Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Poerwati P.
"Tidak dimilikinya data tentang penyakil kankcr. di Indonesia. di Propinsi .Iawa
Barat dan khususnya di Kota Bandung. rncnycbabkan szlmpai saal ini dam lcnlang
pcnyakil kanker yang digunakan adalah data berdasarkan hasil pcmeriksazm palologi
analomi. Scmcnlara itu lidak semua kota mcmpunyai pusal pcmcriksann patologi
analomi. schingga gambaran yang ada hanya mcrupakan gambaran scbagian kecil
pcndcrila pcnyakil knnker di sualu wilayali.
Dcngzm dilaksanakannya Regislrasi liankcr Rumah Sakil yang mcncakup
bcbcrapa alau scluruh rumah Siikil di \Vi|il}'Z.l|`lI1}'Zl. akan l11C|`l`|bCl'iki.lI\ gamhamn yang
paling mcndckati keadaan masyarukat di sualu \\=ila}'al1. dan diharapkan data yang
dipcrolch lcbih mcmbcrikan gambaran tcmang pcnynkit kankcr dan pcrkcmbangannya di
sualu wilayah. schingga data lCTSCbUl dapal mcnyuinbangkan pcmikiran pcningkalan
mulu pclayanan yang dapat dimulai dari promosi kcsclialan. umuk pcnccgahzm.
fJl3l1dClCkSii1I\ pcnyakil kankcr Sudini mungkin. pcngobalan dan lindak lanj|.|lnya. Di dalatn studi ini tclah dirancang sebuah sistcm ttntttk ntcngctnbangkan
registrasi kanker di kota Bandung yang melibatkan rumah sakit baik pcmcrintah ntaupun
swasta, Dinas Kesehatan Propinsi dan Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu Yayasan
Kanker Indonesia Wilayah Jawa Barat. Yayasan Kankcr Indonesia dapat bcrtanggung
_iztwab terhadap pclaksanaan sistcm rcgistrasi kankcr di kota Bandung. Kcbutuhan data
tentang penyakit kanker yang dirasakan, memunculkan komitmcn agar segcra dilakukan
kerjasama untuk tnelaksanakan pengelolaan registrasi kanker di kota Bandung sehingga
sistcm registrasi kankcr yang sah dapat menghasilkan keluaran yang dapat digunakatt
untuk pcningkatan pelayanan individu maupun masyarakat luas olch pihak-pihak yang
bcrkcpcntingan.
Termasuk di dalam studi ini, dirancang Ibrmulir pengumpulan data pcnyakit
kanker yang meliputi data individu. data fasilitas. data tumor serta data _/?1lIaw up
hcrdasarkan variabel yang tclah discpakati oieh tim kankcr atau tim mcdis. pcdoman
pcngisian formulir. proscdur kcrja pcnggunaan sistem dcngan dirancangnya scbuah
pcrangkat Iunak untuk memudahkan pengolahan data. scrla dibuat model registrasi
kankcr yang mclibatkan 6 Rumah Sakit di kota Bandung dcngan berbagai tipcnya.
Data yang tcrmasuk di dalam registrasi kanker bersumbcr dari rekam mcdik di
rumah sakit. Karena variabel yang merupakan data minimal yang tercantum di dalam
rcgistrasi kankcr sudah ada di dalam rekam mcdik pendcrita_ maka dengan keriasamn
yang baik antara tim medis, tim kankcr, dan tim rckam mcdik. tidak akan sulit untuk
mcngisi formulir registrasi I-tanker tcrsebut. Nomor register yang dibcrikan kepada
pcndcrita pcnyakit kankcr dilakukan olelt mznzing-masirtg rumah sakit dan harus berbeda
antara rumah sakit - rumah sakit di kota Bandung. perbedaan tcrscbut terletak pada 3
digit tcrakhir kodc rumah sakit. Seltingga diharapkan tidak tcrjadi duplikasi penomoran untuk penderita yang bcrbcda baik dl dalam rumah sakil alau antar rumah sakil.
