Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iki Darno Masa Putra
"Penelitian ini mengkaji Prefiks pembentuk verba dalam bahasa kepulauan Tukang Besi dialek kaledupa. Pemelihan jduul penelitian ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis tentang penggunaan prefis verba dalam lingkungan masyarakat Wakatobi khususnya kecamatan kaledupa secara keseluruhan. Teori yang digunakan penelitian ini adalah Teori Morfologi generatif yang dikemukakan oleh Halle dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik identifikasi morfem. Berdasarkan jenisnya penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat. Data penelitian ini adalah data lisan berupa verba berafiks yang dikumpulkan dari informan. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah simal libat cakap. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prefis pembentuk verba dalam bahasa kepulauan tukang besi dialek. Kaledupa terdapat prefis {hon}. {no-}, {he-},{po-}, {ni-}, {heka-}, {to-}.

This study examines verb forming prefixes in the Kaledupa dialect of the Kaledupa dialect. Selection of the title of this study based on observations and experiences of the author on the use of verb prefix in wakatobi society especially Kaledupa district as a whole. The theory used in this research is the generative morphology theory proposed by Halle using the principles and techniques of morpheme identification. Based on its kind, this research is a qualitative descriptive research type capable for various qualitative information with careful and nuanced descriptions to look carefully. The data of this research are oral data which is berafiks from informant. The method used in data analysis is refer to libat ably. The results of this study indicate the existence of verb-forming prefixes in the Kaledupa dialect language of the Kaledupa dialect of the prefix {hon-}, {no-}, {pa-}, {he-}, {po} -, {ni-}, {heka- }, dan {to-}"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susiati
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud kelas kata yang berhomonim dalam Bahasa Kepulauan Tukang Besi Dialek Kaledupa di Kabupaten Wakatobi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber datanya diambil dari para penutur asli bahasa Kepulauan Tukang Besi Dialek Kaledupa dan jenis datanya berupa data lisan. Metode dan teknik pengumpulan data, yaitu metode observasi dengan teknik observasi partisipatif, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data, yaitu penyeleksian data, pengklasifikasian data, pemaknaan, dan penganalisisan data. Hasil penelitian membuktikan bahwa wujud kelas kata yang berhomonim dalam bahasa Kelupauan Tukang Besi Dialek Kaledupa, yaitu adjektiva dengan nomina, nomina dengan nomina, verba dengan adjektiva, verba dengan nomina, nomina dengan numeralia, verba dengan verba, verba dengan adverbia, dan partikel dengan nomina.

This study aimed to describe the form of word classes that was deeply conformed in the Tukang Besi Island languange, Kaledupa dialect at Wakatobi Regency. This research method was qualitative descriptive method. The data source was taken from the native speakers of Tukang Besi Island language, Kaledupa dialect and it was in oral data. Methods and techniques of data collection were observation methods with participantive observation techniques, recording , and noting techniques. Data analysis techniques were data selection, data classification, meaning, and data analysis.The results proved that the form of homonimic word class in Tukang Besi Island languange, Kaledupan dialect were adjectives with nouns, nouns with nouns, verbs with adjectives, verbs with nouns, nouns with numerals, verbs with verbs, verbs with adverbs, particles with nouns."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018
400 JANTRA 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadir La Djamudi
"Fokus penelitian ini adalah bentuk dan makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di Kabupaten Waktobi, Bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk danmakna reduplikasi Bahasa kaledupa di kabpaten wakatobi. Metode penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dan tergolong penelitian lapangan (field reasearch). Data penelitian berupa bahasa lisan tentang reduplikasi dari informan. Pengumpulan data dengan metode simak dan catat, serta cakap. Data dianalisiskan menggunakan teknik, yaitu; (1) top down, (2) pilih ungsung langsung, (3) Teknik sematik. Penyajian hasil analisi data menggunakan metode penyajian formal dan informal. bentuk reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi meliputu: (1) reduplikasipenuh, (2) reduplikasi sebagian yang terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu; (a) dengan bentuk dasarnya bentuk tunggal, (b) dengan bentuk sdasarnya kompleks, hanya salah satu mandiri secara semantis. (c) dengan bentuk dasarnya bentuk kompleks, hanya salah satu mandiri secaratematis. (3) Reduplikasi dengan perubahan fonem; (4) Pengulangan semu. Makna reduplikasi bahasa kepulauan tukang besi dialek kaledupa di kabupaten wakatobi terdiri atas: (1) makna banyak yang tak tentu, (2) makna banyak bermacam-macam, (3) makna menyerupai, (4) menyatakan intensitas; (a) intensitas kualitas (kualitatif), (b)kuantitas (kualitatif), ataupun (c) intensitas frekuensi (frekuentatif), (5) kata kerja dapat menurunkan arti saling, (6) reduplikasi pada kata bilangan mengandung arti kolektif.

