Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Topo Haryoko
"ABSTRAK
Fenomena korona dalam suatu saluran transmisi membawa permasalahan tersendiri dalam penyaluran energi liStrik_ Hal ini dikarenakan dalam pentransmisian daya listrik, korona bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan, antara lain rugi-rugi daya, suara bising (noise), radio mrery%rem.-e (RI) yang dapat mengganggu penduduk di sekitar saluran transmisi.
Tetapi, disamping itu semua, fenomena korona juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia, karena pada peristiwa korona, akan dihasilkan ozon, dimana ozon ini nantinya bisa digunakan untuk kepenlingan umat manusia juga.
Karena sifat-sifatnya, ozon saat ini mulai banyak dirnanfaatkan di beberapa sisi kehidupan manusia_ Pemanfaatan ilu antara lain digunakan sebagai pengolah limbah, sebagai pemutih bahan baku kertas ataupun digunakan untuk penseterilan karena ozon dapat membunuh beberapa macam bakteri, bahkan juga memungkinkan untuk digunakan sebagai terapi.
Karena hal ini, maka dari peristiwa terjadinya ozon ini dapat dibuat suatu alat yang dapat digunakan umuk menghasilkan ozon, dimana ozon yang dihasilkan ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Pada alat ini nantinya akan ditenlukan tegangan dan dimensi yang optimum untuk menghasilkan korona sehingga nantinya akan dihasilkan ozon sesuai dengan kebutuhan.

"
2001
S39855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Hartono
"Skripsi ini betujuan untuk merancang sebuah software pendeteksi korona yang terjadi pada peralatan listrik yang mengunakan tegangan tinggi. Metode identifikasi menggunakan Hidden Markov Model (HMM) yang memiliki kelebihan dalam memodelkan persamaan matematika. Software ini meliputi 2 proses utama, yaitu training sebagai proses pengisian database dan identifikasi. Input berupa data audio (*.wav) yang kemudian diolah melalui beberapa tahapan diantaranya labelisasi, pembentukan codebook dan pembentukan parameter HMM. Hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan ini adalah waktu pencuplikan, jumlah iterasi dan ukuran codebook yang digunakan, dimana ketiga variabel ini akan dianalis sehingga dapat diketahui nilai masing - masing parameter yang menghasilkan identifikasi dengan akurasi paling tinggi. Akurasi tertinggi yang dapat dicapai software ini hanya sebesar 50% dikarenakan data latih korona yang terbatas.

This final project was made to design a corona detection that occured in the electric equipment using very hight voltage, such as electric guardhouse. Identification methode that used was Hidden Markov Model (HMM). It had an advantage in modeling mathematic equations. This software contains 2 main proces, training as filling in the database and identification. The input is audio data which format is (*.wav) then processed pass through many steps, such as : labelisation, forming the codebook and HMM parameters. Factor that influenced to the accuration as the result of the software is duration time, amount of iteration and codebook size. With testing the software, we will know which setting will result the highest accuration. The maximal accuration of the identification is only 50% because of limited training data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Dwi Nugroho
"Semakin tingginya penggunaan dan pemakaian listrik di Indonesia menyebabkan potensi besarnya rugi-rugi pada sistem transmisi dan distribusi. Hal ini menyebabkan banyaknya masalah yang di timbulkan salah satunya adanya korona pada sistem transmisi dan distribusi. Pemetaan korona hanya dapat di deteksi melalui beberapa cara yaitu suara, cahaya dan bau khas. Dalam tesis ini bertujuan mendeteksi korona dengan karakteristik dari indra penciuman yang khas, kemudian hasil dari deteksi di badingkan dengan rugi-rugi korona perhitungan. Bau yang khas ini adalah bau ozon yang di hasilkan dari ionisiasi di tegangan tinggi dengan udara sekitar yaitu oksigen membentuk molekul ozon yang tidak permanen. Metode yang digunakan adalah mendeteksi terjadinya gejala korona dengan sensor ozon dengan jarak dari titik terjadinya korona pada logam elektroda sejauh 10 cm dengan model kubikel. Logam elektroda yang akan diujikan berupa logam tembaga, logam besi dan logam alumunium. Tegangan yang diujikan pada saat pengujian dari 6,7 KV sampai dengan 21 KV. Hasil maksimal pada logam tembaga adalah 1386 ppb dengan waktu 984 detik di 21,3 KV, sedangkan pada logam besi adalah 798 ppb di 19,2 KV dengan waktu 862 detik dan yang terakhir diujikan adalah logam alumunium sebesar 1530 ppb di tegangan 19,3 KV dengan waktu 652 detik. Logam alumunium merupakan logam yang tinggi konsentrasi ozonnya dibandingkan logam lain yang diujikan dengan jarak yang sama antara kedua elektroda. Semakin besar tegangan akan semakin besar rugi-rugi korona yang di hasilkan dan semakin besar medan listrik di sekitar ujung elektroda. Grafik rugi-rugi korona yang terjadi dengan grafik ozon yang di hasilkan mendekati serupa. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa ionisasi akibat korona yang terjadi bisa menggambarkan rugi-rugi korona.

