Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Lestari Widaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepentingan dari atribut kemasan produk makanan take out dengan menggunakan metode analisis conjoint dan analisis cluster dengan responden penelitian adalah konsumen produk makanan take out di Jakarta. Hasil dari analisis conjoint mengindikasikan bahwa persepsi konsumen terhadap bahan dari kemasan (seperti kertas, plastik, dan polystyrene foam) memegang peranan penting terhadap persepsi konsumen secara keseluruhan. Hasil dari analisis cluster menunjukkan adanya segmen yang kuat, dimana konsumen sangat mempertimbangkan bahan kemasan dalam penilaiannya terhadap kemasan. Sebagian konsumen berorientasi pada warna dari kemasan, dan segmen lainnya memperhatikan bentuk dan informasi pada kemasan. Variabel segmentasi berdasarkan respon konsumen terhadap kemasan yang diterima dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk memaksimalkan dampak dari kemasan sebagai bagian dari produk.

This research aims to investigate the importance of take out food packaging attributes, using a conjoint analysis and cluster analysis among consumers of take out food products in Jakarta. The conjoint results indicate that perception about packaging material (such as paper, plastic, and polystyrene foam) plays the most important role overall in consumer perception. The clustering results that there is strong segmentation in which take out food packaging material consumer consider most important. Some consumers are mostly oriented toward the colour of packaging, while another segment of customers concerns on packaging shape and packaging information. Segmentation variables based on packaging response can provide very useful information to maximize image of products through the package's impact."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27851
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vinesya Jeanette Sasmitawidjaja
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis wacana informatif berbahasa Arab yang ada pada kemasan produk-produk di Indonesia dan pengaruhnya terhadap konsumen di Indonesia. Alasan diambilnya topik ini adalah banyaknya produk-produk barang yang beredar di Indonesia yang petunjuk pemakaiannya, selain menggunakan bahasa Inggris, juga bahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan wacana informatif berbahasa Arab dalam kemasan produk-produk bagi konsumen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemasan pada produk Windows 10, Kawan Puff Pastry, Rauch Orange Juice, dan Resik V. Jenis-jenis produk ini dianalisis dan ditulis menggunakan metode penulisan deskriptif analisis yang berdasarkan pada teori wacana
informatif dan linguistik, yaitu morfologi, sintaksis, semantik, dan retorika. Penelitian ini menemukan bahwa wacana informatif berbahasa Arab di Indonesia bervariasi bentuknya, tergantung pada produk yang ditawarkan, sehingga tidak ada aturan baku yang dapat diikuti. Selain itu, wacana-wacana tersebut kurang komunikatif karena terdapat kata-kata atau istilah baru yang artinya terbatas pada bidang-bidang tertentu, tidak ada kata kunci khusus yang disebut, tidak memiliki standar yang pasti, dan tidak menggunakan gambar-gambar atau ilustrasi.

ABSTRACT
This study analyses Arabic informative discourse in the packaging of products in Indonesia and its influence on consumers. There is an increasing number of products circulating in Indonesia whose instructions use Arabic aside of Indonesian and English. The purpose of this study is to determine the effectiveness of Arabic informative discourse in the packaging of products for consumers. The data used in this study are packaging fot Windows 10, Kawan Puff Pastry, Rauch Orange Juice, and Resik V. These types of products are analysed and written using descriptive analysis based on informative discourse theories and linguistics. From the results of the study it is found that Arabic informative discourse in Indonesia varies depending on the product offered, so there are no standard rules that can be followed. It is also less communicative because in the discourse there are often words that confuse the consumers, such as new words or terms unknown to the public and are technical terms or foreign words, which are specifically used in certain fields of work, there are no specific keywords mentioned in the packaging, and some are not complemented with pictures or illustrations as it may not be considered necessary."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zubair Al Kaubraa
"ABSTRAK
Industri perawatan kulit dan kecantikan mengalami perkembangan signifikan di pasar Indonesia. Perkembangan ini juga dialami oleh produk perawatan kulit pria, meskipun merawat kulit sering dipersepsikan sebagai kegiatan feminin. Tulisan ini menganalisis bagaimana Garnier Men, sebuah merek yang berhasil memimpin pasar industri produk perawatan kulit pria di Indonesia, menarasikan maskulinitas merek kepada khalayaknya. Narasi maskulinitas merupakan hal yang penting dilakukan, terutama oleh merek yang mengalami gender-bending dengan merek induk atau kategori produk yang diasosiasikan sebagai feminin. Salah satu cara sebuah produk dalam mengomunikasikan mereknya adalah melalui kemasan yang berperan sebagai interaksi langsung antara produk dan konsumen di pasar. Untuk menganalisis narasi maskulinitas yang dilakukan Garnier Men, makalah ini membandingkan aspek visual dan bahasa dalam kemasannya dengan kemasan merek induknya yaitu Garnier Skin Naturals. Analisis yang dilakukan menghasilkan tiga temuan. Pertama, narasi maskulinitas dilakukan dengan merujuk kepada konsep maskulinitas yang tradisional. Kedua, narasi tersebut meminjam istilah yang ilmiah dan sporty untuk menjustifikasi penggunaan produk. Ketiga, maskulinitas disampaikan sebagai oposisi dari femininitas.

ABSTRACT
The skincare and beauty industry experience a significant growth in Indonesia s market. This growth is also experienced by men s skincare products, even though the act of taking care of one s skin is often perceived as feminine. This article analyzes how Garnier Men, a brand which successfully became the market leader of men s skincare products in Indonesia, narrate brand masculinity to its male target audience. Brand masculinity narrative is an important thing especially for brands that experienced gender-bending which parent brands or product category are associated with femininity. One way for a product to communicate its brand is through packaging design that provides interaction for the products and its consumers in the marketplace. To analyze how Garnier Men does brand masculinity narrative, this study will compare the packaging s visual and linguistic aspects to the packaging of its parent brand, Garnier Skin Naturals. There are three findings in this analysis. First, brand masculinity narrative was done by referring the traditional concept of masculinity. Second, the narrative borrows scientific and sporty terms to justify the use of the product. Third, masculinity is presented as an opposition of femininity.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library