Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sungkono
Abstrak :
Sistem produksi gula kelapa, terdiri atas unsur-unsur nira, kayu bakar, teknologi dan tenaga kerja dengan kondisi sosial budayanya. Unsur-unsur tersebut dengan kondisinya masing-masing, saling berinteraksi satu sama lain sehingga perubahan kondisi unsur yang satu akan mempengaruhi kondisi unsur lainnya, dan akhirnya akan mempengaruhi pula sistem serta hasil produksinya, yaitu gula kelapa. Lebih dari itu, sistem produksi gula kelapa dan hasilnya juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, yaitu kondisi pohon kelapa, tanah, cuaca dan musim, serta ada atau tidak adanya serangan Kama. Sistem produksi gula kelapa berhubungan pula dengan cistern konsumsi dan pemasarannya, serta kondisi pasar sebagai mekanisme kontrolnya. Berdasarkan fakta tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa kegiatan dalam sistem produksi gula kelapa juga merupakan salah satu bentuk interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Interaksi tersebut akhirnya menimbulkan konsekuensi-konsekuensi terhadap kondisi lingkungan dan kehidupan pengrajin. Konsekuensinya terhadap lingkungan alam, terutama berhubungan dengan pemanfaatan kayu bakar. bila pemanfaatan kayu berlebihan maka akan dapat merusak lingkungan alamnya, terutama kondisi tanah karena erosinya menjadi makin tinggi dan kesuburannya makin menurun. Bila hal itu terjadi terus-menerus maka kegiatan memproduksi gula kelapa akan makin berat kendalanya. Oleh karena itu, pengrajin berusaha melakukan antisipasi-antispipasi sesuai dengan kemampuan atau sumber daya yang tersedia meskipun tidak seluruhnya dapat berhasil baik. Misalnya, memupuk dan mengolah tanah dengan cara-cara tertentu, memanfaatkan teknologi tepat guna, dan menanam kayu yang lebih produktif serta mengatur penggunaannya. Usaha tersebut merupakan manifestasi dari kewajibannya untuk tetap menjaga kelangsungan sumber daya atau "keindahan" alam sekitarnya (margayu-ayurrinig bawana). Konsekuensi dari kegiatan memproduksi gula kelapa terhadap kehidupan pengrajin, menyangkut kondisi perekonomian dan sosial budayanya. Konsekuensi terhadap perekonomian pengrajin, bahwa kegiatan tersebut dapat membantu pengrajin dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, terutama kebutuhan rumah tangga sehari-hari, baik kebutuhan konsumsi gulanya maupun kebutuhan-kebutuhan lain yang melibatkan masalah keuangan. Mengenai kebutuhan gula tersebut, bila pengrajin tidak memproduksi gula kelapa maka kebutuhan gulanya harus tercukupi dengan cara membeli, yang harganya lebih mahal. Dengan demikian, kegiatan memproduksi gula kelapa terutama telah memberi manfaat dalam perekonomian praktis pengrajinnya. Konsekuensi sosial budayanya, menyangkut konsekuensi secara internal maupun secara eksternal. Secara internal, terutama terhadap anak-anak. Keterlibatan anak-anak dalam kegiatan memproduksi gula kelapa merupakan bagian dari proses inkulturasi maupun sosialisasi bagi dirinya. Artinya, anakanak dilatih dan melatih dirinya untuk menjalani kehidupannya (sinau urip). Dalam hubungan antar anggota keluarga secara keseluruhan, mereka bersama-sama mencari nafkah/rejeki (bebarengan ngupoyo repo) untuk mencukupi kebutuhan hidup bersama. Konsekuensi secara eksternal, terutama menyangkut relasi antara pengrajin dengan pengrajin lainnya dan bakul langganannya. Dengan adanya kegiatan yang berhubungan dengan sistem produksi gula kelapa, maka hubungan persaudaraan (pasedulurar), tampak lebih meningkat. Untuk kelangsungannya, sistem produksi gala kelapa nampaknya akan menghadapi tantangan yang makin berat, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya. Fenomenanya, dewasa ini pohon kelapa makin kurang produktif dan makin tinggi, tanah makin tandus dan kurang subur. Sementara itu, tenaga kerja atau pengrajin yang sekarang masih aktif akan makin tua dan kurang produktif, sedangkan generasi muda memiliki orientasi nilai untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dibandingkan kehidupannya yang sekarang. Salah satu caranya, berusaha mencari alternatif pekerjaan lainnya yang dianggap lebih cocok.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T 8919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achilles Yuska Wicaksono
Abstrak :
