Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nurul Aini
Abstrak :
Jamu merupakan obat tradisional Indonesia. Peraturan pemerintah menyatakan bahwa di dalam jamu tidak diperbolehkan terkandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi berkhasiat obat. Namun pada kenyataannya masih terdapat jamu-jamu yang mengandung bahan berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Bisakodil, Furosemid dan Sibutramin HCl dalam jamu pelangsing. Identifikasi dilakukan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri dengan eluen metanol – amonia pekat (100:1,5) dan eluen etil asetat, didukung dengan spektrum serapan dari masing-masing bercak yang mempunyai harga Rf yang sama dengan pembanding. Masing-masing obat ditotolkan sebanyak 2 μl pada lempeng KLT. Batas deteksi Bisakodil dengan volume penotolan 2 μl adalah 0,0447 μg, Furosemid adalah 0,0203 μg, dan Sibutramin HCl adalah 0,1256 μg. Dari hasil identifikasi terhadap sepuluh sampel jamu, ternyata tidak satu pun sampel jamu tersebut yang mengandung Bisakodil, Furosemid, maupun Sibutramin HCl.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Vitamin C digunakan untuk mencegah penuaan dini, pembentukan melanin dan merangsang pembentukan kolagen. Vitamin C dibuat dalam sediaan topikal agar dapat langsung diaplikasikan pada kulit seperti bentuk larutan. Akan tetapi dalam bentuk larutan, vitamin C tidak stabil karena mudah teroksidasi sehingga efektifitasnya berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis dan menetapkan kadar vitamin C dan turunannya dalam sampel dengan KLT densitometri menggunakan fase diam silika gel 60 F 254 dengan fase gerak butanol-asam asetat-air (5:1:1). Deteksi dilakukan menggunakan Camag TLC Scanner 3 pada panjang gelombang 266 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa batas deteksi dan batas kuantitasi vitamin C, magnesium askorbil fosfat, natrium askorbil fosfat, askorbil glukosida dan etil askorbil eter memenuhi persyaratan karena dibawah konsentrasi terkecil dari kurva kalibrasi. Hasil uji keterulangan vitamin C, natrium askorbil fosfat, askorbil glukosida dan etil askorbil eter memberikan nilai koefisien variasi ≤ 2% sedangkan magnesium askorbil fosfat memberikan nilai koefisien variasi lebih dari 2%. Hasil uji perolehan kembali vitamin C dan natrium askorbil fosfat berturut-turut adalah (99,98 ± 1,909)% dan (84,94 ± 1,533)%. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada sampel A mengandung vitamin C sebesar 8,62%, dalam sampel B mengandung natrium askorbil fosfat dengan sebesar 7,62% dan dalam sampel C tidak ditemukan vitamin C maupun turunannya.
ABSTRACT
Vitamin C is used to aging and prevent melanin formation and also stimulate collagen formation. Vitamin C was formulation in topical dosage form to apply easily to the skin was like solution. Nevertheless in solution, vitamin C could be oxidation so its effectiveness was less. The purposes of this research were determined analysis method and the level of vitamin C and its derivates in samples by TLC scanner using silica gel 60 F 254 as stationary phase, with butanol-acetic acid-water (5:1:1) as mobile phase. Detection was using Camag TLC Scanner 3 at 266nm. The result showed that the limit of detection and the limit of quantitation of vitamin C, magnesium ascorbyl phosphate, sodium ascorbyl phosphate, ascorbyl glucoside and ethyl ascorbyl ether were suitable with the requirement because under the lowest concentration of calibration curve. The result of vitamin C, sodium ascorbyl phosphate, ascorbyl glucoside and ethyl ascorbyl ether repeatability have coeffisien variation 2%, while magnesium ascorbyl phosphate repeatability has coeffisien variation more than 2%. The accuration of vitamin C and sodium ascorbyl phosphate were (99,98 ± 1,909)% and (84,94 ± 1,533)% respectively. The result of analysis showed that in sample A the average concentration of vitamin C was 8,62%, sodium ascorbyl phosphate in sample B was 7,62% and in sample C did not detect vitamin C or its derivates.
