Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Mahatva Deran
"Remaja membutuhkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Salah satu sumber informasi kesehatan reproduksi adalah konselor sebaya. Tujuan dari penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang memiliki konselor sebaya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Pengambilan sampel pada 97 responden SMAN 5 Bekasi menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur karakteristik responden, penggunaan konselor sebaya, dan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Hasil penelitian menunjukkan 69% remaja memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai kesehatan reproduksi. Edukasi oleh konselor sebaya perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi.

Adolescents needs information especially about reproduction health. One of the information source is peer counselor. This study aims to describe the knowledge level about adolescents’ reproduction health of student which has peer counselor. This study uses simple descriptive research design. Sampling at 97 respondents in SMAN 5 Bekasi using cluster random sampling. Data were collected using a questionnaire to measure the characteristic of respondents, the characteristic usage of peer counselor, and knowledge level about adolescents’ reproduction health. The result showed that 69% adolescents have a good level of knowledge about reproduction health. It is recommended that educational institutions have a collaboration with health care provider to make a school counselor to increase the knowledge level about adolescents’ reproduction health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Nawawi Syujai
"Hasil program Pedal! di SMA Negeri 2 Bogor mengalami signifikansi yang sangat sedikit dalam meningkatkan literasi kesehatan mental siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor-faktor yang menghambat dan mendukung berjalanannya program. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan model deskriptif. Pedal! merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan mental pada siswa dengan bentuk program berupa penyuluhan, konseling, pengembangan media, dan pengoptimalan konselor sebaya di PKPR Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. Pengambilan data dilakukan pada dua kelompok siswa dan satu kelompok konselor dari PKPR.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mendukung perubahan pengetahuan dan sikap siswa seperti penyampaian materi yang sesuai dengan cara komunikasi siswa, penggunaan gawai di generasi milenial, serta penggunaan istilah yang menarik sesuai dengan kaidah marketing. Penelitian ini juga menunjukan faktor-faktor yang menghambat seperti materi yang tidak komprehensif karena kegagalan dalam proses analisis kebutuhan, adanya stigma negatif terhadap penderita gangguan mental, kekurangan pada saat mengevaluasi kader PKPR, dan penggunaan media yang tidak masif.

The result of Pedal program in SMA Negeri 2 Bogor shows a lack of mental health literacy scale signification. This research has tried to confirm the factors that supports and inhibits the program to reach its goal. This reasearch is a cualitative research that use descriptive model for the research design. Pedal is a program that aims to increase a mental health literacy scale for students. There are four forms of this program class session, counseling, media developing, and upgrading for peer counsellors in PKPR Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. The data has collected from two groups of intervention objects and a group from PKPR.
The result of this research shows that there are some factors that supports a knowledge and an attitude of student to mental health issues. That factors are a good communication that fits with students culture, a gadget using, and an interesting diction that appropiates with marketing concept. This research also shows some factors that inhibit the program goal a failure in assesment process, a strong negative stigma to someone with mental illness, imperfection in PKPR member evaluation, and a unoptimum media using.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library