are halogen lamps and hyperspectral cameras. Hyperspectral imaging works by utilizing reflectance data from banana surfaces and using Partial Least Square Regression PLSR and Support Vector Machine SVM for spectral and spatial analysis that create a model that can predict total sugar content and banana maturity stage classification. The value of sugar content in banana was tested using refractometer as comparison data. In this study used 15 raja bananas and 15 ambon bananas consisting of 5 raw bananas, 5 ripe bananas and 5 overripe bananas. PLSR and SVM model provided RMSE of 0,4091 , correlation coefficient R2 of 0,997 and classification error of 0 for raja bananas and provided RMSE of 0,4802 , correlation coefficient R2 of 0,996 and classification error of 0 for ambon bananas. The results showed that the hyperspectral imaging system can be used as an instrument for measuring total sugar content in bananas."
2017
S67036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>