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2010
S33044
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fuji Pratiwi
Abstrak :
Telah dilakukan inventarisasi jenis Holothuroidea di Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) Jakarta dan dilakukan juga pengamatan pola pemisahan senyawa ekstrak kasar dari marga-marga Holothuroidea yang diperoleh menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Koleksi Holothuroidea dilakukan dengan cara snorkeling di rataan terumbu dan identifikasi dilakukan berdasarkan ciri morfologi serta spikula. Pengamatan spikula dilakukan dengan melarutkan dinding tubuh sampel dan tentakel dalam natrium hipoklorit komersial. Sampel Holothuroidea diekstrak menggunakan metanol, dipekatkan di rotary evaporator lalu dikeringkan dalam oven. Pengamatan pola pemisahan senyawa Holothuroidea dilakukan setelah ekstrak dielusi pada KLT dengan eluen n-heksan:etilasetat (95:5). Hasil KLT disinari UV dan disemprot anesaldehid. Hasil penelitian diperoleh 15 jenis Holothuroidea dan beberapa jenis diantaranya baru pertama kali tercatat (new record) di TNKpS Jakarta yaitu Holothuria (Acanthotrapeza) pyxis, Stichopus quadrifasciatus, dan Synaptula reticulata. Pola pemisahan senyawa ekstrak kasar Holothuroidea dengan KLT pun dapat digunakan untuk membedakan marga. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan pola pemisahan senyawa dari ekstrak kasar Holothuroidea mempertegas taksonomi Holothuroidea yang dilakukan melalui identifikasi berdasarkan karakter morfologi dan spikula. ......Inventory of Holothuroidea in Kepulauan Seribu National Park, Jakarta and separation pattern of their extracts using TLC have been conducted. Holothuroidea were collected by snorkeling along reef flat. Identification based on morphological characters and spicules observation. Spicules were observed by disolving body wall and tentacle of Holothuroidea in comercial natrium hypochloride. Samples were extracted with methanol, concentrated in rotary evaporator and dried in oven. Extracts separation pattern were observed after the extracts chromatographed on TLC plate eluted with n-hexane: ethilacetate (95:5). Separation pattern of their extracts detected under UV light and sprayed with anesaldehyde. The inventory result showed that there were some new record species among 15 identified species in Kepulauan Seribu National Park, Jakarta, they were Holothuria (Acanthotrapeza) pyxis, Stichopus quadrifasciatus, and Synaptula reticulata. TLC result showed that extracts separation pattern were able to distinguish Holothuroidea genus. The conclusion of the result is that the extract separation pattern affirms taxonomy of Holothuroidea which previously based on morphology and spicules indentification.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1205
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hifdzi Ulil Azmi
Abstrak :
Tretinoin merupakan senyawa yang dalam dunia klinis digunakan untuk mengobati penyakit acne vulgaris dan membantu memutihkan wajah. Namun, sifatnya yang fotolabil dan termolabil membuat zat ini mudah mengalami isomerisasi mejadi bentuk cis-nya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kondisi analisis optimum analisis tretinoin dan isomernya secara Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dan kromatografi lapis tipis (KLT). Kondisi optimal pemisahan secara KLT adalah fase diam silika gel 60 F254, jarak elusi 6 cm, volume penotolan 1 μl, dengan fase gerak sikloheksan-eter-aseton-asam asetat (60:40:2:1) dideteksi oleh TLC-Scanner camag 3 pada panjang gelombang 352 nm .Kondisi optimal penelitian secara KCKT adalah berupa fase diam kolom C-18, fase gerak asetonitril-asam trifluoroasetat 0,01 % (85:15 v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Tretinoin, isotretinoin, dan alitretinoin memiliki linearitas yang baik pada konsentrasi 2-10 ppm; batas kuantitasi masing-masing 0,53 ; 1,35 dan 1,18 ppm, relatif standard deviasi untuk pengukuran < 2%; ratarata perolehan kembali tretinoin adalah 100 %. Penerapan metode ini terhadap dua sampel krim tretinoin yang beredar pasaran didapatkan hasil 102 % dan 97 % dari kadar yang tertera pada etiket.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33113
