Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Evy Trianasari
Abstrak :
Pemantauan kekeringan di lahan pertanian dalam skala luas dapat dilakukan real time dengan menggunakan teknologi satelit penginderaan jauh, salah satunya dengan menggunakan satelit Terra/Aqua MODIS (Moderate Resolution Imaging Spektroradiometer). NMDI (Normalized Multi-band drought index) adalah metode yang digunakan dalam penginderaan jauh satelit Terra/Aqua. NMDI dapat digunakan untuk mendeteksi pola spasial potensi tingkat kekeringan di lahan pertanian provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selama periode tahun 2007-2008. Pola spasial potensi tingkat kekeringan berdasarkan nilai NMDI di wilayah provinsi NTB menunjukkan bahwa potensi tingkat kekeringan rendah (NMDI > 0.70) terjadi di wilayah Pulau Lombok selama periode bulan Desember-April, sedangkan potensi tingkat kekeringan tinggi (NMDI < 0.64) terjadi di wilayah Pulau Sumbawa selama periode bulan Juni-Oktober. Berdasarkan hasil analisis statistik hubungan pola spasial tingkat kekeringan (NMDI) dan curah hujan bulanan di wilayah NTB menunjukkan bahwa proses akan terjadinya kekeringan (Time lag) bervariasi selama tahun tersebut. Time lag akan terjadinya potensi tingkat kekeringan antara 1-2 bulan umumnya terjadi di wilayah Pulau Sumbawa, sedangkan untuk wilayah di Pulau Lombok mempunyai time lag akan terjadi kekeringan antara 2-3 bulan. ......Monitoring of drought on agricultural land in large scale can be done real time by using satellite remote sensing technology, one of them by using the satellite Terra / Aqua MODIS (Moderate Resolution Imaging Spektroradiometer). NMDI (Normalized Multiband drought index) is a method used in remote sensing satellite Terra / Aqua. NMDI can be used to detect the level of spatial patterns of drought on agricultural land province of West Nusa Tenggara (NTB) during the period 2007-2008. The Spatial patterns of drought based on the level of potential value in the province of West Nusa Tenggara NMDI showed that low levels of potential drought (NMDI> 0.70) occurred in the area of Lombok Island during the month of December to April period, While the potential for high levels of drought (NMDI < 0.64) occurred in the region of Sumbawa island in the period from June to October. Be based on estimation algorithm at moderate resolution was developed base on relationship between Normalized Multi-band drought index (NMDI) and monthly rainfall in region province Nusa Tenggara Barat (NTB) shows the process of drought (Time lag) vary during the year. Potential time lag between 1-2 months of drought levels generally occur on the island of Sumbawa. While for the area in the island of Lombok has a lag occurs between 2-3 months of drought.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T29017
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Dwi Wardhani
Abstrak :
Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi akibat dari kemarau panjang yang tidak terlepas dari adanya pengaruh fenomena El Nino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan. Melalui perhitungan statistik dan pemetaan data spasial, penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap bencana kekeringan baik berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014) ataupun pada tahun 2015 memiliki tingkat sensitivitas yang sama yaitu terdiri dari tingkat sensitivitas yang 'rendah' dan 'sedang'. Akan tetapi, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' jauh lebih luas pada tahun 2015 daripada tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen berdasarkan kondisi iklim selama 30 tahun (1985-2014). Sehingga adanya pengaruh fenomena El Nino di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 tergolong kuat. Sebaran wilayah yang memiliki tingkat sensitivitas yang 'rendah' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga utara Kabupaten Kebumen. Sedangkan, tingkat sensitivitas wilayah Kabupaten Kebumen terhadap kekeringan yang 'sedang' umumnya terdistribusi di bagian tengah hingga selatan terutama di daerah pesisir selatan Kabupaten Kebumen. ......Drought is a natural disaster that occurred as a result of the long dry that can't be separated from the influence of El Nino phenomenon. This research aims to determine the region sensitivity of Kebumen Regency against drought. Through statistical calculations and mapping of spatial data, this research reveal that level of the region sensitivity of Kebumen Regency against drought is same between based on climatic conditions for 30 years (1985-2014) and 2015 that consists of region sensitivity level of 'low' and 'moderate'. However, the region sensitivity level of Kebumen Regency on drought 'moderate' is much wider in 2015 than the region sensitivity level of Kebumen Regency based on climatic conditions for 30 years (1985-2014). So, the effect of El Nino phenomenon in Kebumen Regency in 2015 relatively strong. Distribution of areas that have region sensitivity level 'low' is generally distributed from the middle to northern of Kebumen Regency. Meanwhile, the region sensitivity level of Kebumen regency 'moderate' is generally distributed from the middle to southern, especially in the southern coastal of Kebumen Regency.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bayangkan Rp 19 juta habis hanya untuk air "kata Sukiman (34), tokoh warga muda di Dusun deles, Kemalang,Klaten Jawa Tengah. Walaupun kawasan tersebut tampak hijau sejauh mata memandang , tetapi dapat di pahami memang memang bahwa tempat berketinggian rata 1.000 - 1.300 meter di atas permukaan laut itu tidak memiliki air semelimpah di kawasan yang lebih hilir....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soeroso Hadiyanto
