Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E. Muslih Z.A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S7618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kasus-kasus perceraian di Indonesia 92% dipicu oleh salah satu pasangan,suami atau istri yang melakukan selingkuh dengan pria atau wanita lain......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
penetitian tentang kecenderungan anak berperilaku negatif ditinjau dari keharminisan orangtua ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan orangtua dengan kecenderungan anak berperilaku negatif. Lokasi penelitian di kota Yogyakarta, sasaran penelitian adalah keluarga utuh yang mempunyai anak sudah sekolah dan tidak buta huruf....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Rifanza Salim
Abstrak :
Toleransi adalah sikap yang sepatutnya diambil dalam hubungan antarmanusia yang sarat perbedaan untuk mencapai keharmonisan dan perdamaian. Meskipun begitu, sikap tersebut memang tidak semudah mengucapkannya. Toleransi adalah kemampuan yang harus dipelajari, bukan sifat naluriah manusia, yang cenderung terdorong untuk intoleran terhadap perbedaan yang dianggapnya sebagai ancaman. Intoleransi memang banyak terjadi di mana saja dalam hubungan antarbudaya dan antarmanusia. Anak-anak dan remaja tidak lepas dari masalah tersebut. Intoleransi dapat terjadi atas alasan apa pun, termasuk perbedaan kelas ekonomi, milieu dan orientasi seksual. Contoh kasus untuk ketiga masalah tersebut muncul dalam dua cerita karya Karen-Susan Fessel, "Und Wenn Schon!" dan "Steingesicht". Kedua karya tersebut masing-masing bercerita tentang seorang anak laki-laki dan perempuan yang merasa sengsara karena intoleransi yang mereka terima dari lingkungannya, yang sebaliknya membuat mereka sendiri jadi intoleran. ......Toleration is a stance that should be taken in human relations that is filled with diversity in order to achieve peace and harmony. Even so, the said stance is easier said than done, since the human nature is typically intolerant to differences that are considered as threats. Therefore, toleration is a learned ability beyond human instincts. Intoleration happens anywhere in human relations during childhood and adulthood. Intoleration could happen for any reason, such as differences in economic classes, milieus and sexual orientations. Exemplary cases of the aforementioned problems can be found in two stories by author Karen-Susan Fessel, "Und Wenn Schon!" and "Steingesicht". Those two stories are about a boy and a girl respectively who felt miserable because of the intolerance in their surroundings, which in turn made them intolerant as well.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riesti Fadryona
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bentuk pelaksanaan konsep bakti di Cina Xiao yang muncul dalam film Ju Dou dan keterkaitannya dengan kerumitan permasalahan rumah tangga di pedesaan yang menjadi konflik dalam film tersebut. Peran masing-masing anggota keluarga akan dianalisis dengan melihat bagaimana mereka melaksanakan Xiao sesuai dengan posisi mereka yang diatur oleh konsep Wu Lunn Lima Hubungan dalam filsafat Cina. Sumber data penelitian ini adalah film Ju Dou serta buku-buku kebudayaan Cina dan kajian apresiasi film.
ABSTRACT This thesis discusses the implementation of Chinese concept of filial piety Xiao which appeared in the movie Ju Dou and its interrelatedness with complexity of a rural household family that serves as conflict of this movie. Each family members role will be analyzed as to how they practice Xiao according to their position in Wu Lun The Five Confucian Relationship in Chinese philosophy. The data source of this research is the film Ju Dou and books on Chinese culture and film appreciation studies.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yuli Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK Gumuk pasir adalah bentang alam yang unik karena biasanya bentang alam seperti ini adanya di wilayah yang beriklim gurun, namun di Indonesia yang beriklim tropis memiliki bentang alam seperti ini. Selain itu di Indonesia, Gumuk Pasir Parangtritis adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Secara ekologis, Gumuk pasir penting untuk mencegah intrusi air laut, meminimalisir dampak terjadinya gempa dan tsunami. Dari keunikan dan fungsi ekologis tersebut, pemerintah merencanakan untuk menjadikan gumuk pasir sebagai wilayah konservasi. Wilayah konservasi haruslah bebas dari bangunan-bangunan yang tidak berkepentingan dalam upaya konservasi. Namun, di gumuk pasir Parangtritis banyak penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikarena masyarakat Parangtritis belum paham mengenai pentingnya gumuk pasir. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya dan berkurangnya luasan gumuk pasir. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sosialisasi untuk menyamakan persepsi mengenai pentingnya gumuk pasir agar pemanfaatan di gumuk pasir harmonis sesuai dengan fungsinya, sehingga keberlanjutan gumuk pasir dapat tercipta. Peran pemerintah dalam membentuk kebijakan dan mengawasi kebijakan tersebut harus lebih optimal dan efektif.
ABSTRACT Sand dunes landscape is unique because it is usually the existence of such landscapes in the temperate regions of the dessert, but in tropical Indonesia has a landscape like this. Also in Indonesia, Parangtritis sand dunes are the only one in South East Asia. Ecologically, the sand dunes are important to prevent the intrusion of sea water, minimizing the impact of the earthquake and tsunami. From the uniqueness and the ecological function, the government is planning to make a sand dune conservation are. Conservation region should be free of buildings that are not interested in conservation. However, in the sand dunes Parangtritis many land uses that are not in accordance with their distribution. This is caused Parangtritis people do not understand the importance of sand dunes. This can cause damage and loss of sand dune area. Therefore we need some socialization to make the perception of the importance of sand dunes sand dunes in order to use in harmony according to function, so that sustainability can create sand dunes. The role of government in shaping policy and oversee the policy must be optimal and effective.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Umi Haryati
Abstrak :
Pendidikan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi sekaligus berperan penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Pengaruh pendidikan tidak hanya dapat mengubah status ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dalam banyak aspek. Penelitian ini mencoba mengukur pengaruh pendidikan terhadap kebahagiaan, penerimaan diri, dan keharmonisan keluarga dengan membandingkan model spesifikasi terbatas dan model spesifikasi luas menggunakan metode OLS dan regresi probit ordinal. Hanya variabel pendidikan yang digunakan dalam model spesifikasi terbatas untuk diuji pengaruhnya terhadap ketiga variabel dependen. Sementara itu, variabel demografi dan sosial ekonomi seperti pendapatan, jenis kelamin, usia, status perkawinan, jumlah anggota rumah tangga, klasifikasi wilayah, kepemilikan rumah, status kesehatan, dan lama waktu senggang dimasukkan ke dalam model spesifikasi luas. Bukti empiris menggunakan data mikro terbaru dari Badan Pusat Statistik tahun 2021 menunjukkan bahwa pendidikan berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap ketiga variabel dependen tersebut. Temuan empiris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang berpendidikan tinggi memiliki tingkat kebahagiaan, penerimaan diri, dan keharmonisan keluarga yang lebih tinggi daripada orang dengan pendidikan lebih rendah. ......Education is inextricably linked to enhancing economic growth and plays a pivotal role in determining the quality of human capital. The effect of education could alter not only the economic status but also improve the quality of life in many aspects. This paper attempts to measure the effect of education on happiness, self-acceptance, and family harmony by comparing the narrow specification model and the broad specification model using OLS and the ordered probit technique. Only education variables were used in the narrow specification model to examine its effect on three dependent variables. Meanwhile, demographic and socioeconomic variables such as income, gender, age, marital status, household size, area classification, home ownership, health status, and leisure time were incorporated into the broad specification model. The empirical evidence using recent microdata from Statistics Indonesia in 2021 demonstrates that education contributes positively and significantly toward the three dependent variables. The findings indicate that highly educated people report higher happiness, self-acceptance, and family harmony than lower-educated people.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Irawati Febriana
Abstrak :

