Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Rhida Rachmatullah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi alih kode, jenis-jenis alih kode serta pemicunya dalam percakapan pada film Salt (2010) dan Eastern Promises (2007). Dari analisis data ditemukan 93 alih kode dengan jenis alih kode yang muncul adalah 1) interjeksi atau pelengkap pesan (interjection or sentence fillers); 2) spesifikasi penerima (addressee specification); 3) penjelas pesan (message qualification); 4) pengulangan (reiteration); serta 5) kutipan (quotation). Sementara itu, pemicu munculnya alih kode yaitu:1) karena alasan retoris; 2) karena kehadiran peserta lain dalam percakapan; 3) topik pembicaraan; 4) karena perbedaan status dan formalitas antara peserta tutur; 5) karena keinginan mengutip perkataan seseorang atau peribahasa; serta 6) karena kekurangan kosakata.
This research is aimed to identify the code switching, types and reasons of code switching of conversation in the movies Salt (2010) and Eastern Promises (2007). Based on data analysis was found 93 code switching with types of code switching were identified as follows 1) interjection or sentence fillers; 2) addressee specification; 3) message qualification; 4) reiteration;); and 5) quotation. Besides that, the reasons of code switching were identified as 1) because of rethorics reason; 2) because of other participant join the conversation.; 3) topic; 4) the differences of status and formalites; 5) to quote other statements or proverbs; 6) because of lack of vocabulary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42088
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Herti Tifany Putri
"Alih kode merupakan peristiwa peralihan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu wacana. Alih kode dapat ditemukan dalam akun Instagram @lizzyvdligt yang merupakan seorang influencer asal Belanda. Penelitian ini membahas mengenai alih kode dalam caption Instagram @lizzyvdligt. Penelitian ini berfokus pada jenis dan faktor penyebab terjadi alih kode. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta memaparkan jenis alih kode dan penyebab terjadi alih kode dalam caption Instagram @lizzyvdligt. Data yang digunakan adalah empat belas caption Instagram @lizzyvdligt yang diunggah pada Januari hingga Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori alih kode menurut pendapat Appel dan Muysken (2005) dan Hoffmann (1991). Hasil penelitian ini adalah terdapat jenis alih kode antarkalimat dan intrakalimat. Selain itu, faktor penyebab terjadi alih kode yang paling banyak ditemukan adalah berbicara tentang topik tertentu.
Code switching is an event of language switching from one language to another in one discourse. Code switching can be found in the Instagram account @lizzyvdligt who is an influencer from the Netherlands. This research discusses code switching in @lizzyvdligt Instagram captions. This research focuses on the types and factors that cause code switching to occur. This research aims to identify and explain the types of code switching and the causes of code switching in @lizzyvdligt Instagram captions. The data used are fourteen @lizzyvdligt Instagram captions uploaded from January to August 2022. This research uses a descriptive qualitative method with code-switching theory according to Appel and Muysken (2005) and Hoffmann (1991). The result of this research is that there are types of inter-sentential and intra-sentential code switching. In addition, the most common cause of code-switching is talking about a particular topic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Katya Mazaya Kinanti Santoso
"Campur kode adalah penggabungan dua atau lebih bahasa ke dalam satu tindak tutur dengan syarat masing-masing unsur yang disisipkan sudah tidak lagi mendukung fungsinya sendiri. Memasuki era globalisasi, campur kode menjadi fenomena yang umum ditemukan dalam keseharian masyarakat, termasuk di Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan membahas campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea pada acara podcast ‘Unboxing’. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana wujud campur kode dalam acara podcast ‘Unboxing’. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan deskriptif-analitis. Sementara itu, pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Dari hasil penelitian, ditemukan 344 data campur kode yang terdiri atas 171 data berwujud kata, 102 data berwujud frasa, 64 data berwujud bastar, 3 data berwujud ungkapan atau idiom, 2 data berwujud reduplikasi kata, dan 2 data berwujud klausa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan pembaca, serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian terkait sosiolinguistik dan campur kode yang akan datang, khususnya terkait campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea.
