Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Tia Nanda
"Penelitian ini membahas mengenai advokasi yang dilakukan Perempuan Hebat Cianjur (PHC) dalam kebijakan pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. terdapat dua permasalahan dalam penelitian ini, pertama, Mengapa perlindungan terhadap perempuan korban kawin kontrak dalam kebijakan tentang pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur sangat lemah. Kedua, Bagaimana advokasi yang dilakukan oleh kelompok perempuan dalam kebijakan pencegahan kawin kontrak di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini menggunakan teori advokasi Ritu R. Sharma untuk menjawab dan menganalisa permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap perempuan korban kawin kontrak disebabkan oleh ketidak berhasilan advokasi kebijakan yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam Perbup No.38 Tahun 2021 tentang Pencegahan Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur, sehingga tidak ada sanksi tegas untuk pelaku kawin kontrak. Implikasi teoritis penggunaan teori advokasi kebijakan relevan untuk melihat latar belakang terbitnya Perbup No.38 Tahun 2021 tentang Pencegahan Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur. Advokasi yang dilakukan oleh aktor kelompok perempuan untuk mempengaruhi Pemerintah Daerah Cianjur sebagai policy maker agar membuat kebijakan yang sesuai dengan kepentingan para aktor dalam hal ini merujuk kepada kepentingan masyarakat yaitu dalam melindungi perempuan dari dampak buruk kawin kontrak yang terjadi di Kabupaten Cianjur.
This study discusses advocacy carried out by Perempuan Hebat Cianjur (PHC) in the prevention of contract marriage policy in Cianjur Regency, West Java. There are two problems in this study, first, why the protection of women victims of contract marriage in the policy on the prevention of contract marriage in Cianjur Regency is very weak. Second, how is the advocacy carried out by women's groups in the prevention of contract marriage policy in Cianjur Regency. This research uses qualitative research methods, namely research that intends to understand phenomena about what is experienced by research subjects such as behavior, perception, motivation, action and others holistically and by means of description in the form of words and language, in a special natural context and by utilizing various natural methods. This study uses the advocacy theory of Ritu R. Sharma to answer and analyze the problems. The results showed that the weak protection of women victims of contract marriage was caused by the unsuccess of policy advocacy carried out by female figures in Perbup No. 38 of 2021 concerning the Prevention of Contract Marriage in Cianjur Regency, so there were no firm sanctions for contract marriage perpetrators. The theoretical implications of using policy advocacy theory are relevant to see the background to the issuance of Perbup No. 38 of 2021 concerning the Prevention of Contract Marriage in Cianjur Regency. Advocacy carried out by actors to influence the Cianjur Regional Government as a policy maker to make policies that are in accordance with the interests of the actors in this case refers to the interests of the community, namely in protecting women from the adverse effects of contract marriage that occur in Cianjur Regency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tanasale, Stella
"Tesis ini membahas mengenai kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Perdesaan yang dilakukan oleh Kelompok SPP Nurul Iman di Desa Tulehu selama periode tahun 2009. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif dan merupakan penelitian terapan berupa penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu adanya pengawasan dari para pelaku dalam PNPM Mandiri Perdesaan yang lain dan Fasilitator Kabupaten dalam pelaksanaan pendampingan oleh pendamping di kecamatan maupun di desa, perlu adanya perhatian khusus dari pembuat program kepada proses penguatan kelembagaan khususnya kepada kelompok SPP dan memanfaatkan faktor pendukung dan meminimalkan faktor penghambat yang ada.
This thesis discusses about a saving and loan activity in women group in PNPM Mandiri Perdesaan, in SPP group Nurul Iman in Tulehu village which was done during the year 2009. Qualitative approach is used in this research with descriptive design and it is a applied research that is evaluative research. The result of this research suggests that supervision is necessary by doers in PNPM and regency facilitator in conducting mentorship by mentors in sub district and village, there should be a special attention by program planner for institutional reinforcement process particularly for SPP group and promoting existing supporting factors and minimizing inhibiting ones."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T28250
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Annisa Yudha Apriliasari
"Gerakan keagamaan anti-mainstream yang berideologi ekstrim menguat pasca Orde Baru menjadi tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Sejalan dengan fenomena pergeseran nilai dan peran perempuan dalam perilaku kekerasan ekstrim, perempuan juga memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam pencegahan tindakan tersebut. Penelitian ini berusaha mengkaji salah satu upaya pencegahan ekstremisme kekerasan di tingkat akar rumput, yakni melalui penguatan resiliensi komunitas secara sosial, kultural dan keagamaaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran strategi resiliensi komunitas di Kecamatan Ngargoyoso dalam melibatkan kelompok perempuan lintas iman Sekar Ayu Ngargoyoso sebagai uoaya pencegahan estremisme kekerasan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui FGD, wawancara mendalam, dan kajian kepustakaan, penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi berbasis komunitas lintas iman berdampak pada menguatnya resiliensi masyarakat dalam upaya pencegahan ekstremisme kekerasan di tingkat lokal. Penelitian ini menggunakan Teori Resiliensi dan Feminism Liberal yang didukung dengan analisis gender-based approach untuk menjabarkan bagaimana strategi resiliensi yang berbasis pada komunitas lintas iman dalam kerangka program penguatan masyarakat yang inklusif dan setara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendekatan berbasis komunitas dapat dijadikan sebagai strategi alternatif dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman ekstremisme kekerasan, di samping pendekatan formal yang perlu untuk dilakukan terus menerus. Karena bentuk kegiatan yang dijalankan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, serta menyesuaikan konteks dan kebutuhannya. Gerakan yang diinisiasi oleh aktor akar rumput yakni komunitas perempuan lintas iman Sekar Ayu Ngargoyoso mampu berperan sebagai pintu pembuka bagi ruang dialog publik, khususnya bagi perempuan untuk memperkuat kerja sama antarumat beragama, sekaligus menyebarkan pesan-pesan kerukunan, toleransi, dan perdamaian di masyarakat.
Indonesia has been dealing with the rise of extremist religious movements since the New Order era. As the dynamics of violent extremism evolve, women's roles and values are also transforming. This has motivated them to actively engage in preventing such acts of violence. This study focuses on efforts to prevent violent extremism at the grassroots level, particularly through enhancing community resilience socially, culturally, and religiously. The aim is to provide an overview of community resilience strategies in Ngargoyoso Sub-district, focusing on the involvement of the interfaith women's group Sekar Ayu Ngargoyoso as a means of preventing violent extremism. Using a qualitative approach involving focus group discussions, in-depth interviews, and literature review, the research explains the impact of interfaith community-based strategies on strengthening community resilience in combating violent extremism at the local level. The study is based on Resilience Theory and Liberal Feminism, supported by gender-based approach analysis, to illustrate how resilience strategies are rooted in interfaith communities within the framework of an inclusive and equal community strengthening program. The research concludes that a community-based approach can serve as an alternative strategy in building community resilience against the threat of violent extremism, in addition to ongoing formal approaches. This is because the activities carried out closely align with the daily life of the community and are adapted to the local context and needs. The grassroots initiative by the interfaith women's community Sekar Ayu Ngargoyoso provides a platform for public dialogue, especially for women, to enhance interfaith cooperation and promote messages of harmony, tolerance, and peace within the community."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library