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Retnowati,
Abstrak :
Sambung nyawa {Gynura procumbens [Lour] Merr.) merupakan tanaman berkhasiat yang banyak ditemukan di beberapa negara di Asia. Untuk pengobatan, bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya. Daun sambung nyawa banyak dimanfaatkan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti diabetes mellitus, darah tinggi, antiinflamasi, luka bakar, dan beberapa jenis penyakit kulit lainnya. Bahkan akhir-akhir ini banyak dipakai sebagai obat anti kanker dan obat antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi n-heksana daun sambung nyawa. Isolasi senyawa kimia ini dilakukgp dpngan cara merendam daun tersebut dengan n-heksana disertai pengadukan agar proses ekstraksi berjalan dengan baik. Filtrat n-heksana yang diperoleh dipekatkan dan dilakukan uji bercak memakai KLT dengan pelarut pengembang yaitu /?-heksana dan etil asetat pada perbandingan 4: 1. Kemudian dilakukan pemisahan menggunakan kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fasa diam dan fasa geraknya berupa campuran n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran yang meningkat. Fraksi yang diambil untuk analisa lebih lanjut adalah komponen A dan komponen B. Setelah proses rekristalisasi, komponen A berupa padatan putih dan komponen 8 berupa kristal putih berbentuk jarum. Kedua komponen ini ditentukan strukturnya dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR dan GCMS. Komponen A merupakan senyawa hidrokarbon yaitu n4)entakosana dengan rumus molekul C25H52- Sedangkan komponen B merupakan senyawa golongan steroid yaitu Bi adalah stigmaterol dengan rumus molekul C29H48O dan 82 adalah (3-sitosterol dengan rumus molekul C29H50O.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) telah sering digunakan secara tradisional sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya sebagai antidiabetes. Mekanisme antidiabetes dari daun sirih merah kemungkinan berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan daun sirih merah serta golongan senyawa aktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH dan reducing power sedangkan untuk identifikasi golongan senyawa aktif digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak metanol difraksinasi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat, berturut-turut n-heksan, kloroform, etil asetat, dan n-butanol. Dengan uji peredaman radikal DPPH didapatkan hasil fraksi yang aktif yaitu fraksi etil asetat dan n-butanol yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 18,30 μg/ml dan 37,31 μg/ml sedangkan dengan metode reducing power didapat hasil fraksi yang aktif adalah n-heksan. Dua fraksi teraktif dari metode peredaman radikal DPPH diidentifikasi kandungan kimianya dengan teknik KLT. Identifikasi kimia menunjukkan bahwa senyawa golongan flavonoid sebagai senyawa dengan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol.
Universitas Indonesia, 2010
S33179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharnita Cernalia
Abstrak :
Penggunaan pemanis buatan dalam produk minuman sudah sedemikian meluas mencakup jenis pemanis buatan yang digunakan dan bentuk sediaan yang dibuat. Salah satu pemanis buatan yang digunakan pada produk minuman adalah aspartam, dimana memiliki tingkat kemanisan 180-200 kali gula biasa. Oleh karena adanya batasan penggunaan aspartam dalam asupan harian, perlu diteliti kandungan aspartam salah satunya yang terdapat dalam produk minuman ringan. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis aspartam secara Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Kondisi analisis menggunakan lempeng silika gel F254 sebagai fase diam, campuran pelarut butanol : asam asetat : air (4:1:1) sebagai fase gerak dan dianalisis pada ë 262 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2% dan akurasi 80-110%. Kurva kalibrasi dilakukan pada rentang 500-5000 ìg/ml menghasilkan linieritas 0,9982 dengan batas deteksi 1,0882 ìg dan batas kuantitasi 3,6274 ìg. Kadar aspartam dari sepuluh sampel minuman ringan, sampel mengandung aspartam pada sampel JO (3,4382 mg/g), sampel JM (3,4389 mg/g), sampel JJ (2,9287 mg/g) dan