Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Melati Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena penipuan `catfishing` yang lazim ditemukan pada aplikasi kencan, salah satunya Bumble. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai topik ini yang menghubungkan fenomena tersebut dengan Teori Presentasi Diri. Namun, ada beberapa aspek yang belum dipertimbangkan dalam aplikasi Bumble, seperti bagaimana pengguna Bumble merepresentasikan diri mereka pada profil mereka melalui foto profil dan kotak deskripsi mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur melalui analisis data sekunder. Studi ini menggambarkan bahwa taraf `catfishing` pada aplikasi Bumble adalah sebagai bentuk presentasi diri yang selektif, bukan bertujuan untuk membuat profil palsu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khadiza
Abstrak :
Fenomena kencan online merupakan fenomena yang populer di kalangan masyarakat saat ini. Dengan kemajuan teknologi seperti internet,aktivitas kencan berubah dari bertemu secara langsung hingga menjadi secara virtual.Tidak hanya di negara barat, kencan online mulai berkembang di dalam masyarakat muslim yang memiliki tradisi perjodohan. Salah satu pengguna dari kencan online ini adalah wanita muslim. Berbagai aplikasi kencan oline mulai berkembang dari yang bersifat umum hingga spesifik berbasis agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna dari pengalaman wanita muslim di Jabodetabek dalam menggunakan aplikasi kencan online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Hasil dari penelitian ini adalah informan memaknai kencan online sebagai medium untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Selain itu self-disclosure pada perkembangan hubungan melalui aplikasi kencan online berbeda dengan tahapan kencan secara tradisional. ......The online dating phenomenon is a popular phenomenon among people today. With advances in technology such as the internet, dating activities have changed from direct to virtual. Not only in western countries, online dating is starting to develop in Muslim societies which have a tradition of matchmaking. One of the users of this online dating is a Muslim woman. Various online dating applications start to develop from general to specific religion-based ones. This research was conducted to see the meaning of the experiences of Muslim women in Jabodetabek in using online dating applications. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews with informants. The result of this research is that the informants interpret online dating as a medium to fulfill their social needs. Moreover, self-disclosure on the development of online dating relationships is different from the stages of traditional dating.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Sekar Ayu
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem sebagai prediktor subjective well-being. Hasil analisis regresi berganda pada 283 (164 perempuan, 119 laki-laki) partisipan emerging adult menunjukkan bahwa persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem secara bersama-sama signifikan memprediksi subjective well-being, menjelaskan 31,3% varians dari subjective well-being. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan mengenai peran persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem secara bersama- sama sebagai prediktor dari subjective well-being. ......This study aimed to investigate the role of perceived success online dating use and self- esteem as predictors of subjective well-being in emerging adult. The study was conducted on 283 emerging adults (164 females, 119 males) age 18 – 25 years old. The multiple regression analysis result showed that perceived success online dating use and self-esteem have a significant role as predictors of subjective well-being, explaining 31,3% variance of subjective well-being. The results added up our knowledge about the role of perceived success online dating use and self-esteem simultaneously as predictors of subjective well- being.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Nauli Christyanti
Abstrak :
Layanan kencan online memberikan kesempatan bagi pengguna untuk bertemu calon pasangan pada aplikasinya. Namun, dengan meningkatnya aktivitas kencan online dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut juga membuka pintu bagi terjadinya berbagai tindak pidana siber yang menargetkan pengguna aplikasi kencan online. Oleh karena itu, layanan kencan online dapat dimintakan pertanggungjawaban secara hukum atas tindak pidana siber yang terjadi pada layanannya. Dengan fokus penelitian pada aplikasi kencan online Tinder dan Bumble, penelitian ini akan menguraikan lebih lanjut mengenai (i) bagaimana layanan kencan online sebagai penyelenggara sistem elektronik diatur dalam peraturan perundang-undangan Indonesia; (ii) tanggung jawab hukum yang ditanggung oleh layanan kencan online jika terjadinya tindak pidana siber; dan (iii) kepatuhan layanan kencan online terhadap ketentuan yang mengatur penyelenggara sistem elektronik di Indonesia. Dengan metode penelitian yuridis normatif dan pendekatan kualitatif, ditemukan bahwa layanan kencan online di Indonesia diatur antara lain oleh UU ITE dan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019. Ketentuan tersebut mengatur bahwa layanan kencan online dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum atas terjadinya tindak pidana siber dalam hal tidak terpenuhinya kewajiban hukumnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Tinder dan Bumble, sebagai penyelenggara sistem elektronik asing yang beroperasi di Indonesia, juga ditemukan belum sepenuhnya mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. ......Online dating services provide an opportunity for users to meet potential romantic partners on their platforms. However, with the rise in activity on many online dating applications in recent years, it has also opened the doors to various cybercrimes targeting users on these platforms. Hence, online dating services could be held liable for the occurrence of cybercrimes on their platforms. With a focus on the online dating applications Tinder and Bumble, this research will further elaborate on (i) how online dating services as an electronic system provider are regulated within Indonesian laws and regulations; (ii) the legal liabilities online dating services bear in the occurrence of cybercrimes; and (iii) online dating services’ compliance to provisions governing electronic system providers in Indonesia. With a juridical-normative research method and a qualitative approach, it is found that online dating services in Indonesia are governed among others by the ITE Law and Government Regulation No. 71 of 2019. Such provisions stipulate that online dating services may be held liable for the occurrence of cybercrimes if they have not performed all of their legal obligations provided within the regulations. Tinder and Bumble, as foreign electronic system providers conducting operations in Indonesia, are also found to have not fully complied with Indonesian laws and regulations subjected to them.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library