Disamping ilu pula dcngan dibU8ll'!}'& rcgislrasi kanker dalam 3 rangkap (Icmbar pcrtuunzt
untuk pcngclola; Iembar kc dua unluk rckam mcdik rumah sakil: Iembar kc tigu
dimasukkan dalam rckam medik masing-masing pendcrita) akan mengurangi
kcmungkinan kcsalahan seliap penderita unluk mcndapatkan dua nomor rcgistcr pada
kasus yang sama kecuali bila pcndcrita tcrscbut menderita lebih dari satu jcnis penyakil
kankcr. Pengecekan tcrhadap kemungkinan lerjadinya duplikasi data sudah hams
dilakukan sejak bcrada di rumah sakit yaitu di bagian rekam medik. Selanjutnya
pengecekan berikutnya masih harus dilakukan oleh unit pengelola.
Dalam pclaksanaan pengelolaan regislrasi kanker dibutuhkan sebuah inslitusi
yang dapat bcrtanggung jaw-ab lerhadap sislem registrasi kanker ini. l)iharapkan
Yayasan Kankcr Indonesia Wilayah Jawa Barat dan Dinas Kcschatan Propinsi .Iawa
Barat dapat mcnjadi koordinator atau pengelola regislrasi kanker tersebut. Pcngumpulan
data dan peramajaan (dam updafing) dapat dilakukan 2 minggu alnll sebulan sekali olch
unit pengelola. Hal ini dilakukan unluk mcnghindari kesalahan mclakukan entri data clan
scgera melihat dan mcmpcrbaiki apabila lcrjadi duplikasi data.
Dcngan dibuatnya perangkat lunak yang dapat mcmbantu dan mcmpcrmudah
pcngclolaan registrasi kanker, dapat mcnampilkan model rcgistrasi kankcr kota Bandung
dcngan menggunakan 3 macam kasus scbagai uji coba.
Hasil dari model yang didapal berupa tampilan jumlah pundcrlta kankcr scsuai
dengan diagnosa klinis ICD-IO. diagnosa patologis ICD-IO. Stadium pcnynkit kankcr.
Tetapi belum dapal dillitung .wfrvivul rate, incidence rule karcna data yang diamhil
hanyalah dari 3 jenis penyakit kankcr dan data tahun l999_ Untuk SC|Z.\l'l_illll1§'1l dcngzm
digunakannya _Rn-nmlir Follow up dan Forum/ir Klm.\'u.v_ akan dapatt diikuti pcrkembangan penderila pcnyakil kanker scrla dapal dilakukun pcnghilungan sizuistik
tentang pcrkcmbangan pcnyakit kankcr di sualu wilayah.
Agar sislcm ini dapat bcrmanlhal maka disarankan agar dilakukan kciqiasama
antar pihak Rumah Sakil dan Lembaga Pcngclola unluk mcndapalkan Icgitimasi
schingga lebih mudah unluk melakukan pcngumpulan data dari scliap rumah sakit di
wilayahnya dan dikembangkannya formulir follow up bagi seliap pcndcrita penyakil
kanker.

Abstract
Due to the lack of infonnation about cancer in Indonesia, West _lava Province
and especially in the city of Bandung cause the cancer data is only available through
histopatological reports.
' On the other hand, not all cities have histopatological laboratories- therefore the
information available is only a tip ofthe ice herg.
Using the Multi Hospital Cancer Registration. which comprises the overall
patient population; we hope thc data will give a clear picture about cancer cpidcmeologu
and surveillance and its course in the catchment area.
Those data can bc used to improve the quality of services. which can he slanted with
promotional efforts in prevention and detection of cancer in the earliest possible stage.
the treatment, the follow up and the rehabilitation program.
In this study. a system is planned for the registration of cancer in the city ol
Bandung. in which both of Government and Private Hospitals are included. plus
Provincial Health Services, and the Non-Governnmental Organization namely the
Indonesian Cancer Society of West .lava Province. The need ol` cancer data had make a commitment to create a cooperative action in the
Registration ofCancer in Bandung. in order that the Cancer Registration is legitimate lin'
diversc organizttion and ca|1 generate an output to improve personal and public services.
A proposal ofa cancer data collecting form has been designed which is based on
indicators and variables agreed by the Cancer Team or Medical Team with an easy
mantlal guidance and software designed lo simplify the data processing.
