Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Pragusvita
"Menjaga kualitas Jaringan dalam suatu perusahaan atau organisasi khususnya yang bergerak dalam bidang telekomunikasi merupakan salah satu landasan dalam rangka penciptaan layanan yang berkualitas dan optimalisasi proses bisnis. Hal tersebut tidak lepas dari resiko yang timbul sehingga membutuhkan pengelolaan resiko yang baik dengan mengacu pada best practice framework manajemen resiko.
FWA (Fixed Wireless Access) merupakan salah satu teknologi akses nirkabel yang digunakan oleh PT. Indosat melalui produknya Starone, dimana memiliki risiko yang cukup tinggi untuk kelangsungan kinerja perusahaan sehingga dibutuhkan metode pengendalian pengelolaan risiko yang tepat.
Identifikasi dan pengolahan risiko kualitas jaringan Fixed Wireless Access (Starone) sangatlah penting untuk dapat menghindari maupun memperkecil tingkat risiko, sehingga menghasilkan suatu strategi yang tepat. Analisis risiko kualitas jaringan Fixed Wireless Access (Starone) di PT. Indosat dilakukan berdasarkan best practice framework manajemen risiko dalam meningkatkan daya saing terhadap kompetitor.
Hasil dari risk mapping, risiko parameter kualitas jaringan berada pada level Very Low (0-20%), coverage berada pada level Low (20-40%) dengan frekuensi kemunculan risiko yang rendah (unlikely) dan dampak menengah (moderate), sedangkan kapasitas dan utilitas jaringan berada pada level Low (20-40%) karena memiliki frekuensi yang low, tetapi dengan tingkat keparahan menengah (moderate).
Strategi untuk penanganan risiko dilakukan dengan meretensi dan atau mengalihkan risiko (transfer risk) dengan beberapa upaya yaitu: capital allocation, self insurance dan transfer by contract.

Maintaining quality network in particular company or organization which specially focus on telecommunication sector is one of base system framework for creating a high quality service and optimizing business process. This thing cannot be separated from the risks that come up, so it needs well and balance risk management system which refer on risk management framework.
FWA (Fixed Wireless Access) is one of wireless access technology which is used by PT. Indosat through its product called as Starone, which has high potential risks for its company continuity performance as of needed appropriate risk management controls. Identification and risk control in Fixed Wireless Access of Starone s network quality is very important to minimize the company s current risk level, so it can produce well managed strategy.
Risk analysis for Fixed Wireless Access of Starone s network quality in PT. Indosat is done by risk management best practice framework which can be used to give opinion about risk and best chance in increasing competitiveness against competitors.
The result from risk mapping shows that network quality s parameter risks is lying on Very Low (0-20%) level position, coverage on Low (20-40%) level position with low frequency intensity (unlikely) level and moderate severity, on the other side network capacity and network utility are also lying on Low (20-40%) level because have low frequency and moderate severity.
Strategy for risk control is doing by risk retention and or risk transfer with capital allocation, self insurance and transfer by contract as the application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27545
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aerlangga Bachtiar
"Suatu fenomena yang menarik dalam suatu komunikasi suara adalah adanya jeda dalam pembicaraan yaitu kondisi dimana pihak pertama sebagai pembicara dan pihak kedua sebagai pendengar dan juga sebaliknya. Sementara itu, dalam sistem komunikasi semua informasi akan dilewatkan tanpa terkecuali, baikitu yang berisikan data ataupun tidak. Dengan adanya pekembangan teknologi, dalam hal ini Digital Signal Processing dapat dikembangkan menjadi suatu perangkat optimisasi yang dapat membedakan suatu kanal suara berisikan informasi atau tidak berisi informasi.
Teknologi optimisasi yang berkembang sekarang ini dapat di aplikasikan kedalam suatu jaringan telekomunikasi. Sehingga lebar pita yang digunakan sebagai media penyampaian data dapat dihemat. Penghematan ini sangat penting, karena adanya keterbatasan sumber daya dalam hal ini frekuensi. Semakin besar lebar pita yang akan digunakan, maka semakin tinggi pula frekuensi kerjanya.
Indosat sebagai salah satu oprator GSM di Indonesia dan penyedia layanan satelit, berupaya untuk memperluas jaringan dengan keterbatasan sumber daya yang ada. Frekuensi transponder yang semakin kecil sebisa mungkin di optimalkan penggunaanya agar perluasan jaringan dapat berlanjut tanpa adanya pengurangan kualitas di jaringan yang sudah ada.

Great phenomenon in voice communication is silence condition during conversation where another people become listening and the other is speaking. In other hand, communication system pass all the information to transmision link without filtering. Thanks to development of Digital Signal Processing for the main idea optimization technique that filtering information in voice channel.
Optimization techniques become implementation in telecommunication network to reduce bandwidth for transmission. This saving become more important since the resources is limited in this case frequency.
Indosat, one of the GSM provider in Indonesia and also satellite provider make serious effort to reduce the bandwidth consumption in order to expand the network with this limited resources. Palapa C2 transponder bandwidth remains small space to provide all the network demand. And for the solution, Abis optimizer equipment become a solution for this problem. Others issue is how to maintain the quality of the existing network and keep the network operational running well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40446
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library