2007
T39431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mulya
Abstrak :
Salah satu bencana alam yang dapat terjadi akibat dari perubahan iklim dengan meningkatnya suhu bumi adalah Kekeringan. Bojonegoro merupakan Kabupaten yang sebelah utaranya merupakan daerah aliran sungai dan sebelah selatan daerah perbukitan. Kekeringan yang terjadi di Bojonegoro hampir terjadi sepanjang tahun, dimana lokasi dan waktu terjadinya juga berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengklasifikasi wilayah kekeringan dan hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan. Kekeringan meteorologis dihitung dengan menggunakan metode SPI Standardized Precipitation Index sedangkan kekeringan lahan dihitung dengan menggunakan penginderaan jauh metode TVI Thermal Vegetation Index. Pola sebaran kekeringan menunjukkan pola dimana kekeringan mulai terjadi pada bulan Maret saat curah hujan rendah, dengan sebaran kekeringan terjadi di wilayah utara yang merupakan daerah dataran dan kemiringan lereng datar hingga landai kemudian meluas pada wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan dan kemiringan lereng agak curam. Kekeringan Meteorologis memberikan dampak yang berbeda pada Kekeringan Lahan saat tahun El Nino kuat. Tahun 2015 kekeringan lahan Sangat Berat terbesar terjadi pada bulan November seluas 20.010 ha dan tahun 1997 terbesar terjadi pada bulan Juni seluas 63.624 ha dan tersebar di sebagian besar wilayah Bojonegoro. Pola sebaran kekeringan lahan juga terjadi di wilayah dataran yang kemudian meluas pada daerah perbukitan. Kondisi kekeringan meteorologis SPI dengan kekeringan lahan TVI yang didasarkan pada Uji Chi Square menghasilkan nilai signifikansinya 0 dan kurang dari ? 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat asosiasi atau hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan. ......One of the natural disasters that can occur as a result of climate change with due to rising Earth rsquo s temperature is Drought. Bojonegoro is a regency with the river in northern part of it and the hill in the south. The drought that occurred in Bojonegoro mostly occurred throughout the year, where the location and time of occurrence are also vary. The purpose of this study were to analyze and classify drought areas and the relationship between meteorological drought and inland drought. Meteorological drought was calculated using the SPI Standardized Precipitation Index method while the drought was calculated using remote sensing method of TVI Thermal Vegetation Index. The drought distribution shows a pattern where droughts start to occur in March when the rainfall is low, with the drought occurring in the northern part which is flat and with the flat slope to low then extends to the southern region which is a hilly area and the slope of a rather steep slope. Meteorological Drought has had a different impact on inland drought when El Nino is strong. In 2015 ldquo Very Vast rdquo Inland Drought occurred in November of 20,010 ha and the largest in 1997 occurred in June of 63,624 ha and spreaded out in most of Bojonegoro regency. The pattern of Inland drought distribution also occurred in the plains which then extends to the hills. The condition of dryness of meteorological SPI and inland drought TVI based on Chi Square Test yields significance value 0 and less than 0.05 which means Ho is rejected and Ha accepted so it can be concluded there is an association or relationship between meteorological drought with inland drought
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
Abstrak :
Kekeringan merupakan bencana alam yang terjadi secara perlahan-lahan hasil dari berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu yang lama. Bencana ini dapat berdampak sangat besar dan mencakup daerah yang luas. Mitigasi untuk menanggulangi bencana ini adalah dengan mengetahui karakteristik wilayah yang terpapar kekeringan, melalui indikator durasi, intensitas dan frekuensi kekeringan. Penilaian kekeringan menggunakan data curah hujan dari 32 stasiun hujan di Kabupaten Kebumen selama periode 1985 - 2015 menggunakan metode de Boer. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keterpaparan kekeringan tinggi di Kabupaten Kebumen cenderung berada di wilayah bagian tengah mengarah ke timur laut kabupaten, yang meliputi 15 kecamatan, yang sebagian besar berada di Kecamatan Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng dan Kebumen. Wilayah yang paling terpapar kekeringan di Kabupaten Kebumen merupakan wilayah dengan penggunaan tanah sawah irigasi 2x padi/tahun, kepadatan penduduk 500-1249 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk agraris 51-250 jiwa/km2. ......Drought is natural disaster that occurs gradually, resulted from long term declines in rainfall rate. The disaster would not be realized at first, but the impacts caused could be severe. One example of countermeasure efforts is to understand the regional characteristics of the drought exposed regions. Indicators used to assess levels of exposure are the duration, intensity and frequency of droughts. Drought assessment used rainfall rate data from 32 rain stations in Kebumen during 1985-2015 period with de Boer method. The results obtained from this study indicate that high level of exposures to drought in Kebumen are distributed in the center part to the northeast part of the region. The high level of exposures covered 15 districts, and concentrated in Subdistrict Karangsambung, Karanggayam, Alian, Pejagoan, Sruweng and Kebumen. In Kebumen, the region that most exposed to drought is attributed with the paddy rice fields land use that harvested 2 times a year, a population density of 500-1249 inhabitants/km2 and peasant population density of 51-250 inhabitants/km2.;
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Balqis Rizal
Abstrak :
Air sebagai sumberdaya yang sangat diperlukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Potensi ketersediaan air pada suatu daerah ditentukan dari faktor kondisi fisiknya yaitu bentuk medan, geomorfologi dan geologi yang kemudian penggabungan dari faktor fisik tersebut menjadi bentuklahan. Iklim yang mempengaruhi intensitas curah hujan serta aktivitas manusia juga mempengaruhi ketersediaan air. Kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2015 menyebabkan kekeringan. Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu kecamatan yang merasakan dampak kekeringan dan membuat ketersediaan air berkurang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis spasial deskriptif untuk mengetahui dan mengidentifikasi bentuklahan dan ketersediaan air pada kemarau panjang di Kecamatan Babakan Madang. Dari hasil pengolahan data yang didapatkan bahwa bentuklahan yang ada di Kecamatan Babakan Madang yaitu bentuklahan vulkan, fluvial, denadusional, strukturan, dan atropogenik. Wilayah dengan ketersediaan air berkurang saat musim kemarau dan mengalami kekeringan yaitu wilayah yang berada pada bentuk medan berbukit hingga bergunung sedangkan wilayah dengan bentuk medan landai tidak mengalami kekeringan. Sehingga hasil dari penelitiaan ini yaitu kekeringan yang terjadi pada kemarau panjang tahun 2015 mempengaruhi ketersediaan air pada bentuklahan vulkan dan denudasional yaitu pada Desa Karang Tengah dan Bojongkoneng. ...... Water is a resource which needed by humans in fulfilling the needs of everyday life. Potential water availability in a specified area of physical condition factors that shape of the terrain, geomorphology and geology then merging of the physical factors into landforms. The climate affect the intensity of rainfall and human activities also affect water availability. Drought occurred in 2015 caused dryness. Babakan Madang subdistrict is one of the districts that feel the impact of dryness and that water availability is reduced. From processing the data obtained that the landforms exist in Babakan Madang subdistrict ie volcanic landforms, fluvial, denadusional, structural, and atropogenik. Regions with reduced water availability during the dry season and experiencing dryness that is the area on hilly terrain, while the region with the sloping terrain does not suffer from thedryness. So the result of this analysis, the dryness occurred long dryness in 2015 affected the availability of water in volcanic landforms and denudasional ie in Karang Tengah village and Bojongkoneng.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Suffan
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter anatomi Begonia spp. yang digunakan dalam beradaptasi terhadap cekaman kekeringan telah dilakukan. Beberapa parameter anatomi dan karakter fisiologi enam spesies Begonia spp. dideskripsikan, dibandingkan, serta dianalisis menggunakan one-way ANAVA. Karakter anatomi didapatkan dengan pengamatan hasil sayatan di bawah mikroskop. Hasil sayatan diperoleh dengan menggunakan hand sliding microtome untuk sayatan melintang; dan pengerikan secara langsung untuk sayatan paradermal. Karakter fisiologi didapatkan dengan memberikan perlakuan kekeringan, yaitu tidak memberikan penyiraman selama satu minggu. Hasil analisis parameter fisiologi prolin dan relative water content dan anatomi memperlihatkan dua pola kombinasi parameter yang digunakan Begonia untuk beradaptasi terhadap cekaman kekeringan. Kombinasi pertama yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tebal; tidak terdapat hipodermis; stomata yang relatif lebih luas; dan tidak terdapat trikom non-glandular. Kombinasi karakter anatomi kedua yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tipis; keberadaan hipodermis; stomata yang relatif lebih sempit; dan keberadaan trikom non-glandular yang relatif lebih rapat.