This research focused on the reduplication form and meaningo the language of Tukang Besi Island with Kaledupa dialect Wakatobi Regency.this research aimed to describe its reduplication form and meaning t. This research applyed descriptive-qualitative method and specified as Field Research. The data was consisting of oral language related to reduplication were obtained by observing, noting, and communicating. The data were analyzed through (1) top-down analysis (2) immediate constituent analysis, and (3) se antic analysis. The reduplication form on Kaledupa dialect covered of (1) full reduplication, (2) Partial Reduplication, which divided into three, (a) base form as singular, (b) base form as complex form, both of elements were semantically independent, (c) base form as complex form, only one of the elements was semantically independent, (3)Phonological Reduplication; (4) Idiomatic Reduplication. The reduplication meaning on Kaledupa dialect consisted of (1) indefinable meaning, (2) various meaning (3) imitative meaning (4) intensity meaning (a) qualitative intensity (b) quantitative intensity or (c) frequent intensity (5) the counter-reformation meaning (6) collective meaning"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Israfyan Sofian
"Lariangi yang diajukan dalam penelitain ini adalah salah satu jenis kesenian berbentuk tari yang ada di Kec. Kaledupa Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara,. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses dan bentuk pewarisan lariangi pada masyarakat Kaledupa. Dengan menggunakan pendekatan etnografi sebagai langkah untuk memahami realitas sosial budaya masyarakat, ditunjang oleh konsep dan teori pewarisan, tradisi lisan dan formula, proses dan bentuk pewarisan lariangi pada generasi Kaledupa dapat diungkap. Hasil penelitian menunjukan bahwa lariangi mengalami perubahan dalam pertunjukannya. Perubahan tersebut disebabkan, baik oleh dinamika internal maupun faktor eksternal. Kedua faktor tersebut berimplikasi terhadap proses dan bentuk pewarisan lariangi kepada generasi Kaledupa. Proses dan bentuk pewarisan utamanya dilakukan dalam lingkup keluarga inti yakni pewarisan dari orang tua kepada anak dan kerabat dekat yang terhimpun dalam satu bhakala. Selain itu pewarisan yang ditunjang oleh kebijakan pemerintah Wakatobi melalui program pariwisata sehingga regenerasi lariangi terbina di sanggar-sanggar sekolah dan bhakala setiap desa di Kecamatan Kaledupa.

Lariangi which is presented in this research is one of a dance in Kaledupa, as as part of Wakatobi Regency in SouthEast Sulawesi. This research aims to reveal the process and form of lariangi inheritance in Kaledupa society. Revealing the process and form of inheritance in society of Kaledupa is done by using the ethnography and also the theory and concept of inheritance, oral tradition and formula. The result of this research shows that there is a change in performing process of lariangi. The change is caused both external and internal factors. Both factors imply to the inheritance process and form to Kaledupa generations. Inheritance process and form are mainly done in within the family namely from parents/senior to their children or another extended family. In other hand, the inheritance process is also supported by the Government Policy in Wakatobi through the tourism program so that the lariangi is well taught as the extracurricular at school and in every bhakala in every desa in Kaledupa.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library