Also a model of Cancer Registration in which 6 hospitals in Bandung are involved. all
with its individual types.
Data of this Cancer Registration were collected from the Medical Record
Department, and with a good coordination among Medical team. Cancer team. and
Medical Record team there is no obstacle to fill the form.
Each hospital has its own registration number and differs is the last three digits to
prevent any duplication.
lnorder to minimize errors. three Copies has been made (lirst copy lor coordinator.
second copy for Hospital Medical Record and the third must be keep in each patient`s
medical record)-
Prevention olduplicating data l'l1tlSl be started l`rom llospital Medical Record and
recheck by the coordinator.
The Indonesian Cancer Society oI` West .lava Province and Provincial lleallh
Sen/ices suppose to be the coordinator ofthe Cancer Registration.
Data collecting and updating can be done every 2 weeks or every month by the
cooordinator to prevent error in data entry and correction in any data duplication.
By using this sohware and using three trial cases (C ervieal. breast and ovarian
cancer). a model of Cancer Registration in Bandung has been implemented suueesstitlly. The output of these models arc thc number ol` cancer patients according to the clinical
diagnosis ol` ICD-[01 pathological diagnosis ol` ICD-I0/lCl)-O; the diagnosis staging:
and the treatment.
I-lowcvcr, the survival rate and incidcnccc rate could not been shown yet because the
data collected is only from those three kind of cancer during the year I999.
In the future, by using the follow up form and special lorm. progression ol` a cancer
patient can be followed and a statistical evaluation can be performed for a certain region.
For the beneficial ol` this System. it is proposed that the coopcratiom among
hospitals and thc working organization can he established so that the gathering ol` data
l`rom every hospital in itsjurisdiction will llow smoothly and easily. and lbllow up Iorm
can be design for every cancer patient."
Universitas Indonesia, 2001
T5637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vergie Ryoto
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
London : Elsevier, 2005
616.994 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010
616.994 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Titiek Setyawati
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pola distribusi dan frekuensi kanker mulut sesuai letak, jenis kelamin, jenis kanker dan usia dari tahun 1985-1987. Diharapkan hasil yang didapat berguna untuk menambah/melengkapi data yang sudah ada. Pengambilan data dilakukan pada Rumah Sakit di 5 wilayah DKI Jakarta yang mampunyai Laboratorium Patologi Anatomi. Penentuan data berdasarkan diagnosa Histopatologi dari sediaan yang berasal dari jaringan mulut sesuai dengan klasifikasi ICD-WHO. Analisa data dilakukan dengan membuat persentasi menurut usia, jenis kelamin, letak kelainan dan jenis kanker. Dari 3023 kasus yang diteliti didapatkan hasil 434 (14%) kasus kanker mulut dengan frekuensi tertinggi pada pria (54.84 %). Pada penelitian ini juga didapatkan "range" kanker mulut antara usia 6 bulan - 95 tahun, dan kelompok usia 41-50 tahun mempunyai angka kejadian yang paling tinggi {20.74%). Lokasi yang paling banyak terkena kanker adalah lidah (21.18%). Dari 30 macam diagnosa histopatologi yang didapat, karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi {52.07%)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi
"kanker yang tersisa saat oprasi atau sel kanker yang resisten terhadap obat kemoterapi atau radiasi. Penelitian ini dilakukan untuk menggali pengalaman pasien kanker pada saat mengalami kekambuhan. Metode penelitian studi kualitatif fenomenologi interpretatif. Sampel pasien kanker dewasa pria atau wanita yang mengalami kekambuhan. Hasil ditemukan dua tema dan beberapa subtema : 1) Reaksi saat kambuh (reaksi secara fisik dan reaksi secara psikologis), 2) Upaya yang dilakukan pasien untuk mengatasi kekambuhan kanker (upaya yang dilakukan secara non medis, upaya yang dilakukan secara medis, merubah gaya hidup, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan). Simpulan pasien yang mengalami kekambuhan kanker timbul gejala secara fisik baik ditempat yang sama atau ditempat yang berbeda disertai dengan respon psikologis. Upaya yang dilakukan secara non medis dan medis, merubah gaya hidup dan melakukan pendekatan diri kepada Tuhan. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah hasil penelitian ini dapat menjadi data untuk mengukur secara kuantitatif masalah dan kebutuhan yang diperlukan pasien kanker saat mengalami kekambuhan.
