Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Swerys Deviasi Pidjath
"ABSTRAK
Sebagai sebuah pusat terapi dan rehabilitasi milik Badan Narkotika Nasional, yang merupakan focal point terhadap pencegahan, pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba (P4GN), Balai Kasih Sayang Pamardi Siwi (BKSPS) dituntut agar dapat terus memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pemerintah pada umumnya serta masyarakat pada khususnya. Karena itulah, penulis tertarik untuk meneliti Persepsi tentang Aspek-aspek organisasi yangberhubungan dengan kualitas pelayanan lewat 7s McKinsey framework (strategy, structure, system, staff, skiff, style dan shared value) terhadap kualitas pelayanan menurut Service Quality (Zeithami,Valerie, et al, 1990) dengan dimensi pelayanan yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance dan empathy di BKSPS.

Penelitian ini melihat hubungan yang terjadi antara aspek-aspek organisasi tersebut terhadap kualitas pelayanan melalui korelasi. Uji empiris terhadap data penelitian dilakukan dengan perhitungan statistik menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) versi 12. 0. Besarnya koefisien hubungan antara Aspekaspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan terhadap kualitas pelayanan sebesar +0.752, yang artinya, Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan berhubungan kuat terhadap kualitas pelayanan. Nilai F test sebesar 81,871 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan secara signifikan mempengaruhi kualitas pelayanan. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa dari 56,5% pengaruh Aspek-aspek organisasi yang berhubungan dengan kualitas pelayanan, masing-masing faktor memberikan sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan sebagai berikut: aspek staff memberikan sumbangan sebesar 29,6%; aspek shared value memberikan sumbangan sebesar 10,2%; aspek sistem memberikan sumbangan sebesar 7,8%; aspek skill memberikan sumbangan sebesar 6,8%; aspek strategy memberikan sumbangan sebesar 2,3%; aspek style memberikan sumbangan sebesar 1 ,7%; aspek structure memberikan sumbangan sebesar -1,8%.

Aspek staf paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, maka kualitas pelayanan yang baik dapat diberikan oleh penyedia jasa pelayanan kepada para pengguna jasanya bila penyedia jasa pelayanan tersebut memiliki sumber daya manusia yang baik.

Dengan demikian, untuk melaksanakan pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu bagi korban penyalahgunaan narkoba , BKSPS perlu melakukan peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan melalui pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan teknis, peningkatan ketrampilan lewat magang pada panti-panti rehabilitasi dan mengadakan studi banding ke pusat-pusat rehabilitasi di luar negeri. Melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan tentang pelayanan terapi dan rehabilitasi terpadu, agar memacu perkembangan tempat pelayanan terapi dan rehabilitasi yang lebih komprehensif dalam menangani korban penyalahgunaan narkoba. Pimpinan juga harus segera membuat sebuah pola penilaian/daftar penilaian prestasi pegawai bagi para staf yang kemudian tisa dijadikan dasar dalam pemberian insentif bagi para staf secara adil dan proporsional dan pada akhirnya lebih memacu staf untuk memberikan pelayanan terbaik kepada klien BKSPS.

"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fatin Fadhilah
"Lirik lagu merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis lagu kepada pendengarnya. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih terasa di hati, maka penulis dapat menggunakan beragam gaya bahasa, tak terkecuali lagu anak-anak yang seringkali menceritakan tentang kasih sayang, seperti kasih sayang kepada ibu, sahabat, dan hewan peliharaan. Heintje merupakan salah satu penyanyi lagu anak-anak asal Belanda yang sukses di era 1960 hingga 1970-an. Beberapa lagunya menceritakan tentang kasih sayang seorang anak kepada orang maupun lingkungan terdekatnya. Lirik-lirik lagunya ringan, namun mampu mengekspresikan rasa kasih sayang seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memaparkan jenis-jenis gaya bahasa yang menceminkan dan mengungkapkan kasih sayang pada tiga lagu Heintje yang berjudul Mama, Mijn Vriendinnetje, dan M’n Trouwe Hond. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti terdapat sembilan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lagu anak-anak untuk mengungkapkan kasih sayang dengan menarik dan ringan, yaitu metafora, asonansi, anafora, klimaks, hiperbola, pleonasme, metonimia, elipsis, dan antistrof. Dari majas-majas yang telah disebutkan, majas yang paling sering muncul pada ketiga lagu tersebut adalah majas metafora. Penggunaan majas berfungsi untuk menambahkan efek-efek tertentu dalam sebuah ungkapan agar lebih menarik dan memperkaya dimensi tambahan bahasa.

