Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fetty Febiyanty
"ABSTRAK
Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah yang banyak terdapat
di Indonesia. Kunyit dikenal karena memiliki banyak manfaat, diantaranya
adalah sebagai zat warna, bumbu masak dan juga obat. Selain itu, kunyit
memiliki kemampuan sebagai antioksidan, anti inflamasi, dan anti kanker.
Walaupun sekarang banyak terdapat antioksidan sintetis, tetapi
penggunaannya masih dibatasi karena beberapa antioksidan tersebut bersifat
karsinogenik. Karena itulah pada saat ini dikembangkan antioksidan alami
yang berasal dari tumbuhan. Antioksidan tambahan ini diharapkan tidak
memberikan warna, rasa, dan aroma karena dapat mengganggu penampilan
dari produk.
Pada penelitian ini dilakukan isolasi kurkumin dari rimpang kunyit
dengan menggunakan soxlet dan pelarut yang digunakan adalah etanol.
Kemudian dilakukan hidrogenasi terhadap kurkumin tersebut (kurkumin
merupakan salah satu komponen dalam kunyit yang memberikan warna
kuning dan juga memiliki aktivitas antioksidan) untuk menghilangkan warna
kuning pada kurkumin. Hidrogenasi dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu ;
reduksi dengan NaBH4 dan Oksidasi dengan reagen Cromat. Kurkumin dan
kurkumin terhidrogenasi ini kemudian diuji aktivitas antioksidannya dengan
menggunakan metode TLC-Fluoresence.
Hasil yang didapatkan dari percobaan ini adalah kurkumin sebanyak
0,4810 gram (1,3%) dan hasil hidrogenasi sebanyak 0,1170 gram (31,45%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Senyawa organik yang terdapat di dalam rimpang kunyit (Curcuma longa) mempunyai akttvitas antioksidan, Isolasi senyawa dilakukan dengan ekstraksi menggunakan dua pelarut berbeda yaitu n-heksana dan etano]. Senyawa dari kedua diuji aktivitasnya menggunakan metode radikal scavenger, Senyawa Fraksi n-heksana, mempunyai nilai aktivitas ICSo=264,392 figfail, Sedangkan senyawa fraksi etanol mempunyai nilai aktivitas = ICso 9,878 ug/ml. Senyawa fraksi etanol diidentifikasi kualitatif dengan KLT, titik leleh UV-Vis dan FT-1R.. Hasil identifikasi kualitatif menunjukkan bahwa fraksi etanot adalah senyawa kurkumin."
2006
SAIN-11-1-2006-24
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Enny Purwati
1984
S29636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Christie
"[Kurkumin merupakan pigmen berwarna jingga kekuningan yang dapat mengalami dekomposisi struktur apabila terkena cahaya. Hal ini menyebabkan senyawa kurkumin menjadi tidak aktif. Salah satu upaya untuk mempertahankan kestabilan kurkumin ini adalah dengan penyalutan lapis tipis. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat mikropartikel ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) menggunakan fluidized bed. Proses penyalutan dilakukan pada ekstrak kunyit 35 mesh (F2) dan 60 mesh (F3) dengan penyalut hidroksipropil metilselulosa (HPMC) 0,5%. Hasil SEM menunjukkan permukaan halus dan glossy pada formula F2 dan F3. Mikropartikel ekstrak kunyit diuji stabilitasnya di bawah pengaruh suhu; sinar matahari; sinar UV 254 nm; dan sinar lampu. Pada formula F2 diperoleh perubahan kadar berturut-turut sebesar 0,09%; 1,62%; 0,09%; dan 0,15%. Pada formula F3 diperoleh perubahan kadar berturut-turut sebesar 4,88%; 9,35%; 3,32%; dan 3,84%. Proses penyalutan ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa menggunakan fluidized bed belum memberikan hasil yang optimal secara fisik serta penyalutan ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa dapat meningkatkan kestabilan dari pengaruh suhu dan cahaya.
