Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neneng Arie Komariah
"Latar belakang: Peningkatan enzim transaminase sering ditemukan pada anak dengan leukemia limfoblastik akut LLA dalam kemoterapi fase pemeliharaan. Belum ada penelitian terkait pemberian vitamin E pada anak LLA dengan kondisi tersebut di Indonesia.
Tujuan: Mengetahui prevalens, karakteristik, dan pengaruh pemberian vitamin E terhadap perbaikan kadar enzim transaminase pada anak LLA dalam kemoterapi fase pemeliharaan.
Metode: Uji klinis acak tersamar tunggal, membandingkan vitamin E dosis antioksidan dengan plasebo pada anak LLA yang mengalami peningkatan enzim transaminase bulan Agustus-Desember 2017 di Poliklinik Hematologi dan Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Enzim transaminase dievaluasi setelah 3 dan 5 minggu intervensi dan perbaikan didefinisikan bila menurun ge;20.
Hasil: Terdapat 33 kejadian peningkatan enzim transaminase, 17 vitamin E dan 16 plasebo. Prevalens 41,2, karakteristik pasien predominan laki-laki, usia 2,5-5x. Vitamin E dibandingkan plasebo setelah 3 minggu P=0,601; RR=0,93; IK 95 0,73-1,16 dan 5 minggu P= 0,103; RR= 0,81; IK 95 0,64-1,03.
Kesimpulan: Pemberian Vitamin E dibandingkan plasebo pada anak LLA dalam kemoterapi fase pemeliharaan setelah 3 dan 5 minggu tidak berbeda bermakna, namun kelompok vitamin E terdapat kecenderungan perbaikan kadar enzim transaminase.

Background: Aminotransferase enzyme's elevation is a common complication associated maintenance chemotherapy in pediatric acute lymphoblastic leukemia ALL. Vitamin E is used as therapy but none research has been done on this issue in Indonesia.
Objectives: To identify the prevalence, characteristics of patients and the effect of vitamin E on aminotransferase enzyme's improvement in pediatric ALL during maintenance chemotherapy.
Methods: A randomized single blind controlled trial of antioxidant dose vitamin E versus placebo in pediatric ALL during maintenance chemotherapy with aminotransferase enzyme's elevation was conducted on August December 2017 at Hematology and Oncology clinic Cipto Mangunkusumo hospital. Aminotransferase enzymes were evaluated after intervention for 3 and 5 weeks. Improvement was defined as a decrease ge 20 of baseline.
Results: There were 33 events, 17 vitamin E and 16 placebo. Prevalence was 41,2, characteristics were predominated boys, 2,5 5x. There were no statistical difference in aminotranferase enzyme's improvement after 3 weeks intervention P 0,601 RR 0,93 CI 95 0,73 1,16 and 5 weeks intervention P 0,103 RR 0,81 CI 95 0,64 1,03.
Conclusion Antioxidant dose of vitamin E tends to decrease aminotransferase enzyme but not statistically significant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafah Ramadhani Susanto
"Latar Belakang
Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah jenis leukemia agresif, ditandai tingginya jumlah limfoblas/limfosit di darah dan sumsum tulang. IL-6, sitokin inflamasi yang diproduksi oleh berbagai sel, berperan dalam perkembangan LLA dengan memengaruhi progresi sel leukemia. Kemoterapi fase pemeliharaan bertujuan mencegah penyebaran dan kekambuhan LLA, tidak jarang menyebabkan efek samping hematologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar IL-6 pada anak dengan LLA yang sedang mendapatkan fase pemeliharaan kemoterapi dan hubungannya dengan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, status gizi, stratifikasi risiko) serta data hematologi (hemoglobin, leukosit, trombosit).
Metode
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 74 sampel plasma darah tersimpan dari penelitian sebelumnya. Kadar IL-6 diukur menggunakan kit ELISA dan alat spektrofotometer. Dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas dan untuk melihat perbedaan menggunakan uji Mann-Whitney U, dengan nilai p yang dianggap bermakna <0,05.
Hasil
Kadar IL-6 pada anak dengan LLA yang sedang mendapatkan fase pemeliharaan kemoterapi antara <2,185–884,830 pg/ml serta tidak terdapat perbedaan kadar IL-6 berdasarkan jenis kelamin, status gizi, stratifikasi risiko, dan data hematologi pasien LLA anak yang sedang mendapatkan fase pemeliharaan kemoterapi. Namun, terdapat perbedaan kadar IL-6 berdasarkan usia pasien (p = 0,006).
Kesimpulan
Terdapat perbedaan kadar IL-6 berdasarkan usia pasien yang sedang mendapatkan fase pemeliharaan kemoterapi.

Introduction
Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is an aggressive leukemia characterized by high counts of lymphoblasts/lymphocytes in the blood and bone marrow. IL-6, an inflammatory cytokine produced by various cells, influences leukemia cell progression. Maintenance phase chemotherapy aims to prevent the spread and recurrence of ALL but often results in hematological side effects. This study evaluates IL-6 concentrations in children with ALL undergoing maintenance chemotherapy and examines their relationship with patient characteristics (age, gender, nutritional status, risk stratification) and hematological data (hemoglobin, leukocytes, platelets).
Method
This study used a cross-sectional design with 74 stored plasma blood samples from previous research. IL-6 concentration was measured with an ELISA kit and spectrophotometer. Data were analyzed with SPSS using the Kolmogorov-Smirnov test for normality and the Mann-Whitney U test for differences, with p < 0.05 considered significant.
Results
IL-6 levels in children with ALL undergoing maintenance chemotherapy ranged from <2.185 to 884.830 pg/ml, with no differences observed based on sex, nutritional status, risk stratification, or hematological data. However, there was a significant difference in IL-6 levels based on patient age (p = 0.006).
Conclusion
There was a difference in IL-6 levels based on the age of patients undergoing maintenance chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library