Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Rita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Lestari
"Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan dan situasi pandemi Covid-19, kemampuan bertahan dalam kondisi ketidakpastian membuat rumah sakit harus membuat perencanaan kontingensi. Penelitian ini bertujuan merancang perencanaan kontingensi Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan design kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen observasi dan decision making group. Hasil gambaran umum kesiapsiagaan RS GPI dalam menghadapi era pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap Covid-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah komponen komunikasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat, Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; komponen kesinambungan layanan dukungan penting dan identifikasi dan diagnosis cepat. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah rencana kontingensi dalam menghadapi pandemi Covid-19 untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Rencana kontingensi ini terdiri dari pra pandemi Covid-19, pandemi Covid-19 terkendali dan pandemi Covid-19 tidak terkendali. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perencanaan kontingensi secara lebih komprehensif berdasarkan komponen kesiapsiagaan.

The ability of hospitals to survive and carry out their functions as providers of health services to the community in facing the challenges and situations of the Covid-19 pandemic, the ability to survive in conditions of uncertainty makes hospitals have to make contingency plans. This study aims to design a contingency plan for the Grha Permata Ibu Depok Hospital in dealing with the Covid-19 Pandemic. This study uses a qualitative approach with case design through in-depth interviews, review of observation documents and DMG. The results of the general description of the preparedness of the GPI Hospital in the face of the Covid-19 pandemic era show that in general hospitals have an adequate level of preparedness to respond to Covid-19. Components that have poor performance are components of rapid communication and community involvement, components of occupational health, mental health, and psychosocial support; critical support service continuity components and rapid identification and diagnosis. The hospital does not yet have a comprehensive employee mental health program, especially for health workers dealing with Covid-19. Hospital preparedness and response to the pandemic must of course be maintained, improved, and evaluated so that a contingency plan is drawn up in the face of the Covid-19 pandemic to maintain the continuity of its operational business. This contingency plan consists of pre-covid-19 pandemic, controlled Covid-19 pandemic and uncontrolled Covid-19 pandemic. Further research is needed on more comprehensive contingency planning based on the components of preparedness."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deti Margayanti
2007
T24945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Dwi Sumarah
"ABSTRAK
Ekosistem hutan menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan yaitu nilai guna langsung dan nilai guna tidak langsung, dimana kemungkinan nilai tidak langsungnya lebih tinggi daripada nilai guna langsungnya. Dikarenakan tidak adanya harga pasar, maka perlu dilakukan perhitungan manfaat hutan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi manfaat taman hutan wisata alam Grojogan Sewu secara menyeluruh, mengetahui tingkat membayar pengunjung dan faktor ? faktor yang mempengaruhinya. Nilai manfaat yang dihitung dalam penelitian ini adalah nilai manfaat wisata, nilai potensi kayu, nilai serapan karbon, nilai kesejukan dan nilai serapan air. Metode kontingensi dengan regresi logistik digunakan dalam penelitian ini untuk mengitung nilai guna wisata. Sedangkan untuk nilai kayu dan serapan karbon menggunakan pendekatan harga pasar yang berlaku dan nilai kesejukan dan nilai serapan air menggunakan pendekatan biaya pengganti. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini salah satunya adalah tingkat kemauan membayar pengunjung terhadap objek wisata TWA Grojogan Sewu. Nilai kemauan membayar pengunjung di objek wisata ini yang diperoleh masih lebih rendah daripada harga tiket masuk ketika penelitian dilakukan, yaitu dengan nilai terendah sebesar Rp10,622.56 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan tinggi dan memiliki jarak tempat tinggal ke lokasi wisata lebih dari 500 km, sedangkan nilai tertinggi adalah Rp12,406.39 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan menengah dan jarak tempat tinggal ke objek wisata kurang dari 500 km. Faktor ? faktor yang mempengaruhi nilai kemauan membayar tersebut adalah tingkat tawaran harga, umur, jenjang pendidikan tinggi, jumlah kunjungan, waktu berkunjung, persepsi responden terhadap ekosistem hutan di lokasi rekreasi sebagai daya tarik wisata dan persepsi terhadap TWA Grojogan Sewu sebagai asset nasional dan keamanan dalam melakukan kegiatan wisata di TWA Grojogan sewu. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai ekonomi penggunaan langsung lebih rendah daripada nilai penggunaan tidak langsung.dengan nilai total sejumlah Rp68.805.414.238,30.