Curcumin is yellow-orange pigment. The structure of curcumin can be decomposed when exposed to light, which causes the compound of curcumin becomes inactive. To maintain the stability, curcumin has performed thin film coating. This research was intended to produce microparticles of turmeric extract coated hydroxypropyl methylcellulose by fluidized bed. The coating process is performed on curcumin extract 35 mesh (F2) and 60 mesh (F3) with 0,5% hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) polymer. SEM results showed that formulation F2 and F3 have smooth surface and glossy. Microparticle of curcumin extract has been exposed at certain temperature condition, sunlight, UV 254 nm light, and light. F2 formulation is obtained change of assay consencutively by 0,09%; 1,62%; 0,09%; and 0,15%. F3 formulation is obtained change of assay consencutively by 4,88%; 9,35%; 3,32%; and 3,84%. Coating process of curcumin extract with hydroxyprophyl methylcellulose by fluidized bed, not provide optimal physically results yet. Coating of turmeric extract with hydroxypropyl methylcellulose could increases the stability of curcumin that affected by temperature and light exposure., Curcumin is yellow-orange pigment. The structure of curcumin can be
decomposed when exposed to light, which causes the compound of curcumin
becomes inactive. To maintain the stability, curcumin has performed thin film
coating. This research was intended to produce microparticles of turmeric extract
coated hydroxypropyl methylcellulose by fluidized bed. The coating process is
performed on curcumin extract 35 mesh (F2) and 60 mesh (F3) with 0,5%
hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) polymer. SEM results showed that
formulation F2 and F3 have smooth surface and glossy. Microparticle of curcumin
extract has been exposed at certain temperature condition, sunlight, UV 254 nm
light, and light. F2 formulation is obtained change of assay consencutively by
0,09%; 1,62%; 0,09%; and 0,15%. F3 formulation is obtained change of assay
consencutively by 4,88%; 9,35%; 3,32%; and 3,84%. Coating process of
curcumin extract with hydroxyprophyl methylcellulose by fluidized bed, not
provide optimal physically results yet. Coating of turmeric extract with
hydroxypropyl methylcellulose could increases the stability of curcumin that
affected by temperature and light exposure.]
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S60524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Ridhanya
"Dengue merupakan penyakit infeksi tersering yang disebabkan oleh virus dengue DENV dan ditransmisikan melalui nyamuk. Sampai sekarang, belum ada antivirus ataupun terapi khusus untuk DENV. Curcuma longa atau yang sering dikenal dengan kunyit merupakan tanaman yang telah diteliti memiliki banyak efek yang baik bagi kesehatan. Penelitian yang berbasis studi eksperimental ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kunyit sebagai antiviral terhadap replikasi virus dengue. Aktivitas antiviral kunyit terhadap virus dengue diuji bergantung dosis pada sel Huh7it-1. Nilai konsentrasi hambat 50 IC50 didapat dari uji fokus, sedangkan nilai konsentrasi sitotoksik 50 CC50 didapat dari uji viabilitas sel microculture tetrazolium assay MTT assay . Data kemudian dibandingkan untuk menghitung Selectivity Index SI dari ekstrak kunyit. Dari penelitian ini, nilai IC50 yang didapat adalah 40.98 ?g/mL, sedangkan nilai CC50 sebesar 193.01 ?g/mL. Nilai SI dari Curcuma longa adalah 4.7. Dari studi ini dapa disimpulkan bahwa kunyit dapat digunakan sebagai antivirus terhadap Dengue dengan sitotoksisitas rendah dan inhibisi pada dengue cukup efektif.

Dengue is the most common infective disease caused by dengue virus DENV and transmitted by mosquito. Until now, there is no antiviral or specific therapy for DENV available yet. Curcuma longa or is commonly known as turmeric is a plant that has been studied to have many good effects towards health. This research, which based on experimental study, aims to evaluate the effectiveness of C. longa as antiviral against the replication of Dengue virus. Antiviral activity of C. longa against Dengue virus was examined through dose dependent test on Huh7it 1 cells. Inhibition concentration 50 IC50 acquired from focus assay, whereas cytotoxic concentration 50 CC50 achieved from cell viability assay microculture tetrazolium assay MTT assay . The data was then calculated to determine the selectivity index SI of the C. longa extract. In this study, the acquired value of IC50 was 40.98 ug ml whereas the value of CC50 was 193.01 ug ml. The value of SI of Curcuma longa was 4.7. From this study it can be concluded that C. longa could be used as antiviral against dengue virus with low cytotoxicity and effective inhibition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Infus kulit buah delima 1000 mg/ml adalah 17,07 mm; pada konsentrasi infus daun sirih 500 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 250 mg/ml adalah 15,28 mm; pada konsentrasi infus dawn sirih 500 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 500 mg/ml adalah 17,20 mm; pada konsentrasi infus daun sirih 500 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 1000 mg/ml adalah 17,67 mm; pada konsentrasi infus daun sirih 1000 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 250 mg/ml adalah 17,42 mm; pada konsentrasi infus daun sirih 1000 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 500 mg/ml adalah 17,78 mm; pada konsentrasi infus daun sirih 1000 mg/ml dan konsentrasi infus kulit buah delima 1000 mg/ml adalah 18,28 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecenderungan masyarakat kembali ke alam (back to nature),