......Reactions during relapse and various self-management at cancer recurrence. Recurrence can occur due to the presence of cancer cells left during surgery or cancer cells that are resistant to chemotherapy drugs or radiation. This study was conducted to explore the experiences of cancer patients at the time of relapse. The research method is a qualitative study of interpretive phenomenology. Samples of male or female adult cancer patients who experienced recurrence. The results found two themes and several sub-themes: 1) Reactions during relapse (physical reactions and psychological reactions), 2) Efforts made by patients to overcome cancer recurrence ( efforts made non-medically, efforts made medically, lifestyle changes , and draw closer to God). In conclusion, patients who experience cancer recurrence have physical symptoms either in the same place or in different places accompanied by psychological responses. Efforts are made non-medically and medically, changing lifestyles and approaching yourself to God. The recommendation for further research is that the results of this study can be used as data to quantitatively measure the problems and needs needed by cancer patients when experiencing a relaps"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Servan-Schreiber, David
Bandung : Qanita, 2010
616.994 06 SER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha
"Latar belakang: Clinically significant prostate cancer (csPCa) merupakan kanker prostat yang mempunyai kemungkinan progresi lokal, metastasis, rekurensi, dan kematian yang sedang hingga tinggi, serta tata laksana yang lebih agresif. Penelitian ini bertujuan untuk membantu diagnosis antara csPCa dan bukan csPCa menggunakan rasio apparent diffusion coefficient (rADC) lesi prostat dengan urine. Metode: Penelitian dilakukan pada lesi prostat kategori 3-5 prostate imaging-reporting and data system yang telah dibiopsi prostat transperineal tertarget magnetic resonance imaging (MRI) dengan ultrasound/MRI fusion software di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo pada Juni 2019 hingga Maret 2021. rADC lesi prostat dengan urine merupakan perbandingan rerata nilai apparent diffusion coefficient (ADC) lesi prostat dan urine di vesica urinaria pada MRI prostat peta ADC potongan aksial multi-institusi. rADC lesi prostat dengan urine antara csPCa (adenokarsinoma asinar prostat dengan skor Gleason ≥7) dan bukan csPCa (jaringan prostat nonneoplastik atau adenokarsinoma asinar prostat dengan skor Gleason 6) dibandingkan dan ditentukan nilai titik potongnya menggunakan receiver operating curve. Hasil: Terdapat perbedaan rADC lesi prostat dengan urine yang bermakna antara 19 lesi prostat yang merupakan csPCa dan 35 lesi prostat yang bukan merupakan csPCa, dengan nilai tengah rADC lesi prostat dengan urine pada csPCa 0,21 (0,11-0,33), nilai tengah rADC lesi prostat dengan urine pada bukan csPCa 0,43 (0,30-0,61), dan nilai p <0,001. Nilai titik potong rADC lesi prostat dengan urine dalam membedakan csPCa dan bukan csPCa adalah 0,30 dengan sensitivitas 94,73% dan spesifisitas 100%, area under curve 0,998 (IK95% 0,994-1,000), serta nilai p <0,001. Kesimpulan: rADC lesi prostat dengan urine dapat membantu diagnosis csPCa dan bukan csPCa pada lesi prostat sebelum biopsi prostat yang tidak invasif, mudah dikerjakan, serta tidak membutuhkan persiapan dan pemeriksaan tambahan.