The increasing use and use of electricity in Indonesia causes the potential for large losses in the transmission and distribution system. This causes many problems that arise, one of which is the corona in the transmission and distribution system. Corona mapping can only be detected through several ways, namely sound, light and distinctive smell. In this thesis, the aim is to detect the corona with the characteristics of a distinctive sense of smell, then the results of the detection are compared with the calculated corona losses. This distinctive odor is the smell of ozone which is produced from ionization at high voltage with the surrounding air, namely oxygen to form ozone molecules that are not permanent. The method used is to detect the occurrence of corona symptoms with an ozone sensor with a distance from the point of occurrence of the corona on the metal electrode as far as 10 cm with the cubic model. The electrode metals to be tested are copper metal, iron metal and aluminum metal. Voltage tested at the time of testing from 6.7 KV to 21 KV. The maximum yield for copper metal was 1386 ppb with a time of 984 seconds at 21.3 KV, while for ferrous metal it was 798 ppb at 19.2 KV with a time of 862 seconds and the last test was aluminum metal of 1530 ppb at a voltage of 19.3 KV. with a time of 652 seconds. Aluminum metal is a metal that has a high concentration of ozone compared to other metals tested with the same distance between the two electrodes. The greater the voltage, the greater the corona losses generated and the greater the electric field around the tip of the electrode. The graph of corona losses that occur with the resulting graph of ozone is almost similar. So it can be concluded that the ionization due to the corona that occurs can describe the corona losses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Juli Asih
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik di Indonesia khususnya di PUlau Jawa yang semakin meningkat, maka Pemerintah dalam hal ini Perusahaan Umum Listrik Negara telah melaksanakan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 500 kV, yang saat ini sudah terhubung antara PLTU Suralaya (Jawa Bagian Barat) sampai PLTU Paiton (Jawa Bagian Timur) dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali, yang melintasi pemukiman penduduk, persawahan, ladang, dan lain-lain.
Dengan pengoperasian SUTET 500 kV tersebut akan muncul persoalan antara lain mengenai pengaruh medan listrik dan medan magnet, serta munculnya fenomena tegangan tinggi (gejala korona), yang apabila melampaui ambang batas tertentu dikhawatirkan dapat memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka dalam pengoperasian jaringan 500 kV tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang telah terjadi melalui studi Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL).
