Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qamara Agustina Rasyid
"ABSTRAK
Ruang dapat dialami dengan berbagai macam indra, salah satunya adalah menyentuh. Berbeda dengan cara lainnya, menyentuh ruang adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan tubuh untuk menjadi dekat secara fisik dengan ruang. Untuk mendekati tubuh dengan ruang, terdapat banyak jenis sentuhan yang dapat digunakan. Dari banyak jenis sentuhan itu dapat dibagi menjadi sentuhan aktif atau haptic yang merasakan kualitas area permukaan dan pasif atau tactile yang merasakan kualitas yang bisa dibaca pada satu titik, setiap jenis sentuhan ini memiliki pergerakan yang berbeda untuk menelusuri karakter yang berbeda. Salah satu kualitas yang ada di permukaan dapat dibaca sebagai jejak mdash; sebuah berkas yang menunjukkan adanya usia dan penggunaan pada permukaan. Menelusuri bagaimana jejak ini disentuh dapat menemukan pergerakan apa saja yang digunakan saat ingin membaca jejak. Membaca jejak dilakukan dengan menyentuh permukaan menggunakan aksi menyentuh yang berbeda, dan dari hasil pengamatan ditemukan bahwa tidak semua jenis sentuhan harus dipakai untuk membaca satu jenis kualitas jejak. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; text-align: justify; font: 10.0px Times New Roman ; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none.

ABSTRACT
Like with other senses, space can be experienced through touching surfaces. Different from the other type of sensing, touching requires the body to be physically close to the space we want to touch. To get close to space, the body uses different types of touch. Touch can be divided to static or tactile touching to get information on one spot of the surface, and active or haptic touching to get data about an area of a surface. Each of them have different kinds of movements to find the quality of a surface. Trace is a type of sign that shows age and use through surface quality. As trace manifests as surface quality, different types of touch can be used to experience it. Reading trace as surface quality can be done by applying the different type of movements of touch on the surface, with some movement reading more than others. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px text align justify font 10.0px Times New Roman color 000000 webkit text stroke 000000 span.s1 font kerning none "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosehan
"Tesis ini meneliti pengaruh kecepatan potong tinggi dengan menggunakan mesin perkakas IVIAZAK QUICK TURN 8N terhadap kualitas permukaan Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah beban pada sumbu-sumbu mesin, kekasaran permukaan dan tebal geram. Proses pemesinan adalah pelepasan material dari permukaan benda kerja menggunakan pahat potong. Untuk memperbesar pelepasan material dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan potong (cutting speed) di atas 600 m/min.
Pada proses pemesinan banyak pengaruh yang akan timbul seperti; keausan pahat, gaya pemotongan, temperatur pemotongan, bentuk geram yang akan dihasilkan, hasil akhir dari permukaan benda kerja dan biaya produksi. Kecepatan potong tinggi membentuk geram yang mempengaruhi kualitas permukaan benda kerja. Kualitas permukaan selain dipengaruhi oleh parameter pemesinan dan kondisi pemesinan juga dipengaruhi oleh geometri pahat.

This thesis is to investigate the effect of high cutting speed to the surface quality with the help of MAZAK QUIK TURN BN machine tools. The data get from this research are the load of respective machine axis, surface roughness, and chips formation. Machining process is deined as material removal from the surface of the work pieces using cutting tools. The cutting speed that are higher than 600 mlmin could increase the rate of chips removal.
Generally, machining process mush influences such as: tool wear, cutting force, cutting temperature, chips formation, surface tinish and production cost. High speed cutting will produces chips that affect the surface finish of the work pieces. In addition to influenced by machining parameter, the surface quality is affected by geometry as well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T6449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Salsabilla Amartya
"Kondisi kerja dari cetakan plastik menuntut ketahanan terhadap berbagai faktor eksternal yang kompleks. Kegagalan yang sering dihadapi adalah keausan permukaan, deformasi struktural, bahkan fraktur pada bagian tertentu. Cacat material yang umum terjadi pada proses pembuatan cetakan plastik adalah orange peel, yang merupakan cacat yang menghasilkan pola permukaan yang terlihat seperti kulit jeruk dengan lembah-lembah dan bukit-bukit yang acak menutupi sebagian besar permukaan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi machining, preparasi sampel, perlakuan panas, karakterisasi sampel, dan pemolesan. Karakterisasi sampel meliputi uji komposisi, uji kekerasan, metallografi, dan uji kekasaran sebelum dan setelah perlakuan panas. Proses perlakuan panas merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengubah sifat fisik dan mekanik dari suatu material, biasanya logam dan paduannya, dengan cara memanaskannya secara terkontrol kemudian mendinginkannya. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai akhir Ra sebesar 0.02µm untuk permukaan yang telah dipoles. Nilai ini menunjukkan bahwa kekasaran permukaan telah berhasil ditingkatkan secara signifikan, yaitu mencapai tingkat kehalusan yang sangat tinggi karena memenuhi kriteria untuk mencapai mirror finish. Material 420 ESR telah memenuhi standar untuk pembuatan cetakan speedometer karena kandungan karbon bernilai 0.382wt%. Proses perlakuan panas berhasil menghasilkan kekerasan mencapai 56.6 HRC dengan kekuatan tarik yang mencapai kisaran 2070-2105 N/mm2.

The working conditions of plastic molds demand resistance to various complex external factors. Failures often encountered are surface wear, structural deformation, and even fracture of certain parts. A common material defect in the plastic mold manufacturing process is orange peel, which is a defect that produces a surface pattern that looks like an orange peel with random valleys and hills covering most of the surface. The research methods include machining, sample preparation, heat treatment, sample characterization, and polishing. Sample characterization includes composition test, hardness test, metallography, and roughness test before and after heat treatment. The heat treatment process is a process used to change the physical and mechanical properties of a material, usually metals and their alloys, by heating it in a controlled manner and then cooling it. Based on the test results, the final Ra value of 0.02µm was obtained for the polished surface. This value indicates that the surface roughness has been significantly improved, reaching a very high level of smoothness as it meets the criteria for achieving a mirror finish. The 420 ESR material meets the standard for making speedometer molds because the carbon content is 0.382wt%. The heat treatment process successfully produced a hardness of 56.6 HRC with a tensile strength that reached the range of 2070-2105 N/mm2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library