ABSTRAK

Manusia adalah bagian dari alam. Oleh karena itu, wajar kalau manusia memiliki perasaan dekat dan cinta dengan alam. Perasaan dekat dan cinta ini diwujudkan dalam berbagai bentuk perbuatan atau kegiatan dan salah satu bentuknya adalah seni. Melalui seni manusia menuangkan berbagai pengalaman hidup yang pernah ia peroleh, melalui pemanfaatan berbagai elemen yang menurutnya paling menarik yang dapat dijumpainya di alam. Salah salunya adalah bunga. Kecintaan manusia terhadap bunga dapat ditemui di belahan dunia manapun. Bunga sering dibawa oleh manusia dalam berbagai kesempatan untuk mewakili perasaan manusia ketika ia membawa bunga bersamanya Demikian pula di Jepang. Jepang memilih alam yang indah dan cuaca yang lembut dengan empat musim yang secara berkala datang bergantian, yang memungkinkan tumbuhan berbunga tumbuh dengan subur. Di Jepang, berkembanglah semi merangkai bunga Ikebana. Secara harafiah arti ikebana adalah bunga hidup dan memang bunga yang dipergunakan dalam rangkaian bunga Ikebana adalah bunga hidup. Perkembaggan seni merangkai bunga Ikebana ini berawal dari persembahan dalam kegiatan ritus keagamaan orang Jepang pada jaman dahulu. Dalam persembahan itu, orang Jepang percaya bahwa dewa akan turun dari langit ke bumi melalui pohon yang tinggi besar dan senantiasa hijau sepanjang tahun. Pohon tersebut berfungsi sebagai yorishiro atau tempat bersemayamnya para dewa selama mereka berada di bumi. Berdasarkan pandangan seperti ini, maka di Jepang kebanyakan yashiro atau Jinja dibaugun di tempat yang tinggi dan banyak terdapat pohon cemara.