Untuk mengetahui apakah dalam pengoperasian SUTET tersebut menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan sekaligus untuk mempersiapkan langkah-langkah pengaman dan memperkecil dampak yang merugikan, maka dalam makalah ini akan dibahas salah satu aspek persoalan tegangan tinggi, yaitu menyangkut timbulnya korona dan kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan berupa gangguan radio (Interferensi radio), gangguan berisik (audible noise) dan rugi-rugi korona dalam bentuk panas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tanggal 7 Maret 2012, sebuah flare kelas-X5.4 melepaskan energi yang besar pada daerah aktif NOAA 11429. Sesaat setelah flare dimulai, sebuah gelombang EIT terdeteksi oleh instrumen AIA 193 Ã? wahana Solar Dynamics Observatory (SDO). Gelombang ini tampak jelas menjalar yang kemudian disusul oleh gelombang EIT berikutnya yang dipicu oleh flare kelas X1.3 sekitar satu jam kemudian. Kedua gelombang EIT ini menunjukkan penjalaran gelombang yang memiliki perbedaan arah dan karakteristik satu sama lain. Peristiwa gelombang EIT pertama disertai dengan kemunculan struktur mirip kubah yang berkaitan erat secara spasial dengan peristiwa lontaran massa korona (CME). Hasil analisis menunjukkan adanya gelombang moda cepat dan lambat pada peristiwa pertama yang tidak tampak pada peristiwa kedua. Peristiwa kedua juga tidak disertai dengan CME sebagaimana peristiwa pertama. Hasil ini menyarankan bahwa gelombang EIT dapat dihasilkan oleh mekanisme lain selain gelombang kejut yang diakibatkan oleh CME."
600 JADIR 11:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Don Bosco
"Korona adalah suatu peristiwa kegagalan listrik yang merupakan gejala awal terjadinya peristiwa flashover (lepas denyar). Aktivitas korona pada kubikel tegangan tinggi merupakan sumber utama terjadinya degradasi dan kegagalan pada isolasi. Peristiwa korona ini ditandai dengan adanya bunyi dengung, bau ozon, dan kilatan cahaya seragam pada permukaan elektroda. Pendeteksian terhadap korona pada kubikel dapat dilakukan dengan menganalisa bunyi dengung yang dihasilkan. Korona pada kubikel disebabkan karena adanya ketidakidealan pada celah udara yang memisahkan dua elektroda. Tegangan kritis awal terjadinya korona pada model kubikel dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gradient tegangan, bentuk elektroda pada kubikel, jarak elektroda dengan badan kubikel, kelembaban udara, tekanan udara, dan kondisi suhu udara. Hal-hal tersebut menyebabkan ketidakseragaman medan pada elektroda sehingga dapat mempercepat terjadinya proses korona.
Dalam skripsi ini akan ditunjukkan simulasi dengan menggunakan MATLAB untuk menghitung tegangan kritis awal munculnya korona pada model kubikel. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengujian langsung di laboratorium. Dari hasil perbandingan diketahui bahwa simulasi sudah mewakili kondisi sebenarnya. Dengan menggunakan simulasi akan dibuktikan bahwa factor bentuk elektroda sangat mempengaruhi besarnya tegangan kritis.
Corona is electrical breakdown that constitute the beginning of flashover. The corona activity at high voltage cubicle is the main cause of degradation and isolation failure. Corona was showed by buzzing sound, ozone scent, and uniform purplish light at the electrode surfaces. Corona detection at cubicle can be done by analyze the buzzing sound. The corona at cubicle can be caused by non-ideal air gap that separate two electrodes. Critical voltage of corona at cubicle model was influenced by many things, such as voltage gradient, electrode form, gap between electrode and cubicle body, humidity, air pressure, and temperature. All of that matter can cause non-uniform electric field which can quicken corona phenomena.
This minithesis will showed how to approximate critical voltage of corona at cubicle model using simulation in MATLAB. The simulation result will be compared by the result of direct experiment at laboratory. The comparison result shows that the results in simulation represent the actual condition. Using the simulation will be proved that electrode shape influence the critical voltage of corona.
"
2008
S40504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Hermanto
"Faktor ekonomis dan keandaan menjadi suatu keharusan dalam sistem transmisi dan distribusi. Gejala korona merupakan salah satu persoalan yang timbul dalam sistem transmisi tenaga listrik tegangan tinggi karena menimbulkan rugi-rugi transmisi dan mengganggu lingkungan sekitar. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya korona adalah kondisi penghantar, yakni bentuk elektroda, jarak celah antar elektroda, dan diameter kawat penghantar. Untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap berhagai bentuk elektroda guna mendapatkan karakteristik dan pengaruh dari bentuk elektroda yang dianggap mewakili keadaan sebenarnya.
