Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husni Junus
1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Chur: Switzerland: Harwood Academis, 1992
615.19 MIC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Yahdiana
"Telah dilakukan penelitian tentang profil teofilin dalam plasma dan urine setelah pemberian peroral kapsul teofilin yang berisi 150 mg teofilin.
Penelitian dilakukan terhadap 12 orang sllicarelawan pria yang sehat, berat badan berkisar antara 45 sampai 58 kg, umur berkisar antara 19 sampai 25 tahun.
Pengambilan darah dilakukan sebelum obat diberikan, 30, 60, 120, 240 dan 360 menit setelah obat diminumo Urine dikumpulkan pada interval waktu tertentu selama 30 jam. Konsentrasi teofilin dalam plasma dan urine ditetapkan secara spektrofotomeri.
Dari hasil penelitian dida:patkan kadar terapi teofilin dalam plasma tidak tercapai setelah pemberian 150 .. · mg teo£ilin. Ada hubungan antara pro£il teo£ilin dalam plasma dan urine dimana waktu untclr mencanai ekskresi puncak. teo£ilin dalam urine dua kali 1t-1aktu untclt mencapai kadar puncak teofilin dalam plasma. Juga diperoleh parameter-paraiL'!eter farma.'l.cokinetik seperti 1,-mktu paruh (t"l/2), tetapan kecepatan eliminasi dan ekskresi teofilin dalam urine kUt'Tlulatif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Masitoh
"Pada penelitian mi, diamati pengaruh penambahan beberapa pengisi dan lubrikan terhadap profil disolusi kapsul Kioramfenikol. Pengisi yang dipakai adalah
Laktosa, Amilum, Avicel dan Prymojel. Lubrikannya adalah Asam Stearat dan Magnesium Stearat. Metode
disolusi yang digunakan adalah metode basket, dengan putaran 100 rpm, suhu37 0 C, media disolusiHC1 0,1 N dan volume media 900 ml.
Penambahn pengisi Laktosa pada kosentrasi yang diamati akan meningkatkan laju disolusi. Keadaan sebaliknya terjadi pada pengisi Amilum. Pengisi Avicel dan
Prymojel R pada konsentrasi. yang diamati akan meningkatkan laju disolusi. Karena mempunyai sifat sebagai desintegran dan pe nsuspensi.kesu]itan penetrasi
media icedalam sediaan dapat diatasi oleh kedua sifat pengisi tersebut.
Penggunaan, lubrikan Magnesium Stearat tanpa pengisi, pada konsentrasi yang diamati akan menururikan laju d1soluj. Karena sediaan membentuk gumpalan.
Sehingga sebagi.n zat aktif terperangkap dalam gumpalan dan tidak terdisolu g j. Hal tersebut tidakterjadj pada
penggunaan asam stearat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniati Sahim
"ABSTRAK
Pemeriksaan laju larut dan laju absorpsi terhadap tablet Terbutalin dan kapsul Teofilin yang merupakan obat-obat bronkodilator telah dilakukan secara in vitro. Pemeriksaan laju larut dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan plf 3,0 dengan menggunakan alat simulator kelarutan. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan ini menunjukkan bahwa jumlah maksimum zat yang tenlarut untuk masing-masing bronkodilator, balk pada pH 1 ,2 maupun pif 3,0 tidak ada perbedaan bermakna secara statistik; dimana untuk tablet Terbutalin dicapai pada menit ke 36 dan untuk kapsul Teofilin dicapal pada menit ke 42. Pemeriksaan laju absorpsi dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pif 3 9 0 , dalarn cairan usus buatan PIT 6 9 5 , yang dimasukkan kedalam cairan plasma buatan pH 7,5 melalui lapisan lemak buatan dengan menggunakan alat simulator absorpsi. Dari pemeriksaan ini ternyata bahwa laju absorpsi masingmasing bronkodilator berbeda berrnakna secara statistik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Restu Kurnianingsih
"Telah dilakukan penelitian tentang profile teofilin dalam plasma
dan urine setelah pemberian.peroral ka psul teofilin yang berisi 300
my teofilin..
Penelitian tersebut dilakukan terhada p 12 orang sukarelawan
yang sehat, berat badan berkisar antara 47 sampal 58 kg. umur
berkisar antara 17 sam pai 28 tahun. Pengambilan darah dilakukan
sebelum obat diberikan, 60, 120, 180, 240, 360, 480 menit setelah
ohat diminum. Urine dikump ulkan pada interval waktu tertentu selama
48 jam. Konsentrasi teofilin daiarn plasma dan urine ditetapkan secara
spektr ofotometri.
Dari hasil penelitian didapatkan kadar terapi teofilin dalam
plasma dapat dicapal dengan pembenian 300 my teofilin. Ada hubungan
antara profil teofilin dalam plasma dan urine dimana waktu untuk
mencapai ekskresi puncak.teofilin dalam urine sama dengan waktu untuk
mencapai kadar puncak teofilin dalam plasma pada t mid. Juga
diperoleh parameter-parameter farmakokinetik seperti waktu oaruh
teofilin (1 1/2), tetapan kece patan eliminasi (Ke), tetapankecepatan
abbsorpsi (Ka) dan ekskresi teofilin dalam urine kumulatif.

