Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Susiyanti
"Pengetahuan menjadi salah satu faktor penentu dalam kesiapan memberikan pertolongan pertama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan memberikan pertolongan pertama dalam kehidupan sehari-hari pada mahasiswa kesehatan. Desain penelitian ini adalah dengan pendekatan potong lintang menggunakan sampel mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia sebesar 325 responden yang dipilih dengan teknik proporsional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan pertolongan pertama yang telah dimodifikasi dari penelitian sebelumnya untuk mengukur pengetahuan yang dimiliki responden dan kuesioner yang dikembangkan sendiri untuk mengetahui kesiapan pemberian pertolongan pertama.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,001: p < 0,05) antara pengetahuan dengan kesiapan pemberian pertolongan pertama. mahasiswa kesehatan dengan pengetahuan yang lebih baik mempunyai peluang 2,175 kali lebih siap dalam memberikan pertolongan pertama. Untuk meningktkan pengetahuan dan kesiapan pertolongan pertama pada mahasiswa kesehatan, mereka harus meningkatkannya setiap tahun. Selain itu, pelatihan pertolongan pertama harus ditingkatkan, sehingga mahasiswa yang telah terlatih lebih siap untuk memberikan pertolongan pertama secara mandiri. untuk institusi pendidikan, kurikulum pertolongan petama harus dievaluasi agar lebih baik.

Knowledge becomes one of determining factor in the readiness to do first aid. This study aims to identify the relationship between knowledge and readiness of first aid of medical student in daily life. Design used in this study is cross sectional with 325 sample from students of health science faculties at University of Indonesia, samples were selected by proporsional stratified random sampling. The instrument used in this study is the modified first aid knowledge questionnaire to measure knowledge of the respondents and self-developed questionnaire to determine first aid readiness.
The result shows that there is a significant relationship (p = 0.001: p <0.05) between knowledge and readiness of first aid. The student which better knowledge also has 2,175 times more ready to do first aid. In order to improve the knowledge and readiness of health science students on first aid, their knowledge should be reinforced every year. Also the first aid training programmes should be raised, so that the trained students are ready to provide first aid independently. By the institution, first aid curicculum should be evaluated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Farida
"Latar Belakang: Berbagai perubahan kondisi yang terjadi akibat terjadinya pandemi Covid-19 seperti berkurangnya pengalaman bekerja langsung pada pasien, keterbatasan pasien, serta penyesuaian lingkungan klinik mungkin dapat memengaruhi kesiapan mahasiswa profesi terhadap praktik kedokteran gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan mahasiswa profesi FKG UI melakukan praktik kedokteran gigi pada masa pandemi Covid-19 Metode: Studi analitik observasional cross-sectional dengan metode total population sampling dilakukan pada 97 mahasiswa profesi FKG UI yang telah melalui seluruh stase klinik dengan menggunakan kuesioner secara daring. Analisis meliputi statistik deskriptif, uji korelasi Spearman, dan uji bivariat (p < 0,05). Hasil: 70.1% mahasiswa menilai instruktur baik, 59.8% mahasiswa menilai lingkungan klinik kondusif, 63.9% mahasiswa menilai metode penilaian terukur, 79.4% mahasiswa menilai interaksi instruktur klinik dan mahasiswa baik serta 62.9% mahasiswa menilai metode pembelajaran baik. Terdapat perbedaan signifikan antara instruktur klinik, lingkungan klinik, interaksi instuktur klinik dan mahasiswa profesi, serta metode pembelajaran dan kesiapan mahasiswa profesi melakukan praktik kedokteran gigi (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara instruktur klinik, lingkungan klinik, interaksi instuktur klinik dan mahasiswa profesi, serta metode pembelajaran klinik dan kesiapan mahasiswa profesi melakukan praktik kedokteran gigi.

Background: Various changes that occurred due to Covid-19 pandemic such as reduced experience working with patients, patient limitations, and adjustments to the clinical environment may affect the preparedness of dental students for dental practice. This study aims to determine the factors related to the preparedness of dental students of FKG UI for dental practice during Covid-19 pandemic. Methods: A cross-sectional observational analytical study using the total population sampling method was conducted on 97 students using an online questionnaire. Statistical analysis included descriptive statistics, Spearman correlation test, and bivariate test (p<0.05). Results: 70.1% of students rated the clinical instructor as good,59.8% students rated the clinical environment as conducive,63.9% of students rated the clinical assessment method as measurable,79.4% students rated the interaction between clinical instructors and students as good and 62.9% students rated the clinical learning method as good. There were significant differences between the clinical instructors, the clinical environment, interactions between clinical instructors and students, and clinical learning methods with the preparedness of dental students for dental practice (p<0.05). Conclusion: There is a relationship between the clinical instructors, the clinical environment, interactions between clinical instructors and professional students, and clinical learning methods with the preparedness of dental students for dental practice."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wastucitra Cantika
"Latar belakang: Universitas Indonesia telah menggunakan Learning Management System (LMS) sejak tahun 2004 yang saat ini disebut sebagai EMAS (E-learning Management System). Adanya pandemi COVID-19 berdampak pada penguatan sistem pembelajaran daring sehingga dibutuhkan kesiapan mahasiswa yang baik terlebih pada mahasiswa kedokteran yang dituntut untuk belajar sepanjang hayat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kesiapan mahasiswa terkait LMS dengan nilai sumatif modul Sistem Pelayanan Kesehatan Primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan menggunakan data sekunder kuesioner daring pada modul SPKP. Sejumlah 191 responden dari mahasiswa semester 7 dan 8 yang kemudian dikelompokkan berdasarkan kesiapan terkait LMS dan nilai sumatif. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan dengan jawaban diberi nilai satu sampai tiga. Hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan SPSS dan dianalisis menggunakann uji chi square. Hasil: Mahasiswa FKUI yang siap dalam menerima pembelajaran pada LMS sejumlah 51,3%. Nilai sumatif modul SPKP yang paling banyak didapatkan adalah B- sejumlah 31,4%. Ditemukan P-value 0,002 melalui uji Chi-Square untuk menilai hubungan antara kesiapan mahasiswa dengan nilai sumatif. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kesiapan mahasiswa terkait LMS dengan nilai sumatif modul SPKP pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Maka dari itu, kesiapan mahasiswa terkait LMS sangat penting dalam pembelajaran suatu modul.

Introduction: Universitas Indonesia has been using the Learning Management System (LMS) since 2004 which is currently known as EMAS (E-learning Management System). The existence of the COVID-19 pandemic has an impact on strengthening the online learning system so that good student readiness is needed, especially for medical students who are required to lifelong learning. This study aims to assess the relationship between student readiness related to LMS and the summative test score of the Primary Healthcare System module for students of the Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. Method: The design study of this research was cross-sectional using secondary data from an online questionnaire in the SPKP module. A total of 191 respondents from 7th and 8th semester students were grouped based on readiness related to LMS and summative test scores. The questionnaire consists of 10 questions with answers rated from one to three. The results of the questionnaire were then processed using SPSS and analyzed using the chi square test. Result: Medical students of Universitas Indonesia who are ready to receive learning at LMS are 51.3%. The summative test score of the SPKP module that most obtained was B- with a total of 31.4%. Chi-Square test shows a P-value of 0.002 to assess the relationship between student readiness and summative test score. Conclusion: There is a statistically significant relationship between the student readiness related to learning management system and the summative test scores for primary healthcare system module in medical students of Universitas Indonesia. Therefore, student readiness related to LMS is very important in learning a module."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library