Bunga itu sendiri dianggap mempunyai kekuatan misterius yang dapat memberikan daya untuk hidup. Dalam Nihon Shoki, bunga juga dipergunakan dalam upacara pemujaan terhadap Dewi Izanami Mikoto.

Perkembangan selanjutnya, seiring masuknya agama Budha ke Jepang sekitar abad ke-6, bunga juga digunakan dalam persembahan bunga untuk Budha ynag disebut kuge. Kuge terdiri atas sange, nenge dan keman. Akan tetapi lama-kelamaan, bunga tidak hanya dipersembahkan untuk dewa atau Budha saja. Bunga mulai dipersembahkan di hadapan patung-patung yang merupakan simbol orang yang sudah meninggal.

Kehadiran bunga dalam kehidupan masyarakat Jepang semakin luas dimana kemudian tumbuh perhatian yang istimewa dari para bangsawan terhadap tumbuhan bunga. Dalam keterangan yang terdapat pada Makura no Soshi, mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai tumbuhan bunga.

Di jaman Muromachi rangkaian bunga yang disebut tatehana mulai menghiasi zasshiki atau ruang duduk yang terdapat di rumah-rumah para bangsawan. Kemudian pada jaman Edo, rangkaian bunga gaya rikka mulai populer dan menjadi julukan untuk gaya ikebana pada masa itu Kemudian bunga juga mulai hadir di dalam ruangan untuk upacara minum teh dan bunga untuk keperluan ini disebut chabana atau ohana. Di akhir jaman Edo berkembang pola tenchijinsansaikaku yang sebenarnya merupakan pemikiran tentang alam yang terdiri atas ten (langit), chi (bumi) dan jin (manusia). Selanjutnya muncullah berbagai istilah untuk ikebana sesuai gaya yang berkembang pada jamannya.

Meskipun aliran dalam ikebana terus berkembang dalam jumlah yang sangat banyak, sebenarnya yang dapat dipelajari manusia dari bunga adalah hal yang berkaitan dengan hidup. Bunga yang indah itu tidak selamanya akan demikian, karena pada saatnya ia akan layu dan mati, kemudian digantikan oleh kuncup-kuncup yang baru. Demikian pula dengan manusia yang mengalami lahir, hidup dan mati. Pola dasar dalam ikebana yaitu tenchijin melambangkan keharmonisan manusia dengan alam dan keselarasan hubungan antar manusia.

Dalam segala segi kehidupan, orang Jepang hampir tidak bisa lepas dari bunga dan ada sudah sejak lama karena pengaruh alam negeri Jepang yang indah serta pengaruh kuat dari kepercayaan asli orang Jepang yaitu Shinto, yang mengutamakan pemujaan terhadap keagungan alam dan turut membentuk karakteristik orang Jepang dalam memahami alam.
1998
S13713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Diya Silmi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai keharmonisan keluarga yang diwujudkan dari kesehatan jiwa yang dimiliki oleh setiap anggota keluarga khususnya pada pasangan suami istri. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai konsep nilai dan indikator kepuasan pernikahan dalam mendukung terciptanya kesehatan jiwa pada keluarga yang dilihat dari interaksi sehari-hari dari ketiga pasangan suami istri, serta pendukung lainnya yakni, anak, keluarga, dan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan adalah etnografi melalui pengamatan terlibat (participant observation) dan wawancara (interview). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keharmonisan keluarga memang dipengaruhi oleh kesehatan jiwa yang baik pada anggota keluarga itu sendiri yang terlihat dengan mudah membaurnya dengan lingkungan sekitar. Kesehatan jiwa diperlukan untuk meningkatkan ketahanan keluarga terutama dalam mengatasi stres atau konflik yang timbul dan dapat berkepanjangan pada setiap anggota keluarga.
ABSTRACT
This research discussed about the harmony of family which embodied from mental health of family members, especially on married couples. Concepts that being used in this research are values and marriage satisfaction indicators in supporting the creation of mental health on family which observed from daily interactions of three married couples, along with other parties which are children, family, and local communities. Method that being used is ethnography through participant observation dan interview. The result of this research showed that harmony of family is affected by healthy mental health owned by family members, which shown from their behavior towards local communities; they sociable with their local communities. Mental health needed to increase family strength, especially in dealing with stresses or conflicts which appear and possibly become long-term issues.
2016
S66589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library