Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Winda Wulan Sari
"Kawasan Manggarai adalah lingkungan tersibuk di Jakarta karena adanya pemukiman dan fasilitas publik. Tulisan ini adalah untuk menganalisis keamanan dan kenyamanan jalur pedestrian di daerah Manggarai berdasarkan persepsi pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui kuesioner kepada responden yang benar-benar dan berpotensi menggunakan jalur pejalan kaki dan didukung oleh observasi dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa hampir semua area jalur pejalan kaki membuat pejalan kaki merasa tidak aman, dan ketika berpapasan dengan kendaraan bermotor yang dianggap sebagai faktor yang berhubungan dengan infrastruktur untuk faktor keamananan. Pejalan kaki merasakan kehadiran pedagang kaki lima sebagai aspek kenyamanan berdasarkan fasilitas jalur pejalan kaki.
Manggarai area is the busiest zone in Jakarta due to the presence of densely populated settlements and transport facilities. This study is to analyze the safety and comfort of pedestrian pathway in Manggarai area based on the perception of pedestrians. This research uses a quantitative research design through questionnaire to the respondents who actually and potentially utilize the pedestrian path as well as supported by observation, and documentation. That almost all the pedestrian paths areas make pedestrians feel threatened whereas pedestrians occur when they are feeling threatened by the passage of motor vehicles in pedestrian pathways. Besides that, the pedestrians perceive that the presence of street foods that interfere with pedestrian paths."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Josephine Livina
"Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Manggarai tampil sebagai pelopor era baru dalam pemolisian masyarakat. BKPM inovatif ini menggunakan pendekatan bangunan hijau, mengutamakan ventilasi alami dan mengurangi jejak karbon. Dengan mengurangi kebutuhan sistem HVAC, penggunaan energi bangungan turun sebesar 55% dan dapat menjadi proyek percontohan untuk gedung publik yang hijau. BKPM menawarkan suasana yang ramah dengan ruang publik terbuka yang dirancang untuk mendorong hubungan yang kuat antara masyarakat dan kepolisian. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan skala pejalan kaki di lantai dasar dengan plaza yang menghadap ke skala kota, menciptakan ruang yang inspiratif namun nyaman bagi publik. Dengan bekerja secara kolaboratif dan transparan, BKPM bertujuan untuk membangun kepercayaan dan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan Manggarai yang lebih aman dan dinamis.
The Manggarai Police Community Partnership Bureau (PCPB) stands as a beacon of a new era in community policing. This innovative Bureau utilizes a green building approach, prioritizing natural ventilation and reducing its carbon footprint. By reducing the need for mechanical HVAC system, the energy usage is down by 55% and can be a pilot building system for public buildings. Furthermore, the PCPB utilize a solar panel system and passive cooling system. PCPB embraces a welcoming atmosphere with open public spaces designed to foster strong connection between the community and the police by connecting the ground pedestrian scale with the plaza viewing the city scale, making an inspiring yet comfortable space for the public By working collaboratively and transparently, PCPB aims to build trust and empower the community to create a safer, more vibrant Manggarai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alberto Liongnardo
"Manggarai berada di denyut nadi kota Jakarta yang padat. Manggarai dihuni mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Peremajaan Manggarai menjadi kawasan TOD bukan hanya membenahi wajah kota, tapi juga membangkitkan ekonomi lokal. Di tengah hiruk pikuk pembangunan kota, lahan hijau kian tergusur. Lahan pertanian dan perkebunan terdesak, menyisakan ruang sempit untuk menanam tanaman segar. Penanaman di pinggir kota pun tak ideal, terpapar polusi dan jarak tempuh yang panjang membuat kesegaran tanaman berkurang. Microgreens Farm hadir di TOD Manggarai, oase hijau di tengah kota. Di sini, masyarakat sekitar dapat menanam dan menikmati sayur segar langsung, tanpa terkontaminasi bahan kimia. Tak hanya itu, Microgreens Farm juga menjadi wadah bagi komunitas untuk beraktivitas dan belajar menanam, menumbuhkan semangat dan kesejahteraan bersama.
Nestled amidst the bustling heart of Jakarta, Manggarai is a vibrant district predominantly inhabited by low-income residents. The revitalization of Manggarai into a Transit-Oriented Development (TOD) not only seeks to transform the cityscape but also aims to revitalize the local economy. Amidst the rapid urban development, green spaces are increasingly being displaced. Farmlands and plantations are under pressure, leaving limited room for cultivating fresh produce. Farming on the outskirts of the city is also less than ideal, as crops are exposed to pollution and suffer from reduced freshness due to long transportation distances. Microgreens Farm emerges as a verdant oasis within the TOD Manggarai. It provides a haven for local residents to cultivate and enjoy fresh, chemical-free vegetables. Beyond its agricultural endeavors, Microgreens Farm also serves as a hub for community engagement, fostering learning opportunities in sustainable farming practices, nurturing a spirit of collective well-being."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library