sampel KF (1,7839 mg/g), sedangkan sampel PI, NSH, NT, NHC, FS dan FB tidak dapat ditentukan. ...... The use of sweetener in the beverage products has been spread out very significantly. One of the sweetener that is commonly used in beverage products is aspartam which 180-200 times sweeter than the ordinary sugar. Since there is a limitation of the aspartam usage in the daily calories intake, it?s necessary to make a research about the aspartam content in the beverage products. In this experiment, aspartam analysis in beverages using Thin Layer Chromatography Densitometry. The analysis condition was performed by using silica gel F254 as the stationary phase, mixture solvents contents of butyl alcohol : acetic acid : water (4:1:1) as the mobile phase and analysis in ë 262 nm. This experiment showed lower than 2% precision and accuracy between 80-110%. Calibration curve was performed in the range of 500-5000 ìg/ml, resulting good linearity 0.9982, limit of detection 1,0882 ìg and limit of quantitative 3,6274 ìg. Sample of aspartame contained JO (3.4382 mg/g), sample JM (3,4389 mg/g), sample JJ (2,9287 mg/g) and sample KF (1,7839 mg/g), whereas sample PI, NSH, NT, NHC, FS and FB can not determined.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijayanti Krismaya Nurhandini
Abstrak :
Pemanis telah lama digunakan dalam kertas rokok bagian ujung yang langsung berkontak dengan mulut perokok. Pemanis buatan yang biasa digunakan pada kertas rokok yakni natrium sakarin dan natrium siklamat. Adanya batasan penggunaan pemanis buatan, maka perlu diteliti kandungan natrium sakarin dan natrium siklamat, salah satunya yang terdapat pada kertas rokok. Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar natrium sakarin dan natrium siklamat pada kertas rokok secara kromatografi lapis tipis densitometri, menggunakan lempeng silika gel F254 sebagai fase diam dan campuran butanol-asam asetat-air (4:1:1) sebagai fase gerak. Natrium sakarin dianalisis pada panjang gelombang 276 nm, menghasilkan nilai Rf 0,61 dan natrium siklamat dianalisis pada panjang gelombang 523 nm menggunakan penampak bercak larutan brom 5% dalam diklormetan kemudian disemprot kembali dengan larutan fluorescein 0,25% dalam campuran dimetilformamida-etanol (1:1), menghasilkan nilai Rf 0,56; Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2% dan akurasi antara 98-102%. Kurva kalibrasi natrium sakarin dilakukan pada rentang 50- 300 μg/mL menghasilkan linieritas 0,9996. Kurva kalibrasi natrium siklamat dilakukan pada rentang 600-1600 μg/mL menghasilkan linieritas 0,9990. Dari ketiga sampel kertas rokok, pemanis yang ditemukan adalah natrium sakarin.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33043
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hasanah
Abstrak :
Skopoletin merupakan golongan kumarin yang memiliki efek fisiologi dan farmakologis pada manusia. Skopoletin memiliki aktivitas sebagai antijamur, antibakteri, antiperadangan, melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah. Skopoletin pada jenis umbi-umbian telah diteliti, namun pada ubi jalar ungu masih terbatas pada identifikasi dan belum ada penelitian yang membandingkan jenis-jenis pelarut terhadap ekstraksi skopoletin dengan metode maserasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan jenis pelarut yang menghasilkan rendemen ekstrak kental dan kandungan skopoletin tertinggi pada ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.). Ekstraksi senyawa skopoletin dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol, etanol dan etil asetat. Metode analisis skopoletin yang digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi-fluoresensi (KCKT-FL) dan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak skopoletin tertinggi diperoleh dari ekstrak dengan pelarut etanol yaitu sebesar 4,49±0,11 %, kemudian etil asetat sebesar 4,43±0,03 % dan terendah metanol sebesar 4,36±0,04 %. Nilai kandungan skopoletin tertinggi diperoleh dari pelarut etanol sebesar 118,092±1,57 ppm, lalu metanol sebesar 111,86±1,58 ppm dan terendah etil asetat sebesar 18,760±2,74 ppm.
Bogor: Balai Besar Industri Agro, 2020
338.1 WIHP 37:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>