Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riskina Tri Januarti
"ABSTRAK
Sepanjang tahun 2003-2007 tercatat sebanyak 258.274 kecelakaan lalu
lintas telah terjadi di Indonesia dan telah merenggut 69.485 jiwa. Berdasarkan
angka kejadian kecelakaan lalu lintas yang masih tergolong tinggi ini,
diperkirakan setiap tahun rata-rata 13.877 jiwa meninggal di jalan raya. Khusus di
wilayah Satlantas Polres Bogor jika dibandingkan dengan tahun 2007, di tahun
2008 telah terjadi peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 15,18% (dari
162 kasus menjadi 191 kasus) yang rata-rata didominasi oleh pengendara
kendaraan bermotor roda dua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya
korban luka berat dan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Satlantas
Polres Bogor, Januari 2008-Desember 2008.
Metodologi penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional
dengan menggunakan sumber data sekunder yang di dapat dari laporan polisi
(bulanan) kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua pada unit Laka
Lantas Polres Bogor selama tahun 2008. Karakteristik sampel penelitian
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi (kejadian kecelakaan yang melibatkan
sepeda motor dan menimbulkan korban luka berat dan meninggal serta memiliki
data/identitas yang lengkap) dan eksklusi. Jumlah sampel minimal dalam
penelitian ini sebanyak 81 sampel, namun untuk mengurangi kesalahan dalam
prediktabilitas maka digunakan seluruh sampel yang termasuk dalam kriteria
inklusi yaitu sebanyak 134 kasus kecelakaan untuk mewakili populasi studi.
Sampel penelitian yang ada dianalisis secara univariat (distribusi frekuensi) dan
bivariat (uji chi square dan uji t). Analisis hubungan dilakukan dengan melihat
nilai OR dan nilai p terhadap α (0,05) untuk melihat tingkat kemaknaan hubungan.
Dari 191 kecelakaan, 144 kasus diketahui melibatkan kendaraan
bermotor roda dua dan sebanyak 134 diantaranya menimbulkan korban luka berat
dan meninggal. Dengan rentang kepercayaan (CI) 95% diketahui bahwa dari 144
kejadian kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua yang menimbulkan
korban luka berat dan meninggal dunia di wilayah Satlantas Polres Bogor selama
Januari-Desember 2008, rata-rata pengendara berusia 26 tahun; sebagian besar
dialami oleh pengemudi berjenis kelamin laki-laki (93,1%); memiliki kondisi
yang sehat/tidak lelah, sakit, maupun mengantuk saat mengemudi (98,6%);
memiliki SIM (75,7%); terjadi sebagai akibat kecelakaan ganda (96,5%);
melibatkan kendaraan roda dua dengan roda empat/lebih (63,2%); terjadi pada
hari kerja (62,5%); antara pagi-siang hari (55,6%); saat cuaca cerah (74,3%);
dalam keadaan permukaan jalan yang baik/aspal halus (93,1%); pada jalur dua
arah (86,8%); dalam kondisi arus lalu lintas sedang (82,6%); dan terjadi di jalan yang lurus/bukan persimpangan maupun tikungan (77,1%). sedangkan faktor yang
secara signifikan berhubungan dengan timbulnya korban luka berat dan meninggal
pada kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor roda dua di wilayah Satlantas
Polres Bogor selama tahun 2008 yaitu arah lalu lintas dengan nilai p sebesar 0,004
dimana kecelakaan yang terjadi pada jalur lalu lintas dua arah beresiko 10 kali
lebih besar untuk menimbulkan korban dibandingkan dengan kecelakaan yang
terjadi pada jalur lalu lintas satu arah, sedangkan variabel lainnya diketahui tidak
berhubungan secara signifikan.
Berdasarkan hasil tersebut diatas maka sebaiknya beberapa pihak seperti
Pemerintah, Dinkes, Kepolisian, dan pihak terkait lainnya dapat menjalin
kemitraan dan melakukan upaya preventif dengan lebih memperkaya
peringatan/sosialisasi terkait dengan safety road, safety riding dan safety fasilities
untuk membangun kewaspadaan publik (public awareness) agar lebih berhati-hati
dalam berlalu lintas, mengenalkan masalah-masalah kelelahan bagi pengemudi,
mengoptimalkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terutama di lokasi jalan
dengan jalur dua arah dan lokasi jalan bukan persimpangan atau tikungan yang
beresiko tinggi untuk memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas, serta lebih
mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam berlalu lintas misalnya dengan
membangun tanggul pemisah atau membuat garis pemisah (separator) pada jalan
yang berjalur dua arah (berlawanan).
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Boediharto
"ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas adalah merupakan salah satu ancaman yang paling rawan, terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat dibidang lalu lintas jalan raya, karena
dapat mengakibatkan korban jiwa maupun harta benda. Situasi kecelakaan lalu lintas di Indonesia menunjukkan gambaran yang cenderung meningkat setiap tahun, sehinqga masih merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian di Indonesia.
