Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Livia Feliciani Nazara
Abstrak :
Ketimpangan wilayah di Indonesia merupakan masalah yang terjadi. Indonesia telah berfokus pada cara-cara untuk mengurangi kesenjangan ini dan mendorong pertumbuhan yang adil di seluruh wilayah. Saya meneliti apakah daerah-daerah miskin di Indonesia mengejar yang lebih kaya dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Dengan menggunakan data pendapatan per kapita daerah, saya menguji hipotesis konvergensi pada provinsi di Indonesia untuk periode 1983 - 2020. Saya menemukan bahwa ada pola konvergensi pendapatan per kapita untuk Indonesia, dan tingkat pertumbuhan berbanding terbalik dengan tingkat awal pendapatan per kapita. Saya juga menemukan bahwa pencapaian pendidikan tinggi, dan akses yang lebih tinggi ke sumber air minum, sanitasi, dan listrik yang bersih juga berkontribusi untuk mendorong konvergensi pendapatan. Implikasi kebijakan dari skripsi ini termasuk menyediakan akses yang lebih baik ke air, sanitasi, listrik dan pencapaian pendidikan tinggi di daerah. Selain itu, kebijakan ini harus sesuai dengan kebutuhan unik masing-masing daerah dan menetapkan standar pelayanan minimum yang merata untuk semua daerah. ......Regional disparities in Indonesia have always been prevalent. Indonesia has been focusing on ways to abate these disparities and promote equitable growth throughout the regions. I examine whether poorer regions in Indonesia catch up towards the richer ones. Using data of regional per capita income, I test the convergence hypothesis across provinces in Indonesia for the period of 1983 - 2020. I find that a per capita income convergence pattern exists for Indonesia, and growth rates are inversely related to initial levels of per capita income. I also find that higher education attainment, and higher access to clean sources of drinking water, sanitation, and electricity also contribute to fostering income convergence. Policy implications include providing better access to water, sanitation, electricity and aiming for higher educational attainment in regions. Additionally, these policies should adhere to each region’s unique needs and set minimum service standards equitable for all regions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aritasius Sugiya
Abstrak :
Tesis ini membahas strategi transformasi konvergensi dan implementasinya di harian Kompas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif dan menggunakan teknis analisis naratif dan tematik. Hasil penelitian menyatakan bahwa multimedia, multichannel, multiplatform (3M) merupakan salah satu strategi transformasi konvergensi media; implementasi strategi transformasi konvergensi media disesuaikan dengan kemampuan berinvestasi, konteks kebutuhan, dan budaya, serta tidak terjebak pada persoalan teknis semata. Konvergensi kontekstual dan repackaging menjadi model baru strategi transformasi konvergensi media. ......The thesis discusses about the strategy of media convergence and its implementation on "Harian Kompas". The research uses qualitative approach with descriptive method, narrative analysis technique and thematic. The result of this research revealed that multimedia, multichannel, multiplatform (3M) is one of the strategy of media convergence transformation. The implementation of the strategy of media convergence transformation adapted with the ability to invest, the context of necessity and culture, and not trapped in a purely technical issue. The contextual convergence and repackaging becomes the new model of media convergence transformation strategy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30774
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angghi Muliya Ma`mur
Abstrak :
Bisnis konvergensi triple play memerlukan sistem billing dan charging untuk memastikan distribusi pendapatan dan pembebanan biaya operasi dari seluruh layanan konvergensi seperti video, suara, data dan e-commerce. Kesalahan penempatan billing dan charging dapat menambah risiko operasional pada layanan konvergensi triple play. Operator layanan konvergensi triple play di Indonesia memiliki risiko lebih banyak dibandingkan risiko layanan konvergensi triple play di luar negeri (Inggris dan Italia). Risiko datang dari faktor eksternal yaitu pasar, ekonomi, dan regulasi. Indonesia hingga kini masih belum memiliki regulasi konvergensi. Regulator masih terpisah menjadi 2 yaitu regulator telekomunikasi dan regulator penyiaran. Kelompok Usaha Bakrie yang memiliki perusahaan telekomunikasi (BTel), media (Viva) dan teknologi (Bakrie Connectivity) memulai bisnis konvergensi triple play yaitu internet TV di Indonesia dengan strategi bernama Telekomunikasi, Media dan Teknologi (TMT 2015). Selain risiko eksternal, Bakrie juga memiliki risiko internal yaitu risiko bisnis, operasional dan manusia. Risiko internal dapat bertambah atau berkurang dengan adanya penempatan sistem billing dan charging. Sistem billing dan charging mempunyai 4 alternatif penempatan yaitu pada penyedia konten, pada penyelenggara program siaran, pada penyedia jaringan atau menggunakan payment agent. Alternatif yang memiliki risiko paling kecil adalah menggunakan payment agent. Bakrie harus menggunakan payment agent untuk penerapan billing dan charging agar dapat mengurangi risiko. Pada saat ini, Bakrie menempatkan sistem billing dan charging di penyedia jaringan yang dapat menambah tingkat risiko operasional dan bisnis layanan konvergensi triple play. Risiko ini mengkibatkan strategi TMT 2015 memiliki potensi tidak dapat mencapai tujuan yaitu menguasai pasar konvergensi di Indonesia. ......Convergence business requires billing and charging systems to ensure the distribution of income and charging of the entire operation of convergence service such as video, voice, data and e-commerce. Billing and charging displacement can increase the risk of operating convergence service. Convergence of triple play service operators in Indonesia have more risk than the risk of convergence of triple play services in abroad (UK and Italy). In Indonesia the risks coming from external factors, such as market, economic, and regulatory. Indonesia is yet to have converged regulation. Regulators have still splits into two, telecommunication and broadcasting. Bakrie group which has a telecommunication company (Btel), media (Viva), and technology (Bakrie Connectivity) will start a triple play convergence business, internet TV. This business has a strategy called the Telecomunications, Media and Technology (TMT 2015). In addition to external risks, Bakrie also have an internal risk such as business, operational and human risks. These risks can be increased or reduced by the placement of billing and charging systems. Billing and charging systems have four alternative placements, i.e. in content provider, in the organizers of the program boradcast, the network provider or use a payment agent. An alternative having the least risk is to use a payment agent. Bakrie should use a payment agent for the apllication of billing and charging systems in order to decrease the risk. To Date, Bakrie has applied its billing and charging system to the network provider. Therefore, it will increase its operational and business risks level of covergence services. This risk can make TMT 2015 has potential failure to achieve the objective, become market leader of convergence business in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30351
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Sebastian Delano
Abstrak :
Dalam suatu organisasi regional yang turut mengintegrasikan perihal perekonomian seperti ASEAN, adanya penanggulangan disparitas adalah penting dalam mencapai tujuan dari berbagai kebijakan. Eksistensi disparitas dapat diestimasi melalui teori konvergensi yang beranjak dari Model Pertumbuhan Solow. Penelitian ini memaparkan bagaimana ASEAN secara perlahan mengalami tren penurunan disparitas antar negara anggota pasca pemekaran keanggotaan ASEAN hingga meliputi Indochina dalam dua dekade terakhir. Namun penelitian ini juga menyibak bahwa peranan perubahan struktural signifikan proses konvergensi di ASEAN. Perubahan struktural ini dipicu oleh Krisis Finansial Asia yang memberi guncangan pada berbagai variabel makroekonomi di Asia Tenggara. ......In a regional organization which accommodates economic integration like ASEAN, reduction of disparities is important to achieve the target of policies. The existence of disparities can be estimated by convergence theory, of which based on Solow Growth Model. This paper explains how ASEAN slowly experienced the reduction of disparities among its member states after the expansion at Indochina in the last two decades. However, this paper also shows that the impact of structural break play a significant role in the process of convergence in ASEAN. This structural break was triggered by Asian Financial Crisis that affected various macroeconomic variables in Southeast Asia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anesella Shara Claudy Andyputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh konvergensi IFRS terhadap kepemilikan investor asing di Indonesia. Pengujian dilakukan dengan menggunakan model Hamberg et al. (2013). Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa konvergensi IFRS meningkatkan jumlah dan persentase kepemilikan investor asing dari negara pengadopsi IFRS pada perusahaan kecil di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa konvergensi IFRS dapat memberikan dampak positif pada dunia investasi di Indonesia meskipun pengaruhnya masih kecil dan terbatas pada investor yang berasal dari negara pengadopsi IFRS dan pada perusahaan publik berskala kecil saja ...... This research aims to provide empirical evidence about the effect of the convergence of IFRS on foreign ownership in Indonesia. Tests are carried out using models from Hamberg et al. (2013). This study provides empirical evidence that the convergence of IFRS increases the number and percentage of foreign ownership by the countries adopting IFRS in small enterprises in Indonesia. This proves that the convergence of IFRS may have a positive impact on the world of investing in Indonesia although the effect may still be small and limited to investors who come from countries adopting IFRS and the small-scale public companies only.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wibisono
Abstrak :
In the past decade, convergence of regional per capita income has been a frequent object of regional studies- In the case of Indonesia, research on this issue has been exploited for many years- However, differences in methods of analysis often yield different results. Further more, prior studies do not elaborate the advantages of each method. This paper will focus on this issue with stressing on searching of the appropriate methods- Rather a-convergence, we use Theil index to analyze regional disparity and found that regional convergence in Indonesia does not appear to be a simple monotonic process, but seems to vary over time -and hence requires explanation. From here, we suggest that the use of long-term interval in regression of &? convergence analysis will destroy the relationship among variables. The use of least square methods only suitable for absolute convergence analysis. We conclude that the most appropriate methods for conditional ^convergence are instrumental methods. As an alternative one, we suggest panel-data methods. We found that the convergence rate in Indonesia is slow at 2,59 percent per year over 1975-2000. With conditional convergence analysis, we found that the difference on growth rate can be explained systematically by a set of explanatory variables. The inclusion of these variables makes the convergence rate become faster which is 3.97 percent per year. Most of this variables are under controlled by government. In summary, we conclude that government policies have significant influence for rapid and sustainable regional economic growth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
EFIN-51-1-Mar2003-53
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bety Hayat Susanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan melakukan analisis empiris mengenai konvergensi produktivitas tenaga kerja sektoral antar provinsi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan konvergensi sigma dan beta untuk melihat kecepatan konvergensi produktivitas tenaga kerja sektoral dan half-life converogence. Hasil analisis statis dengan menggunakan konvergensi sigma menunjukkan bahwa konvergensi terjadi secara kuat pada sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan dan agregat. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan justru mengalami divergensi. Analisis konvergensi absolut dengan menggunakan konvergensi beta menunjukkan bahwa konvergensi terjadi secara bervariasi selama periode tahun 1987-2003. Estimasi kecepatan konvergensi absolut dalam 16 tahun terakhir berkisar antara 1.55-7.66 persen per tahun yang berimplikasi pada half life of convergence antara 9-45 tahun. Model persamaan regresi dengan menggunakan data panel yang mengijinkan perbedaan fungsi produksi antar perekonomian menghasilkan estimasi kecepatan konvergensi yang jauh lebih tinggi yaitu berkisar antara 4.98-9.92 peersen per tahun dan berimplikasi pada half lige of convergence antara 7.14 tahun. Di antara sembilan sektor yang ada kecepatan konvergensi produktivitas pada sektor pertanian adalah yang terendah dan sektor industri dan jasa mempunyai kecepatan konvergensi paling tinggi.
