Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heni Fariatul Aeni, Lis Triswanah
"Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap kondisi kesehatan atau kejadian suatu penyakit adalah lingkungan, dan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan dan dipengaruhi pula oleh perilaku individu adalah demam berdarah dengue (DBD). Tipologi kelurahan jagasatru yang relatif padat penduduk dan pusat perdagangan lintas daerah, dimungkinkan menyimpan berbagai persoalan kesehatan, khususnya berkaitan dengan kesehatan lingkunagn (santiasi), baik di lingkungan perumahan maupun tempat-tempat umum lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktek dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD). penelitina ini merupakan jenis penelitian eksplanasi (explanatory research) dengan pendekatan metode cross sectional. Jumlah sampel yang diamati dalam penelitian ini sebanyak 333 kepala keluarga (KK) dari popolasi sebesar 2.497 KK secara sampel acak sistematis (sistematic random sampling) di Keluarah Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara wawancara langsung dan uji sistematic yang digunakan adalah chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dalam PSN dengan kejadian DBD, ada hubungan antara sikap terhadap PSN dengan kejadian DBD, tidak ada hubungan antara praktek dalam PSN dengan kejadian DBD. berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan teknik pengumpulan melalui metode self-report dan menambah cakupan penelitian, serta kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat lebih ditingkatkan dalam gerakan PSN melalui 3M plus. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi, 2005
JKKI 7:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dermala Sari
"Sampai saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kabupaten Aceh Tengah memiliki IR yang lebih tinggi dari pada IR nasional, yaitu sebesar 72,9/100.000 penduduk sedangkan IR nasional tahun 2010 hanya sebesar 55/100.000 penduduk. Dari 14 kecamatan, Kecamatan Bebesen termasuk daerah dengan kasus paling tinggi di wilayah kerja Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang paling beresiko dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah tersebut. Jenis penelitian ini adalah diskriptip Kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan pendekatan case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 112 KK yang terdiri dari 56 kelompok kasus dan 56 kelompok control. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling pada kelompok kasus dan Simple Random Sampling pada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan variable yang paling beresiko adalah penggunaan kelambu (OR=150,124) dan pelaksanaan PSN (OR=144,706). Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dan lebih aktif agar bisa menurunkan angka kejadian DBD.

Till now disease Dengue Hemorhagic Fever ( DHF) still be one of health problem of public in Indonesia. Middle Acheh Sub-Province has higher level IR from at national IR, that is 72,9/100000 residents while national IR of the year 2010 only 55/100000 residents. Out of 14 districts, District of Bebesen is including area with highest case in job (activity region District Aceh Tengah). This research aim to know factor what which most ices with case of Dengue Hemorragic Fever in the region. This research type is diskriptip Kuantitatif by using survey method and interview with approach of case control. Sample in this research 112 KK. consisted of 56 Group of case and 56 group of control. Sampling technique applies Total Sampling at group of case and Simple Random Sampling at group of control. Result of research shows variable which most ice is mosqu ito net usage ( OR=150,124) and execution PSN ( OR=144,706). The Government and public must cooperate and more actively that can reduce case number DHF.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herra Superiyatna
"ABSTRAK
Di sebagian besar daerah tropis dan subtropis, DBD telah menjadi endemis dan
setiap tahun terjadi kejadian luar biasa. Kejadian DBD disebabkan oleh berbagai
faktor yang saling berinteraksi, diantaranya; agent (virus dengue), host yang
rentan, serta lingkungan yang memungkinkan tumbuh dan berkembang biaknya
nyamuk Aedes spp.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor risiko dengan
kejadian DBD di Kabupaten Cirebon.
Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control pada semua
penderita DBD yang tercatat dalam register laporan DBD Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon, bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik
masing-masing kelompok kasus dan kontrol sehingga mendapatkan gambaran
hubungan sementara antara variabel independen (umur, jenis kelamin, status gizi,
pengetahuan, tingkat pendidikan, perilaku, pekerjaan, lama dalam rumah,
keberadaan jentik) dan dependen (kejadian DBD). Analisis bivariat dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan Kejadian DBD,
yaitu; variabel umur, kategori umur (<15 dan >45), OR = 4,53: 95% IK: 2,48-
8,29; variabel jenis kelamin, kategori laki-laki, OR = 2,04: 95% IK: 1,15-3,61;
variabel status gizi, kategori tidak normal, OR = 3,24: 95% IK: 1,74-6,06;
variabel pengetahuan, kategori kurang, OR = 4,00: 95% IK: 2,17-7,39; variabel
tingkat pendidikan, kategori rendah, OR = 2,21: 95% IK: 1,23-3,99; variabel
perilaku, kategori kurang, OR = 2,66: 95% IK: 1,44-4,91; variabel pekerjaan,
kategori tidak bekerja, OR = 2,21: 95% IK: 1,12-4,33. Analisis multivariat,
variabel yang paling besar pengaruhnya dengan Kejadian DBD adalah; status gizi
dengan odds ratio 3,36 pada 95% IK antara 1,66-6,80 (nilai p = 0,001).
Selanjutnya adalah variabel umur dengan odds ratio 3,10 pada 95% IK antara
1,57-6,12 (nilai p = 0,001), dan variabel pengetahuan dengan odds ratio 2,54 pada
95% IK antara 1,26-5,11 (nilai p = 0,009). Sedangkan variabel yang paling kecil
pengaruhnya adalah variabel jenis kelamin dengan odds ratio 2,30 pada 95% IK
antara 1,19-4,44 (nilai p 0,013).
Kesimpulan penelitian adalah faktor risiko yang berpengaruh dengan kejadian
DBD di Kabupaten Cirebon adalah umur, jenis kelamin, status gizi, pengetahuan,
tingkat pendidikan, perilaku, dan pekerjaan. Faktor risiko yang paling dominan
hubungannya dengan kejadian DBD di Kabupaten Cirebon adalah status gizi (OR
3,36: 95% IK: 1,66-6,80).

ABSTRACT
In most tropical and subtropical regions, dengue has become endemic and every
year an outbreak occurs. Incidence of DHF is caused by many interacting factors,
including; agent (dengue virus), a vulnerable host, and an enabling environment
for growing and breeding of mosquitoes Aedes spp.
The purpose of this study was to determine some risk factors with the incidence of
dengue in Cirebon regency.
Study designs used in this study are case-control in all patients with dengue fever
recorded in the register report Cirebon District Health Office, January 2011 to
May 2011.
Univariate analysis performed to determine the frequency distribution
characteristics of each case and control groups that get a temporal relationship
between the independent variables (age, sex, nutritional status, knowledge,
education level, behavior, occupation, length of the house, the presence of larvae)
and the dependent (incidence of DHF). Bivariate analysis conducted to determine
the relationship between the independent variables with the incidence of dengue in
pain, namely the variables age, age category (<15 and> 45), OR = 4.53 95% CI:
2.48 to 8.29; variable gender , the category of men, OR = 2.04 95% CI: 1.15 to
3.61; variable nutritional status, the category is not normal, OR = 3.24 95% CI:
1.74 to 6.06; knowledge variables, the category is less, OR = 4.00 95% CI: 2.17 to
7.39; variable levels of education, low category, OR = 2.21 95% CI: 1.23 to 3.99;
variable behavior, less category, OR = 2.66 95% CI: 1.44 to 4.91; variables work,
not work category, OR = 2.21 95% CI: 1.12 to 4.33. Multivariate analysis,
variables that most influence the incidence of dengue is in pain; nutritional status
with an odds ratio of 3.36 at 95% CI between 1.66 to 6.80 (p-value = 0.001). Next
is the variable age with an odds ratio of 3.10 at 95% CI between 1.57 to 6.12 (pvalue
= 0.001), and the variable knowledge of the odds ratio is 2.54 at 95% CI
between 1.26 to 5.11 (p-value = 0.009). While most small variable effect is
variable gender with an odds ratio of 2.30 at 95% CI between 1.19 to 4.44 (p
value 0.013).
Research conclusions are risk factors that influence the incidence of dengue in
Cirebon are age, sex, nutritional status, knowledge, education level, behavior, and
work. The most dominant risk factors with the incidence of DHF in Cirebon
regency is the nutritional status (OR 3.36 95% CI: 1.66 to 6.80)."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library