[Skripsi ini membahas bagaimana peran kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo sehingga muncul kebijakan penanggulangan kemiskinan yang berbasis local wisdom mendayagunakan potensi sosial melalui kegiatan Bela Beli Kulon Progo dan mampu menurunkan angka kemiskinan di Kulon Progo yang cukup signifikan pada tahun 2013. Teori yang digunakan adalah Teori Peran Pemimpin menurut Henry Mintzberg. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma post positivist. Dengan menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumen peneliti memperoleh hasil bahwa peran kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo secara umum sudah memenuhi ketiga peranan yaitu peran dalam hubungan antar individu peran sebagai pemroses informasi dan peran sebagai pengambil keputusan. Peran Kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo yang mendominasi dalam upaya menanggulangi kemiskinan adalah peran penghubung antar individu dan peran sebagai pengambilan keputusan Namun kelemahan dari peran kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo adalah pada peran pengatur gangguan dalam hal ketidakseimbangan perhatian antara ke masyarakat dan pegawai. ......This thesis discusses about how Hasto Wardoyo Regent leadership role in tackling poverty in Kulon Progo that appear based poverty reduction policies of local wisdom utilizing social potential through the Bela Beli Kulon Progo and were able to reduce poverty in Kulon Progo significant in 2013. The theory used is the Leadership Role Theory by Henry Mintzberg. The research is done by post positivist approach By using in depth interviews and document study researchers obtained results that leadership role Hasto Wardoyo Regent generally already meet all three roles the interpersonal role the informational role and the decisional role Leadership role Hasto Wardoyo Regent who dominated in efforts to overcome poverty is the interpersonal role and the decisional role But the weakness of the leadership role Hasto Wardoyo Regent is the distrubance handler role in terms of the imbalance of attention disorders among all public and employees.;This thesis discusses about how Hasto Wardoyo Regent leadership role in tackling poverty in Kulon Progo that appear based poverty reduction policies of local wisdom utilizing social potential through the Bela Beli Kulon Progo and were able to reduce poverty in Kulon Progo significant in 2013 The theory used is the Leadership Role Theory by Henry Mintzberg The research is done by post positivist approach By using in depth interviews and document study researchers obtained results that leadership role Hasto Wardoyo Regent generally already meet all three roles the interpersonal role the informational role and the decisional role Leadership role Hasto Wardoyo Regent who dominated in efforts to overcome poverty is the interpersonal role and the decisional role But the weakness of the leadership role Hasto Wardoyo Regent is the distrubance handler role in terms of the imbalance of attention disorders among all public and employees , This thesis discusses about how Hasto Wardoyo Regent leadership role in tackling poverty in Kulon Progo that appear based poverty reduction policies of local wisdom utilizing social potential through the Bela Beli Kulon Progo and were able to reduce poverty in Kulon Progo significant in 2013 The theory used is the Leadership Role Theory by Henry Mintzberg The research is done by post positivist approach By using in depth interviews and document study researchers obtained results that leadership role Hasto Wardoyo Regent generally already meet all three roles the interpersonal role the informational role and the decisional role Leadership role Hasto Wardoyo Regent who dominated in efforts to overcome poverty is the interpersonal role and the decisional role But the weakness of the leadership role Hasto Wardoyo Regent is the distrubance handler role in terms of the imbalance of attention disorders among all public and employees ]
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tria Anggita Hafsari
Abstrak :
The development of information and communication technology also plays a role in the development planning process. RKPD of Regency/City was one of the most practical plans that were implemented every year in each region. Since 2016, the process for drafting the RKPD in Kulon Progo Regency has begun to utilize TIK by used the RencanaKU application. This then motivates the research with the aim for describing the use of information technology in the RKPD preparation process and identifying the factors that influence the use of information technology in the RKPD preparation process at Kulon Progo Regency. The research method was a qualitative design approach with a case study method. Data collection techniques used observation, interviews, and secondary data. Data analysis was performed using pattern matching, data triangulation, and inductive analysis. The results of this study formulated two findings. First, in the formulation RKPD at Kulon Progo Regency, not all stages in the arrangement of RKPD utilize information technology through the RencanaKU application. The role of technology in the preparation of the Kulon Progo RKPD as a planning support system was to facilitate the collectivity of RKP reports from interested parties to the RKPD (BAPPEDA) organizer for later compilation and data verification. Second, it was found several components that influenced the RKPD preparation by the RencanaKU application namely time, consistency, and transparency. These influential factors can be the basis for providing related policy recommendations.