Code mixing is the mixing of two or more languages in one utterance under the condition that the elements inserted are no longer supporting their own function. Entering the globalization era, code mixing has become a common phenomenon in our daily life, including in South Korea. This research aims to discuss code mixing cases between English and Korean language found in the podcast show titled ‘Unboxing’. This research also answers the question regarding the forms of code mixing found in the podcast show ‘Unboxing’. The research is done using mixed method with descriptive-analytical approach. The datas are collected using observational note-taking technique. According to the result, there is a total of 344 code mixing cases classified as 171 data in the form of word, 102 data in the form of phrase, 64 data in the hybrid form, 3 data in the form of idiom, 2 data in the form of reduplicative word, and 2 data in the form of clause. Through the result of this research, it is hoped that it will provide readers with additional knowledge and reference materials for upcoming researches regarding sociolinguistics and code mixing, especially code mixing between English and Korean language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lysda Mutia Maharani
"Globalisasi dan perkembangan teknologi pada masa sekarang sangat mempengaruhi penggunaan bahasa. Salah satu gejala pengaruh globalisasi pada bahasa adalah munculnya penggunaan campur kode pada percakapan dan artikel-artikel majalah, contohnya majalah bisnis bernama FEM / De Week yang terbit setiap minggu di Belanda. Majalah ini banyak menggunakan campur kode dalam artikel-artikelnya. Oleh karena itu, tulisan ini menganalisis wujud campur kode apa yang paling sering digunakan dalam artikel-artikel majalah itu dan faktor penyebab penggunaan campur kode tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa wujud campur kode yang paling banyak digunakan adalah penyisipan unsur-unsur berwujud frasa sebanyak 10 buah, penyisipan unsur-unsur berwujud ungkapan atau idiom sebanyak 2 buah dan penyisipan unsur-unsur berwujud kata sebanyak 3 buah. Sementara faktor yang mempengaruhi penggunaan campur kode adalah tidak adanya padanan kata yang tepat pada bahasa ibu, gengsi, untuk memberikan penekanan, social value, low frequency of word, untuk mengutip ungkapan yang sudah ada, untuk mengesankan mitra tutur, dan terakhir perkembangan atau perkenalan budaya baru.
Globalization and technology development at the present time greatly affect the use of language. One symptom of the impacts of globalization on language is the emergence of the use of code-mixing in conversations and magazine articles, for example, a business magazine called FEM / De Week, which is published every week in the Netherlands. This magazine uses many code-mixings in its articles. Therefore, this article analyzed what form of code-mixing is most often used in the magazine articles and the factor of the use of code-mixing. Based on the results of the study found that a form of code-mixing most widely used are the insertion of tangible elements of phrases as much as 10, insertion of tangible elements of idiom as much as 2, and insertion of tangible elements of word as much as 3. The factors that influence the use of code-mixing are no exact equivalent word in the native language, prestige, to give emphasis on the term, social value, low frequency of word, to quote a phrase that already exist, to impress the other person, and the last is the development of or the introduction of a new culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Annisa Ramadhani
"Penelitian ini berkaitan dengan campur kode dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang digunakan dalam acara "Welcome to BCA" di Metro TV. Dalam campur kode, penutur mengganti bentuk-bentuk linguistis dari bahasa satu ke bahasa yang lain secara bergantian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis proses campur kode dan unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk dalam ujaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam percakapan tersebut terdapat ketiga jenis proses campur kode, yaitu penyisipan, alternasi, dan leksikalisasi kongruen. Selain itu dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk dalam ujaran didominasi oleh nomina dan frasa nominal. Temuan ini menunjukkan bahwa campur kode tersebut tidak terjadi secara acak, tetapi mengikuti kecenderungan tertentu.
This research deals with code mixing in Bahasa Indonesia and English which is used in "Welcome to BCA" show on Metro TV. Code mixing here is defined as a condition when a speaker changes the linguistic forms of one language into another language. The aims of this research are to identify the types of code mixing process and the items of English that insert the utterances. Based on the analysis, it is found that there are three types of code mixing process in the utterances; insertion, alternation, and congruent lexicalization. Furthermore, it is found that noun and noun phrase of English are the most common items which insert Indonesian utterances. The findings show that the code mixing in Bahasa Indonesia and English is not random but follows certain patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28043
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
R. Sonnya Heliantina Dewi
"Penelitian ini adalah berkenaan dengan identitas dan penggunaan bahasa. Subjek penelitian adalah sebuah keluarga Indonesia yang tinggal di Jawa Barat. Keluarga ini terdiri atas ayah, ibu, dan seorang anak usia 3 tahun 7 bulan. Di dalam keluarga ini, ayah berbicara dalam bahasa Jepang secara konsisten kepada anak, sedangkan ibu menggunakan bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan input yang dapat mempengaruhi proses identitas anak berdasarkan penggunaan bahasa dalam interaksi mereka.Data dari penelitian ini berasal dari rekaman percakapan anak dan orang tuanya pada saat makan malam bersama. Perekaman dilakukan selama tujuh hari secara acak. Selain data rekaman, penelitian ini juga didukung oleh wawancara kepada kedua orang tua dan pengamatan peneliti terhadap keluarga ini selama berada di tempat mereka.Berdasarkan pengamatan, anak menerima input mengenai budaya Jepang berupa bahasa dan tindak-tanduk. Input diperoleh melalui interaksi sehari-hari dan tayangan berbahasa Jepang dari televisi.Dari analisis penggunaan bahasa, ditemukan bahwa bahasa yang dominan digunakan adalah bahasa Indonesia. Anak secara konsisten menggunakan bahasa Indonesia di dalam percakapan, tetapi tindak-tanduknya dipengaruhi oleh budaya Jepang yang dipelajarinya melalui kehidupan sehari-hari dan televisi. Ditemukan pula sejumlah bentuk akomodasi dan campur-kode dari bahasa Indonesia, Jepang, dan Inggris, yang muncul dalam kondisi tertentu.