......Background: Clinically significant prostate cancer (csPCa) is prostate cancer with moderate to high probability of local progression, metastasis, recurrence, and death, as well as more aggressive management. This study aims to aid diagnose between csPCa and non-csPCa using apparent diffusion coefficient ratio (rADC) of prostate-lesion-to-urine. Methods: This study analyze prostate lesions with prostate imaging-reporting and data system category 3-5 that underwent magnetic resonance imaging (MRI)-targeted transperineal prostate biopsy using ultrasound/MRI fusion software at Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo from June 2019 to March 2021. rADC of prostate-lesion-to-urine is defined as comparison between mean apparent diffusion coefficient (ADC) value of prostate lesion and urine in urinary bladder from axial section of ADC map of multi-institutional prostate MRI. rADC of prostate-lesion-to-urine between csPCa (acinar adenocarcinoma of the prostate with Gleason score ≥7) and non-csPCa (non-neoplastic prostate tissue or acinar adenocarcinoma of the prostate with Gleason score 6) is compared and the cutoff point is determined using receiver operating curve. Results: There is significance rADC of prostate-lesion-to-urine difference between 19 prostate lesions with csPCa and 35 prostate lesions with non-csPCa, with mean rADC of prostate-lesion-to-urine in csPCa is 0.21 (0.11-0.33), mean rADC of prostate-lesion-to-urine in non-csPCa is 0.43 (0.30-0.61), and p value is <0.001. The cut-off value of rADC of prostate-lesion-to-urine to differentiate between csPCa and non-csPCa is 0.30, with 94.73% sensitivity and 100% specificity, area under curve is 0.998 (CI95% 0.994-1.000), and p value is <0.001. Conclusion: rADC of prostate-lesion-to-urine may help diagnose between csPCa and non-csPCa in prostate lesions before prostate biopsy, which is non-invasive, easy to perform, does not require additional preparation and examination."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Taruli Rohana
"Kanker serviks (leher rahim) merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita di seluruh dunia dan merupakan penyebab kematian utama kanker pada wanita di negara-negara yang sedang berkembang. Kanker ini adalah jenis kanker ketiga yang paling umum pada wanita, dimana lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia mengalaminya. Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan 80% nya ada di negara-negara berkembang dan sekitar 231.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut. Menurut perkiraan Depkes RI (2000) insidens kanker serviks sebesar 100 per 100 ribu penduduk per tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian karsinoma serviks pada peserta program pencegahan kanker serviks "see and treat" metode pemeriksaan IVA dan dinilai determinan apa saja yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian karsinoma serviks. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari kerjasama Female Cancer Programme, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands dengan delapan universitas di Indonesia dan data dikumpulkan dengan desain potong lintang (cross sectional). Urutan analisis data meliputi univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel utama yang paling dominan mempengaruhi kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina dimana nilai p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Variabel interaksi yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks adalah cairan vagina abnormal (berlebihan, berbau dan berwarna kekuningan) dengan usia pertama kali menikah nilai p=0,003, OR=0,88 (95%CI:0,34-2,23). Perlu digalakkan bimbingan dan penyuluhan tentang determinan utama yang berhubungan dengan kejadian karsinoma serviks melalui media yang efektif dan efisien sehingga dapat memotivasi khususnya para wanita untuk memeriksakan organ reproduksinya secara berkala.

Cervical Cancer is one of the important healthy things for women in the world and one of the eminent death causes of cancer for women in the developing country. This cancer is the third common cancer where are more than 1.4 million women in the world suffering from it. Every year, there are more than 460.000 cases and 80% of those happen in developing country and around 231.000 women die because of this disease.
The purpose for this research is to know occurrence determinant cervical carcinoma for participant cervical cancer preventive "see and treat" program inspection method IV A and what kind of determination value which give the big contribution to cervical carcinoma. This research constitutes of observational study using secondary data from Female Cancer Program, MFS "See and Treat" Project Leiden University Medical Center Leiden, The Netherlands with eight famous universities in Indonesia cooperated and collected data with cross sectional design. The sequences of data analysis cover univariate, bivariate and multivariate analyses.
The result of research shows that the prime variable which is the very dominant cause of cervical carcinoma case is vagina liquid where is the vagina liquid value p=0,000 OR=4,17 (95% CI:2,61-6,65). Interaction variable which related with cervical carcinoma case is liquid abnormality of vagina value from women with marital age p=0,003 OR=0,88 (95% CI:0,34-2,23). We need to give lead and illumination about prime determination that relates to cervical cancer carcinoma by effective and efficient media so it can give motivation especially for women to checking up their reproduction organ periodically."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T28383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>