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Dwi Hartono
Abstrak :
"ABSTRAK
" Perubahan penggunaan tanah pada hakikatnya bersifat dinamis. Demikian pula halnya yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Diberlakukannya UU No. 32 tentang Otonomi Daerah tentunya dapat memberikan dampak terhadap perubahan penggunaan tanah. Dari segi kuantitas terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara masa sebelum dengan masa sesudah diberlakukannya. Fakta fisik wilayah, aksesibilitas, serta kepadatan penduduk, ternyata juga dapat mempengaruhi perubahan penggunaan tanah yang terjadi. Penggunaan tanah pertanian merupakan penggunaan tanah yang paling besar mengalami perubahan pada periode 1996-2004, sedangkan pada periode 2004-2011 penggunaan tanah hutan dan semak merupakan penggunaan tanah yang paling besar mengalami perubahan. Penggunaan tanah terbangun merupakan penggunaan tanah yang memberikan tekanan pada kedua periode tersebut. Hasil analisis memperlihatkan bahwa penggunaan tanah terbangun cenderung bergerak ke arah selatan, timur dan timur laut. "
" "ABSTRACT
" The change of land use basically is a dynamic transformation. This is what similarly happens in Kulon Progo Regency. The enactment of Constitution No. 32 about Regional Autonomy can certainly make an impact to land use change. In terms of quantity there is a significant difference between the period of before and after constitution enactment. Physical facts of the region, accessibility, and population density, can also affect the land use change that occur. The use of agricultural land encountered the most substantial changes in the period of 1996-2004, while in 2004-2011 this major changes took place in forest land and bushes. Buildings and constructions, or any other urban land use were the factors which put pressure on the two period. Based on the analysis result, it shows that urban land use tends to move to the south, east and northeast.
Universitas Indonesia, 2013
S65725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Puji Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai manajemen pendapatan daerah di Kabupaten Kulon progo khusunya terhadap retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen retribusi objek wisata di Kulon progo yang dikerjasamakan dengan pihak masyarakat dengan menggunakan teori administrasi pendapatan daerah yang dikemukakan oleh McMaster, serta menganalisis kendala yang timbul dalam memanajemen retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon progo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan metode pengumpulan data studi lapangan dan studi literatur dengan teknik analisis data secara kualitatif. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, hasil yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat 8 dari 17 indikator yang belum sesuai dengan teori administrasi pendapatan daerah oleh McMaster dalam pemungutan retribusi objek wisata di Kabupaten Kulon Progo. Kendala yang timbul dalam memanajemen retribusi objek wisata diantaranya kurangnya kesadaran wajib retribusi dalam membayar retribusi objek wisata, kurangnya jumlah sumber daya manusia, sarana dalam memungut retribusi yang belum memadai serta kondisi geografis objek wisata di Kabupaten Kulon Progo yang kurang mendukung proses pemungutan retribusi.