2006
JUKE-2-1-Agust2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cahaya Permadi
Abstrak :
Pada tahun 2015, pemerintah Indonesia meluncurkan program dana desa yang diberikan kepada pemerintah desa. Dana desa diharapkan dapat mendorong pembangunan berkelanjutan yang mempercepat daerah miskin mengejar ketertinggalan dari daerah kaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dana desa terhadap proses konvergensi antar desa dan kelurahan dan antar desa. Hasil penelitian menemukan bahwa dana desa tidak berdampak bahkan memperlambat proses konvergensi antar desa dan kelurahan dan antar desa. Dan dana desa berdampak negatif terhadap pertumbuhan intensitas cahaya malam sebagai proksi aktivitas ekonomi. ...... In 2015, the Indonesian government launched the village fund program given to rural-village. The village fund is expected to encourage sustainable development that accelerates poor areas to catch up with affluent areas. The study aims to identify the impact of the village fund program on the convergence process between rural- and urban-village and within rural-village. The study found village fund has no impact even slowing down convergence process between rural- and urban-village and within rural-village. Moreover, the village fund decreased night light intensity growth as a proxy economic activity.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Secio Ryan Kurnianto
Abstrak :
Kondisi stunting pada anak mempunyai konsekuensi yang bersifat jangka panjang bagi penderitanya. Menyadari hal itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan aksi konvergensi stunting yang memastikan kerjasama dan komitmen dari berbagai tingkatan dan sektor pemerintahan dalam upaya penanganan stunting. Dalam melaksanakan kebijakan tersebut, Kota Depok mengalami sejumlah masalah terkait dengan desain kebijakan untuk kebijakan aksi konvergensi stunting ini mulai dari pemahaman masalah yang berasal dari data yang tidak mencukupi, tidak terkaitnya pelaksanaan kebijakan dengan siklus perencanaan tahunan mereka, serta kondisi pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan desain kebijakan aksi konvergensi stunting pada Kota Depok. Penelitian ini mengacu kepada teori elemen desain kebijakan Thomas A. Birkland (2015). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Depok mempunyai masalah dalam setiap dimensi elemen desain kebijakan mulai dari dimensi tujuan karena memandang masalah stunting sebagai masalah ringan, dimensi model kausal karena tidak berjalan optimalnya penyelarasan tujuan dan prioritas, dimensi alat kebijakan karena tidak terpenuhinya kelayakan administrasi, dimensi target kebijakan karena pandangan stunting sebagai beban kerja tambahan, serta dimensi implementasi kebijakan karena sejumlah masalah seperti masalah pengumpulan data stunting dan beberapa masalah yang diakibatkan oleh kondisi pandemi. Berdasarkan hasil tersebut, saran yang diberikan ialah supaya Kota Depok dapat melaksanakan sosialisasi internal, membuat komitmen resmi, menambah kualitas dan kuantitas pelaksana kebijakan, memprioritaskan penggunaan DAK, melibatkan akademisi, melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi, dan memastikan data yang digunakan dapat menggambarkan kondisi realita. ......The condition of stunting in children has long-term consequences for the sufferer. Realizing this, the Government of Indonesia issued a stunting convergence action policy that ensures cooperation and commitment from various levels and sectors of government in efforts to tackle stunting. In implementing this policy, the City of Depok experienced a number of problems related to the policy design for this stunting convergence action policy, starting from understanding the problem stemming from insufficient data, the unrelated implementation of the policy with their annual planning cycle, as well as the condition of the COVID-19 pandemic. This study aims to describe the design of stunting convergence action policies in Depok City. This research refers to the theory of policy design elements of Thomas A. Birkland (2015). The approach in this study uses a post-positivist approach with data collection techniques through in-depth interviews and literature study. The results of this study indicate that the city of Depok has problems in every dimension of policy design elements starting from the objective dimension because it views the stunting problem as a minor problem, the causal model dimension because the alignment of goals and priorities does not run optimally, the policy tool dimension due to non-fulfillment of administrative feasibility, the policy target dimension because of the view of stunting as an additional workload, as well as the dimensions of policy implementation due to a number of problems such as the problem of collecting stunting data and several problems caused by pandemic conditions. Based on these results, the suggestions given are that the City of Depok can carry out internal socialization, make official commitments, increase the quality and quantity of policy implementers, prioritize the use of DAK, involve academics, carry out planning by taking into account the pandemic conditions, and ensure that the data used can describe real conditions.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Ruth Thertina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>