Pada kondisi ruangan dan jenis bahan elektroda yang sama, jarak celah antar elektroda mempengaruhi tegangan awal terjadinya korona, dimana kenaikan tegangan awal korona berbanding lurus secara logaritma terhadap jarak antar elektroda. Dan pada jarak antar elektroda di bawah 20 mm, proses korona tidak dapat diamati, melainkan langsung terjadi kegagalan. Bentuk permukaan elektroda sangat berpengaruh terhadap terjadinya korona, dimana pada elektroda jarum, tegangan awol terjadinya korona lebih rendah dibandingkan dengan elektroda type batang atau type flat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dwiputra
"Kegagalan isolasi pada sistem tegangan tinggi gardu listrik menyebabkan terjadinya fenomena korona. Efek yang disebabkan oleh korona bersifat permanen dan jika kadar korona telah melewati batas toleransi maka akan menggangu distribusi arus listrik bahkan akan menimbulkan lepas denyar.SIM 300 CZ merupakan modul GSM yang dapat digunakan sebagai fasilitas transmisi, suara merupakan salah satu bentuk data yang dapat ditransmisikan oleh modul ini. Dengan adanya fungsi dasar dari modul GSM ini untuk mengirimkan suara maka modul ini dapat diaplikasikan sebagai pendeteksi suara korona. Data suara korona dapat dikirimkan dari gardu dengan waktu pengiriman secara berkesinambungan sehingga kadar efek korona pada gardu dapat dipantau untuk mencegah terjadinya kerusakan dan gangguan distribusi arus listrik.

Corona caused by isolation failure at high voltage electrical station. Corona causing permanent effect in system. Overtolerated corona will affect electrical current distribution, even exploding. SIM 300 CZ is GSM modul which can be used to transmitting data, one of a kind is voice. This modul can be applied as corona sound detector. The sound of corona sent from electrical station in real time so intensity of corona effect can be monitored to prevent failure and electrical curren disturbance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Maulani
"ABSTRAK
Bilangan keterhubungan pelangi dari suatu graf G, disimbolkan rc G , adalah banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian rupa sehingga setiap pasang simpul dapat dihubungkan oleh suatu lintasan yang warnanya berbeda semua. Bilangan keterhubungan pelangi kuat dari suatu graf G, disimbolkan src G , adalah banyaknya warna minimal yang diperlukan untuk mewarnai busur-busur di G sedemikian rupa sehingga setiap pasang simpul dapat dihubungkan oleh suatu lintasan geodesik lintasan terpendek yang warnanya berbeda semua. Operasi korona graf G terhadap H, dinotasikan G ? H menghasilkan graf baru dengan konstruksi mengambil 1 salinan graf G dengan n simpul dan n salinan H1, H2, . . . , Hn dari H, lalu menghubungkan simpul dari G ke setiap simpul di Hi. Tesis ini meliputi hasil kajian tentang rc dan src pada beberapa kelas graf korona yang terkait dengan Pm, Fm dan Wm.

ABSTRACT
The rainbow connection number of a graph G, denoted by rc G , is the smallest number of colors needed to color the edges of G such that every pair of vertices is connected by a path consisting of different colors. The strong rainbow connection number of a graph G, denoted by src G , is the smallest number of colors needed to color the edges of G such that every pair of vertices is connected by a geodesic path shortest path consisting of different colors. Operation corona graph G to H, denoted by G H is obtained from new graph with construction by taking one copy of G with n vertices and n copies of H1, H2, . . . , Hn from H and then joining the ith vertex of G to every vertex of Hi. This thesis contains some results regarding the rc and src for some corona graphs which has relation with Pm, Fm and Wm."
2018
T49557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>