ABSTRACT
This study analyzes the management of local revenue in Kulon Progo especially towards the tourist attraction charge in Kulon Progo Regency. The purpose of this research are to analyze the management of tourist attraction charge in Kulon progo which is collaborated with the local community based on theory of local tax and charge management by McMaster, and also analyzing the obstacle that arise in managing tourist attractions charge in Kulon progo regency.The research rsquo s approach is quantitative approach, the method of data collection is literature research and field research with qualitative data analysis technique, the results of this study state that in the management system of tourist attractions charge, there are 8 out of 17 indicators that have not been in accordance with the theory of local tax and charge management by McMaster. Obstacles that arise in managing tourist attractions charge are lack of awareness of attractions visitors to pay the charge, lack of human resources, limited amount of facilities and geographical conditions of tourist attractions in Kulon Progo that are not support the process of levy collection.
2017
S67460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadono Mulyo
Abstrak :
Secara konseptual udara di tempat penambangan, dapat terpajan logam Hg total. Maknanya bahwa lingkungan kerja ataupun lokasi kerja penambangan emas termasuk kategori tidak sehat. Pajanan logam Hg tersebut dapat masuk ke dalam tubuh penambang, sehingga dapat berakibat coda kerusakan organ tubuh secara permanen. Dalam kaitannya dengan usaha memahami keberadaan Hg di dalam tubuh penambang, perlu dilakukan dengan pemantauan dan pengukuran biomarker, Salah satunya kadar Hg total dalam urine penambang. Selama ini di Kulon Progo yang merupakan daerah penambangan emas yang belum pernah dilaksanakan pengukuran kadar Hg total dalam urine serta dampaknya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang rnencoba mengetahui gambaran beberapa faktor yang berhubungan dengan kadar Hg total dalam urine penambang emas, di desa Kalirejo Kokap Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain kohort retrospektif yang melibatkan 32 responden penambang dan 32 responden non penambang yang masing masing dilakukan wawancara, observasi dan pengambilan sampel urine sewaktu, dan analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tempat kerja penambang merupakan variabel berpengaruh dan menunjukkan kebermaknaan (p-0,050 dan RR = 3,37), yang sekaligus merupakan faktor yang paling dominan bagi kadar Hg dalam urine. Hasil analisis multivariat menunjukkan model matematis sebagai berikut: Logit (p) kadar Hg total dalam urine - 0,251 + 1,215 (Tempat kerja penambang). Peran faktor lain seperti aspek-aspek dan manifestasi klinis, diluar yang telah diteliti, masih perlu untuk diteliti. Sedangkan untuk pencegahan dan pengendaliannya diperlukan pemantauan Hg secara rutin dan intensif dan upaya-upaya intervensi secara teknik diantaranya adalah penerapan daur ulang Hg (amalgam retort) perlu ditingkatkan. ......Factors Related to Total Amount of Hg in Urine of Traditional Gold Miner in Kalirejo Village, Kokap Kulon Progo, Province of YogyakartaConceptually, air in mining location, could be exposed to Hg, which mean gold mining area included to unhealthy environment category. Hg exposure can enter to miner's body and damage body organ permanently. In order to examine Hg status in miner's body, it is necessary to monitor and measuring biomarker, one of this is amount of Hg in urine. No previous measurement of Hg in urine in Kulon Progo which is gold mining area. It is important to conduct study about description of some factors which related to total amount of Hg in urine of gold miner in Kalirejo, sub district of Kulon Progo, Province of Yogyakarta. This study used cohort retrospective design, involve 32 miners and 32 non miner as respondent each interviewed, observed and respondent's urine and laboratory analysis. Result of this study showed that work site variable is most influencing variable and significant ( p-value = 0.05 and RR = 3.370 ) and became most dominant variable to amount of Hg in urine. Multivariate analysis showed mathematics model; logit (p) total amount Hg in urine= 0.251 + 1.215 ( work site ). Other factor role such as aspects and clinical manifestation, out of this study, should be examined. While to prevent and control need monitoring Hg routinely and intensive and intervention effort technically, like implementing Hg recycling (amalgam retort )
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sand beach dikes (land and sea barries) along the southern area of Balonrejo (Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Purworejo) with beacline width varying between 2 to 4 km apparently are much used by the local community for horticulture of red pepper, tomato, melon etc....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library