Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indria Dwintasari
"Pesatnya perkembangan situasi global hampir pasti mengakibatkan tantangan pertumbuhan ekonomi khususnya dalam industri pasar modal. Perusahaan efek sebagai salah satu pelaku pasar modal mempunyai peranan penting dalam perkembangan pasar modal, termasuk di Indonesia. Dalam pelaksanaannya untuk mengatur perusahan efek di Indonesia Bapepam dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) atau sekarang peranannya digantikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-334/BL/2007, Peraturan Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek.
Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia, membuat direksi suatu perusahaan efek melakukan langkahlangkah strategis dalam mendapatkan keuntungan. Meskipun demikian, segala tindakan direksi tidak boleh melanggar kewenangan yang diberikan kepadanya sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Tesis ini akan membahas tentang direksi perusahaan efek yang melakukan tindakan diluar kewenangannya yang mengakibatkan dicabutnya izin usaha perusahaan efek (analisa pencabutan izin usaha PT Reliance Asset Management) dan peranan OJK untuk melindungi perusahaan efek terhadap penyalahgunaan kewenangan direksi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan tipe penelitian preskriptif dengan data sekunder yang bersumber dari kepustakaan dan wawancara untuk mendukung data primer.
Dari hasil pembahasan ditemukan bahwa perusahaan efek yang izin usahanya dicabut oleh OJK karena direksi perseroan yang melakukan penyalahgunaan kewenangan yang diberikan kepadanya, dapat melakukan upaya hukum dengan cara mengajukan keberatan kepada Bapepam-LK/OJK dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Namun, kedua upaya hukum tersebut tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Dalam hal perlindungan terhadap perusahaan efek, peranan OJK tersebut ditunjukkan dengan cara mewajibkan semua transaksi yang terjadi dalam pasar modal harus dilaporkan kepada OJK dan OJK juga memberikan sanksi atas keterlambatan pelaporan tersebut.

Global condition rapid development causes challenge to economic growth, particularly in capital market industries. As one of main component of capital market, securities companies play significant roles in the development of capital market, including Indonesian. In performing its supervisory duty over Indonesian securities companies, BAPEPAM dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) or currently replaced by Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has issued the Decision of Head of Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Number Kep-334/BL/2007, Regulation Number V.A.1 on License for Securities Companies.
Due to fast growing of Indonesian capital market, board of director of securities companies is urged to take strategic measures to obtain profit. Although, in doing so, the board of director is prohibited to exceed their authority granted toward them, as stipulated in Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company.
This thesis is prepared to elaborate action conducted by board of director beyond their authority, that caused revocation of business license of securities company (analysis on the business license revocation of PT. Reliance Asset Management) and role of OJK in protecting securities company from misuse of authority of its board of director. The method used in this research is yurudis normative with perspective approach by using secondary data based on literature and interview in order to complement the primary.
From the analysis, it is understood that securities company whose business license is revoked by OJK due to its board of director's misuse of authority may take legal action by submitting file objection to Bapepam - LK/OJK and file lawsuit to Administration Court (Pengadilan Tata Usaha Negara). However, the mentioned legal actions may not be conducted at the same time. In term of protection to the securities company, the role of OJK is shown by obligating any securities company to report all of its capital market transactions to OJK and OJK may impose any necessary penalties toward late submission of such report.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T43057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arko Kanadianto
"Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ("UU Perseroan Terbatas") memberikan pembatasan terhadap kewenangan anggota Direksi untuk mewakili Perseroan apabila terjadi perkara di pengadilan antara anggota Direksi yang bersangkutan dengan Perseroan atau apabila memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan, rumusan pasal ini memberikan beragam penafsiran mengenai sejauh mana pembatasan kewenangan anggota Direksi tersebut berlaku. Tesis ini membahas bagaimana pembatasan kewenangan mengurus dan mewakili Perseroan terhadap anggota Direksi yang mempunyi benturan kepentingan dengan Perseroan dan bagaimana keabsahan Rapat Umum Pemegang Saham yang pemanggilannya dilakukan, diselenggarakan dan dipimpin oleh anggota Direksi yang sedang berperkara melawan Perseroan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis berdasarkan studi dokumen dengan mengumpulkan data sekunder yang bersumber dari hukum primer, sekunder dan tertier dalam bentuk pendekatan kualitatif untuk menghasilkan uraian berupa deskriptif analitis. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa pembatasan kewenangan anggota Direksi dalam UU Perseroan Terbatas hanya berlaku terhadap: (i) kewenangan untuk mewakili dalam suatu perkara tertentu saja; atau (ii) kewenangan untuk melakukan perikatan atau transaksi tertentu yang terdapat benturan kepentingan saja. Dengan demikian tindakan pemanggilan, menyelenggarakan, memimpin serta membuat risalah RUPS dalam perkara yang dijadikan studi kasus seharusnya adalah tetap sah karena hal tersebut adalah semata-mata kewajiban administratif Direksi.

Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company ("Company Law") regulates the limitation of authority of member on Board of Director to represent the Company when having a legal suit against the company or having conflict of interest with the Company, this provisions occurs the difference of interpretation on how does the limitation shall be applied. This Thesis research and explain how is the application of limitation of authority to manage and to represent the Company for the member of Board of Director who is having conflict of interest against the Company and how is the validity of the general meeting of shareholders which is conducted by the member of Board of Director who is having legal suit against the Company. The research method of this Thesis is normative law research and using analytical descriptive method based on documents study by compiling literature of law resources either primary, secondary or complementary with qualitative approach to conclude the deliverable analytical descriptive result. Based on this research can be explained that the limitation of authorities on member of board of director by Company Law are only applied on: (i) the authority to represent the Company on the relevant legal case only; or (ii) the authority to execute the agreement or transaction which contains a conflict of interest. Therefore the general meeting of shareholders which is held by the member of Board of Directors of the case study object should be remain valid since that was solely an administrative obligation of the member of Board of Directors."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuherman
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T24423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parinduri, Hermawati
"ABSTRAK
Pemindahan hak atas saham harus dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu
dilakukan oleh pemegang atas saham tersebut dan jika pembelinya merupakan
suatu badan hukum berbenfuk Perseroan Terbatas, maka pemindahan hak atas
saham harus dilakukan oleh Direksi yang berwenang, setiap perubahan pengurus
dalam perseroan harus didaftarkan dan diberitahukan kepada Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia melalui keputusan yang telah dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Notaris, maka timbul
permasalahan Bagaimana keberlakuan kewenangan anggota Direksi dalam
pengambilalihan saham yang berita acara Rapat Umum Pemegang Saham
pengangkatannya belum dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat? dan
bagaimanakah akibat hukum pengambilalihan saham Perseroan Terbatas yang
tidak memenuhi persyaratan dan mekanisme menurut Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007? Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi
kepustakaan yang bersifat yuridis normatif, penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui, memahami dan menganalisa permasalahan tersebut diatas serta
secara umum bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu hukum khususnya
tentang hukum Perseroan Terbatas-

ABSTRACT
Transfer of shares in Limited Company should be made by the owner of shares andlor
Shares Holder, in case the buyer of shares is a limited company, takeover of the shares
should be made by Authorized Director. In the event of any change in the board of
Director of the company, then every changes should be set forth in the Deed of Notary to
registered and notified to the Minister of Justice and Human Rights. the question is How
the enforceability authority of the Board of Directors in the action of takeover of shares in
case the Statement of Resolution of the General Meeting of Shareholders has not been set
forth in the Deed of Notary? and how the legal consequsnces of the takeover of shares
which not conducted with the requirements, procedures and mechanisms of Law No.
40/2007. This research methode is juridis normative, and the purpose of this research is
to knowing, understanding and analyze the above case and in general to develop aspects
ofjurisprudence, especially on a Limited Liability Company Law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library