Untuk mengatasi situasi yang rawan dibidang lalu lintas, maka POLRI telah melaksanakan upaya penindakan dan pencegahan yang diberi nama "Operasi Zebra 85", dengan tujuan angara lain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas tersebut. "Operasi Zebra 85" ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 25 Juli sampai dengan 5 Oktober 1985.

"
Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin R. Roesamsi
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu ancaman yang paling rawan terhadap keamanan dan ketertiban dibidang lalu lintas jalan raya, sebab selain menyebabkan kerugian harta benda juga dapat menimbulkan korban jiwa. Situasi kecelakaan lalu lintas di Indonesia menunjukkan gambaran yang meningkat dari tahun ketahun, sehingga merupakan salah satu penyebab kematian yang utama di Indonesia. Kecelakaan lalu lintas sepeda motor merupakan jenis kecelakaan lalu lintas yang paling banyak terjadi di jalan raya, sehingga menjadi penyebab utama kematian atau cedera yang memerlukan perawatan mondok di Rumah Sakit.
Jenis kendaraan sepeda motor adalah jenis kendaraan bermotor yang paling banyak di Jakarta, lebih dari separuh dari seluruh jenis kendaraan yang ada. Pada pemakai sepeda motor, baik pengemudi maupun pembonceng berada dalam keadaan kurang terlindung dari akibat kecelakaan lalu lintas. Korban kecelakaan lalu lintas sepeda motor, paling banyak mengalami benturan pada kepala, sehingaa mengakibatkan korban menderita cedera kepala ( trauma kapitis ) dan menyebabkan kematian ditempat kecelakaan atau memerlukan perawatan mondok di Rumah Sakit.
Untuk mengatasi situasi yang rawan dibidang lalu lintas, POLRI telah melaksanakan berbagai macam kegiatan,antara lain dengan mengadakan Operasi Zebra 1985, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dan menurunkan kerugian harta benda serta korban jiwa. Salah satu anjuran yang terdapat dalam kegiatan Operasi Zebra 1985 adalah anjuran untuk memakai helm bagi pemakai sepeda motor di wilayah DKI-Jakarta, dengan harapan dapat mengurangi korban yang menderita cedera kepala baik yang mati ditempat kecelakaan/dalam perjaianan ke Rumah Sakit maupun korban yang memerlukan rawat mondok di Rumah Sakit.
Dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana helm dapat melindungi kepala / dapat mengurangi cedera pada kepala pemakai sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas, maka dilaksanakan penelitian tentang pengaruh pemakaian helm terhadap derajat trauma kapitis yang diderita oleh pemakai sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah DKI-Jakarta Serta dirawat di R.S.C.M. Jenis Penelitian adalah suatu studi observasional dengan desain Cohort-non-concurrent."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunike Mayanda
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudia Muldan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sudiadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S6199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufti Wirawan
"Tesis ini membahas mengenai analisis kecelakaan lalu lintas darat yang terjadi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan perspektif Faktor Manusia. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan analisis isi dari data laporan investigasi kecelakaan lalu lintas darat Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT). Sebanyak 21 laporan investigasi kecelakaan dari rentang tahun 2011-2013 dipublikasikan oleh KNKT melalui laman situsnya. Berdasarkan analisis dari perspektif faktor manusia, terdapat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan darat. Faktor-faktor seperti waktu kejadian, kondisi cahaya, dan kondisi jalan merupakan pendahulu dari tindakan tidak selamat yang muncul pada kecelakaan yang terjadi.

The aim of this study is to analysis road accident happend in Indonesia. It analyze using Human Factors perspective. 21 investigation report from 2011- 2013 has been published through website by National Transportation Safety Committee (KNKT). The study analyze those investigation report using qualitative approach. Researcher do content analysis based on 21 investigation report published by National Transportation Safety Committee. Based on human factors perspective, it carry out there are factors contribute to road accident. There are factors such as: time, light condition, road condition which make contribution as precusor unsafe act before accident happend."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatut Pudjiarto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S26306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecelakaan lalu lintas adalah indikator pengukuran kinerja
keselamatan lalu lintas (safety performance), sehingga akurasi data
kecelakaan lalu lintas menjadi factor yang sangat penting dalam upaya
pencegahan (accident prevention) terutama untuk kecelakaan dengan
korban jiwa arau luka berat (severity).
Under reporting kecelakaan lalu lintas pasti ada dan sulit dihindarkan terutama untuk kecelakaan dengan korban luka ringan (minor injury) dan tanpa korban (damage only), namun kalau pelaporan dilakukan dengan jujur maka kecelakaan dengan korban mati dan luka berat pasti akan dapat didata oleh Polantas."
2006
JPI-8-Mei2006-81
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>