The research is regarding the identity formation and language use. The research subject is an Indonesian family who live in West Java. This family consists of father, mother, and a child, whose age is 3 years and 7 months old. The father spoke Japanese consistently to the child, while the mother spoke Indonesian. The purpose is to explain the inputs that can affect the child 39 s identity based on the language use in their interactions.The data is derived from recordings of conversations of the child and their parents at dinner time. Recording was conducted about seven day, which randomly recorded. In addition to recording data, this research is also supported by interviews with both parents and observation of this family while I went to their place.Based on the observations, the child received input about Japanese culture such as language and behavior. Input obtained through daily interactions and acquired from the Japanese television programs.From the analysis of the language use, I found that the dominant language is Indonesian. The child consistently using Indonesian in conversations, but her behavior is influenced by Japanese culture which learned through daily life and television. Further, I found some form of language accommodation and code mixing of the Indonesian, Japanese, and English, which appears under certain conditions."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tyara Mulya Putri
"Alih kode dapat ditemukan di banyak negara yang terdapat kontak bahasa. Belanda adalah salah satu dari banyak negara tersebut, dan merupakan salah satu negara yang sangat terbuka dengan bahasa Inggris. Alih kode dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris sering ditemukan pada umumnya di masyarakat Belanda dan juga di kanal-kanal youtuber Belanda. Makalah ini membahas alih kode yang ditemukan dalam kanal Youtube EnzoKnol, yakni vlog lsquo;Doe normaal man!!! ndash; ENZOKNOL VLOG 1313 rsquo; dan video gim lsquo;HIDE SEEK HACKER! rsquo;. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan wujud alih kode dan menjelaskan fungsi alih kode yang digunakan dalam kedua video tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bantuan metode kuantitatif. Dari hasil analisis diperoleh bahwa wujud dan fungsi alih kode yang paling banyak ditemukan adalah intra-sentential switches dan fungsi ekspresif. Beberapa pemicu alih kode lainnya yang ditemukan adalah karena situasi emosional penutur dan kelaziman penggunaan istilah bahasa Inggris pada konteks gim.
Code switching can be found in many countries where language contact is involved. The Netherlands is one of those countries and it is very open to English. Code switching from Dutch to English is often discovered generally in the Dutch society and also on the channels of Dutch youtubers. This article discusses the code switching found in the Youtube channel EnzoKnol, specifically in the vlog lsquo Doe normaal man ndash ENZOKNOL VLOG 1313 rsquo and the game video lsquo HIDE SEEK HACKER rsquo . The objective of the research is to explain the types and functions of the code switsching discovered in the videos. Qualitative research method is used in this article with the help of quantitative method. Based on data analysis, the most frequent type and function of code switching found in the videos are intra sentential switches and expressive function. Other reasons that stimulated the code switching are the emotional situation and the common terms of English used in the context of video game."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Mabelle Faiza Anindra
"Fenomena alih kode sering kali terjadi pada media cetak, salah satunya dalam majalah. Penelitian ini membahas bentuk alih kode dan faktor terjadinya pada tajuk-tajuk di sampul Majalah De Beauty Professional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor terjadinya alih kode pada tajuk-tajuk sampul dari Majalah De Beauty Professional. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan pendapat Hoffman (1991) mengenai alih kode. Sampul majalah yang digunakan sebagai sumber data adalah sampul yang terbit di tahun 2019 hingga 2022 yang dalamnya terjadi fenomena alih kode, dengan total 17 sampul. Penelitian ini menyimpulkan dari 37 kasus alih kode terdapat bentuk 35 intra-sentential switching dan 2 emblematic switching. Faktor dominan terjadinya alih kode tersebut adalah untuk mengungkapkan topik tertentu dengan total 32 kasus. Faktor lain terjadinya adalah 5 kasus alih kode untuk menyatakan identitas kelompok dan 1 kasus untuk mengutip kata-kata mutiara.