The studies of theophylline profile in plasma and urine after
given theophylline orally capsule which contain 300 mg theophylline -
has been carried out.
The studies involved twelve healthy male volunteers, the range
of body weight are beetwen 47 to 58 kg and the ages are between 17 to
28 years old. Blood samples were taken right before the drug was
administered and 60, 120, 180, 240, 360, 480 minutes after that.
Urine samples were collected at regular intervals over 48 hour
periods. The concentration of theophylline in plasma and urine
samples were determined by spectrophotometric method.
From the data obtained, we observed that the therapeutic
concentration of theophylline was reached after given 300 mg
theophylline. There was relationship between theophylline profile in
plasma and urine, in which the time needed to reach the maximum
theophylline excreation in urine was same as the time needed to reach
the maximum theophylline plasma concentration at t mid. From the data
we also observed the pharmacokinetic parameters as the half ii:fe-
(T1/2) elimination rate constant ( Ke ), absorption rate constant (
Ke ) and cumulative urinary excretion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S31821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Edi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penambahan kombinasi Amilum dan Magnesium Stearat terhadap profil laju larut kapsul kloramfenikol. Variasi konsentrasi Amilum yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing : 10 %, 15 %, 20 % dan konsentrasi Magnesium Stearat : 0,5 %, 1 %, 1, 5 %. Metoda disolusi yang digunakan, adalah metoda basket, dengan putaran 100 rpm, temperatur 37° C, media disolusi HCI 0,1 N dan volume 900 ml. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, dengan konsentrasi Magnesium Stearat 0,5 %. dapat meningkatkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan . Hal ini disebabkan sifat hidrofilik amilum, sehingga menyebabkan penetrasi cairan ke dalam massa kapsul lebih cepat setelah kapsul pecah. Penambahan kombinasi konsentrasi amilum 10 %, 15 %, 20 % dengan konsentrasi Magnesium Stearat 1 %, 1, 5 % dapat menurunkan laju larut kapsul kloramfenikol, dibandingkan dengan kapsul kloramfenikol tanpa bahan tambahan. Hal ini disebabkan terbentuknya gumpalan sehingga penetrasi cairan kedalam massa kapsul menjadi lebih sulit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S31895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jay Wijayanto
Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara RI, 2016
R 959.8 JAY m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fachdiana Fidia
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan laju larut terhadap delapan produk kapsul Amoksisilina yang beredar di pasaran terdiri atas dua produk generik berlogo dan enam produk merek dagang, dengan mempergunakan alat Solubility Simulator Sartorius dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan 3. Penetapan kadar dilakukan secara spektrofotometri dalam dapar tembaga(II)sulfat pH 6,2 dan dipanaskan di atas penangas air 76°C selama 30 menit, kemudlan diukur resapannya pada panjang gelombang maksimum 320 nm. Bila mengacu pada persyaratan USP. XXI, laju larut dari kedua kapsul Ainoksisilina generik berlogo dan keenam kapsul Amoksisilina merek dagang berada di atas persyaratan tersebut. Salah satu kapsul Amoksisilina generik berlogo bahkan memiliki profil laju larut terbaik dan kapsul Amoksisilina merek dagang yang diperiksa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Susilowati
"Nasalah bioavaiiabi.litas obat makin banyak mendapat perhatian. Bioekiválensi axitara produk-produk obat yang bersaing te1ah dikemukakan pula. Pembahasart mengena i bloavailabilitas dart bioekivalensi, antara lain menyebabkan perkembangan uji disolusi. IJji disolusi diterapkan pada perneriksaan bloekivalensi. obat, dart mempunyal potensi untuk digimakan lebih: luas dalam bidang industri farmasi. Banyak rnetoda disolusi telah dirancang dan dikembangkan untuk penetapan uji laju diso1usi obat. Dan sekiaia banyak metoda disolusi- yang ditujukan- untuk uji' in vitro dari bentuk sediaaii padat, kami memilih .untuk membandingkan metoda 'basket' dengan metoda 'paddle' pada kapsul Piroxicarn. Tetoda basket dart metoda paddle dilaukan pada kecepatan r&tasi 50 rpm dan 100 rprn. Sebagai medium disolu si digunakan HCI 0,1 N, yang kemudian digunakan pada tern peratur 37 + 0,5 °C. Sampel diambil pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25 9 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 setelah per cobaan dimülai. Jurnl ah Pirocicam yang melarut dalam medi urn disolusi ditentukan dengan spektropbotometer u.v. pada panjang gelombang maksim'um 334 mm., dibandingkanterha dap larutan Piroxicaal yang telah diketahui kadarnya."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S31937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>