Lyrics are the message that songwriters want to convey to the listeners. In order for the message to be more heartfelt, songwriters can use various figure of speeches. Children songs are no exception to this, which often expresses feelings like affection for their mother, friends, and pets. Heintje was a successful children song singer from Netherlands in the 1960s and 1970s. Some of his songs tells us about children's affection for people and their surroundings. The lyrics are easy to understand but they can express a child’s affection wonderfully. This study aims to find and describe the types of figure of speech that reflects and express affection in Heintje’s three songs titled Mama, Mijn Vriendinnetje, and M’n Trouwe Hond. This study use descriptive qualitative method. The results of the analysis show that from the three songs studied, there are nine types of figure of speech, namely metaphor, assonance, anaphora, climax, hyperbole, pleonasm, metonymy, ellipsis, and antistrof. From the figure of speeches that are mentioned, the figure of speech that appears the most in the three songs is metaphor. The use of figure of speech serves to add certain effects in an expression to make it more interesting and enrich the additional dimensions of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aliyah Said Utriyani Adilah
"ABSTRACT
Prevalensi gangguan perkembangan anak di Indonesia cukup tinggi, diperkirakan mencapai 10 . Kelainan ini dapat memengaruhi berbagai aspek keterampilan anak kelak, mulai dari motorik kasar dan halus, keterampilan berbicara atau berbahasa, hingga kemampuan sosial dan adaptasi. Faktor ekstrinsik termasuk lingkungan mini dan lingkungan mikro dapat memengaruhi perkembangan anak, di antaranya kondisi air, sanitasi, dan perilaku higienis water, sanitation, and hygiene/WASH , tingkat pendidikan orang tua, pemenuhan kasih sayang oleh orang tua, pengetahuan orang tua mengenai perkembangan anak, dan penolong persalinan ibu. Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT diketahui memiliki profil yang buruk terkait beberapa faktor ekstrinsik di atas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran skor KPSP anak usia 2-5 tahun di Provinsi NTT dan hubungan di antara skor KPSP dengan faktor-faktor ekstrinsik tersebut. Studi potong lintang ini menggunakan data sekunder dari 249 subjek penelitian. Skor KPSP rendah diperoleh pada 37,3 anak, skor KPSP sedang pada 33,7 anak, dan skor KPSP tinggi pada 28,9 anak. Hasil penelitian menunjukkan skor KPSP subjek penelitian tidak memiliki hubungan bermakna dengan WASH p=0,186 dan tingkat pendidikan p=0,450 , sedangkan faktor ekstrinsik lainnya memiliki hubungan bermakna, yaitu pemenuhan kasih sayang p=0,013 , pengetahuan orang tua mengenai perkembangan anak p=0,026 , dan penolong persalinan ibu p=0,012.