meningkatnya jumlah perusahaan obat tradisional berbahan baku tanaman obat
kunyit, melonjaknya harga obat modern pada masa krisis ekonomi berbahan
kimia dan efek samping yang diakibatkan, menyebabkan lebih mudah
diterimanya tanaman obat kunyit (Curcuma domestica Val) dalam pengobatan
maupun konsumsi sehari-hari. Sebagai tanaman obat yang memiliki nilai medis,
interaksi tanaman obat kunyit dengan unsur fisik di Kabupaten Bogor sangat
perlu diperhatikan, karena berpengaruh terhadap kuantitas (tingkat produksi)
dan kualitas (tingkat mutu fisik). Tujuan dalam penelitian ini adalah menjelaskan
keterkaitan kondisi fisik (kesesuaian fisik) tanaman obat kunyit terhadap tingkat
produksi dan mutu fisik rimpang yang dihasilkan. Untuk mengetahui kaitan
kondisi fisik dengan tingkat produksi dan mutu fisik tanaman digunakan metode
korelasi peta; untuk mengukur tingkat mutu fisik tanaman obat kunyit digunakan
analisa visual dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan tingkat produksi tanaman obat kunyit menurut wilayah kesesuaian
fisik sedangkan tingkat mutu fisiknya relatif seragam. Secara keseluruhan,
dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi tanaman obat kunyit dipengaruhi
kondisi fisik suatu wilayah sedangkan tingkat mutu fisiknya relatif tidak
dipengaruhi kondisi fisik. Pada wilayah dengan kesesuaian fisik yang sama,
tampak bahwa tingkat produksi dan tingkat mutu fisik tanaman obat kunyit tidak
selalu mempunyai tingkatan yang sama."
Universitas Indonesia, 2006
S34024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan H. Purnomo
"Kunyit putih, Curcuma zedoaria Roscoe adalah salah satu spesies
tanaman yang ada di Indonesia. Tanaman ini termasuk salah satu spesies
dalam genus Curcuma dan famili Zingiberaceae. Secara tradisional,
tanaman ini dimanfaatkan untuk pengobatan gangguan pencemaan (sakit
pemt; diare, disentri) dan penyakit kulit (bisul, borok).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi senyawa kimia dan
melakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri terhadap hasil ekstrak
rimpang kunyit putih.
Ekstrak diperoleh dari proses maserasi rimpang dengan pelarut
n-heksana dan etil asetat. Analisis senyawa kimia dilakukan dengan FTIR
dan GC-MS. Uji pendahuluan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar pada cakram (disc diffusion assay) dengan mengukur diameter
zona hambatan yang dihasilkan oleh ekstrak ujl.
Senyawa kimia hasll ekstrak n-heksana dari rimpang kunylt putlh
diperklrakan adalah Isoamil asetat dan benzil benzoat , sedangkan ekstrak
etil asetat dari rimpang kunyit putih diperkirakan adalah etil propionat, n-butil
asetat, benzil benzoat, dan 2-hidroksiimino-N-(p-metoksifenil) asetamida.
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kasar
n-heksana dan etil asetat memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan
bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureus dan Basillus subtilis"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Prayoga
"Kunyit dan mimba merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan dengan mudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kulit batang mimba yang diberikan kepada tikus dengan dosis 50 mg / kg bb kunyit dan 250 mg / kg bb mimba terbukti memberikan efek gastroprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan suspensi yang baik dari kombinasi ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dan kulit batang mimba(Azadirachta indica A. Juss) dengan menggunakan bahan pensuspensi. Bahan pensuspensi yang digunakan adalah natrium alginat dengan variasi konsentrasi yaitu 1%, 3%, dan 5%. Evaluasi yang dilakukan meliputi volume sedimentasi, viskositas, redispersi, ukuran partikel, uji stabilitas fisik, pH, dan penetapan kadar. Suspensi dengan konsentrasi natrium alginat 1% memiliki stabilitas yang paling baik.

The turmeric and neem have many benefits and easily cultivated in Indonesia. Combination of extract of turmeric rhizome and bark of neem which administered to rats at dose of 50 mg / kg body weight of turmeric and 250 mg / kg body weight of neem shown gastroprotective effect. The aim of this research is to determine good stability of suspension preparation of turmeric rhizome (Curcuma domestica Val.) and neem bark (Azadirachta ndica A. Juss) extracts combination using suspending agent. The suspending agent used were sodium alginate with various concentration of 1%, 3% and 5%. The evaluation was conducted on sedimentation volume, viscosity, redispertion, particle size, physical stability test, pH and assay. Suspension with concentration of sodium alginate 1% has the best stability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>