Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fidiansjah
Abstrak :
ABSTRAK
Merujuk pada tugas dan wewenang lembaga legislatif, dibutuhkan karakteristik sumber daya manusia yang dapat mewujudkan pembangunan nasional secara berkesinambungan. Untuk meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh, tidak cukup hanya memenuhi unsur kesehatan fisik, mental dan sosial saja, melainkan juga harus memenuhi kesehatan spiritual. Tulisan ini membahas peran kecerdasan spiritual bagi peningkatan kinerja lembaga legislatif di Indonesia sehingga dapat memberi dampak yang positif untuk tercapainya pembangunan nasional sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD NRI 1945.
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 35 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Irfan
Abstrak :
Tesis ini untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pelaku konversi agama yang berusia dewasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah lima orang muallaf yang berusia dewasa dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menggambarkan bahwa muallaf mampu merasakan, memahami dengan efektif, menerapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi positif, sehingga seseorang mampu memahami perasaan diri sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain, selain itu muallaf mampu menggerakkan prinsip hidup atau esensi yang menembus kehidupan dan mengekspresikan prinsip hidup tersebut dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual muallaf lebih baik dari pada sebelum mereka menjadi muallaf. ...... This thesis to purpose the description of the emotional intelligence and spiritual intelligence perpetrators of religious conversion aged adults. This research uses qualitative research methods with types of case studies. Data collection using in depth interviews and observations. The subject of the study amounted to five reverts that are mature and domiciled in Jakarta. Results of the study illustrate that reverts are able to feel, understand, apply the effective sensitivity of the emotions as a source of positive energy, so that one is able to understand the feelings of my self and being able to understand the feelings of others, besides able to move reverts live principle or essence that permeates life and express these principles in relationship with your self, others, nature and God. From the results of the study it can be concluded that the emotional intelligence and spiritual intelligence converts better than before they become converts.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghniya Cascara Ahmad
Abstrak :
Mahasiswa yang berada pada fase dewasa muda rentan mengalami masalah kesehatan mental ketika ia sulit mencapai tugas perkembangannya. Faktor lingkungan, riwayat keluarga, pengalaman hidup, kesehatan fisik, self-efficacy, perubahan hormonal, serta faktor biologis dapat menjadi penyebab individu mengalami gangguan kesehatan mental. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang rendah dapat menjadi faktor individu mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kesehatan mental khususnya pada mahasiswa yang sedang berada pada fase dewasa muda. Penelitian ini sudah dilakukan uji etik oleh komite etik Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling pada 259 mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia yang berada pada rentan usia 18-25 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu kuesioner Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form untuk kecerdasan emosional, kuesioner The Spiritual Intelligence Self-Report Inventory-24 untuk kecerdasan spiritual, dan kuesioner Mental Health Inventory untuk kesehatan mental. Hasil dari penelitian ini menggambarkan 79,9% mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan emosi sedang, dan 54,1% mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan spiritual sedang. Adapun untuk kesehatan mental, sebanyak 56,4% mahasiswa memiliki kesehatan mental baik. Hasil analisis diperoleh nilai p = 0,001 (𝛼 = 0,05), sehingga dapat dibuktikan bahwa adanya hubungan antara ketiga variabel. Kecerdasan emosional dan kesehatan mental memiliki hubungan yang kuat, sedangkan kecerdasan spiritual degan kesehatan mental memiliki hubungan lemah. Melalui penelitian ini, diharapkan institusi pendidikan dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual agar bisa mencapai kesehatan mental yang sangat baik. ......Students in the young adult phase are vulnerable to experiencing mental health problems when they have difficulty achieving their developmental tasks. Environmental factors, family history, life experiences, physical health, self-efficacy, hormonal changes, and biological factors can contribute to individuals experiencing mental health disorders. Low emotional intelligence and spiritual intelligence may be an individual factors experiencing mental health disorders. This study aims to determine the relationship between emotional intelligence, spiritual intelligence, and mental health, especially in students who are in the young adult phase. This research has been ethically tested by the ethics committee of the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. The used method in this research is descriptive correlative quantitative research with a cross-sectional approach using probability sampling method with simple random sampling technique on 259 students at the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia within the age range of 18-25 years old. The research instruments used in this study were the Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form for emotional intelligence, The Spiritual Intelligence Self-Report Inventory-24 questionnaire for spiritual intelligence, and the Mental Health Inventory questionnaire for mental health. The results of this study illustrate that 79.9% of students have a moderate level of emotional intelligence, and 54.1% of students have a moderate level of spiritual intelligence. As for mental health, 56.4% of students have good mental health. The results of the analysis obtained a value of p = 0.001 (𝛼 = 0.05), so it can be proven that there is a relationship between the three variables. Emotional intelligence and mental health have a strong relationship, while spiritual intelligence and mental health have a weak relationship. Through this research, we hope that educational institutions can help students to improve their emotional and spiritual intelligence to achieve excellent mental health.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kemajuan Jepang yang cepat dan pesat disebabkan keberhasilan bangsa Jepang mengelola tiga kecerdasan bangsa, yaitu mengembangkan kecerdasan intelektual (Develop the IQ) menunbuhkan kecerdasan emosional 9Growth the EQ) dan menanamkan kecerdasan spiritual (Internasionalisation the SQ)....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Nurhidayati
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, {s.a.}
297 EDUISMK 5:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Nurhidayati
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, {s.a.}
297 EDUISMK 5:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Valen Fridolin Simak
Abstrak :
Masalah kesehatan remaja saat ini sangat berkaitan erat dengan perilaku menyimpang, salah satu diantaranya yaitu perilaku seksual. Faktor yang berperan untuk dapat mencegah perilaku seksual berisiko adalah kecerdasan spiritual remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMP kelurahan Curug kota Depok Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan spiritual the spiritual intelligence self-report inventory sedangkan variabel perilaku seksual berisiko menggunakan Sexual Risk Survey SRS. Sampel pada penelitian ini melibatkan 302 remaja yang berasal dari 3 sekolah menengah pertama SMP yang pilih berdasarkan metode stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Pearson dengan hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku seksual berisiko p = 0,019; r = - 0,135. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi linear berganda menunjukkan jenis kelamin merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual berisiko. Berdasarkan hasil temuan pada penelitian, perlu adanya pemantauan secara berkesinambungan terhadap tahap tumbuh kembang remaja khususnya dengan meningkatkan status kecerdasan spiritual. Sehingga remaja yang cerdas secara spiritual dapat menekan angka kejadian perilaku seksual berisiko.
Adolescent health problems are closely related to risky behavior, one of which is sexual behavior. A factor that is important prevent risky sexual behavior is the spiritual intelligence of the adolescents. The purpose of this study was to analyze the relationships between spiritual intelligence and risky sexual behavior in adolescents junior high school at Curug city of Depok Indonesia. The research method used was quantitative observational analytic with crossectional approach. The instrument used to measure the variables of spiritual intelligence the spiritual intelligence self report inventory while the sexual behavior variable is at risk of using Sexual Risk Survey SRS. Sample this study involved 302 adolescents who came from 3 junior high schools SMP selected by stratified random sampling. The data were analyzed using Pearson test with the result of the research proving there was a significant negative correlation between spiritual intelligence with risky sexual behavior p 0,019 r 0,135. The results of multivariate analysis using multiple linear regression showed gender is the most influential variable on risky sexual behavior. Based on the findings of the research, there is a need to be continuously monitor the stage of adolescent growth especially by improving the spiritual intelligence status. So that spiritually intelligent adolescents can suppress the incidence of risky sexual behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library