The phenomenon of code switching often occurs in printed media, one of which is magazines. This research discusses the form of code switching and the factors that occur on the cover’s headers of De Beauty Professional Magazine. The purpose of this research is to describe the forms and factors of code-switching on selected cover headers of De Beauty Professional Magazine. The research method used is descriptive qualitative based on the opinion of Hoffman (1991) regarding code switching. The magazine covers used as the data source are covers published from 2019 to 2022 in which the phenomenon of code switching occurs, with a total of 17 covers. This study concluded that of the 37 cases of code switching, there were 35 intra-sentential switching and 2 emblematic switching. The dominant factor in code switching was to reveal a certain topic with a total of 32 cases. Another factor that occurred was 5 cases of code switching to state group identity and 1 case to quote a saying from a figure"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mabelle Faiza Anindra
"Fenomena alih kode sering kali terjadi pada media cetak, salah satunya dalam majalah. Penelitian ini membahas bentuk alih kode dan faktor terjadinya pada tajuk-tajuk di sampul Majalah De Beauty Professional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor terjadinya alih kode pada tajuk-tajuk sampul dari Majalah De Beauty Professional. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan pendapat Hoffman (1991) mengenai alih kode. Sampul majalah yang digunakan sebagai sumber data adalah sampul yang terbit di tahun 2019 hingga 2022 yang dalamnya terjadi fenomena alih kode, dengan total 17 sampul. Penelitian ini menyimpulkan dari 37 kasus alih kode terdapat bentuk 35 intra-sentential switching dan 2 emblematic switching. Faktor dominan terjadinya alih kode tersebut adalah untuk mengungkapkan topik tertentu dengan total 32 kasus. Faktor lain terjadinya adalah 5 kasus alih kode untuk menyatakan identitas kelompok dan 1 kasus untuk mengutip kata-kata mutiara.
The phenomenon of code switching often occurs in printed media, one of which is magazines. This research discusses the form of code switching and the factors that occur on the cover’s headers of De Beauty Professional Magazine. The purpose of this research is to describe the forms and factors of code-switching on selected cover headers of De Beauty Professional Magazine. The research method used is descriptive qualitative based on the opinion of Hoffman (1991) regarding code switching. The magazine covers used as the data source are covers published from 2019 to 2022 in which the phenomenon of code switching occurs, with a total of 17 covers. This study concluded that of the 37 cases of code switching, there were 35 intra-sentential switching and 2 emblematic switching. The dominant factor in code switching was to reveal a certain topic with a total of 32 cases. Another factor that occurred was 5 cases of code switching to state group identity and 1 case to quote a saying from a figure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ulan Karina
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena campur kode bahasa anak Jakarta Selatan dalam media sosial Twitter. Campur kode merupakan praktik komunikasi mengenai pembicara yang menggunakan dua atau lebih bahasa atau variasi bahasa dalam satu percakapan atau tulisan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan peran penggunaan campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa analisis teks. Data yang diambil adalah percakapan atau postingan yang mengandung campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan interpretatif untuk mengidentifikasi jenis campur kode, konteks penggunaannya, dan makna yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter muncul dalam berbagai bentuk, seperti campur kode intralingual, interlingual, dan intersentential. Campur kode ini mencerminkan identitas sosial kelompok masyarakat Jakarta Selatan, mengekspresikan kreativitas bahasa, serta menyesuaikan diri dengan tren dan budaya populer. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika bahasa dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian lebih lanjut tentang campur kode dan penerapannya dalam konteks komunikasi digital.
This study aims to explain the phenomenon of language code mixing of South Jakarta children in social media Twitter. Code mixing is a communication practice regarding speakers who use two or more languages or language variations in one conversation or writing. The purpose of this study was to find out the form and role of the use of language code mixing by South Jakarta children on Twitter. The research method used is a qualitative method using data collection techniques in the form of text analysis. The data taken is conversations or posts that contain mixed language codes for South Jakarta children on Twitter. The data is then analyzed descriptively and interpretively to identify the type of code mixing, the context in which it is used, and the meaning contained therein. The results of the study show that code mixing of South Jakarta children on Twitter appears in various forms, such as intralingual, interlingual, and intentional code mixing. This code mixing reflects the social identity of South Jakarta community groups, expresses language creativity, and adapts to trends and popular culture. This research provides a deeper understanding of language dynamics in an increasingly digitally connected society. The results of this research can be the basis for the development of further research on code mixing and its application in the context of digital communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library