ABSTRACT
Forest ecosystem provides many benefits for human being, those are use values and non-use values, which its non-use values may considerably exceed its use values. Due to lack of market price on forest ecosystem service, therefore needs a comprehensive method of forest ecosystem service valuation. Aims of this study are estimating the benefits value of Grojogan Sewu tourism forest, eliciting willingness to pay of tourist and drawing factors which influence to willingness to pay (wtp) level. The economic values which are estimated in this study are recreation value, commercial timber value, carbon storage value, micro-climate value and watershed service. Contingent valuation method along with logistic regression is used to evaluate the recreational value. However, commercial timber value and carbon storage value are based on market price approach; otherwise micro-climate and watershed value are based on substitution. Result of willingness to pay of tourist in this study is lower than the current price of entrance fee when this research was established which the lowest wtp is around Rp10,622.56 that generated from respondents who have a high education and home distance to attraction site more than 500 km; on the other hand the highest wtp is about Rp12,406.39 which generated from tourists with a medium education level and home distance less than 500 km. In this case, wtp is influenced by bid vehicle, age, a high education level, numbers of visit, the time-length of visit, perception on natural surroundings of forest ecosystem as recreational attraction, perception on statement that Grojogan Sewu as a national asset and safety feeling surrounding recreational site. Based on the study, it is defined that the use value is lower than the non-use value which the amount of total values around Rp Rp68.805.414.238,30.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Iwan Daniel
"ABSTRAK
Pada proyek EPC Migas sering mengalami pembengkakan biaya yang diakibatkan tidak tepatnya perhitungan biaya kontingensi yang didasarkan kepada persentase
terhadap total biaya/estimasi proyek secara keseluruhan. Penelitian ini
menentukan pemodelan bagi estimasi biaya kontingensi dengan kombinasi range
estimating dan fuzzy logic untuk menentukan risiko terbesar dalam pengaruh dan
hubungannya terhadap besar nilai kontingensi pada proyek EPC berdasarkan risk
register (daftar yang berisikan risiko, mitigasi risiko,dampak serta frekuensi risiko
yang kemungkinan akan terjadi pada suatu proyek EPC) pada suatu pelaksanaan
proyek migas berdasarkan pengalaman yang telah dilaksanakan sebelumnya
oleh perusahaan R agar dapat menjadi referensi dalam penentuan besaran cot
contingency. Penentuan biaya kontingensi ini dengan range estimate dan
dilanjutkan dengan fuzzy logic dengan Matlab 2015a. Cost Contingency yang
didapat diaplikasikan dengan proyek yang diteliti dan sesuai dengan aktual
dengan penyimpangan yang cukup minim dengan asumsi risiko terbesar adalah
asumsi yang berubah, rework serta kompetensi yang kurang di dalam team proyek