ABSTRACT
The research that purpose to reveal leaf anatomical characters of Begonia spp. that used for adapting to drought stress was conducted. Anatomical and physiological parameters in Begonia spp. were described, compared, and analyzed using one way ANOVA. Anatomical characters were taken by observing leaf sections under a microscope. Leaf sections were obtained by scrapping paradermal section and using hand sliding microtome cross section . Begonias were grown under drought stress, didn rsquo t receive water for a week, to get the physiological parameters data. The analysis of physiological proline and relative water content and anatomical parameters showed two combinations of leaf parameters in Begonia spp. that suggest for adapting to drought stress. The first combination cuticle and epidermis are relatively thick hypodermis is absent the stomatal area is relatively large and hair s is absent in the lamina. The second combination cuticle and epidermis are relatively thin hypodermis is present the stomatal area is relatively small and hair density is relatively high in lamina.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurhandayani Putri
Abstrak :
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, kekeringan menempati urutan kedua dengan intensitas terbesar. Kekeringan akan berdampak pada banyak hal, salah satunya pertanian. Kekeringan pertanian sendiri akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman karena kekurangan air yang berdampak pada produktivitas tanaman. Salah satu daerah yang mengalami kekeringan pertanian adalah Kabupaten Kuningan. Teknologi GIS dapat mendeteksi kekeringan di suatu daerah melalui metode Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI). TVDI merupakan salah satu parameter indeks kekeringan berdasarkan sensitivitas spektrum tampak (tampak) dan inframerah dekat (inframerah dekat) terhadap perilaku vegetasi dan kondisi stres vegetasi terkait kekurangan air. TVDI menggunakan dua parameter yaitu indeks kehijauan dan suhu permukaan. Penelitian ini menggunakan variabel citra Landsat 8 OLI / TRIS, penggunaan lahan dan curah hujan. Citra landsat akan diolah menjadi nilai NDVI dan LST, hubungan kedua nilai tersebut direpresentasikan menjadi nilai persamaan linier yang akan dimasukkan ke dalam rumus TVDI dan distribusi TVDI akan diekstraksi menggunakan pemanfaatan lahan sawah. Untuk melihat pengaruh TVDI terhadap produktivitas padi digunakan uji Sperman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TVDI didominasi oleh kelas kering. Untuk melihat pengaruh TVDI terhadap produktivitas padi digunakan uji Sperman Rank. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kedua variabel tersebut, artinya nilai TVDI tidak berpengaruh besar terhadap produktivitas padi. Dan hubungannya negatif atau searah yang artinya semakin tinggi nilai TVDI maka semakin rendah nilai produktivitasnya. ......The National Disaster Management Agency (BNPB) said that drought ranks second with the greatest intensity. Drought will have an impact on many things, one of which is agriculture. Agricultural drought itself will disrupt the process of plant growth due to lack of water which has an impact on crop productivity. One of the areas experiencing agricultural drought is Kuningan Regency. GIS technology can detect drought in an area through the Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) method. TVDI is one of the parameters of the drought index based on the sensitivity of the visible (visible) and near infrared (near infrared) spectrum to vegetation behavior and vegetation stress conditions related to water shortages. TVDI uses two parameters, namely the greenish index and surface temperature. This study uses Landsat 8 OLI / TRIS imagery variables, land use and rainfall. Landsat images will be processed into NDVI and LST values, the relationship between the two values ​​is represented as a linear equation value which will be entered into the TVDI formula and the TVDI distribution will be extracted using the use of paddy fields. To see the effect of TVDI on rice productivity, the Sperman Rank test was used. The results showed that TVDI was dominated by dry class. To see the effect of TVDI on rice productivity, the Sperman Rank test was used. From the test results, it was found that there was a weak relationship between the two variables, meaning that the TVDI value did not have a major effect on rice productivity. And the relationship is negative or unidirectional, which means that the higher the TVDI value, the lower the productivity value.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5   >>