ABSTRACT
Prevalence of children developmental disorder or delay has been relatively high, reaching about 10 . The abnormality may cause many aspects of later children skill, such as gross and fine motor, language, and social or adaptive ability. Extrinsic factor including mini and micro, such as condition of water, sanitation, and hygiene WASH , parents rsquo education level, affection fulfilment by parents, parents rsquo knowledge about children development, and mothers rsquo delivery care provider. Nusa Tenggara Timur NTT is known for owing low profile of those extrinsic factors. This study aimed on knowing the prevalence of each KPSP score category among children age 2 5 in NTT and the association between it and the related extrinsic factors. The cross sectional study used secondary data from 249 subjects. Low KPSP score were observed on 37.3 subjects, medium score on 33.7 subjects, and high score on 28.9 . Results of the study showed KPSP score of subjects had no significant association with WASH 0.186 and parents rsquo education level p 0.450 meanwhile, other extrinsic factors had the association, they are affection fulfilment by the parents p 0.013 , parents rsquo knowledge about children development p 0.026 , and mothers rsquo delivery care provider p 0.012."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charisma Putri Sulaiman
"Film Hi, Mom (Nǐ hǎo, Lǐ Huànyīng) (你好,李焕英) adalah film keluarga yang dirilis pada tahun 2021 di Tiongkok. Film ini diangkat dari sketsa komedi dengan judul yang sama dan menceritakan tentang hubungan tokoh Jia Xiaoling dengan ibunya, Li Huanying. Setelah kecelakaan yang menimpa ibunya, Jia Xiaoling ditarik kembali ke masa lalu, tepatnya tahun 1981, yaitu masa ketika ibunya muda. Jia Xiaoling menjadikan kesempatan ini untuk menjalankan sikap baktinya kepada ibunya. Film Hi, Mom memiliki alur yang mundur dengan dua latar waktu yang berbeda. Penelitian ini akan menguraikan bagaimana pemanfaatan alur yang ada pada film Hi, Mom dalam memperlihatkan praktik Bakti tokoh anak yaitu Jia Xiaoling terhadap ibunya Li Huanying. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pemanfaatan alur waktu terhadap pengaplikasian praktik prinsip Bakti pada tahun 1981 dan pada tahun 2001 melalui penokohan Jia Xiaoling dari awal hingga akhir film Hi, Mom. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan intrinsik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alur waktu memiliki peran yang sangat penting terhadap sikap bakti yang dijalankan oleh Jia Xiaoling. Respon baik ibu Jia Xiaoling terhadap usaha Jia Xiaoling menjalankan sikap bakti menunjukkan bukti kuatnya kasih sayang antara ibu dan anak.

Hi, Mom (Nǐ hǎo, Lǐ Huànyīng)(你好,李焕英)is a Chinese family film released in 2021. The movie is based on the comedy sketch of the same name and tells the story of Jia Xiaoling's relationship with her mother, Li Huanying. After an accident that befalls her mother, Jia Xiaoling is drawn back to 1981, when her mother was still young. Jia Xiaoling takes this opportunity to fulfill her devotion to her mother. The movie Hi, Mom has a backward plot with two different time settings. This research will describe how the use of plot in the film Hi, Mom shows the filial piety practice of the child character, Jia Xiaoling, towards her mother Li Huanying. This study aims to analyze how the use of time flow towards the application of the practice of the principle of filial piety in 1981 and in 2001 through the characterization of Jia Xiaoling from the beginning to the end of the film Hi, Mom. The method used in the research is a qualitative method with an intrinsic approach. The results of the study show that the flow of time plays a very important role in Jia Xiaoling's filial piety. Jia Xiaoling's mother's good response to Jia Xiaoling's efforts to practice filial piety shows evidence of the strong affection between mother-daughter.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nungky Widyaningsih
"Di Jepang, obentou tidak hanya dianggap sebagai kotak makan siang saja, tetapi juga merupakan sarana mengekspresikan kasih sayang. Selain kaya akan nutrisi, obentou juga harus ditata sedemikian rupa agar orang-orang tertarik untuk memakannya. Di Taman Kanak-Kanak Jepang, seorang ibulah yang wajib membuatkan obentou bagi anaknya. Para ibu harus berusaha sekuat tenaga mengekspresikan atau merepresentasikan diri mereka dalam obentou tersebut agar anak-anak dapat mengikuti kegiatan di Taman Kanak-Kanak tanpa kesulitan. Untuk membuat obentou yang identik dengan kasih sayang, usaha yang melibatkan pengorbanan, pengertian, juga kreatifitas sangat dibutuhkan. Dengan membuat obentou yang menarik dan penuh nutrisi, anak-anak diharapkan tidak hanya dapat makan dengan lahap dan riang, namun juga dapat merasakan cinta sang ibu dalam obentou yang dimakannya.

Abstract
In Japan, obentou is not only just a lunch box, but also one mean to express someone_s affection. Besides the nutrition factor, obentou has to be nicely arranged and designed so that the people are interested in consuming it. In Japanese Preschool, it is the mothers who have the obligation to make the obentou for their children every morning. Mothers must have the ability to represent and express themselves through the obentou arrangement so that the children can do their daily activities well at preschool. In order to make obentou full of motherly affection, effort needs to be done. The effort made to express affection involves sacrifice, understanding, and creativity. Because of the nutritious and well arranged obentou, children are not only expected could enjoy their lunch time, but also could feel their mothers_ affection in the obentou."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13759
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library