ABSTRACT
EPC Oil & gas project always have cost overrun since the imprecise cost
contingency estimation which based on the percentage of the project total cost. In
the Oil & Gas EPC projects often experience cost overruns due to inaccurate
calculations contingency fee based on the percentage of the total cost / estimated
overall project. This study determines the modeling for the estimated costs of
contingency with a combination of range Estimating and fuzzy logic to determine
the greatest risk in influence and its relation to the great value of contingency on
EPC projects based on risk register (register containing risk, risk mitigation,
impact and frequency of risk that is likely to happen on a project EPC) at an oil
and gas project implementation based on the experience that has been carried out
previously by the company in order to be implemented as reference for
estimating cost contingency. Determining the cost of this contingency with a
range estimate and continued with fuzzy logic with Matlab 2015a. Cost
Contingency obtained was applied to projects studied and correspond to actual
deviations are quite minimal with bigger risks are changing of engineering
asumptions, re-work & lack of competence in project team"
2016
T46212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ameilia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ottaru Gde Bramantya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pemikiran Richard Rorty yang bisa
menyelesaikan permasalahan dalam demokrasi. Secara garis besar permasalahan dalam demokrasi menyangkut tiga macam, yaitu, permasalahan pertama tirani mayoritas, permasalahan kedua adalah konflik etnis dan nasional, dan permasalahan ketiga adalah pemerintahan yang tidak efektif. Ketiga permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan tiga konsep pemikiran Richard Rorty. Konsep
pertama adalah kontingensi, konsep kedua adalah ironi, dan konsep ketiga adalah solidaritas. Adapun hasil dari pengkolaborasian antara permasalahan dan konsep pemikiran tersebut adalah jangan melakukan kekejaman.

ABSTRACT
This paper discusses about Richard Rorty?s thinking that can solve problems in a democracy. Broadly speaking, the problems in a democracy involves three kinds, the first is tyranny of the majority, the second is ethnic and national conflicts, and the third is ineffective governance. These problems can be solved by the three concepts of thought Richard Rorty. The first concept is contingency, the second
concept is irony, and the third concept is solidarity. As a result of the merger between the issues and concepts such consideration is do not be cruelty"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Fajar
"Teknologi informasi secara umum sudah dimanfaatkan oleh institusi pemerintah untuk menjalankan sebagian besar tugas pokok dan fungsinya. Seiring meningkatnya ketergantungan organisasi pemerintah terhadap ketersediaan layanan teknologi informasi, kekhawatiran terhadap terganggunya layanan akibat terjadinya bencana semakin meningkat. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual DJKI sebagai salah satu insititusi pemerintah yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat pada saat ini belum memiliki dokumen perencanaan terkait dengan perlindungan aset pada saat terjadi gangguan atau bencana. Karena itu perlu disusun sebuah dokumen perencanaan yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi DJKI dalam upaya untuk memulihkan kondisi layanan SI/TI disaat kritis serta upaya untuk tetap terus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disaster Recovery Plan DRP merupakan dokumen yang mendefinisikan setiap aktifitas, tindakan, serta prosedur yang harus dilakukan terkait pemulihan bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah rancangan DRP bagi DJKI dengan menggunakan metodologi NIST SP 800-34 Rev. 1. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan identifikasi dan penilaian pada aset SI/TI yang dimiliki DJKI, untuk kemudian menentukan strategi dan teknologi yang tepat untuk proses pemulihan bencana.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancangan DRP yang telah disesuaikan dengan kondisi organisasi DJKI. Dokumen DRP yang dimiliki untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai panduan untuk membantu menjaga ketersediaan dan keandalan layanan sistem informasi yang dimiliki DJKI ketika terjadi gangguan maupun bencana.

Information technology is already used by government institutions to carry out most of their duties and functions. The concerns about the disruption of services due to the occurrence of disasters is increasing. Directorate General of Intellectual Property DGIP as one of the government institutions that provide services directly to the public, currently do not have a planning document relating to the asset protection in the event of disruption or disaster. It is necessary to develop a planning document that can serve as a reference for DGIP in an attempt to recover the services of IS IT in a crisis situation and helps to continue provide services to the public. Disaster Recovery Plan DRP is a document that defines each activity, action, and the procedures to be undertaken in disaster recovery.
This research aims to create a design for DGIP DRP using the methodology of NIST SP 800 34 Rev. 1. This research was conducted with the identification and assessment of the assets of IS IT owned by DGIP, then determine the appropriate strategies and technologies for disaster recovery process.
Results from this study is a DRP draft which has been adapted to the conditions of DGIP organization. DRP document can be used as a guide to help maintain the availability and reliability of information systems owned by DGIP when an interruption or disaster happened.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>